Perlindungan Pelapor Laporan Tahunan | Semen Indonesia AR SMI 2016 27mar

PT Semen Indonesia Persero Tbk. 372 PENERAPAN PEDOMAN TATA KELOLA DI PERUSAHAAN Perseroan telah lama memiiki Buku Pedoman Tata Kelola, yang digunakan sebagai petunjuk dari seluruh organ perusahaan dalam menjalankan tugas, fungsi dan tanggung-jawabnya dalam mengola organisasi. Seluruh aturan pelaksanaan dan kebijakan operasional sesunggunya dikeluarkan dengan mempertimbangkan Ketetapan Regulator, Ketentuan Anggaran Dasar, Hasil RUPS, sebagai bagian dari implementasi Pedoman Tata Kelola Perusahaan tersebut. Namun demikian, untuk meningkatkan kualitas penerapan tata kelola, Perseroan secara berkala melakukan assesment, yang kemudian hasil dan rekomendasinya dijadikan rujukan perbaikan implementasi Pedoman Tata Kelola. Sebagai bentuk komitmen penerapan praktik terbaik, Perseroan memastikan bahwa prinsip-prinsip dasar GCG diterapkan pada setiap aspek bisnis dan di semua jajaran. Prinsip dasar Tata Kelola Perusahaan meliputi keterbukaan transparency, akuntabilitas accountability, responsibilitas responsibility, independensi independency serta kewajaran dan kesetaraan fairness. Hal ini diuraikan secara singkat pada contoh berikut. PRINSIP - PRINSIP GCG URAIAN Transparansi Penerapan asas transparansi dilakukan melalui pelaksanaan berbagai kegiatan dan media komunikasi yang intensif dan dikelola secara profesional, diantaranya: • Penyampaian Keterbukaan Informasi atau Fakta Material dalam rangka pemenuhan prin- sip keterbukaan informasi yang mempunyai arti penting bagi stakeholder sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan investasi. • Penyampaian informasi tentang transaksi material dan transakasi ailiasi kepada Peme- gang Saham melalui OJK. Perseroan berkewajiban untuk menyampaian informasi ten- tang transaksi materiil kepada publik setidaknya dalam satu surat kabar nasional dalam Bahasa Indonesia dan menyerahkan dokumen-dokumen transaksi kepada Otoritas Jasa Keuangan selama 2 dua hari kerja setelah perjanjian transaksi ditandatangani. • Selama tahun 2016 Perseroan telah menyampaikan menyampaikan berbagai informasi dan data perusahaan, sebagaimana kami sajikan dalam “Tabel Keterbukaan Informasi – Surat Menyurat dengan Regulator dan Pengawas Pasar Modal”, “Tabel Kegiatan Pe- nyampaian Informasi kepada Pemegang Saham, Analis, Investor dan Stakeholder lainnya”, “Tabel Daftar Siaran Pers” dan Informasi Website Perusahaan serta Media Sosial Digital. Akuntabilitas • Perseroan melaksanakan prinsip akuntabilitas dengan menitikberatkan pada peningkatan fungsi dan peran setiap Organ Perusahaan dan Manajemen sehingga pengelolaan usaha Perseroan dapat berjalan dengan baik. • Ditetapakannya Prosedur Standar mengenai Internal Audit untuk menjamin terselengga- ranya mekanisme check and balance dalam penerapan sistem pengendalian internal Per- seroan. Dalam melaksanakan tugasnya, Internal Audit mengacu kepada Piagam Internal Audit Internal Audit Charter. • Ditetapkannya Key Performance Indicators KPI masing-masing organ Perseroan dengan mekanisme cascading dari KPI Korporat sampai dengan Unit kerja terkecil untuk menja- min konsistensi dan keselarasan dengan sasaran, strategi, visi dan misi Perseroan. LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Laporan Keuangan 2016 373 PRINSIP - PRINSIP GCG URAIAN Responsibilitas • Perseroan menerapkan asas responsibilitastanggung-jawab dengan senantiasa berpegang teguh pada prinsip kehati-hatian dan memastikan kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. • Beberapa kebijakan yang diterapkan untuk meningkatkan kualitas penerapan asas tanggung-jawab, meliputi: Kebijakan Kepatuhan Perusahaan Compliance Manajement, Manajemen Risiko, Business Continuity Plan, penerapan Manajemen Risiko, penerapan Corporate Social Responsibility CSR, penerapan sistem manajemen ISO, dan sebagainya. • Pengelolaan prinsip responsibilitas dapat dilihat dalan informasi terkait “Sistem Manaje- men Semen indonesia – Pilar Penerapan Praktek Terbaik Good Corporate Manufacturing. Kemandirian • Seluruh Karyawan, Direksi dan Dewan Komisaris senantiasa menjalankan tugas secara profesional tanpa benturan kepentingan dan tekanan dari pihak manapun dan mencegah terjadinya pengambilan keputusan yang mengandung benturan kepentingan • Kebijakan Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan. Perseroan melarang setiap Insan Perusahaan berada dalam situasi yang menimbulkan benturan kepentingan. • Perseroan mewajibkan Anggota Dewan Komisaris dan Anggota Direksi untuk mengungkapkan kepemilikan saham di perusahaan danatau di perusahaan lain ke dalam Daftar Khusus sebagaimana dipersyaratkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. • Selama tahun 2016 Perseroan telah menerima 51 laporan penerimaan gratiikasi dengan hasil veriikasi oleh Biro Governance, Risk Compliance Biro GRC selaku Unit Pengendalian Gratiikasi Perusahaan bahwa 2 penerimaan gratiikasi dianggap sebagai suap, dengan penyelesaian telah diserahkan kepada KPK untuk menjadi milik negara. 39 barang gratiikasi merupakan gratiikasi kedinasan yang menjadi milik perusahaan dan telah diserahkan kepada Yayasan Yatim piatu oleh Unit Pengendali Gratiikasi. Sedangkan 10 penerimaan gratiikasi merupakan gratiikasi kedinasan tidak dianggap suap dan telah diinformasikan untuk menjadi milik pelapor. Kesetaraan o Perseroan menerapkan azas kesetaraan dengan memperlakukan seluruh stakeholder secara berimbang equal treatment antara hak dan kewajiban yang diberikan kepada dan oleh Perseroan. o Perseroan membuka akses informasi kepada seluruh pemangku kepentingan untuk memberikan sumbang-saran bagi kemajuan Perseroan, namun Perseroan juga menetapkan aturan kerahasiaan informasi yang membatasi akses informasi oleh pihak- pihak yang tidak berkepentingan. o Larangan Transaksi Orang Dalam Insider Trading. Informasi Orang Dalam Insider Trading adalah informasi material yang dimiliki oleh Orang Dalam yang belum tersedia untuk umum. o Penerapan E-procurement dan CSMS Penilaian Kinerja Pemasok dalam Proses Pengadaan BarangJasa. Dalam rangka meningkatkan pelayanan di bidang pengadaan barang dan jasa sesuai prinsip GCG, Perseroan mengimplementasikan e-procurement dalam proses pengadaan barang dan jasa. LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN