Asesmen dan Mitigasi High Level Corporate Risk

PT Semen Indonesia Persero Tbk. 362 Melalui berbagai langkah mitigasi terhadap risiko-risiko utama yang masuk kelompok high risk secara berkesinambungan, maka pada tahun 2015 Perseroan juga berhasil mengelola dan menurunkan kategori risiko dari risiko dari ekstrem dan tinggi menjadi risiko sedang medium risk atau manageable. Hal tersebut tampak pada pada tabel berikut. No Nama Risiko Tingkat Risiko 2015 Tingkat Risiko 2016 1 Risiko bahan baku Medium Medium 2 Risiko kapasitas produksi Medium Low 3 Risiko kompetisi bisnis High High 4 Risiko Loyalitas dan Kepuasan Pelanggan Medium Medium 5 Risiko kerusakan mesinperalatan utama produksi Medium Low 6 Risiko teknologi informasi High Medium 7 Risiko distribusi dan transportasi Medium Medium 8 Risiko valas Medium Low 9 Risiko SDM Medium Medium 10 Risiko lingkungan sosial Medium Medium Sebagaimana tampak pada tabel Risiko Tinggi Perseroan 2015 dan 2016 tersebut, Perseroan berhasil melakukan mitigasi atas beberapa risiko kategori tinggi menjadi kategori menengah medium risk yang lebih manageable, dan risiko kategori menengah medium risk menjadi kategori rendah low risk yang dapat diabaikan dengan program mitigasi yang telah dijadikan pengendalian internal yang rutin. Risiko-risiko dimaksud dan program mitigasi yang dilakukan mencakup: • Risiko Kerusakan MesinPeralatan Utama Perusahaan berhasil melakukan langkah- langkah mitigasi untuk mengatasi risiko kerusakan mesinperalatan utama dengan melakukan peningkatan sinergi produksi antar OpCo yang berada di Tuban, Padang, dan Tonasa. Dengan adanya beberapa pabrik yang beroperasi dan menghadapi beragam masalah produksi yang tidak jauh berbeda, Perusahaan mampu melakukan identiikasi dan merancang kegiatan pemeliharaan yang efektif dan dapat saling sharing metode yang terbaik untuk mencapai operational excellence. Sinergi juga dilakukan dengan kompetitor-kompetitor Perusahaan melalui Asosiasi Semen Indonesia untuk mengkaji bersama perkembangan teknologi dalam proses produksi dan permesinan yang berguna LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN untuk meningkatkan eisiensi dan utilitas dari kegiatan dan peralatan produksi sehingga bisa diperoleh proses yang berproduktivitas tinggi dan ramah lingkungan. • Risiko Kapasitas Produksi Perusahaan melakukan langkah-langkah mitigasi untuk mengatasi risiko kapasitas produksi melalui pertumbuhan organik maupun non-organik. Pertumbuhan organik dilakukan dengan melakukan akusisi perusahaan semen di Vietnam Tang Long Cement Company. Pertumbuhan non-organik dilakukan dengan membangun proyek Tuban IV, Tonasa V, Pabrik Rembang, Grinding Plant Cigading dan Pabrik Indarung VI. Perseroan juga melakukan optimalisasi produksi untuk meningkatkan utilisasi peralatan produksi dan meningkatkan output produksi. Laporan Keuangan 2016 363 Saat ini Perseroan sedang dalam tahap pembangunan pabrik baru di Sumatera dan Nusa Tenggara Timur dengan kapasitas total sekitar 5 juta ton per tahun. Perseroan juga melakukan program upgrading fasilitas pabrik yang ada untuk meningkatkan yield dari kapasitas produksi eksisting. Perseroan juga senantiasa melakukan kajian terkait peluang untuk mengembangkan kepasitas melalui pertumbuhan non-organik baik di dalam maupun di luar negeri. • Risiko Teknologi Informasi Mitigasi yang telah berhasil dilakukan Perusahaan adalah dengan melakukan diferensiasi melalui pendirian anak perusahaan dalam bidang IT, yaitu PT Sinergi Informatika Semen Indonesia PT SISI. Dengan adanya anak perusahaan dalam bidang teknologi informasi ini, dapat dikembangkan dan didapatkan teknologi terbaru yang dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dengan bantuan aplikasi-aplikasi berbasis teknologi informasi yang bisa diakses tidak hanya untuk optimasi proses bisnis internal perusahaan namun juga rekanan dan customer Perusahaan. • Risiko Valas Perusahaan telah berhasil melakukan langkah-langkah mitigasi untuk mengatasi risiko valas dengan kebijakan lindung nilai hedging terhadap proyek-proyek strategis serta proses bisnis perusahaan yang terkait dan terpengaruhi oleh nilai valuta asing. Selain itu optimalisasi terhadap kegiatan cash pooling dan notional pooling terus dilakukan untuk meningkatkan kemampuan inansial Perusahaan LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Mengingat pentingya pengelolaan risiko dalam mencegah Perseroan dari dampak yang ditimbulkan, maka manajemen dan seluruh elemen terkait akan semakin meningkatkan upayanya untuk menjadikan pengelolaan risiko menjadi budaya dalam pelaksanaan seluruh kegiatan.

c. Evaluasi Efektiitas Penerapan Manajemen Risiko Risk Management Maturity Level

Perseroan secara periodik melakukan evaluasi atas penerapan manajemen risiko risk maturity level assessment dengan menggunakan kriteria AS:NZS, melalui penyempurnaan dan peningkatan kualitas penerapan manajemen risiko. Evaluasi dilakukan terhadap tujuh kriteria yang terdiri dari penetapan konteks, identiikasi risiko, analisis dan evaluasi risiko, penanganan risiko, pengendalian risiko, informasi dan komunikasi, serta monitoring dan review. Penilaian evaluasi efektiitas penerapan manajemen risiko memberikan rentang hasil penilaian dari skor 1 hingga 5, yang dimulai dari initial level 1, repeatable level 2, deined level 3, managed level 4, dan optimised level 5. Dari hasil evaluasi menggunakan metode pemeriksaan dokumen, pengiriman kuesioner, dan juga interview dengan pihak-pihak yang terkait diperoleh score maturity level 3,90 untuk penerapan manajemen risiko di tahun buku 2015. Adanya peningkatan score dari 3,70 pada tahun 2014 menjadi 3,90 menandakan bahwa pengelolaan risiko yang dilakukan Perusahaan lebih optimal dan selalu dilakukan improvement. Berbagai program kerja yang akan dilakukan di tahun maupun ditahun-tahun mendatang, maka diharapkan Perusahaan akan memperoleh nilai tingkat kematangan maturity level yang terus membaik. PT Semen Indonesia Persero Tbk. 364 No Komponen Penerapan MR Nilai Maturity 2009 2011 2013 2015 1. Penetapan Konteks 3,71 4,01 4,24 4,6 2. Identiikasi Risiko 4,08 3,3 3,75 3,8 3. Analisis Risiko 3,84 3,12 3,75 4,4 4. Evaluasi Risiko 3,84 4,16 3,75 3,1 5. Penanganan Risiko 3,20 3,12 3,21 4,7 6. Komunikasi dan Konsultasi 3,22 3,02 2,86 3,5 7. Pemantauan dan Reviu 1,75 3,75 3,54 3,3 Total Score Maturity 3,39 3,48 3,70 3,90 Perseroan terus berupaya untuk menyempurnakan dan mengembangkan sistem pengelolaan risiko, dengan berbagai rencanaprogram kerja yang akan dilakukan di tahun 2017. Sehingga diharapkan pada periode berikutnya Perusahaan memperoleh nilai tingkat kematangan maturity level yang terus meningkat. Asean Risk Award 2016 Selain mengikuti Risk Maturity Level Assessment sebagaimana tersebut di atas, Perseroan di tahun 2016 juga berpartisipasi dalam Asean Risk Award 2016, yang diselenggarakan oleh Enterprise Risk Management Academy ERMA dan CRMS Indonesia. Terdapat delapan 8 kategori yang terdiri dari ASEAN GRC Award, ASEAN Risk Champion, Risk Innovation, Risk Technology, Public Initiative, Risk Educator, Public Risk, dan Risk Advocate. Perseroan berhasil menjadi nominasi untuk kategori ASEAN Risk Champion dan ASEAN GRC Award. LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN PERKARA PENTING YANG DIHADAPI PERUSAHAAN Grup menghadapi tuntutan-tuntutan hukum sebagai berikut: b. Pada tanggal 24 Oktober 2008, SP mengajukan gugatan No. 99Pdt.G2008PN.PDG terhadap PT Berkala International PT BI di Pengadilan Negeri Padang PN Padang akibat kegagalan PT BI untuk memenuhi kewajibannya menyerahkan batubara pada tahun 2008 sesuai dengan perjanjian jual beli antara SP dan PT BI. Dalam gugatannya, SP juga menyampaikan permohononan untuk membatalkan perjanjian jual beli batubara tersebut kepada PN Padang. Berkenaan dengan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri SKBDN yang telah diterbitkan dan diakseptasi oleh Bank Mandiri Bank Penerbit sehubungan dengan perjanjian jual beli, SP telah mengajukan permohonan kepada PN Padang untuk melarang Bank Mandiri, PT BI, PT Eksplorasi Mantap Indonesia selaku beneiciary, PT Maybank Indocorp selaku bank koresponden Maybank untuk mencairkan mengklaim mengakseptasi mendebit rekening milik SP pada Bank Mandiri hingga keputusan dalam perkara ini mempunyai kekuatan hukum tetap. Laporan Keuangan 2016 365 Pada tanggal 17 April 2009, PN Padang mengeluarkan Putusan yang mengabulkan permohonan Provisi dan gugatan SP sebagai berikut: • Melarang kepada PT BI, Bank Mandiri, PT Eksplorasi Mantap Indonesia, Maybank Indocorp atau pihak manapun juga maupun kuasa kuasanya untuk mencairkan mengklaim mengakseptasi mendebit rekening milik SP ataupun rekening lainnya yang ada pada Bank Mandiri, atas dasar adanya pengajuan SKBDN sampai dengan putusan dalam perkara ini mempunyai kekuatan hukum yang tetap. • Membatalkan Perjanjian Jual Beli batubara antara SP dengan PT BI, berikut segala akibat hukumnya • Menyatakan batal SKBDN yang diterbitkan dalam rangka Perjanjian Jual Beli batubara antara SP dengan PT BI, berikut segala akibat hukumnya. Selanjutnya atas putusan PN Padang tersebut, Bank Mandiri dan Maybank mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Sumatera Barat. Pada tanggal 27 Januari 2010 telah dikeluarkan Putusan Pengadilan Tinggi Sumatera Barat yang menguatkan putusan PN Padang Pada tanggal 8 Juli 2010, SP telah mengajukan kontra memori kasasi dan telah dikeluarkan putusan kasasi dari Mahkamah Agung No. 217 KPDT2011 pada tanggal 20 Mei 2011 yang memenangkan SP dan menolak permohonan kasasi dari PT Bank Maybank Indocorp dan PT Bank Mandiri Persero Tbk. Relass atas putusan kasasi tersebut diterima pada tanggal 10 Nopember 2011. Terhadap putusan Kasasi Mahkamah Agung, Bank Mandiri telah mengajukan Peninjauan Kembali PK kepada Mahkamah Agung dimana relaas pemberitahuan Peninjauan Kembali yang diajukan oleh Bank Mandiri diterima oleh SP pada tanggal 23 Mei 2012. Atas Peninjauan Kembali tersebut, pada tanggal 20 Juni 2012 SP mengajukan Kontra Memori yang selajutnya telah dilimpahkan oleh Pengadilan Negeri Padang kepada Mahkamah Agung berdasarkan surat No.W3.P14100HK.02 VI2012, pada tanggal 27 Juni 2012. Pada tanggal 14 Maret 2013, Mahkamah Agung, ditingkat Peninjauan Kembali, mengeluarkan putusan No.527PKPdt2012 yang membatalkan semua putusan sebelumnya dan mengadili sendiri dengan mengabulkan sebagian permohonan SP, yaitu antara lain: menyatakan BI dan PT Eksplorasi Mantap Indonesia telah wan prestasi, dan menyatakan batal perjanjian jual beli batu bara antara BI dengan SP dan memberlakukan SKBDN yang diterbitkan dalam rangka Perjanjian Jual Beli batubara antara SP dengan BI. SP telah mencadangkan di dalam laporan keuangan konsolidasian 31 Desember 2008 potensi kerugian yang mungkin timbul dari akseptasi SKBDN oleh Bank Mandiri sejumlah Rp23.760.000. Pada tahun 2009 SP dengan niat baik sudah menempatkan dana pada PT Bank Mandiri Persero Tbk senilai Rp30.000.000 yang diperlukan untuk menyelesaikan liabilitas sampai ada putusan yang berkekuatan hukum tetap. Pada tanggal 30 Januari 2014, SP telah melakukan pembayaran sebesar Rp25.903.089. Pada tanggal 4 Nopember 2014 PN Jakarta Pusat mengeluarkan putusan yang mengabulkan gugatan SP sebagai berikut: a. Menyatakan PT Berkala Internasional dan PT Eksplorasi Mantap International telah melakukan perbuatan melawan hukum onrechtmatigdaad sebagaimana diatur dalam pasal 1365 KUH Perdata. b. Memutuskan bahwa PT Berkala Internasional dan PT Eksplorasi Mantap International mengganti kerugian kepada SP secara tanggung renteng sebesar Rp26.050.404 secara tunai dan sekaligus. LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN PT Semen Indonesia Persero Tbk. 366 Selanjutnya atas putusan PN Jakarta Pusat tersebut, PT Berkala Internasional dan PT Eksplorasi Mantap International mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Jakarta sebagaimana tertuang dalam Akta Permohonan Banding nomor 172SRT.PDT.BDG2014PN.JKT.PST jo nomor 49 PDT.G2014PN.JKT.PST tanggal 17 Nopember 2014. Pada April 2015, SP mengajukan kontra memori banding ke Pengadilan Tinggi Jakarta. Sampai dengan laporan keuangan ini diterbitkan belum ada putusan terhadap perkara tersebut dan masih menunggu proses banding di Pengadilan Tinggi Jakarta. b. Pada tanggal 1 September 2014, Joko Priyanto dan 6 enam orang warga Rembang dan WALHI mengajukan gugatan tata usaha negara kepada Gubernur Jawa Tengah selaku Tergugat, atas Izin Lingkungan Pendirian Pabrik Semen di Rembang milik Perseroan No. 660177 tanggal 7 Juni 2012 yang dikeluarkan oleh Gubernur Jawa Tengah pada Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang “PTUN Semarang”, dengan nomor registrasi perkara 064G2014PTUN Semarang. Berkenaan dengan gugatan tata usaha negara tersebut, Perseroan selaku pihak yang berkepentingan telah secara resmi masuk ke dalam para pihak sebagai Tergugat II Intervensi. Pada tanggal 16 April 2015, PTUN Semarang menolak gugatan WALHI dan memutuskan bahwa Izin Lingkungan pendirian Pabrik Semen milik Perseroan di Rembang tetap berlaku dan sah. Berdasarkan Putusan PTUN Semarang, WALHI mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya PT TUN Surabaya dan pada tanggal 3 November 2015 PT TUN Surabaya menerbitkan Putusan atas Perkara No. 135 yang pada intinya menguatkan Putusan di PTUN Semarang. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, Para Penggugat tidak mengajukan upaya hukum Kasasi di Mahkamah Agung sehingga atas Gugatan Izin Lingkungan dari Perseroan telah memiliki kekuatan hukum tetap Inkracht van Gewijsde. Pada tanggal 4 Mei 2016, Para Penggugat mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali PK dengan mendalilkan telah menemukan novum bukti baru. Atas upaya Hukum PK tersebut, Gubernur Jateng dan Semen Indonesia telah mengajukan Kontra Memori PK pada tanggal 2 Juni 2016. Proses upaya hukum PK ini telah diproses di Mahkamah Agung dan telah diputus pada tanggal 5 Oktober 2016, namun Perseroan menerima secara resmi Putusan PK tersebut tanggal 17 November 2016. Atas Putusan PK tersebut Perseroan melakukan beberapa langkah lanjutan diantaranya dengan melakukan perubahan Izin Lingkungan Perseroan yang mengakomodir Pertimbangan Majelis Hakim Putusan PK sehingga Pabrik Rembang dapat terus beroperasi. SANKSI ADMINISTRASI OLEH OTORITAS PASAR MODAL DAN LAINNYA Selama tahun 2016, Perseroan tidak mendapatkan sanksi apapun dari otoritas Pasar Modal atau otoritas lainnya. KODE ETIK PERUSAHAAN a. Pokok-Pokok Isi Kode Etik. Pedoman Etika. Merupakan wujud komitmen dalam menjalankan aktivitas bisnisnya untuk menciptakan nilai perusahaan corporate value dalam jangka panjang, Perseroan menyusun dan menetapkan pedoman etika bagi seluruh Insan Perusahaan yang dituangkan dalam dokumen Pedoman Etika Perusahaan. Pedoman Etika merupakan komitmen yang terdiri dari etika usaha Perusahaan dan etika perilaku setiap Insan Perusahaan yang disusun untuk mempengaruhi, membentuk, mengatur LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN