Konvensi Inovasi Tingkat Internasional • Penghargaan inovasi bidang lingkungan •
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
277
Komitmen dan Tujuan Penerapan GCG
280
Pedoman, Struktur dan Mekanisme Tata-kelola
285
Assessment Penerapan GCG
287
RoadMap Penerapan GCG
289
Penghargaan Terkait Penerapan GCG
311
Dewan Komisaris
323
Komite Penunjang Dewan Komisaris
290
Direksi
302
Rapat Umum Pemegang Saham
336
Sekretaris Dewan Komisaris Sekdekom
338
Sekretaris Perusahaan
342
Unit Audit Internal
349
Akuntan Perseroan
352
Sistem Pengawasan dan Pengendalian Internal
355
Internal Audit
358
Manajemen Risiko
360
Pengawasan Pengendalian Penerapan GRC Terpadu
370
Kode Etik Perusahaan dan Budaya Perusahaan
373
Sistem Pelaporan Pelanggaran Whistleblowing System
376
Penerapan Pedoman Tata Kelola di Perusahaan
PT Semen Indonesia Persero Tbk.
276
LAPORAN TATA KELOLA
PERUSAHAAN
Menyadari pentingnya akuntabilitas dalam setiap tahapan operasional, Perseroan berkomitmen untuk meningkatkan kualitas penerapan GCG dengan
melaksanakan seluruh aturan perundangan, kebijakan dan pedoman kerja sesuai kaidah pengelolaan perusahaan terkini untuk menjamin pertumbuhan
usaha yang berkualitas dalam jangka panjang dan meningkatnya kesejahteraan para pemangku kepentingan”
Penerapan GCG yang berkualitas membuat
Perseroan mendapatkan akuntabilitas yang
tinggi dihadapan para pemangku kepentingan,
baik dalam memaparkan rencana pengembangan
usaha maupun dalam menyampaikan kinerja
Pabrik Semen Indonesia di Rembang, Jawa Tengah
Laporan Keuangan
2016
277
Komitmen dan Tujuan Penerapan GCG
Sejalan dengan visi dan misi perusahaan, Perseroan berkomitmen untuk menjadikan GCG sebagai budaya dalam mengelola perusahaan. Untuk
mencapai tujuan tersebut, Perseroan menetapkan misi GCG sebagai berikut: • Mewujudkan tercapainya kesinambungan perusahaan melalui pengelolaan
yang didasarkan pada prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi serta kewajaran dan kesetaraan.
• Mewujudkan pemberdayaan fungsi dan kemandirian masing-masing organ perusahaan, yaitu Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan
Komisaris dan Direksi. • Mewujudkan seluruh organ perusahaan dalam pengambilan keputusan
senantiasa dilandasi oleh nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Perseroan menerapkan prinsip tata kelola yang baik untuk menjamin tercapainya hasil yang optimal dalam penerapan GCG, meliputi:
• Meningkatnya kinerja Perseroan melalui terciptanya proses pengambilan
keputusan yang lebih baik, meningkatnya eisiensi operasional Perseroan serta lebih meningkatnya pelayanan kepada pemangku kepentingan.
• Meningkatnya corporate value, melalui peningkatan kinerja keuangan dan minimalisasi risiko keputusan investasi yang mengandung benturan
kepentingan. • Meningkatnya kepercayaan investor.
• Tercapainya stakeholder satisfaction akibat peningkatan corporate value dan dividen Perseroan.
• Mengarahkan dan mengendalikan hubungan kerja Organ Perseroan • Meningkatkan pertanggungjawaban pengelolaan Perseroan kepada
Pemegang Saham dengan tetap memperhatikan kepentingan para stakeholders.
• Mendorong dan mendukung pengembangan usaha, pengelolaan sumber daya perusahaan dan pengelolaan risiko secara lebih efektif sehingga
dapat meningkatkan nilai perusahaan.
Melalui komitmen yang tinggi dan konsistensi terhadap penerapan tata kelola perusahaan yang baik, Perseroan meyakini akan dapat mencegah praktik-
praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme KKN serta meningkatkan fungsi pengawasan dalam pengelolaan Perseroan.
Perseroan berkomitmen penuh melaksanakan
Tata Kelola Perusahaan yang Baik di seluruh
proses bisnis untuk mendorong pengelolaan
perseroan yang profesional, transparan
dan efisien dengan peningkatan keterbukaan,
akuntabilitas, bertanggungjawab dan
adil.
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
PT Semen Indonesia Persero Tbk.
278
Komitmen Manajemen atas kepatuhan terhadap GCG terdiri dari beberapa kebijakan dan ketentuan terkait
diantaranya: •
Seluruh Jajaran
Perseroan berkomitmen
melaksanakan seluruh aturan dan kebijakan sebagai bagian dari upaya menerapkan praktek
terbaik tata kelola perusahaan. Komitmen tersebut ditunjukan oleh Jajaran Manajemen Puncak
dengan selalu mendasarkan seluruh keputusan dan penetapan kebijakan pokok perusahaan pada
aturan-aturan dan undang-undang yang relevan.
• Manajemen Puncak mempelopori pelaksanaan
penanda-tanganan Surat Pernyataan Kepatuhan Etika, Surat Pernyataan Benturan kepentingan
dan Surat Pernyataan Kepemilikan Saham Perusahaan untuk mematuhi seluruh aturan yang
terkandung pada pedoman Etika Perusahaan. Pernyataan Surat Kepatuhan Etika ditandatangani
oleh seluruh jajaran Perseroan hingga level pelaksana.
• Penetapan KPI terkait implementasi GCG.
• Penetapan tugas dan tanggung jawab dari setiap
fungsi yang berhubungan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengelolaan pengendalian
internal perusahaan;
• Pengelolaan pengendalian internal perusahaan,
pencapaian target, merancang kebijakan prosedur dan pengendalian pengungkapan, dokumentasi,
pelaporan, dan menyediakan pernyataan tertulis mengenai hasil efektivitas ICOFR dan hasil self
assessment yang dilakukan secara periodik.
KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
Perseroan terus melengkapi dan menyempurnakan aturan kebijakan operasional sebagai bagian dari
penerapan praktik GCG terbaik. Dalam menjalankan segenap aktivitas bisnisnya, Perseroan menerapkan
prinsip-prinsip GCG sejalan dengan visi, misi dan budaya Perusahaan. Prinsip-prinsip GCG merupakan
tuntunan sikap dan perilaku bagi segenap jajaran perseroan dan pemangku kepentingan yang akan
dilaksanakan dengan mengacu pada kebijakan- kebijakan pokok diantaranya:
Integritas Bisnis
Hubungan yang baik antara Perseroan dengan Para Pemangku Kepentingan dan peningkatan nilai
Pemegang Saham dalam jangka panjang hanya dapat dicapai melalui integritas bisnis Perusahaan dalam
setiap kegiatan usaha.
Standar Akuntansi
Kebijakan akuntansi Perseroan harus mereleksikan setiap transaksi keuangan dan perubahan aset serta
menjamin bahwa semua transaksi keuangan tercatat secara akurat sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan Indonesia.
Transaksi Benturan Kepentingan
Perseroan telah menetapkan peraturan “Transaksi Benturan Kepentingan”, dimana ditegaskan bahwa
pihak-pihak internal maupun eksternal Perseroan yang memiliki peluang tersangkut dalam transaksi
dimaksud dilarang terlibat dalam proses pembuatan keputusan menyangkut transaksi tersebut. Untuk
mencegah terjadinya benturan kepentingan, seluruh jajaran Direksi tidak memiliki saham Perseroan, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Setiap tahun Direksi dan Dewan Komisaris menandatangani
Surat Pernyataan Benturan Kepentingan dan Surat Pernyataan Kepemilikan Saham Perusahaan.
Transaksi Dengan Pihak-pihak Ailiasi dan Hubungan Istimewa
Perseroan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa, yaitu Perusahaan-
Perusahaan di bawah Grup Semen IndonesiaGrup Perseroan dan perusahaan-perusahaan lain yang
memiliki pengurus yang sama dengan danatau berasal dari Semen Indonesia.Transaksi dengan pihak-pihak
yang memiliki hubungan istimewa tersebut dilakukan secara transparan dan wajar sehingga kepentingan
Pemegang Saham dan Perseroan tidak dirugikan.
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
Laporan Keuangan
2016
279
Transaksi Orang Dalam Insider Trading
Selain diatur dalam Pedoman Etika, Perseroan mengeluarkan aturan terkait hal ini dengan mangacu pada Undang-undang Pasar Modal Undang-Undang
No. 8 tahun 1995, Penjelasan Pasal 95 tentang Pasar Modal dan Peraturan BAPEPAM yang melarang Orang Dalam untuk membeli atau menjual efek
perusahaan tercatat, kecuali jika memenuhi pengecualian sebagaimana diatur dalam Peraturan BAPEPAM No. XI.C.1, tentang “Transaksi Efek Yang Tidak
Dilarang Bagi Orang Dalam”.
Pengadaan BarangJasa
Perseroan menerapkan kebijakan pengadaan yang transaparan dan akuntabel, memenuhi prinsip-prinsip efektif dan eisien, terbuka dan bersaing adil dan
tidak diskriminatif. Proses pengadaan barang dan jasa diupayakan melalui persaingan yang sehat sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan
yang berlaku dan menghindari terjadinya transaksi benturan kepentingan.
Pengendalian Kualitas Produk
Sebagai bagian dari implementasi tanggung jawab Perseroan terhadap para pelanggan dan konsumen produknya, Perseroan menerapkan sistem
manajemen mutu terpadu tentang pengendalian kualitas produk dan jasa yang dihasilkan oleh Perseroan.
Remunerasi
Sistem remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi didasarkan atas asas kewajaran dan kinerja perusahaan. Remunerasi untuk Dewan Komisaris
ditentukan berdasarkan tingkat remunerasi Perseroan yang ditetapkan oleh RUPS. Remunerasi untuk Direksi ditetapkan oleh RUPS dengan memperhatikan
usulan Dewan Komisaris.
Keterbukaan Informasi
Pelaksanaan keterbukaan informasi didasarkan pada kebijakan klasiikasi informasi yang dikembangkan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Informasi yang tidak bersifat rahasia dapat dipublikasikan dan diakses oleh masyarakat melalui sarana dan
fasilitas yang ada.
Informasi penting diungkapkan secara tepat waktu, akurat, jelas, dan obyektif dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perusahaan kepada
Pemegang Saham dan Instansi Pemerintah yang terkait sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Perseroan senantiasa menyampaikan informasi
penting dengan tepat waktu, akurat, jelas dan
objektif
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
PT Semen Indonesia Persero Tbk.
280
Manajemen Kinerja
Perseroan menetapkan Key Performance Indicator KPI sebagai ukuran kinerja yang harus dicapai oleh
manajemen sebagai tolak ukur pencapaian target dalam operasionalisasi strategi. Saat ini perseroan
mengimplementasikan pengukuran kinerja pada level holding dan dicascade ke Operasional Company
pada level fungsional. Untuk memastikan bahwa KPI yang ditetapkan selaras dengan pencapain visi dan
misi perseroan senantiasa dilakukan alignment secara vertical dan horizontal.
Pelaksanaan kebijakan manajemen kinerja ini secara keseluruhan menggunakan tools Balanced Scorecard
yang meliputi pengukuran berdasarkan perspektif inancial, customer, internal business proses, dan
learning and growth. Progres pencapaian KPI dan program optimalisasi kinerja korporasi dibahas secara
rutin dan dilaporkan kepada Dewan Komisaris.
STRUKTUR, PEDOMAN dan MEKANISME TATA KELOLA
Tata kelola perusahaan telah berjalan dengan baik dan senantiasa dilandasi cara kerja yang etis, transparan
dan atas dasar Kepercayaan. Perseroan juga memiliki struktur tata kelola yang lengkap: memperhatikan
kepentingan para pemangku kepentingan, mengelola risiko bisnis, menjaga nama baik dan memiliki tanggung
jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat, termasuk kesejahteraan warga sekitar dan lingkungan,
sedangkan standar kerja yang diterapkan Perseroan mengutamakan etika, kejujuran, keterbukaan dan
akuntabilitas yang berlaku untuk semua tingkatan dan jajaran organisasi.
Struktur
Sesuai dengan Undang-Undang No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan terbatas, Organ perusahaan terdiri
dari Rapat Umum Pemegang Saham RUPS, Dewan Komisaris dan Direksi. Kepengurusan perseroan
menganut system dua badan two boards system, yaitu Dewan Komisaris dan Direksi, yang memiliki
wewenang dan tanggung jawab yang jelas sesuai fungsinya masing-masing sebagaimana diamanatkan
dalam Anggaran Dasar dan Peraturan Perundang- Undangan yang terkait lainnya.
Pada jajaran Dewan Komisaris telah dibentuk komite- komite fungsional untuk memberdayakan fungsi
kepengawasan, yang terdiri dari Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi, serta Komite Strategi
Manajemen Risiko dan Investasi SMRI. Demikian pula di jajaran Direksi telah dibentuk unit kerja yang
mengendalikan, mengawal dan bertanggung jawab atas implementasi GCG dan juga bertugas sebagai
mitra kerja dari komite-komite di bawah Dewan Komisaris, sebagaimana tampak pada gambar berikut:
Dewan Komisaris Direksi
Komite SMRI
Sekertaris Perusahaan
Komite Niminasi
Remunerisasi Departemen
Hukum Governance
Risk Complience
Komite Audit
Internal Audit
Departemen Pengembangan
Sistem SDM Departemen
Jaminan Mutu K3
Lingkungan Departemen
Corporate Social
Responsibility
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
Laporan Keuangan
2016
281
Terdapat keterkaitan erat antar unit kerja pengelola GCG di perusahaan, yaitu Sekretaris Perusahaan selaku penanggung jawab Board Governance fungsi komunikasi dan koordinasi dengan Direksi, Dewan Komisaris dan
Komite Dewan Komisaris, Departemen Hukum GRC fungsi operational governance, penyusunan kebijakan, dan kepatuhan dan Internal Audit sebagaimana tampak pada gambar berikut ini:
PEDOMAN GCG PTSI
Berbasis UUPT, UUBUMN, UUPM, AD, GCG OJK, dan Common Practices Asean GCG Std, dll Kebijakan Pengaduan Pelanggaran
dan Kebijakan Penegakan Disiplin Pr
oses, Struktur
, dan Sistem
Pedoman Etika Perusahaan dan Nilai-nilai Budaya SIG
Etika Bisnis, Etika Perilaku, CHAMPS
Board Governance
Board Manual, Pakta Integritas, Kontrak Manajemen
Sekertaris Perusahaan Dep. Hukum GRC
Operational Governance
Kebijakan GRC, ICT Governance, ICOFR, ERM, Whistleblowing System, Complience, Human
Capital, Pengadaan, dan kebijakan lainnya Overight Audit System
Inter nal Audit Charter
, Boar d
Committeess Charter , Exter
nal
Auditing Assessment
Pedoman
Dalam rangka meningkatkan kualitas penerapan praktek terbaik prinsip GCG, Perseroan telah melengkapi infrastruktur tata kelola yang dibutuhkan dan senantiasa melakukan peninjauan dan penyempurnaan terhadap soft structure-nya
yakni pedoman dan kebijakan, sesuai kaidah GCG guna meningkatkan effektivitas pengelolaan perusahaan. Kerangka kebijakan soft structure tersebut meliputi Board Manual, Pedoman Pelaksanaan GCG, Pedoman Etika Perusahaan,
dan Kebijakan-kebijakan Lainnya yang ditandatangani oleh Dewan Komisaris dan Direksi.
INfRASTRUCTURE SOfT STRUCTURE
√ RUPS √ Budaya Perusahaan
√ Dewan Komisaris √ Pedoman GCG
√ Direksi √ Pedoman Etika Perusahaan
√ Komite Pendukung Komisaris • Komite Audit
• Komite Strategi, Investasi dan Risiko • Komite Nominasi Remunerasi
√ Manual Board √ Charter
√ Kebijakan Perusahaan √ SMSI
• Manual level 1 • Prosedur level 2
• Work Instruction • Record
√ Sekertaris Perusahaan √ Manajemen Risiko
√ Internal Audit √ Whistle Blower System
√ Eksternal Audit √ Pedoman Pengendalian Gratiikasi
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
PT Semen Indonesia Persero Tbk.
282
Perusahaan memastikan kehandalan infrastruktur infrastructure dan soft stucture dalam penerapan
GCG, antara lain dengan menyusun Pedoman GCG dan pedoman terkait seperti Board Manual, Piagam
Charter Komite Dewan Komisaris, PiagamCharter Internal Audit, Pedoman Etika, Pedoman Sistem
Pelaporan Pelanggaran, Pedoman Pengendalian Gratiikasi, Pedoman Tata Kelola ICT, dsb. Pedoman
tersebut disosialisasikan kepada stakeholder yang terkait dan diperbaharui.
Perusahaan menggunakan teknologi informasi yang memadai untuk menunjang kelancaraan implementasi
GCG, antara lain melalui website perusahaan, aplikasi eGRCA aplikasi untuk GCG, Manajemen Risiko
Kepatuhan, aplikasi self assessment Index GCG, aplikasi dms document management system untuk
sistem manajemen kebijakan, prosedurpedoman, dsb, intranet, aplikasi hukum online terkait aturan
internal perusahaan seperti SK Direksi, pengumuman, dsb yang digunakan sebagai media komunikasi dan
sosialisasi penerapan GCG.
Hingga tahun 2016 telah dilakukan update atas beberapa pedoman dan implementasi sebagai berikut: