PT Semen Indonesia Persero Tbk.
286
Analytical Network Process untuk mengukur tingkat kepentingan dan hubungan antar aspek, lingkup, dan fokus serta tahapan penilaian dalam
metodologi CGPI Index. Pemeringkatan CGPI Index menggunakan norma penilaian berdasarkan rentang nilai yang dicapai peserta dengan kategorisasi
istilah “Tepercaya”. Bobot penilaian CGPI Index dan nilai yang diperoleh Perseroan adalah sebagai berikut:
NO TAHAPAN PENILAIAN
BOBOT PENILAIAN NILAI PT SMI
NILAI RATA2 PESERTA
1. Self Assessment
30 25,74
25,41 2.
Kelengkapan Dokumen 26
21,37 20,94
3. Penyusunan Makalah
15 12,64
12,37 4.
Observasi 29
23,85 23,52
Total Nilai 100
83,59 82,24
Berdasarkan hasil nilai CGPI Index 83,59 Perseroan mendapatkan predikat “Terpercaya”.
Asessment GCG Berdasarkan ASEAN GCG Scorecard
Asean CG Scorecard merupakan suatu alat kualitatif untuk mengukur kepatuhan perusahaan-perusahaan terbuka di ASEAN terhadap pedoman GCG menurut
praktik-praktik keteladanan berbasis standar internasional, khususnya prinsip- prinsip GCG yang dikeluarkan The Organisation For Economic Cooperation
and Development OECD. Bobot penilaian Asean CG Scorecard dan nilai yang diperoleh Perseroan adalah sebagai berikut:
NO OECD PRINCIPLES PRINSIP UTAMA DALAM PENILAIAN
BOBOT PENILAIAN NILAI PT SMI
NILAI RERATA 100 EMITEN
1. Hak Pemegang Saham 10
4,4 2,4
2. Perlakuan Setara Terhadap Pemegang Saham 15
7,94 5,6
3. Peran Pemangku Kepentingan 10
9,52 7,8
4. Pengungkapan dan Transparansi 25
21,95 19,3
5. Tanggung Jawab Dewan Komisaris 40
29,73 27,9
TOTAL NILAI 100
77,57 67,99
Perseroan mendapatkan nilai 77,57 dan mendapatkan predikat Fair.
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
Laporan Keuangan
2016
287
Tindaklanjut rekomendasi Assessment GCG
Berdasarkan hasil assessment GCG Tahun 2016 berdasarkan BUMN Scorecard, CGPI Index dan Asean CG Scorecard, diperoleh beberapa
rekomendasi sebagai berikut:
REKOMENDASI TINDAK LANJUT
Melakukan pemutakhiran terhadap Board Manual dan Pedoman GCG yang disesuaikan dengan kondisi
Perseroan sebagai holding company. Telah disusun draft pemutakhiran Board Manual dan
Pedoman GCG sesuai kondisi Perseroan sebagai holding company.
Perseroan belum melakukan sosialisasi tentang pengendalian gratiikasi kepada mitra kerja,
khususnya vendorsupplier. Telah dilakukan sosialisasi tentang pegendalian
gratiikasi kepada Anak Perusahaan yang bertindak sebagai mitra kerja.
Melakukan pemutakhiran
terhadap Pedoman
Pengendalian Gratiikasi yang disesuaikan dengan ketentuan dan aturan Komisi Pemberantasan Korupsi
KPK. Telah dilakukan pemutakhiran Pedoman Pengendalian
Gratiikasi pada bulan Agustus 2016 dokumen revisi 1.
Terdapat sistem penilaian kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, namun belum ditetapkan dan dilaksanakan
secara konsisten. Telah disusun draft sistem penilaian kinerja untuk
dijadikan ketetapan guna melengkapi KPI Dewan Komisaris.
Assessment kinerja pemasok belum dilakukan secara keseluruhan baru dilakukan kepada sebagian
pemasok untuk lingkup pekerjaan tertentu. Akan dilakukan assessment kinerja pemasok secara
bertahap.
Melengkapi informasi yang disampaikan dalam website perusahaan antara lain Anggaran Dasar Perusahaan
dan Pedoman Etika dalam format Bahasa Inggris. Anggaran Dasar Perusahaan dan Pedoman Etika dalam
format Bahasa Inggris telah diunggah dalam website perusahaan
Melakukan released atas audited annual inancial report 60 hari setelah tutup buku.
Telah dilakukan untuk annual report tahun 2016.
ROADMAP PENERAPAN GCG
Tujuan dan sasaran awal road map penerapan GCG Perseroan adalah menumbuhkan komitmen manajemen dalam menerapkan GCG dan senantiasa
diikuti langkah penyempurnaan dan konsistensi penerapannya. Perseroan telah menetapkan gambaran tahapan penerapan GCG Perseroan dengan
tujuan, menjadi perusahaan yang beretika dan bertanggung jawab, dengan menjadikan praktek tata kelola yang baik sebagai budaya dalam pengelolaan
perusahaan, sebagai berikut:
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
PT Semen Indonesia Persero Tbk.
288
PERUSAHAAN YANG BERETIKA DAN BERTANGGUNG JAWAB INFRASTRUKTUR
SOFT STRuCTuRE PENYEMPURNAAN
BERAKELANJUTAN SASARAN
• Organ Perusahaan
• Organ Pendukung Dewan
Komisaris •
Pedoman GCG •
Pedoman Kode Etik •
Pedoman Kerja Dewan Komisaris Direksi Manual
Board •
Charter •
IT Governance •
Pedoman Pelaporan Pelanggaran Whistle Blowing
Policy •
Sistem Prosedur •
Penerapan •
Review •
Assessment •
Audit •
GCG menjadi budaya dalam mengelola Perseroan
Rencana Peningkatan Kualitas Penerapan GCG
Sebagai tindak lanjut dan komitmen tinggi atas berkesinambungannya peningkatan praktek GCG pada
seluruh level operasional, Perseroan merencanakan beberapa kegiatan penting terkait praktek GCG.
Kegiatan dimaksud mencakup diantaranya :
1. Melengkapi seluruh soft structure disesuaikan dengan peraturan yang berlaku dan praktik
terbaik penerapan GCG serta melakukan kajian bagi penyempurnaan yang sudah ada demi
meningkatkan kualitas penerapan GCG.
2. Melakukan monitoring,
pelaporan secara
reguler, dan review atas penerapan GCG serta memfasilitasi assessment oleh pihak independen
terhadap implementasi GCG di Perseroan untuk mendapatkan feed back penerapan GCG.
3. Turut serta dalam program BUMN Bersih, sesuai dengan Surat Edaran Menteri BUMN No:SE-05
MBU2013 tentang Roadmap Menuju BUMN Bersih.
Perseroan telah melaksanakan tahapan I survei BUMN Bersih yang dilakukan pada awal tahun
2014 bersama tim penilai BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Timur menilai persepsi dalam rangka
pengukuran dan penilaian Komitmen Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk bersih
dan bebas dari Gratiikasi, Fraud dan KKN. Hasil penilaian akhir Perseroan memperoleh kategori
“Berkomitmen” dengan nilai upaya internal dokumen aplikasi sebesar 8,59 dari 10,00 dan dari
nilai persepsikuesioner sebesar 8,28 dari 10,00.
4. Sejak tahun 2009 Perseroan melakukan assessment GCG Index dengan tujuan mengukur
kedalaman implementasi praktek GCG sekaligus mendapatkan umpan balik bagi perbaikannya di
masa mendatang. Penilaian tersebut dibuat dengan menggunakan parameter Company Corporate
Governance Scorecard, dari Kementerian BUMN. Selain itu Perseroan juga mengikuti assessment
GCG lainnya yang meliputi Corporate Governance Perception Index CGPI dan Asean Good
Corporate Governance Scorecard.
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
Laporan Keuangan
2016
289
5. Menjadi tujuan benchmark implementasi GCG dan Manajemen Risiko bagi perusahaan lain BUMN,
perusahaan swasta, dsb. Adapun beberapa perusahaan yang telah melakukan benchmark
di Perseroan antara lain PT Pusri Palembang, PT Kereta Api, PT Semen Baturaja, Lembaga
Penjamin Simpanan LPS, Inspektorat Kementrian Keuangan, Perum Jasa Tirta, PT PAL, PT Inalum
Medan, dan Universitas Indonesia.
Perseroan akan konsisten merealisasikan berbagai program yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas
penerapan GCG tersebut sebagai bagian dari realisasi program perbaikan kualitas implementasi GCG yang
dilakukan secara bertahap dengan gambaran sebagai berikut.
PERSIAPAN IMPLEMENTASI
GOVERNANCE PERUSAHAAN YANG BAIK PENCIPTAAN NILAI_NILAI
Tahun 2006 Tahun 2006 - 2009
Tahun 2009 - 2012 Tahun 2012 - 2015
GCG Perusahaan yang baik Good Corporate
Governance
Mematuhi semua hukum peraturan yang
berhubungan dengan GCG wajib sukarela
GCG Perusahaan yang terkelola dengan baik
Pengoperasian yang dikendalikan melalui
kontrol internal yang baik, pengendalian risiko dan
penerapan WBS GCG Perusahaan yang
berwarga masyarakat
yang baik
Menjadi Perusahaan yang berwarga masyarakat yang
baik melalui implementasi tanggung jawab sosial
PENGHARGAAN TERKAIT IMPLEMENTASI GCG
Keberhasilan Perseroan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik secara konsisten membuahkan
penghargaan dari lembaga independen dalam berbagai perspektif ditahun 2016, diantaranya:
• GCG Awards 2016 sebagai Trusted Company
Based Investors and Analyst’s Assessment Survey yang diberikan majalah SWA IICG tahun 2016.
• GCG Awards 2016 sebagai Trusted Company Based On CGPI Index yang diberikan majalah SWA IICG
tahun 2016. • Penghargaan “GCG Terbaik Emiten Sektor Industri
Dasar dan Kimia” dari Economic Review.
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
PT Semen Indonesia Persero Tbk.
290
DIREKSI
Direksi sebagai Organ Perusahaan melaksanakan tugasnya mengurus Perseroan untuk kepentingan
perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan serta mewakili Perusahaan baik didalam
maupun diluar pengadilan dengan mengindahkan peraturan
perundang-undangan yang
berlaku, Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS.
Direksi bertanggungjawab terhadap pengelolaan perusahaan dan memastikan
terjadinya kesinambungan perusahaan serta mempertanggungjawabkan
kepengurusannya kepada RUPS
a. Ruang Lingkup Pekerjaan, Tugas, dan Tanggung Jawab Direksi
Kedudukan
Kedudukan masing-masing
anggota Direksi
termasuk Direktur Utama setara, dengan tugas Direktur Utama adalah mengkoordinasikan kegiatan
Direksi. Direksi dapat mengambil keputusan, termasuk dalam rapat Direksi, dan melaksanakan
keputusan tersebut sesuai dengan pembagian tugas dan wewenangnya, namun demikian
tanggung jawab kolegial tetap berlaku. Tindakan
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
yang dilakukan oleh anggota Direksi di luar yang diputuskan oleh Rapat Direksi menjadi tanggung
jawab pribadi yang bersangkutan sampai dengan tindakan dimaksud disetujui oleh rapat Direksi.
Komposisi Direksi dan Perubahan Susunan Personalia Direksi
Komposisi Direksi
ditetapkan berdasarkan
kompleksitas perseroan
dengan tetap
memperhatikan efektiitas,
ketepatan dan
kecepatan dalam pengambilan keputusan serta dapat bertindak secara independen dalam arti tidak
mempunyai kepentingan yang dapat mengganggu kemampuannya untuk melaksanakan tugas secara
mandiri dan kritis.
Dalam proses pencalonan dan pengangkatan Direksi dari luar BUMN, harus diupayakan agar
pendapat pemegang saham minoritas diperhatikan sebagai wujud perlindungan terhadap kepentingan
pemegang saham minoritas.
Perubahan Personalia Direksi
Selama tahun 2016 telah terjadi satu kali perubahan komposisi personalia Direksi. Sesuai hasil RUPST
tanggal 13 Mei 2016, dengan diberhentikannya Sdr. Suparni dan Sdr. Amat Pria Darma secara terhormat
dan pengangkatan Sdr. Darmawan Junaidi dan Sdr. Budi Siswoyo sebagai Direktur, serta pengangkatan
kembali Sdr. Ahyanizzaman, maka susunan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:
Nama Jabatan
Mulai Berakhir
Rizkan Chandra Dir. Utama
23 Jan 2015 RUPS Tahun 2020
Ahyanizzaman Dir. SDM Hukum
13 Mei 2016 RUPS Tahun 2021
Gatot Kustyadji Dir. Enjiniring Proyek
27 Mar 2014 RUPS Tahun 2019
Johan Samudra Dir. Produksi Litbang
27 Mar 2014 RUPS Tahun 2019
Aunur Rosyidi Dir. Pemasaran Supply Chain
16 Apr 2015 RUPS Tahun 2020
Darmawan Junaidi Dir. Keuangan
13 Mei 2016 RUPS Tahun 2020
Budi Siswoyo Dir. Pengemb. Usaha Strat. Bisnis
13 Mei 2016 RUPS Tahun 2020
Laporan Keuangan
2016
291
Independensi dan Rangkap Jabatan Direksi
Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan dan Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi,
antar para anggota Direksi dan antara anggota Direksi dengan anggota Dewan Komisaris tidak ada
hubungan kekeluargaan sedarah sampai dengan derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis
ke samping atau hubungan semenda menantu atau ipar. Agar Direksi dapat bertindak sebaik-baiknya
demi kepentingan perseroan secara keseluruhan, maka independensi Direksi merupakan salah satu
faktor penting yang harus dijaga. Untuk menjaga independensi, maka perseroan menetapkan
ketentuan sebagai berikut: • Selain Direksi, pihak lain manapun dilarang
melakukan atau campur tangan dalam kepengurusan perseroan;
• Direksi harus dapat mengambil keputusan secara obyektif, tanpa benturan kepentingan dan bebas
dari segala tekanan dari pihak manapun; • Direksi dilarang melakukan aktivitas yang dapat
mengganggu independensi dalam mengurus perseroan.
Para anggota Direksi tidak boleh merangkap jabatan pengurusan dan pengawasan pada perusahaan
sejenis, kecuali jabatan pengawasan pada anak perusahaan. Untuk perangkapan jabatan Direksi
dan pengecualiannya, diperlukan persetujuan Dewan Komisaris yang selanjutnya dilaporkan pada
RUPS.
Seluruh anggota Direksi PT Semen Indonesia Persero Tbk yang saat ini menjabat sesungguhnya
telah memenuhi persyaratan sebagai Direktur Independen sebagaimana ditetapkan dalam
ketentuan III.1.5. SK Direksi PT BEI Nomor: Kep- 00001BEI01-2014,
Penetapan Kebijakan Pengurusan Perusahaan Oleh Direksi
Kebijakan yang diambil oleh Direksi dapat berupa suatu kebijakan yang diambil melalui Rapat Direksi,
atau dapat pula merupakan kebijakan yang diambil secara individual tanpa adanya rapat dimaksud.
Kebijakan yang diambil oleh Direksi mempunyai substansi yang sama dan
dilakukan secara terus menerus sehingga menjadi suatu kebutuhan Perusahaan
sehari-hari maka Direktur yang bersangkutan perlu mengusulkan kepada
Direksi untuk menjadikan kebijakan yang dilakukannya sebagai suatu peraturan
yang mengikat
Prinsip-prinsip yang harus dipatuhi oleh Direksi dalam membuat kebijakaan meliputi:
• Dalam hal suatu kebijakan yang diambil oleh
Direksi merupakan sesuatu yang substansinya menyangkut citra Perusahaan, risiko atau
konsekuensi material maka kebijakan tersebut harus mendapat persetujuan Rapat Direksi;
• Dalam hal kebijakan di atas dilakukan oleh Direktur Perusahaan sesuai dengan sektor
bidang tugasnya,
maka Direktur
yang bersangkutan bertanggung jawab atas kebijakan
tersebut sampai dengan kebijakan tersebut dapat disetujui Rapat Direksi;
• Dalam hal kebijakan yang diambil oleh Direksi mempunyai substansi yang sama dan dilakukan
secara terus menerus sehingga menjadi suatu kebutuhan Perusahaan sehari-hari maka Direktur
yang bersangkutan perlu mengusulkan kepada Direksi untuk menjadikan kebijakan yang
dilakukannya sebagai suatu peraturan yang mengikat;
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
PT Semen Indonesia Persero Tbk.
292
• Dalam mengambil kebijakan atau keputusan atas suatu permasalahan yang timbul, setiap
Direktur wajib mempertimbangkan beberapa hal, meliputi:
• Itikad baik;
• Pertimbangan rasional dan informasi yang cukup;
• Investigasi memadai terhadap permasalahan yang ada serta berbagai kemungkinan
pemecahannya beserta dampak positif dan negatifnya bagi Perusahaan;
• Dibuat berdasarkan pertimbangan semata- mata untuk kepentingan Perusahaan;
• Koordinasi dengan Direktur lainnya khususnya untuk suatu kebijakan yang akan berdampak
langsung maupun tidak langsung kepada tugas dan kewenangan serta kebijakan
Direktur lainnya.
• Dalam menjalankan kewajiban sehari-hari, Direksi
senantiasa mempertimbangkan
kesesuaian tindakan dengan rencana dan tujuan Perusahaan;
• Pendelegasian wewenang Direksi kepada Karyawan atau pihak lain wajib dinyatakan
dalam bentuk dokumen tertulis dan disetujui oleh Direktur Utama;
• Bentuk-bentuk kebijakan
pengurusan Perusahaan seperti Surat Keputusan dan
lain-lain, diatur dalam dokumen Perusahaan tersendiri.
fungsi, Tugas dan Wewenang Direksi
Sesuai anggaran dasar, Direksi melaksanakan fungsi pengurusan untuk memimpin dan mengurus
Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan yang telah ditetapkan, yaitu:
• Memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan;
• Melakukan pengurusan dengan itikad baik dan prinsip kehati-hatian untuk kepentingan dan
sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan;
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
• Tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan
pengurusan yang mengakibatkan kerugian; • Telah mengambil tindakan untuk mencegah
timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut; • Tidak boleh mewakili Perseroan jika mempunyai
benturan kepentingan dengan Perseroan; • Pada dasarnya Direksi bekerja secara kolegial,
putusan tiap anggota Direksi merupakan putusan organ Direksi.
Masing-masing anggota
Direksi dapat
melaksanakan dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan wewenangnya,
namun demikian tanggung jawab kolegial tetap berlaku.
Fungsi pengelolaan Perseroan oleh Direksi mencakup 5 lima tugas utama, yakni:
• Kepengurusan
Direksi menyusun visi, misi dan nilai-nilai perusahaan, program jangka pendek maupun
panjang, mengendalikan sumber daya secara efektif dan eisien, memperhatikan kepentingan
minority shareholder secara wajar dan memiliki tata kerja dan pedoman kerja charter yang jelas.
• Manajemen risiko
Direksi menyusun dan melaksanakan manajemen risiko yang mencakup seluruh aspek operasional
Perseroan
• Pengendalian internal
Direksi menyusun satuan pengendalian internal untuk mengawasi dan mencegah terjadinya
fraud maupun kegagalan penerapan strategi Perseroan.
• Komunikasi
Direksi memastikan kelancaran komunikasi internal atau antar bagian dan eksternal dengan
pemangku kepentingan.
Laporan Keuangan
2016
293
• Tanggung jawab sosial
Direksi juga menyusun dan memastikan melaksanakan
kegiatan tanggung
jawab sosial perusahaan, sesuai dengan peraturan
perundangan yang belaku.
Disamping fungsi di atas, Direksi juga bertugas memastikan informasi yang terkait dengan tanggung
jawab Direktorat dari masing-masing bidang selalu tersedia untuk Dewan Komisaris.
Direksi wajib menyusun Laporan Tahunan yang memuat antara lain Laporan Keuangan, laporan
Kinerja Perusahaan, laporan pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan, rincian masalah
yang timbul selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan Tahunan dimintakan persetujuan dari RUPS
dan Laporan Keuangan dimintakan pengesahan dari RUPS.
Tugas dan wewenang Direksi mencakup diantaranya: • Direksi bertanggung jawab penuh dalam
melaksanakan tugas
untuk kepentingan
Perusahaan. Tugas pokok Direksi adalah: a memimpin dan mengurus Perusahaan sesuai
dengan maksud dan tujuan Perusahaan; dan b memelihara dan mengurus kekayaan
Perusahaan.
1
• Direksi bertanggungjawab untuk merumuskan dan menetapkan visi, misi, dan nilai-nilai
perusahaan serta Rencana Jangka Panjang Perusahaan RJPP dan Rencana Kerja dan
Anggaran Perusahaan RKAP setelah melalui pembahasan dan persetujuan Dewan Komisaris
dan RUPS.
• Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan
tugasnya dan bertindak sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar,
keputusan-keputusan yang diambil dalam RUPS, Rencana Jangka Panjang RJP, Rencana
Kerja dan Anggaran Perusahaan RKAP serta Peraturan Perundang-undangan yang berlaku
berlandaskan prinsip-prinsip GCG
Tugas Masing-Masing Direksi
Rincian tugas masing-masing anggota Direksi diantaranya adalah sebagai berikut:
• Direktur Utama bertugas untuk mengkoordinir
anggota Direksi lainnya, agar seluruh kegiatan berjalan sesuai visi, misi, sasaran usaha, strategi,
kebijakan dan program kerja yang ditetapkan. Secara spesiik, Direktur Utama bertanggung
jawab untuk menyelaraskan seluruh inisiatif strategi Perseroan, mengkoordinasikan tugas
operasional di bidang audit internal, sumber daya
manusia, komunikasi,
memastikan kepatuhan terhadap hukum dan regulasi
serta mengkoordinir manajemen risiko dan pengembangan perusahaan. Di samping itu juga
mengendalikan dan mengevaluasi penerapan prinsip-prinsip GCG dan standar etika secara
konsisten dalam Perseroan.
• Direktur Keuangan bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan,
mengendalikan dan
mengevaluasi tugas operasional di bidang keuangan, anggaran, akuntansi, memastikan
penyediaan pendanaan bagi pengembangan Perseroan dan sistem teknologi informasi.
• Direktur Pemasaran bertanggung jawab atas bidang penjualan, distribusi dan transportasi
serta pengembangan pemasaran. • Direktur Produksi bertanggung jawab untuk
mengkoordinasikan, mengendalikan
dan mengevaluasi pelaksanaan tugas operasional
bidang produksi bahan baku, produksi terak, produksi semen serta bidang teknik, keselamatan
kerja,
lingkungan serta
mengembangkan program eisiensi proses produksi.
• Direktur Litbang Operasional bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan, mengendalikan
dan mengevaluasi pelaksanaan tugas operasional atas bidang pengadaan dan pengelolaan
persediaan, rancang bangun, serta penelitian pengembangan dan menjaga jaminan mutu
produk.
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN