PT Semen Indonesia Persero Tbk.
98
PERISTIWA PENTING
1 Maret 2016
Penandatanganan MoU dentan PT Pelayaran Nasional Indonesia Persero
PT Semen Indonesia Persero Tbk. menandatangani nota kesepahaman dengan PT Pelayaran Nasional
Indonesia Persero bersama 22 BUMN lainnya. Kerjasama dalam rangka sinergi BUMN ini dimaksud
untuk menjamin angkutan logistik semen dan bahan baku semen.
17 Maret 2016
Pendirian PT Semen Indonesia Aceh SIA
PT Semen Indonesia Persero Tbk. menandatangani MoU dengan PT Samana Citra Agung untuk mendirikan
PT Semen Indonesia Aceh, sebuah perusahaan patungan untuk pengembangan kapasitas di pesisir
Sumatera bagian Utara. Pendirian PT Semen Indonesia Aceh adalah bagian dari penerapan investasi produktif
dalam rangka menjaga keunggulan daya saing perusahaan.
22 April 2016
Penandatanganan MoU dengan Pertamina, Surveyor Indonesia dan Bank BNI
- PT Semen Indonesia Persero Tbk. menandatangani nota kesepahaman tentang Pengembangan Potensi Kerja Sama
Bisnis Minyak dan Gas dengan PT Pertamina Persero - PT Semen Indonesia Persero Tbk. menandatangani nota
kesepahaman tentang Kegiatan Jasa Survei, Inspeksi, dan Konsultasi dengan PT Surveyor Indonesia Persero.
- PT Semen Indonesia Persero Tbk mendapatkan fasilitas Kredit Modal Kerja KMK senilai Rp 1 triliun dari PT Bank Negara
Indonesia Persero Tbk BNI. Fasilitas KMK ini akan digunakan untuk general purpose dan keperluan operasional perusahaan.
Laporan Keuangan
2016
99
13 Mei 2016
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan RUPST PT Semen Indonesia Persero Tbk.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Semen Indonesia Persero Tbk yang digelar pada 13 Mei 2016 di Jakarta
menghasilkan beberapa keputusan strategis. Di antaranya adalah terpilihnya Rizkan Chandra sebagai Direktur Utama Semen
Indonesia menggantikan Suparni, pengangkatan Budi Siswoyo sebagai Direktur Pengembangan Usaha dan Strategi Bisnis, serta
Darmawan Junaidi sebagai Direktur Keuangan. Keputusan lainnya adalah diangkatnya Djamari Chaniago dan Hambra sebagai
Komisaris. Perubahan komposisi direksi dan komisaris ini menjadi semangat baru bagi perusahaan dalam menjalani persaingan yang
semakin ketat.
9 Juni 2016
Pendirian PT Semen Indonesia Internasional
Untuk memastikan keberhasilan penerapan strategi regionalisasi area pemasaran, Perseroan mendirikan PT Semen Indonesia Internasional, suatu perusahaan investasi yang bergerak dibidang perdagangan komoditas
perseman, untuk mendukung kegiatan pemasaran produk Perseroan ke seluruh area regional dikawasan Asia dan Australia.
30 Juni 2016
Penandatanganan MoU dengan PT Pelindo I
PT Semen Indonesia Persero Tbk. menandatangani nota kesepahaman tentang pengembangan bisnis dibidang distribusi dan
logistik dengan PT Pelindo I.
10 Juni 2016
Penandatanganan fasilitas Kredit dengan Bank Mandiri
PT Semen Indonesia Persero Tbk. melakukan penandatanganan Fasilitas Kredit Investasi dan Modal
Kerja secara Bilateral dengan Bank Mandiri sebesar Rp3,6 triliun
PERISTIWA PENTING
PT Semen Indonesia Persero Tbk.
100
30 Juli 2016
BUMN Hadir Untuk Negeri
Semen Indonesia Turut Mendukung Program BUMN Hadir Untuk Negeri, yang Diresmikan Presiden Joko Widodo Di Kupang Nusa
Tenggara Timur. Dukungan tersebut berupa bantuan bedah rumah untuk veteran, BUMN Mengajar, Pembinaan narapidana,
Penyediaan sarana air bersih, pembangunan tempat penitipan anak di pasar, pembinaan mantan atlet nasional, pembinaan desa
terpencil dan perbatasan, pasar murah serta jalan sehat.
16 Agustus 2016
Penandatangan Perjanjian Penyertaan Saham PT Semen Indonesia Persero Tbk.
Pada PT Semen Kupang Indonesia
PT Semen Indonesia Persero Tbk. menandatangani perjanjian pembelian saham PT Semen Kupang
Indonesia. Perjanjian penyertaan ini merupakan rangkaian aksi koorporasi dalam menjaga dan
membangun keunggulan daya saing perusahaan, khususnya pengembangan kapasitas di Nusa Tenggara.
7 September 2016
Penambahan Modal dan Perubahan Nama SGG Prima Beton Menjadi PT Semen Indonesia Beton.
Sebagai bagian dari realisasi ekspansi ke segmen hilir produk semen, Perseroan telah menambah modal dasar dan merubah nama SGGPrima Beton menjadi PT Semen Indonesia Beton. Selanjutnya Perseroan
mengakuisisi PT SIB melalui pembelian saham portepel, sehingga kepemilikannya di akhir tahun menjadi
99,99
.
PERISTIWA PENTING
Laporan Keuangan
2016
101
17 Oktober 2016
Penandatanganan MoU Dengan Madina Cement Industries
Dalam rangka memperluas jaringan pasar di kawasan Asia, Semen Indonesia menandatangani MoU dengan Madina Cement Industries
Ltd Bangladesh pada tanggal 17 Oktober di Jakarta.
15 Desember 2016
Penandatangan fasilitas Joint Borrower dengan CIMB Niaga
PT Semen Indonesia Persero Tbk. melakukan penandatanganan fasilitas KMK Joint Borrower bagi Semen Indonesia Group sebesar
Rp1,5 triliun dengan CIMB Niaga.
1 November 2016
Pengambilalihan Kepemilikan Saham PT Varia Usaha.
Salah satu jalan untuk mengurangi biaya transportasi industri semen adalah dengan menata-ulang seluruh rantai distribusi bahan baku dan produk. Untuk itu pada tanggal 1 November 2016 Perseroan telah mengambil
alih kepemilikan saham PT Varia Usaha dari Dana Pensiun Semen Gresik, sehingga total kepemilikan saham Perseroan di PT Varia Usaha menjadi 73,65. Selanjutnya melalui PT Varia Usaha, Perseroan akan
mengembangkan usaha logistik dan pengelolaan pelabuhan.
11 November 2016
Semen Indonesia Kembangkan Desa Wisata Pinge, Tabanan, Bali
Semen Indonesia ikut serta dalam pengembangan Desa Wisata Pinge, Tabanan, Bali. Peresmian desa wisata ini dilakukan langsung
oleh Menteri BUMN, Rini M. Soemarno. Semen Indonesia memasang produk ramah lingkungan beton poros di area jalan menuju desa dan
beton cepat kering di area Balai Ekonomi Desa.
PERISTIWA PENTING
Penandatanganan nota kesepahaman ini merupakan langkah awal dalam proses kerjasama bisnis dan strategic partnership di antara kedua perusahaan. Selain itu, kesepakatan ini adalah upaya Semen Indonesia untuk
terus memperluas pangsa pasarnya di kawasan Asia, setelah pada tahun 2012, Semen Indonesia mengakuisisi Thang Long Cement Joint Stock Company TLCC Vietnam.
PEMBAHASAN
MANAJEMEN
277
Komitmen dan Tujuan Penerapan GCG
280
Pedoman, Struktur dan Mekanisme Tata-kelola
285
Assessment Penerapan GCG
287
RoadMap Penerapan GCG
289
Penghargaan Terkait Penerapan GCG
311
Dewan Komisaris
323
Komite Penunjang Dewan Komisaris
290
Direksi
302
Rapat Umum Pemegang Saham
336
Sekretaris Dewan Komisaris Sekdekom
338
Sekretaris Perusahaan
342
Unit Audit Internal
349
Akuntan Perseroan
352
Sistem Pengawasan dan Pengendalian Internal
355
Internal Audit
358
Manajemen Risiko
360
Pengawasan Pengendalian Penerapan
GRC Terpadu
370
Kode Etik Perusahaan dan Budaya Perusahaan
373
Sistem Pelaporan Pelanggaran
Whistleblowing System
376
Penerapan Pedoman Tata Kelola di Perusahaan
Jembatan Balerang di Batam, Kepulauan Riau menggunakan produk Semen Padang
PT Semen Indonesia Persero Tbk.
104
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
Implementasi Strategi 3+1 untuk mengatasi kondisi usaha yang semakin penuh tantangan, telah membuat Perseroan
mencatatkan kinerja 2016 yang lebih baik dari rata-rata
pelaku industri semen dalam negeri. Perseroan bertekad memastikan peningkatan kinerja di tahun-
tahun mendatang dengan merealisasikan berbagai rencana strategis untuk menjamin pertumbuhan yang berkelanjutan,
termasuk diantaranya membangun pabrik baru, memperkuat struktur bisnis semen dan produk hilir semen dan memperluas
serta memperkuat jaringan pemasaran, dalam rangka mengantisipasi terbukanya peluang pertumbuhan ekonomi dan
naiknya permintaan semen maupun produk persemenan dimasa mendatang”
Aktivitas Karyawan di bengkel mesin pabrik Semen Indonesia di Tuban, Jawa Timur
Laporan Keuangan
2016
105
TINJAUAN EKONOMI, TINJAUAN INDUSTRI dan
PROSPEK USAHA
Tinjauan Umum Perekonomian Indonesia 2016
Perekonomian global di tahun 2016 masih belum menunjukan tingkat pertumbuhan sebagaimana
diharapkan. Lemahnya permintaan barang lintas negara, meningkatnya volatilitas pasar keuangan global
dan pelemahan pertumbuhan ekonomi negara-negara maju menjadi penyebab masih rendahnya pertumbuhan
tersebut. Rencana kenaikan suku bunga rujukan The Fed dan risiko perubahan orientasi kebijakan ekonomi
Amerika Serikat menjadi salah satu penyebab naiknya volatilitas pasar keuangan. Sementara dikawasan
Asia, pelemahan tingkat pertumbuhan ekonomi China, Jepang dan India berkontribusi besar terhadap
melemahnya arus perdagangan Asia Pasiik.
Sekalipun pertumbuhannya tidak optimal, mulai akhir kuartal III 2016, terjadi perkembangan positif. Kondisi
ekonomi beberapa negara besar di Asia, seperti China, Jepang dan India mulai terlihat semakin membaik berkat
stimulus ekonomi yang dijalankan dengan konsisten. Hal ini membuat permintaan beberapa produk primer
pertambangan maupun perkebunan, seperti batubara, nikel, timah dan CPO mulai meningkat, dan harganya
semakin membaik. Hasil Pemilu Presiden di Amerika Serikat juga membuat spekulasi mengenai kebijakan
ekonomi luar negerinya menjadi lebih jelas.
Kondisi tersebut sangat berpengaruh terhadap kinerja ekspor Indonesia yang banyak bergantung pada
komoditas primer perkebunan maupun pertambangan. Perbaikan harga jual beberapa produk primer membuat
neraca perdagangan luar negeri mulai membaik. Upaya Pemerintah untuk memperbaiki kondisi usaha di
dalam negeri, melalui paket-paket program deregulasi, juga memberi hasil positif. Peringkat kemudahan
investasi Indonesia naik ke level 91 dari 115 di tahun 2015, demikian juga terjadi perbaikan indeks korupsi,
menjadi 88 dari 107 2014. Pemerintah juga berupaya memperbaiki kondisi ABPN agar dapat memberbaiki
kemampuan belanja negara dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dengan merealisasikan program
Tax Amnesty yang telah berlangsung sejak Mei 2016 sampai dengan September 2017.
Program tersebut telah berhasil mencatatkan angka deklarasi harta lebih dari Rp4.000 triliun dan angka
tebusan sebesar Rp106 triliun per Desember 2016. Program Tax Amnesty ini akan ditindak lanjuti dengan
pelaksanaan Tax Reform yang akan membuat tax ratio Indonesia membaik, sehingga Pemerintah akan
memiliki kemampuan lebih baik dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui belanja negara.
Seluruh kondisi tersebut menghasilkan adanya kenaikan outlook peringkat hutang Pemerintah dari lembaga
pemeringkat internasional Fitch Ratings, sehingga kini menjadi Investment Grade. Lebih jauh lagi, di awal bulan
Februari tahun 2017 ini, lembaga pemeringkat lainnya, Moody’s Investors Service Moody’s memperbaiki
Outlook Sovereign Credit Rating Indonesia dari stable menjadi positive, sekaligus mengairmasi rating utang
Indonesia pada Baa3 Investment grade.
Pembangunan infrastrukur yang semakin intensif dijalankan sepanjang tahun 2016 berkat pengalihan
subsidi BBM dan Listrik, membuat porsi belanja Pemerintah dalam struktur belanja domestik terus
meningkat. Perbaikan infrastrukur dan pembenahan kebijakan makro moneter juga membuat belanja
konsumsi domestik juga cenderung meningkat. Selain itu revisi APBN 2016 dan penyusunan APBN 2017 yang
kredibel dibawah kendali Menteri Keuangan yang baru, membuat kepercayaan dunia usaha dan kepecayaan
konsumen meningkat.
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
PT Semen Indonesia Persero Tbk.
106
Keseluruhan kondisi domestik tersebut membuat ekonomi Indonesia mampu tumbuh moderat, sekitar
5,02 dari 4,79 di tahun 2015. Pertumbuhan itu juga didukung kondisi makro ekonomi yang semakin
baik, seperti inlasi terjaga di angka 3,02 dari 3,35, cadangan devisa mencapai US116,4 miliar dari
US105,9 miliar dan suku bunga rujukan terbaru, yakni 7 Hari Repo Rate, stabil di angka 4,75, sedangkan
nilai tukar rupiah menguat menjadi Rp13.436US dari Rp13.795US di akhir tahun 2015.
Indikator Makro Ekonomi Indonesia
GDP BI Rate
Inlation 6.96
6.50 6.50
6.00 5.75
7.50 7.50
7.75 4.75
5.02 4.79
5.02 5.58
6.23 6.50
6.10 4.50
2.78 3.79
4.30 8.38
8.36
3.35 3.02
9.00 8.00
7.00 6.00
5.00 4.00
3.00 2.00
1.00 0.00
2009 2013
2011 2015
2010 2014
2012 2016
2009
106.5 116.6
117.6 107.5
115.4 116.6
111.9 105.93
116.36 126.6
99.4 96.2
111.3
66.1
2013 2011
2015 2010
2014 2012
2016
Int’l Reserves US Miliar
Cons Conidence
140 130
120 110
100 90
80 70
60 50
117.6
Hal yang menarik dari kondisi ekonomi di tahun 2016 adalah terjadinya akselerasi pertumbuhan nilai
ekspor di kwartal ke empat 2016 mengiringi naiknya harga jual produk-produk primer Indonesia. Hal ini
mengindikasikan terjadinya titik balik dari perlambatan, ke percepatan pertumbuhan.
Dengan seluruh indikator ekonomi makro tersebut, banyak ekonom berpendapat, perekonomian Indonesia
di tahun-tahun mendatang berpotensi besar untuk kembali kepada jalur pertumbuhan dengan prospek
yang semakin baik di masa mendatang. Konsumsi
domestik dalam
beberapa tahun
mendatang akan tetap menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pertumbuhan
ekonomi berbasiskan konsumsi domestik tersebut terbukti mampu menghindarkan Indonesia dari
dampak negatif perekonomian global yang lebih besar. Dengan memperhatikan berbagai indikator
makro dan berbagai kebijakan yang diterapkan oleh Pemerintah, diperkirakan trend pertumbuhan ekonomi
berbasis konsumsi domestik yang kini didukung oleh peningkatan investasi riil, akan tetap berlangsung
hingga beberapa tahun mendatang.
Dengan demikian pada tahun-tahun mendatang, seiring dengan realisasi pembangunan beragam proyek
infrastruktur dasar yang menyasar daerah-daerah potensial, termasuk potensi kemaritiman melalui
pembangunan
pelabuhan-pelabuhan, konsumsi
domestik akan tumbuh dan diikuti oleh tumbuhnya kapasitas produksi nasional untuk mengumbangi
permintaan tersebut. Sehingga ekonomi Indonesia akan tumbuh lebih tinggi dan permintaan semen
nasional diprakirakan akan kembali meningkat.
TINJAUAN INDUSTRI
Realisasi pertumbuhan ekonomi yang masih terbatas di tahun 2016, membuat permintaan semen untuk
konsumsi retail mengalami kontraksi, yang berakibat pada turunnya permintaan domestik secara total,
mengikuti trend penurunan permintaan sejak 2 tahun terakhir.
Sebagaimana diketahui bersama, kondisi usaha persemenan di Indonesia sejak tahun 2014 terus
mengalami tekanan akibat kelebihan kapasitas dan melambatnya pertumbuhan konsumsi. Tahun 2016
tekanan tersebut semakin berat, karena disamping terus bertambahnya kemampuan pasokan dari pabrik
baru, dan adanya pasokan dari pasar luar negeri, permintaan semen di pasar domestik justru turun
sebesar -0,6. Akibatnya tingkat utilisasi rata-rata produsen semen di Indonesia terus turun. Kondisi over
supply ini diperkirakan akan terus berlangsung hingga beberapa tahun ke depan.
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
Laporan Keuangan
2016
107
Kondisi tersebut tercermin pada graik dan tabel berikut.
Perbandingan komposisi kapasitas terhadap demand semen domestik 2016
TREND UTILISASI PABRIK TON
120,000,000 100,000,000
80,000,000 60,000,000
40,000,000 20,000,000
-
2014 2016
2017F 2015
100 90
80 70
60 50
40 30
20 10
0,6
Kapasitas Integrated Plant Demand Domestik
Utilisasi
Graik 1
Trend harga periode 3 tiga tahun terakhir :
2014 2016
2015
HARGA RATA-RATA NETTO DOMESTIK RP.TON
-6,5
Graik 2
Harga Rata-rata
Tabel perbandingan kapasitas terhadap demand se- men nasional menunjukan, pada tahun 2016 terjadi
posisi over supply sebesar 27 juta ton, dimana gap tersebut semakin melebar jika dibandingkan dengan
kondisi 2 dua tahun sebelumnya Graik 1. Kondisi over supply dan turunnya permintaan semen membuat
level persaingan di pasar semakin meningkatkan dan menekan harga Graik 2, sehingga di tahun 2016 rata-
rata harga jual semen terkoreksi sebesar -6,5. Pasar semen domestik juga ditandai dengan terjadinya
pergeseran, dari semen bag ke curah, retail ke industri, sehingga mempengaruhi pengambilan keputusan
penggunaan merk, dari ikatan emosional karena ke rasional, yang lebih memperhitungkan nilai ekonomis
dari pilihan produk semen curah. Kondisi tersebut tercermin pada graik berikut.
Vol. BAG Ton VOLUME MIO TON
Vol. BULK Ton Growth Bag YoY
2014 2016
2017F 2015
21,7 24,3
23,4 25,6
80 60
40 20
35 25
15 5
-5
Graik 3 Permintaan pasar semen curahproyek diprediksi akan
terus meningkat seiring dengan realisasi proyek-proyek infrastruktur yang didukung kebijakan dan anggaran
pemerintah, serta perkembangan kota pusat industri bisnis. Kondisi tersebut berimplikasi pada terjadinya
pergerakan pasar, dari pasar retail ke pasar industri, yanga selain membuka peluang baru juga membuat
Perseroan harus melakukan penyesuaian strategi pemasaran.
Terbatasnya permintaan semen dipasar domestik, dan bertambahnya pemain baru, membuat area pemasaran
produk semakin tidak berbatas, dengan orientasi menuju ke pasar regionalekspor.
TOTAL EKSPOR TON
1,600,000 1,400,000
1,200,000 1,00,000
800,000 600,000
400,000 200,000
-
2014 2016
2015
24
Graik 4
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
PT Semen Indonesia Persero Tbk.
108
menjadi lebih besar, sehingga membawa pergeseran fokus strategi yang dijalankan Semen Indonesia dari
produsen semen mengarah ke building material.
Produksi, Semen Nasional dan Prospek Usaha
Total produksi semen nasional pada tahun 2016 naik sebesar
0,9 menjadi 60.362.222 juta ton dari
59.761.039 juta ton di akhir tahun 2015. Sementara konsumsi semen nasional di tahun 2016, seperti
ditunjukkan pada graik diatas turun 0,6.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, seperti ditunjukan pada graik pertumbuhan dibawah, pada
tahun 2016 konsumsi semen wilayah Jawa mengalami penurunan sebesar 2,9, demikian juga Sumatera naik
3,6, Sulawesi naik
13,2, Bali dan Nusa Tenggara
naik 1, dan Indonesia Timur naik 6. Sementara di
Kalimantan mengalami penurunan 12,3.
Pertumbuhan Konsumsi Semen Per Wilayah
2014
Sumatera Jawa
Kalimantan Nasional
Sulawesi Bali - Nusa T
enggara Indonesia Timur
2016 2015
2017F
20.0 15.0
10.0 5.0
- 5.0
10.0 15.0
Prospek Industri Semen Domestik
Dampak yang dirasakan Perseroan dari turunnya pertumbuhan permintaan semen adalah harga jual
yang mengalami tekanan luar biasa, mengingat para pemain baru cenderung melakukan perang harga. Hal
tersebut mengakibatkan target proitabilitas Perseroan tahun 2016 tidak tercapai. Perseroan memproyeksikan
bahwa kondisi harga jual domestik Indonesia pada tahun 2017 masih dalam tekanan, oleh karena itu
sebagai respons untuk mengatasi kondisi usaha dan mempersiapkan pertumbuhan masa depan, Perseroan
mulai mencanangkan program pengembangan usaha melalui implementasi “Strategi 3+1”.
Sebagaimana telah
disampaikan sebelumnya,
Pemerintah Indonesia kini memiliki ruang iskal lebih baik untuk mendukung pembangunan infrastruktur
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
Laporan Keuangan
2016
109
dasar, yang sebelumnya terbatas karena besarnya subsidi BBM. Persetujuan RAPBN-P 2016 membuat
Pemerintah kini
dapat berkonsentrasi
untuk merealisasikan
program-program pembangunan
infrastruktur dasar, termasuk sarana jalan raya dan pelabuhan, yang selama ini menjadi salah
satu penghambat masuknya arus investasi riil dan mengurangi potensi pertumbuhan ekonomi nasional.
Realisasi proyek-proyek infrastruktur tersebut, di tahun 2016 maupun ditahun-tahun berikutnya pada akhirnya
akan meningkatkan laju pertumbuhan perekonomian nasional. Konsensus ekonom nasional, menyatakan
bahwa ekonomi nasional pada tahun-tahun mendatang akan tumbuh di kisaran 5,1-5,5, dengan tingkat
pertumbuhan di tahun 2017 diprakirakan sebesar 5,1. Pertumbuhan konsumsi domestik dan realisasi proyek-
proyek infrastruktur diprakirakan akan berkontribusi signiikan terhadap pertumbuhan ekonomi tersebut.
Dengan prakiraan terjadinya peningkatan pertumbuhan ekonomi tersebut, konsumsi semen nasional, baik
secara langsung dari kegiatan proyek infrastruktur, maupun sebagai dampak lanjutan dari tumbuhnya
kegiatan perekonomian dari realisasi proyek dimaksud, akan kembali meningkat.
Dengan memperhatikan kondisi terkini tersebut, Perseroan memperkirakan konsumsi semen nasional
di tahun 2017 akan tumbuh sebesar 5,0.
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
Konsumsi Semen Per Wilayah Ton
2014
Sumatera Jawa
Kalimantan Nasional
Sulawesi Bali - Nusa T
enggara Indonesia Timur
2016 2015
2017F 70,000
60,000 50,000
40,000 30,000
20,000 10,000
-
PT Semen Indonesia Persero Tbk.
110
Prospek Konsumsi Semen Regional
Berlakunya ketentuan Masyarakat Ekonomi Asean MEA sejak tahun 2015 membuat seluruh potensi ekonomi negara-negara di dalam kawasan Asia Tenggara menyatu
dalam satu zona ekonomi baru. Total penduduk di kawasan ini adalah sekitar 600 juta jiwa, dengan penduduk Indonesia mendominasi, sekitar 40.
Penyatuan zona ekonomi, akan membuat lalu-lintas perdagangan diantara anggota MEA berlangsung lebih dinamis, sehingga pertumbuhan ekonomi di kawasan
diharapkan lebih tinggi dari periode tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi diharapkan berimbas positif pada pertumbuhan permintaan semen untuk
mendukung kegiatan pembangunan isik diseluruh kawasan. Beberapa rencana pembangunan infrastruktur yang dapat menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan
kawasan, saat ini mulai terdengar, dan diharapkan terealisir dalam waktu dekat, sehingga akan mendorong pertumbuhan permintaan semen di kawasan.
Ekonomi beberapa negara di kawasan ASEAN, seperti Indonesia, Vietnam, Malaysia, Filipina dan Thailand ditengarai memiliki seluruh persyaratan untuk bertumbuh semakin
pesat, dengan mempertimbangkan kekayaan alam dan sumber daya manusianya. Dengan mempertimbangkan graik konsumsi semen di beberapa negara kawasan
ASEAN diatas, konsumsi semen negara-negara tersebut diperkirakan tumbuh semakin pesat, seiring pertumbuhan ekonominya. Sehingga prospek konsumsi semen di pasar
regional juga diperkirakan membaik dalam beberapa tahun mendatang.
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
Laporan Keuangan
2016
111
TRANSFORMASI
KORPORASI
Peningkatan Intensitas persiapan pengelolaan fasilitas Tuban dengan pola KSO sebagai bagian
Proses Transformasi Korporasi menjadi Strategic Holding murni sebagai wujud mitigasi Perseroan
dalam menghadapi kondisi usaha dimasa mendatang dan memantapkan Semen Indonesia sebagai pemain
industri persemenan terkemuka di kawasan regional dan di Indonesia”
PT Semen Indonesia Persero Tbk.
112
Langkah Perubahan dalam Implementasi Strategic Holding Sebagai tindak lanjut dalam proses Transformasi Korporasi, Perseroan melak-
sanakan langkah-langkah perubahan fundamental dalam Implementasi Stra- tegic Holding, yaitu :
1. Perubahan nama Perusahaan yang akan berfungsi sebagai Holding Strat-
egis
Functional Holding
Strategic Holding
2. Pendirian Perusahaan baru sebagai Perusahaan Operating
3. Pemisahan Peran dan Fungsi Operating Holding
Peran dan fungsi
Strategis
Operasi
TRANSFORMASI KORPORASI
Aktivitas muat semen turah pabrik Semen Indonesia di Tuban, Jawa Timur
Laporan Keuangan
2016
113
4. Menstandarkan tata kelola Perusahaan Operating
antara lain Blueprint, GCG, Sistem Manajemen 5.
Penyesuaian Proses Bisnis antara lain dengan implementasi Shared Service Function
Menuju Strategic Holding yang Siap untuk bertumbuh.
Operational Company
Independent Company
1991 1995
2005 2012
2017
Tujuan Langkah
ü Memperkuat Posisi dalam menghadapi perubahan dan persaingan
ü Memisahkan dan mengoptimalkan fungsi Holding dan Operating Company
ü Memaksimalkan sinergi grup ü Menyelaraskan persepsi dan budaya
perusahaan ü Menyelaraskan kinerja perusahaan
1. Perubahan nama Perusahaan yang akan menjadi
Strategic Holding Company HoldingCo
2. Pendirian Perusahaan baru sebagai
Operating Company OpCo
3. Pemisahaan peran dan fungsi antara OpCo dan HoldCo 4. Standarisasi tata kelola OpCo
5. Penyesuaian proses bisnis
Post-Acquisition Strategic
Holding Strategic Holding
for Business Expansion
Consolidated Synergy
Operational Holding
fungtional Holding
Strategic Holding
International Holding
Semen Indonesia, Nama yang Menyatukan Seluruh Potensi Group
Perseroan menggunakan nama Semen Indonesia dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang
krusial, mencakup:
• Nama tersebut bisa mereleksikan ambisi dari
grup untuk mempertahankan dan meningkatkan penguasaan pasar di tingkat nasional, serta
perluasan ekspansi di kawasan regional.
• Merangkul karakteristik nasional dari perusahaan
yang mencakup operating company yang ada di Indonesia
• Melalui nama tersebut sejarah dan tradisi
di masing-masing operating company tetap dihormati
TRANSFORMASI KORPORASI
• Mencerminkan identitas Perseroan sebagai
grup perusahaan terintegrasi yang menjadi kebanggaan Bangsa Indonesia
Implementasi Strategic Holding, Landasan Kokoh Menuju Perusahaan Persemenan
Terkemuka yang terus bertumbuh
Sebagai tindak lanjut dalam merealisasikan fungsi strategic holding, Perseroan terus menerus melakukan
penyempurnaan cetak biru pengelolaan organisasi Perseroan dan mengimplementasikannya diseluruh
Grup.
Cetak biru pengelolaan organisasi Perusahaan diterjemahkan lebih lanjut melalui penyusunan
Pedoman dan Prosedur yang diintegrasikan diseluruh Grup.
PT Semen Indonesia Persero Tbk.
114
Kerjasama Operasi Semen Indonesia dan Semen Gresik
Dengan berdirinya PT Semen Gresik sebagai entitas anak terpisah dan akan mengelola fungsi operasional
yang ada di Perseroaan saat ini, maka Perseroan akan fokus pada peningkatan manfaat sinergi yang lebih
baik melalui peningkatan kerjasama antar-operating company.
Pengelolaan pabrik eksisting di Tuban oleh Semen Gresik dilakukan dalam pola Kerjasama Operasi
KSO, sementara untuk pabrik baru Rembang dikelola sebagaimana layaknya unit-unit operasional lain yang
sejak awal telah ditangani oleh Semen Gresik.
Dalam rangka mempersiapkan peralihan pengelolaan unit Pabrik Tuban kedalam bentuk pengelolaan
bermodel KSO, jajaran manajemen puncak dari Semen Gresik saat ini ditugaskan untuk terlibat dalam
pengelolaan operasional unit produksi dimaksud,
fEB 2016
Penyiapan Pedoman Prosedur √
√ √
√ √
√ Migrasi Asesmen Pedoman dan Prosedur diseluruh Grup
Kajian Operating Model KSO Kajian Proses Bisnis KSO
Sosialisasi, Workshop Publikasi Change Management Persiapan Go Live
JUN APR
AGT NOV
MAR JUL
OKT MEI
SEP
1 Januari 2017
Go-Live KSO DES
JAN 2017
Langkah Menuju Implementasi KSO
masuk kedalam struktur organisasi Perseroan dan bertugas pada posisi strategis yang berkaitan dengan
pengelolaan operasional, yakni di bawah Presiden Direktur, Direktur Produksi Riset Pengembangan,
Direktur Komersial dan Direktur Keuangan.
Posisi yang dijabat adalah sebagai Executive Vice President EVP yang bertugas dibawah Presiden
Direktur dan Senior Vice President SVP yang bertugas dibawah Direktur terkait.
Dalam upaya mensukseskan KSO, Perseroan melakukan kajian secara komprehensif terkait
Operating Model KSO dan Proses Bisnis KSO. Tim Transformasi Korporasi dibentuk untuk mengawal
implementasi KSO agar berjalan dengan baik. Dalam tahap akhir menjelang Go-Live KSO, Tim Transformasi
Korporasi berperan sebagai Change Agent dalam mensosialisasikan
perubahan-perubahan yang
terdampak atas implementasi KSO.
Mempertimbangkan realisasi program persiapan yang telah dilakukan secara menyeluruh, terukur dan terencana tersebut, pengelolaan Pabrik Baru Rembang dan Pabrik Tuban di masa mendatang diyakini akan berlangsung dengan
baik sesuai dengan target yang ditetapkan.
TRANSFORMASI KORPORASI
Laporan Keuangan
2016
115
STRATEGI
PENGEMBANGAN BISNIS
Kami merespon semakin ketatnya level persaingan produk semen
di dalam negeri dengan berupaya mengembangkan lini usaha baru
dari rantai bisnis persemenan yang selama ini dijalankan. Kami
mengembangan lini usaha baru dengan mengedepankan pendekatan
sinergitas dengan eksisting bisnis. Hasilnya, kami mencatatkan
perbaikan kinerja di segmen bisnis semen sebagai lini usaha utama dan
mencatatkan kenaikan pendapatan bisnis non semen yang meningkat
sebesar
77
mencapai Rp
1,4
triliun. Kami meyakini kontribusi pendapatan non-semen ini akan terus
meningkat dimasa-masa mendatang“
BUDI SISWOYO
Direktur Pengembangan Usaha dan Strategi Bisnis
PT Semen Indonesia Persero Tbk.
116
Ringkasan Program Kegiatan:
• Perseroan terus melakukan kajian komprehensif dalam rangka mengembangkan model bisnis persemenan
dengan mengedepankan sinergisitas dan optimalisasi sumber daya yang telah ada. Menyadari kekuatan besar yang dimiliki, Perseroan terus melakukan penguatan dan penataan lini bisnis sepanjang value chain
dengan tetap mengacu pada kerangka Strategi 3+1. Lini bisnis dalam value chain telah dikelompokkan menjadi empat yaitu up Stream, Mid Stream, Down Stream dan Adjacent. Konsep pengembangan bisnis
yang dijalankan Perseroan melalui pengembangan portofolio baik bisnis maupun geograi.
• Saat ini, Perseroan telah merekomendasikan pengembangan lini bisnis Mid Stream yaitu pembangunan
pabrik baru di Aceh dan Kupang untuk mengantisipasi peningkatan permintaan semen di masa mendatang.
• Pada lini bisnis up Stream, Perseroan sedang menyelesaikan proyek Slag Grinding Mill yang kelak
produknya merupakan salah satu bahan utama semen slag yang merupakan kategori green cement. Sementara untuk kemasan, Perseroan mendorong PT IKSG untuk masuk ke dalam bisnis kemasan non
semen dan corrugated box.
• Pengembangan Lini bisnis Down Stream, dilakukan melalui PT Semen Indonesia Beton yang saat ini telah
memiliki anak usaha Varia Usaha Beton, salah satu perusahaan Beton ternama di Jawa, dan terus didorong untuk mengembangkan kapasitas dan cakupan pasar yang lebih luas. Selain itu, Perseroan juga mulai
mengembangkan bisnis Building Material sebagai bagian dari lini bisnis Down Stream.
• Melihat logistik merupakan salah satu daya saing dimasa mendatang, sejak 1 November 2016, Perseroan
telah menjadi pemegang saham utama PT Varia Usaha dan akan mentransformasikan menjadi sebuah perusahaan Logistik yang handal, tidak hanya bergerak dalam pengangkutan semen tetapi juga
pengangkutan batubara dan juga pengelolaan pelabuhan yang dimiliki Perseroan. Logistik ini merupakan bagian dari pengembangan lini bisnis Adjacent yang kemudian juga diikuti dengan pengembangan trading
melalui Semen Indonesia international, konstruksi, Teknologi Informasi dan kawasan industri
Pada tahun 2016, pertambahan kapasitas produksi terus berlanjut seiring dengan mulai beroperasinya
beberapa pabrik semen baru di Indonesia, baik dari pemain domestik maupun asing, mengakibatkan
peningkatan kapasitas domestik yang signiikan. Kondisi ini tidak diimbangi dengan peningkatan
permintaan semen dalam negeri. Akibatnya terjadi persaingan yang semakin ketat karena over supply
semen, yang akhirnya memicu timbulnya tekanan terhadap harga jual semen.
Kondisi usaha yang penuh tantangan tersebut juga merupakan akibat dari pertumbuhan pasar semen
domestik yang menurun sampai ke angka -0,6. Dalam rangka mengatasi kondisi persaingan yang
sangat ketat tersebut, sekaligus mengantisipasi peluang pertumbuhan dimasa mendatang, Perseroan
meyakini, perlu mengembangkan strategi untuk dapat mempertahankan dan bahkan memenangkan
persaingan bisnis, dengan mengoptimalkan keunggulan yang dimiliki Perseroan untuk menciptakan sumber
pertumbuhan baru.
STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS
Laporan Keuangan
2016
117
Sebagai jawaban terhadap kondisi tersebut, Perseroan telah mengembangkan dan menetapkan strategi
korporasi jangka pendek maupun jangka panjang, yaitu “Strategi 3 + 1”.
Tujuan utama penyusunan dan penerapan strategi tersebut adalah mencapai Visi Perseroan, yaitu menjadi
perusahaan persemenan internasional yang terkemuka di Asia Tenggara.
To be A Leading International Cement Company in
Southeast Asia
Commercial Excellence
Active Channel Management, Customer Relation Management, Brand Management
Cost Transformation
Supply chain Optimization, Operational Eficiency, Corporate Service Cost Transformation
System and Structure
GCG, Business Process Management, ICT, Organization Structure, Capital Structure
People and Culture
Talent Management, Development Program, CHAMPS
Commercial Material
Cement, RMC, Aggregate, etc.
• Capacity Management • Quality Management
• Green Management
Adjacent Business
• Distribution Retailer • Logistic Services
• IT Services • Energy
• Mining Service
Regional Expansion
• Importing Countries • Exporting Countries
• Close Proximity
Gambar 1 Strategi 3 + 1 Menghadapi tahun 2017, Perseroan menetapkan arah
strategi korporasi, yaitu yang disebut CHT
Customer
Oriented- Strengthening Holding - Transformation
untuk mengubah dari production oriented company menjadi customer oriented company yang didukung
3 pilar + 1. Tiga pilar tersebut meliputi : Construction Material, Adjacent Business, dan Regional Expansion,
ditambah dengan Cost Transformation yang meliputi: Supply Chain Optimization, Operational Eficiency,
Corporate Service Cost Transformation, serta ditunjang oleh System and Structure, People and Culture
yang kuat untuk mencapai Commercial Excellence Active Channel Management, Customer Relation
Management, dan Brand Management.
RENCANA STRATEGIS JANGKA PANJANG
Berdasarkan catatan ASI, hingga akhir tahun 2016 perusahaan swasta dan asing menguasai 55,3
industri semen nasional, sementara 44,7 dikuasai
oleh BUMN semen, yaitu Perseroan, Semen Baturaja, dan Semen Kupang. Perseroan memproyeksikan
permintaan semen akan tetap tumbuh secara berkelanjutan pada masa mendatang, meskipun dalam
tahun 2016, penjualan semen nasional mengalami penurunan tidak signiikan.
Beberapa faktor yang menyebabkan pertumbuhan permintaan semen diuraikan di bawah ini.
STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS
PT Semen Indonesia Persero Tbk.
118
Pertama, populasi penduduk Indonesia yang sangat besar disertai laju pertumbuhan yang tinggi merupakan
potensi penting pendorong meningkatnya permintaan semen.
Kedua, realisasi belanja pemerintah dan swasta pada berbagai proyek infrastruktur dalam kerangka
mewujudkan Sembilan Agenda Joko Widodo-Jusuf Kalla atau “NAWA CITA”.
Ketiga, konsumsi semen per kapita di Indonesia sebesar 243 kg per kapita, yang masih berada di
bawah rata-rata konsumsi semen per kapita, khususnya dengan negara-negara ASEAN, yaitu
Malaysia 751 kg per kapita, Vietnam 661 kg per kapita, dan Thailand 443 kg per kapita. Hal ini
memberikan peluang pertumbuhan permintaan semen di masa depan. Dalam tahun 2016, investasi industri
semen di Indonesia mencapai Rp 15 triliun, yang berarti bahwa sektor industri semen masih menarik
bagi investor dalam maupun luar negeri.
Keempat, prospek jangka panjang ekonomi Indonesia yang akan terus bertumbuh. Meski beberapa
negara-negara di dunia mengalami pelambatan, pertumbuhan Indonesia masih relatif tinggi, dan akan
mendorong peningkatan permintaan semen. Kelima, Indonesia masih menjadi tujuan untuk
berinvestasi baik sektor industri maupun pembangunan akses infrastruktur dasar, yang akan menggerakkan
potensi ekonomi di seluruh daerah, sehingga akan meningkatkan permintaan semen.
Keenam, Perseroan sebagai perusahaan persemenan internasional, memanfaatkan potensi adanya pasar baru
terutama di negara-negara ASEAN dan Asia Selatan yang sedang tumbuh, seperti Bangladesh, Myanmar,
Laos, dan Kamboja dengan tetap mempertahankan pasar negara-negara ASEAN lainnya.
Untuk menjawab potensi pertumbuhan konsumsi semen yang semakin meningkat tersebut, Perseroan
telah menetapkan Strategic Objectives 3 + 1 sesuai gambar 1.
MEREALISASIKAN PENGEMBANGAN BISNIS YANG
MEMBERI NILAI OPTIMAL
Perseroan berkomitmen untuk mengembangkan usaha dalam rangka mempertahankan pertumbuhan
Perseroan berkelanjutan sustainable growth sebagai bagian tindak lanjut dari transformasi korporasi. Misi
strategis yang dituju dalam pengembangan usaha adalah untuk meningkatkan pertumbuhan revenue
untuk meningkatkan keunggulan daya saing dari bisnis eksisting, memperkuat kinerja antar group,
berpotensi besar untuk dikembangkan menjadi sumber pendapatan baru untuk meningkatkan nilai tambah
Perseroan. Menyadari kekuatan besar yang dimiliki, Perseroan terus melakukan penguatan dan penataan
lini bisnis sepanjang value chain dengan tetap mengacu pada kerangka Strategi 3+1. Lini bisnis dalam value
chain telah dikelompokkan menjadi empat yaitu up Stream, Mid Stream, Down Stream dan Adjacent.
Up Stream bisnis yang dimiliki Perseroan saat ini meliputi penambangan bahan baku utama,
perdagangan batubara, kemasan untuk semen dan penggilingan granulated blast furnace slag GGBFS
yang merupakan salah satu bahan baku untuk menghasilkan green cement.
Sementara untuk
bisnis semen,
Perseroan mengelompokkan ke dalam Mid Stream bisnis dan saat
ini masih merupakan bisnis inti.
Down Stream bisnis merupakan ujung tombak perseroan dalam memenangkan persaingan. Saat ini
baru memiliki bisnis Ready Mixed Concrete Beton Siap Pakai yang termasuk kelompok down stream tetapi
Perseroan sedang menyiapkan lini bisnis baru dalam kelompok ini yaitu building material berbahan dasar
semen dan precast.
STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS
Laporan Keuangan
2016
119
Untuk memperkuat masing-masing lini bisnis tersebut di atas, Perseroan juga fokus memperkuat dan menata
kelompok Adjacent bisnis. Adjacent bisnis yang dimiliki Perseroaan saat ini meliputi Distribusi Transportasi,
Kawasan Industri, Konstruksi, Trading dan Information Technology.
Empat kelompok lini bisnis tersebut secara terus menerus melakukan sinergi dan didorong untuk berdaya
saing tinggi sehingga memenangkan persaingan di pasarnya masing-masing. Perseroan meyakini bahwa
dengan sinergi yang kuat diantara kelompok lini bisnis ini akan tercipta nilai yang optimal dan pada akhirnya
akan memenangkan persaingan.
Misi strategis dari pengembangan usaha dapat digambarkan sebagai berikut:
EXTERNAL MARKET
UP STRAM
MID STRAM
ADJACENT
Among Group Transaction External Transaction
DOWN STRAM
EXTERNAL MARKET
EXTERNAL MARKET
EXTERNAL MARKET
OPTIMAL VALUE
SEMEN INDONESIA
AS A WINNER
Gambar 2 Hubungan antar kelompok Bisnis Pengembangan usaha tersebut dilakukan dengan
berlandaskan akumulasi pengetahuan saat ini dan dengan dukungan peningkatan kompetensi insan
Perseroan hasil dari kegiatan SICC sebagai Center of Excellence Semen Indonesia. Pengembangan
juga dilakukan berdasarkan pertimbangan sinergitas dengan bisnis eksisting, untuk memastikan pemasaran
produk dan beneit optimal bagi bisnis eksisting. Berdasarkan kombinasi keunggulan pada bidang bisnis
eksisting dan dukungan ketersediaan human capital berstandar global dari SICC, Perseroan mencanangkan
untuk merintis pembentukan kelompok usaha business cluster sebagai wujud pengembangan usaha
berkelanjutan dengan kinerja yang berkualitas dalam jangka panjang. Terwujudnya aspirasi pembentukan
kelompok usaha tersebut, akan merintis jalan terciptanya level kinerja baru bagi Semen Indonesia
di masa mendatang, yang akan mengantar Perseroan menjadi perusahaan persemenan internasional
yang terkemuka di Asia Tenggara dengan berbasiskan industri semen sebagai core business dan
didukung oleh keberadaan kelompok-kelompok usaha yang berhubungan erat dengan kegiatan operasional
industri semen.
STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS
Untuk mewujudkan aspirasi jangka panjang tersebut, Perseroan kini telah memulai tahap transformasi
korporasi lanjutan, dengan memperkuat fondasi sinergitas dari kegiatan Holding Company di bidang
semen, dan kegiatan anak-anak usaha yang selama ini mendukung kegiatan operasional Perseroan.
Penguatan fondasi tersebut mencakup berbagai aspek, yakni: struktur organisasi, sistem kerja, standar
penilaian kinerja, arah pengembangan dan sebagainya.
PT Semen Indonesia Persero Tbk.
120
Gambaran pengembangan kelompok Usaha dari Group Semen Indonesia dari rantai bisnis yang ada di
masa mendatang, adalah sebagaimana uraian berikut.
PROGRAM PENGEMBANGAN BISNIS YANG SINERGIS
Sebagai realisasi dari rencana pengembangan kelompok-kelompok bisnis yang akan memberi
dukungan terhadap bisnis utama Perseroan, yakni persemenan, pada tahun 2016 Semen Indonesia telah
merealisasikan berbagai rencana pengembangan bisnis, yang direalisasikan dengan mengedepankan
sinergitas antar kegiatan bisnis yang dijalankan.
Konsep pengembangan bisnis yang dijalankan Perseroan melalui pengembangan portofolio baik bisnis
maupun geograi. Secara grais rencana pengembangan Perseroan ditunjukkan pada Gambar 3.
UP STREAM INDONESIA
ASEAN
BUSINESS POR TFOLIO
BUSINESS PORTFOLIO
REGIONAL
MID STREAM ADJACENT
DOWN STREAM
Organic Inorganic
2017
Gambar 3 Pengembangan Bisnis Perseroan
Menjawab tantangan kedepan, Perseroan tidak hanya fokus mengembangan lini bisnis dalam kelompok
Mid Stream saja tetapi seluruh lini bisnis dalam value chain. Begitu pula Perseroan terus mendorong seluruh
lini bisnisnya untuk menjangkau pasar yang lebih luas tidak lagi fokus pada pasar domestik.
PENGEMBANGAN BISNIS MID STREAM
Perseroan melaksanakan sinergi untuk memanfaatkan keunggulan geograis dari letak fasilitas produksi
Perseroan yang tersebar di tiga wilayah pertumbuhan utama Indonesia, sehingga memiliki daya jangkau
lebih luas. Sinergi yang meliputi berbagai bidang termasuk
engineering, pengadaan,
produksi, pemasaran, distribusi dan keuangan ini memungkinkan
penekanan biaya operasional Perseroan sehingga lebih meningkatkan daya saing.
STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS
Laporan Keuangan
2016
121
Melengkapi tiga wilayah yang telah ada di domestik, saat ini Perseroan sedang membangun fasilitas
produksi di Aceh dan Kupang. Tujuannya agar customer memperoleh jaminan kepastian pasokan semen. Kedua
proyek di Aceh dan Kupang ini merupakan hasil kerja sama dengan mitra setempat, sebagai partner untuk
“sharing risiko”.
Pembangunan pabrik semen di Aceh merupakan salah satu alternatif ekspansi pabrik semen baru bagi SMI
untuk memenuhi permintaan semen di wilayah Sumatera bagian Timur dan diharapkan dapat memotong jalur
distribusi yang selama ini dipasok dari Pabrik Indarung. Kapasitas direncanakan sebesar 3 juta ton per tahun.
Lokasi pabrik berada di Kabupaten Pidie. Rencana pembangunan pabrik semen di Aceh menggunakan
skema perusahaan patungan joint venture company antara SMI 87,7 dengan PT Samana Citra Agung
12,3, dan nilai investasi mencapai ± Rp 5,8 triliun. Di samping mendirikan pabrik semen di Aceh, SMI
juga telah melakukan persiapan untuk mendirikan pabrik semen di Kupang yang berkapasitas 2 juta ton
per tahun, dan menelan investasi senilai Rp3,9 triliun. Lokasi pabrik semen di Kecamatan Kupang Barat,
Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pemilik saham Semen Kupang Indonesia terdiri dari
SMI 95,2, Pemprov Nusa Tenggara Timur 4,8, dan Semen Kupang 0,1.
Dalam upaya Perseroan untuk mewujudkan customer oriented company dan lebih meningkatkan eisiensi
distribusi, Perseroan mendirikan dua buah fasilitas pengantongan semen di Bengkulu dan Maluku Utara
dengan kapasitas masing-masing 300.000 ton per tahun. Kedua proyek ini telah dimulai pada bulan
Agustus 2016 dengan nilai investasi masing-masing sebesar Rp75 miliar dan Rp 66 miliar.
PENGEMBANGAN BISNIS UP STREAM
Pengembangan Bisnis Ground Granulated Blast Furnace Slag
Disebut juga dengan Slag Grinding Mill KSI, yakni pengembangan untuk memproduksi slag powder
untuk kebutuhan Pabrik Semen Cigading. Semen yang dihasilkan kelak memiliki keunggulan tertentu karena
merupakan kategori green cement yang cocok juga digunakan di tanah berawa dan tahan korosif. Produk
dari pabrik ini akan mendominasi pasar Indonesia, menggunakan bahan baku slag sebagai hasil samping
dari proses produksi besi baja. Proyek pengembangan ini tengah berjalan, dengan progress pembangunan
60,32.
Pengembangan Bisnis Kemasan
Saat ini Perseroan memiliki 3 unit produsen kantong semen yang memproduksi kantong semen untuk 3
produsen semen di Tuban, Padang dan Tonasa. Seiring dengan berkembangnya kegiatan usaha dan skala
ekonomi yang dicapai, Perseroan mempertimbangkan peningkatan kapabilitas unit-unit kemasan tersebut
dengan kemampuan memproduksi jenis kemasan umum untuk dijual ke pasar bebas. Perseroan juga
mendorong lini bisnis ini untuk mulai memasuki industri kemasan non semen seperti corrugated box.
PENGEMBANGAN BISNIS DOWN STREAM
Pengembangan Bisnis Ready Mixed Concrete
Seiring dengan telah berubahnya Perseroan menjadi Strategic Holding Company, maka Perseroan akan
semakin intensif merealisasikan berbagai program sinergi yang mampu menyinergikan seluruh potensi
yang dimiliki anak usaha, atau OpCo, baik yang bergerak di bidang persemenan maupun non-
persemenan, menjadi satu kesatuan terintegrasi yang mampu memberikan hasil kinerja optimal bagi grup.
STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS
PT Semen Indonesia Persero Tbk.
122
Perseroan berusaha
meningkatkan jaminan
penyerapan semen dan meningkatkan pendapatan melalui pengembangan bisnis hilir, yaitu dengan
menggabungkan anak usaha PT Semen Indonesia Beton dengan perusahaan ailiasi PT Varia Usaha
Beton. Perusahaan gabungan ini dimaksudkan sebagai cikal bakal perusahaan Sub Holding dalam
bidang Ready Mix Concrete, Precast, dan Agregat. Untuk mengembangkan bisnis ready mix concrete
dan precast, SMI telah mengakuisisi saham PT Varia Usaha Beton PT VUB dari Dana Pensiun Semen
Gresik DPSG melalui PT Semen Indonesia Beton dengan nilai transaksi sebesar Rp60,97 miliar, yang
pengembangannya mencapai hingga Rp700 miliar. Dengan demikian, kepemilikan saham PT Semen
Indonesia Beton PT SIB di PT VUB menjadi mayoritas 50,90. Pengembangan bisnis PT SIB dilakukan
dengan penguasaan quarry dan pembelian beberapa batching plant.
Pengembangan Bisnis Building Material
Building material yang merupakan salah satu produk pendukung semen memberikan prospek yang baik
untuk dikembangkan dalam masa mendatang. Rencana SMI untuk mengembangkan bisnis semen hilir berbasis
iber semen telah diawali pada pertengahan tahun 2016 dengan melakukan penjajagan ke perusahaan yang
memproduksi building material.
Pengembangan bisnis produk hilir semen dan produk non-semen lainnya telah membuat kontribusi
pendapatan total non-semen pendapatan di luar penjualan terak dan semen, terus meningkat dalam
beberapa tahun terakhir, seperti tampak pada graik berikut.
1600 1400
1200 1000
800 600
400 200
2014 652
2015 793
2016 1.405
Pendapatan Non- Semen Rp Miliar
Kontribusi pendapatan total non-semen tersebut ditargetkan terus meningkat, seiring dengan mulainya
kegiatan komersial dari perusahaan pengembangan bisnis non-semen dimaksud ditahun 2016.
PENGEMBANGAN BISNIS ADJACENT
Pengembangan bisnis non semen dilakukan dengan mengoptimalkan sinergitas seluruh rantai proses bisnis
semen. Dengan cara tersebut maka captive market dari proses bisnis Semen Indonesia Group menjadi
sumber pendapatan Perseroan, sekaligus menjadi kontributor bagi turunnya biaya sebagai perwujudan
cost transformation.
Selain dibangun berdasarkan rantai proses bisnis semen, Perseroan juga mengembangkan bisnis baru
dalam rangka mendukung ketahanan bisnis eksisting melalui kegiatan bisnis baru tersebut yang dirancang
untuk mendukung keberlanjutan usaha dalam jangka panjang.
Ada beberapa pengembangan bisnis yang telah dirintis di tahun 2016 dari rantai proses bisnis tersebut
dan beberapa prospek bisnis pendukung lainnya, sebagaimana dijelaskan pada uraian berikut.
STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS
Laporan Keuangan
2016
123
Pengembangan Bisnis Logistik Transportasi
Dalam rangka melakukan eisiensi biaya distribusi dan transportasi, Perseroan telah menetapkan salah satu
anak usahanya, yaitu PT Varia Usaha sebagai cikal bakal Sub Holding bidang Logistik. Untuk itu, Perseroan
telah melakukan akuisisi 48,7 saham PT VU dari DPSG. Akuisisi dilakukan pada tanggal 1 November
2016, dengan nilai transaksi sebesar Rp 475,1 miliar. Dengan melakukan akuisisi ini, Perseroan memiliki
73,65 saham PT VU. PT Varia Usaha Group memiliki 4 bidang usaha, meliputi: transportasi, perdagangan
semen dan bahan bangunan, perdagangan barang industri, dan perdagangan barang tambang. Kontribusi
yang diharapkan dari akuisisi ini akan menghasilkan tambahan pendapatan bagi SMI. Pengembangan
usaha kedepan ditujukan untuk lebih mengoptimalkan angkutan darat dan angkutan laut untuk semen,
pengelolaan kapal angkutan batubara, dan pengelolaan pelabuhan.
Pengembangan Bisnis Trading Semen
Pada bulan Juni 2016, Perseroan telah membentuk anak perusahaan PT Semen Indonesia International.
Perusahaan ini disiapkan sebagai embrio investment company dikawasan regional dan internasional. Tujuan
dibentuknya perusahaan ini adalah untuk mendukung ketahanan industri semen serta pertumbuhan kinerja
SMI Group dengan memanfaatkan peluang usaha di berbagai negara melalui portofolio bisnis International
Trading. Melalui PT SII, Perseroan berupaya meningkatkan daya saing produk melalui integrated
supply-chain yang menghasilkan cost eficiency; mengatasi surplusshortage untuk menjamin utilisasi
kapasitas pabrik secara optimal; bagian dari strategi business intelligent dalam rangka membuka dan
memperluas akses ke pasar global untuk menjadi perusahaan internasional.
Kepemilikan saham SMI di anak perusahaan ini sebesar 85, sedangkan 15 sisanya dimiliki oleh PT Semen
Padang, PT Semen Tonasa, dan PT Semen Gresik, yang masing-masing sebesar 5.
Pengembangan Kawasan Industri
Perseroan berencana mengembangkan kawasan- kawasan Industri di bekas lahan tambang batu kapur
dan tanah liatnya, menjadi kawasan terintegrasi. Sehingga sektor yang saat ini ditangani oleh anak usaha
PT Kawasan Industri Gresik bisa berkembang lebih lanjut dan memberikan kontribusi yang lebih berarti.
Kawasan serupa akan dikembangkan di daerah-daerah lainnya.
Pengembangan Bisnis Konstruksi
Perseroan memiliki
rencana mengembangkan
kemampuannya dalam bidang konstruksi dan rancang bangun untuk mendiversiikasikan pendapatan non-
semen. Kompetensi di bidang ini telah dimiliki oleh anak usaha, PT Swadaya Graha. Saat ini Swadaya
banyak menangani pembangunan berbagai proyek konstruksi milik Perseroan. Monetizing kompetensi di
bidang konstruksi dimasa mendatang diyakini akan memberi pendapatan non-semen yang cukup baik.
Pengembangan Teknologi Informasi
Kompetensi potensial yang tengah dikembangkan adalah kemampuan Perseroan, melalui PT Sinergi
Informatika Semen Indonesia SISI yang saat ini memiliki tugas utama mendukung kegiatan operasional
dan pengembangan ICT di PT Semen Indonesia Persero Tbk. SISI akan terus dikembangkan menjadi
institusi yang mampu memberikan jasa programming maupun penyedia sistem layanan berbasis Teknologi
Informasi.
Perseroan meyakini berbagai program pengembangan berbasis sinergi dengan seluruah anggota group yang
dijalankan akan berjalan semakin efektif, sehingga akan memberikan kinerja konsolidasi yang membanggakan
dan memberi manfaat optimal bagi seluruh pemangku kepentingan.
STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS
PT Semen Indonesia Persero Tbk.
124
EKSPANSI REGIONAL
Konsumsi semen per kapita Indonesia, saat ini berkisar masih berkisar 243 kgkapita, masih relatif rendah
dibandingkan negara-negara di kawasan regional yang telah mencapai kisaran 400-500 kgkapita
Thailand dan Vietnam atau Malaysia dan Singapura yang telah mencapai konsumsi semen di atas 700kg
kapita. Sementara Indonesia adalah salah satu negara kelompok menengah yang tengah memacu
pertumbuhannya agar masuk kedalam kelompok negara maju di tahun-tahun mendatang.
Target menjadi negara kelompok maju dapat dicapai melalui pembangunan ekonomi secara
berkesinambungan. Pemerintah
sendiri telah
menargetkan laju pertumbuhan ekonomi di sekitar 5-5,3 dalam tahun 2017 dan tengah memprioritaskan
pembangunan infrastruktur mulai tahun 2015. Sehingga demikian, tampak bahwa potensi kenaikan permintaan
semen dimasa mendatang sangat terbuka. Hal tersebut memberikan peluang besar bagi pertumbuhan usaha
Perseroan, sekaligus memberikan tantangan yang harus diantisipasi secara cermat.
Saat ini Perseroan tengah melakukan commissioning proyek pabrik baru di Padang dan Rembang.
Diharapkan dalam akhir kuartal 1 atau awal kuartal 2 tahun 2017, kedua pabrik tersebut sudah beroperasi
secara komersial.
Untuk meningkatkan kapasitas produksi kedepan, Perusahaan telah memulai melakukan persiapan
untuk membangun 2 pabrik baru di Nangroe Aceh Darussalam dan Nusa Tenggara Timur.
Perseroan melakukan kajian secara seksama dalam merealisasikan pola ekspansi an-organik. Kajian
tersebut melibatkan konsultan independen bereputasi internasional dan telah melakukan beberapa penjajagan
ke perusahaan target akuisisi yang memiliki fondasi cukup kuat dan memiliki prospek untuk dikembangkan
dalam pola sinergi yang memberi beneit timbal balik dalam jangka panjang.
Adapun tujuan Perseroan melakukan ekspansi regional adalah:
• Produk semen lebih ekonomis jika didistribusikan
dekat dengan daerah pemasaran utama. •
Wujud dari realisasi visi perusahaan menjadi pemain industri persemenan terkemuka di pasar
regional.
• Partisipasi pada upaya meningkatkan peran
Indonesia dalam bidang ekonomi di kawasan regional.
• Menurunkan risiko kondisi negara sebagai
areal pemasaran utama melalui perluasan area pemasaran ke kawasan regional.
• Kawasan regional Asia Tenggara merupakan
daerah dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil ditengah gejolak perekonomian
global.
• Sebagai wujud upaya memanfaatkan potensi
pengembangan usaha pasca pemberlakuan ketentuan MEA Masyarakat Ekonomi Asean.
THANG LONG JOINT STOCK COMPANY TLCC.
Pada tahun 2012 Perseroan memulai program pengembangan ke Vietnam dan mengakuisisi
perusahaan produsen semen di Vietnam, Thang Long Joint Stock Company “TLCC”.
TLCC adalah salah satu produsen semen tekemuka di Vietnam dengan total kapasitas produksi sebesar
2,3 juta ton semen per tahun. TLCC memiliki pabrik semen terintegrasi yang berlokasi di Provinsi Quang
Ninh dengan pelabuhan laut Cai Lan, dan pabrik penggilingan yang terletak di pinggiran kota Ho Chi
Minh dengan jalur transportasi sungai Mekong, serta jalan raya antar daerah dan pelabuhan internasional,
menjadikan sistem distribusi akan efektif dan eisien. TLCC juga memiliki persedian bahan baku yang besar,
sehingga memiliki peluang untuk pengembangan dimasa mendatang.
STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS
Laporan Keuangan
2016
125
Rencana Kedepan
Untuk mewujudkan pertumbuhan berkelanjutan, ke depan TLCC berencana meningkatkan kapasitas
produksi. Proyek investasi Pabrik TLCC 2 dan APCC telah disiapkan dan tercatat dalam “Rencana
Pengembangan
Industri Persemenan
Vietnam periode 2011-2020 dan visi 2030” yang disetujui oleh
Pemerintah Perdana Menteri melalui Keputusan No 1488QD-TTg tertanggal 29 Agustus 2011. Hal ini
memberikan gambaran bahwa Pabrik TLCC 2 dan An Phu Cement JSC APCC secara prinsip telah
mendapat perizinan untuk dibangun dalam periode 2016-2020.
EKSPANSI REGIONAL SELANJUTNYA
Untuk memperkuat posisi di kawasan regional, Perseroan tengah melakukan langkah untuk
memasuki pasar di Kawasan Asia Tenggara dan Asia Selatan. Perseroan memperhitungkan berbagai aspek
dalam melakukan program ekspansi, baik ekspansi organik maupun anorganik, meliputi ketersediaan
bahan baku, ketersediaan utilitas pendukung, potensi market setempat, dan sinerginya dengan program
pengembangan perusahaan dalam jangka panjang. Perseroan telah menandatangani Nota Kesepahaman
dengan salah satu perusahaan semen di Asia Selatan pada tanggal 17 Oktober 2016. Tujuannya adalah
untuk memanage shortage dan surplus produksi, serta sebagai sumber untuk menambah pendapatan dan
proit.
STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS
Packing Plant Ciwandan, Cilegon, Banten memiliki kapasitas Silo sebesar 10.000 ton
PT Semen Indonesia Persero Tbk.
126
TINJAUAN USAHA
INfORMASI SEGMEN
Untuk kepentingan evaluasi Manajemen, dan sesuai dengan ketentuan PSAK 5 Revisi 2015 Semen
Indonesia menyajikan laporan segmen usaha ke dalam dua kelompok besar, yakni Produksi Semen, dan
Produksi Non Semen. Produksi semen adalah segmen usaha utama dengan kontribusi pendapatan di atas
96 dari total pendapatan konsolidasi Perseroan di tahun 2016. Produksi semen dihasilkan oleh tiga entitas
anak usaha dengan kepemilikan langsung mayoritas, yakni PT Semen Padang, PT Semen Tonasa dan Thang
Long Cement Joint Stock Company TLCC serta dari fasilitas produksi di Tuban yang hingga saat pelaporan
ini masih dikelola sendiri.
Segmen non semen terdiri dari penambangan batu kapur dan tanah liat, produksi kantong semen,
pengembangan kawasan industri, dan beton siap pakai serta segmen lainnya, masing-masing kegiatan
segmen ini meliputi: •
Penambangan batu kapur dan tanah liat ditujukan untuk memenuhi kebutuhan Perseroan
akan bahan baku
• Kantong semen ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan kemasan semen. •
Pengembangan kawasan industri diantaranya mengelola lahan bekas areal penambangan bahan
baku menjadi areal yang dapat dimanfaatkan untuk tujuan komersial maupun fasilitas umum
• Produksi beton siap pakai dilakukan untuk
memasok kebutuhan proyek-proyek konstruksi •
Kegiatan usaha lainnya Perseroan mendapatkan sejumlah pendapatan non-
semen dari kegiatan ini seluruh kegiatan usaha tersebut. Seiring dengan adanya perubahan paradigma usaha
Perseroan yang akan mengembangkan produk-produk hilir non-semen, maka kontribusi pendapatan dari
produk-produk tersebut akan terus meningkat ditahun- tahun mendatang. Realisasi akuisisi perusahaan
produsen beton pracetak sebagaimana diuraikan pada Sub-Bab-Pengembangan Usaha.
Selain menurut segmen usaha, Semen Indonesia juga menyajikan rekapitulasi hasil usaha menurut
area geograis, yakni Area Jawa, Luar Jawa dan Luar Negeri, mengacu kepada potensi pemasaran produk
Perseroan.
Gambaran distribusi pendapatan Perseroan menurut segmen usaha tahun 2014-2016 adalah sebagai
berikut.
Distribusi pendapatan Perseroan menurut Segmen Usaha, 2014 – 2016
Dalam Rp Juta
Segmen Usaha 2016
2015 2014
Pertumbuhan 2016
Pertumbuhan 2015
Industri Semen 24.729.647
26.154.977 26.335.351
-5,5 -0,7
Non- Semen 1.404.659
793.028 651.685
77,1 21,7
Total Pendapatan 26.134.306 26.948.004
26.987.036 -3,0
0,1
Kontribusi Industri Semen
94,6 97,1
97,6 -2,4
-0,5 Non- Semen
5,4 2,9
2,4 2,4
0,5
Total 100,0
100 100
Termasuk penjualan terak
Laporan Keuangan
2016
127
Dari tabel tersebut, tampak bahwa pada tahun 2016 kontribusi pendapatan segmen usaha non-semen
kembali menunjukkan peningkatan cukup besar 77 menjadi Rp1.404,7 miliar dari nilai Rp793,0 miliar di
tahun 2015. Sementara pada tahun 2015, pertumbuhan kontribusi pendapatan usaha non semen adalah 21,7
menjadi Rp793,0 miliar dari Rp651,7 miliar di tahun sebelumnya.
Dari tabel tampak bahwa kontribusi pendapatan non- semen terus meningkat. Namun demikian mengingat
kontribusi segmen industri semen di tahun 2015 mencapai 97,1, maka pembahasan berikut terlebih
dahulu difokuskan pada uraian dan kinerja operasional segmen usaha semen.
Sementara distribusi pendapatan menurut lokasi geograis utama, yakni, Jawa, Luar Jawa dan Luar
Negeri, tergambar pada tabel berikut.
Dari tabel tersebut tampak upaya yang dilakukan Perseroan untuk mendiversiikasi sumber pendapatan
dan memitigasi risiko pemasaran agar tidak bergantung pada satu lokasi pemasaran. Pada tahun-
tahun mendatang, kontribusi penjualan menurut area geograis utama diprakirakan akan semakin berimbang,
dengan realisasi pendapatan penjualan dari pasar luar negeri lebih berpotensi meningkat lebih besar.
Pendapatan Perseroan Menurut Lokasi Geograis Utama, 2014 - 2016
Uraian 2016
2015 2014
Pertumbuhan Pendapatan
Pendapatan Pendapatan
16:15 15:14
Dalam Negeri
Jawa
12.812.244 49,0
12.630.246 46,9
12.971.849 48,1
1,4 2,6
Luar Jawa
11.766.615 45,0
12.929.299 48,0
12.639.012 46,8
9,0 2,3
Luar Negeri
Asia 1.555.447
6,0 1.388.459
5,1 1.351.420
5,0 12,0
2,7 Eropa
- 0,0
- -
24.755 0,1
- 100,0
TOTAL 26.134.306
100,0 26.948.004
100,0 26.987.036
100,1 3,0
0,1 Jika dilihat dari segmen geograis, wilayah pemasaran
Jawa memberikan kontribusi mencapai Rp12.812 miliar atau 49 dari total pendapatan Perseroan, naik
1,4 dari tahun 2015, sementara tahun sebelumnya terjadi penurunan sebesar 2,6. Sebaliknya, wilayah
pemasaran luar Jawa yang memberikan kontribusi pendapatan sebesar Rp11.767 miliar atau 45 dari
total pendapatan domestik mengalami penurunan 9,0 dari tahun 2015 sebesar Rp12.929 miliar, dengan
pertumbuhan tahun sebelumnya 2,3. Turunnya pendapatan dari luar Jawa ini dikarenakan adanya
penurunan volume penjualan semen terutama di area pemasaran Kalimantan dan Bali. Di pasar luar negeri
regional, pendapatan tahun 2016 naik 12.
Wilayah pemasaran Jawa berkontribusi sebesar
49
dari total pendapatan dan wilayah luar Jawa
berkontribusi sebesar
45
dari total pendapatan Perseroan.
TINJAUAN USAHA
PT Semen Indonesia Persero Tbk.
128
PEMASARAN
Kami mengatasi semakin beratnya kondisi usaha
sebagai akibat meningkatnya skala persaingan, penurunan
permintaan di pasar domestik dan perubahan
pola permintaan produk semen dengan melakukan
perubahan mendasar dalam cara memasarkan produk
Perseroan. Kami menekankan keberhasilan penguasaan
pangsa pasar melalui realisasi perluasan area pemasaran
dan pengelolaan jalur distribusi secara optimal untuk
meningkatkan daya saing.
AUNUR ROSYIDI
Direktur Pemasaran dan Supply Chain
Dengan cara tersebut, di tahun 2016, kami berhasil mempertahankan pangsa pasar domestik di kisaran
41 ,7
, dari
41 ,9
di tahun 2015, di tengah penurunan konsumsi semen domestik sebesar
,6
.”
Laporan Keuangan
2016
129
PEMASARAN
Ringkasan Program dan Hasil:
1. Mengubah paradigma pendekatan penjualan dari fokus produksi ke fokus pelanggan
, dengen menerapkan
pola pemasaran “direct to customer”, didukung pembentukan Unit Corporate Marketing.
2. Perluasan Fokus pemasaran dari domestik ke regional, untuk mendukung implementasi strategi capacity
management. Perseroan telah membentuk PT Semen Indonesia International untuk menstabilkan total volume penjualan semen Perseroan antara pasar domestik dan pasar regional.
3. Penajaman aspek sinergi pemasaran dengan meningkatkan implementasi Supply Chain Management
SCM termasuk mengadopsi kegiatan Outbound Logistic. 4.
Menyusun dan mulai mengimplementasikan Road Map Supply Chain Management SCM, termasuk mengembangkan WAR Room.
5. Meningkatkan intensitas komunikasi pemasaran untuk meningkatkan value brand semen Perseroan.
6. Meningkatkan kualitas layanan pelanggan.
7. Hasil-hasil :
• Volume penjualan total naik
1,4
, sebesar
29,1
juta ton. • Pangsa Pasar Domestik tetap dominan, sebesar
41,7
dengan pangsa pasar di Jawa naik menjadi
38
.
• Volume penjualan domestik sebesar 25,8 juta ton hanya turun sebesar -1,0 dari volume sebesar 26,1 juta ton di tahun 2015 ditengah penurunan volume penjualan tiga pelaku usaha utama yang
mendominasi pasar domestik. • Volume penjualan ekspor naik naik
8,9
mencapai 524.864 ton. • Volume penjualan semen curah naik
2,4
.
• Menurunkan indeks biaya distribusi 3 PL Area 5 – Jatim sebesar -17 menjadi sebesar Rp
132
ribu,-ton.
• Menurunkan cycle time armada di Area 5 – Jatim sebesar -23, dan sebaliknya meningkatkan utilisasi armadanya sebesar
24
.
Perubahan Kondisi Usaha
Sebagaimana disampaikan pada Sub-Bab “Tinjauan Industri”, kondisi usaha persemenan di Indonesia
sejak tahun 2014 terus mengalami tekanan karena beberapa
sebab, yakni:
kelebihan kapasitas
produksi, membanjirnya produk impor, melambatnya pertumbuhan konsumsi dan perubahan pola permintaan
dari semen kantong ke semen curah. Di tahun 2016 puncak dari beratnya kondisi usaha semen terjadi,
permintaan semen di pasar domestik turun sebesar -0,6, sehingga harga jual rata-rata tertekan sebesar
-6,5. Kondisi over supply ini diprakirakan akan terus berlangsung hingga beberapa tahun ke depan.
PT Semen Indonesia Persero Tbk.
130
Inisiatif Strategis Pemasaran
Dengan mempertimbangkan seluruh risiko dan potensi yang membuat kondisi usaha persemenan semakin
penuh tantangan, melalui Direktorat Pemasaran dan Supply Chain, Perseroan menginisiasi serangkaian
inisiatif strategis di bidang pemasaran untuk memastikan level volume penjualan optimal bagi
perusahaan dan tetap memastikan posisi sebagai market leader di pasar domestik.
Perseroan mengintrodusir beberapa inisiatif strategis, dengan mengedepankan pendekatan market share
market management, revenue management dan cost management. Kunci utama keberhasilan pendekatan
inisiatif strategis tersebut adalah : o
Utilisasi kapasitas produksi yang optimal agar harga per unit produk tetap bersaing.
o Brand ekuitas yang kuat, mengingat semen saat
ini telah menjadi komoditas strategis. o
Eisiensi transportasi, yakni menyediakan produk secepat mungkin sampai ke tangan konsumen
dengan biaya transportasi serendah mungkin. Perseroan menerapkan pendekatan Supply Chain
Management untuk hal ini.
Untuk memastikan posisi sebagai market leader, Perseroan menjalankan beberapa inisiatif strategis
dibidang pemasaran, yakni:
•
Mengubah Paradigma Pendekatan Penjualan dari fokus Produksi ke fokus Pelanggan.
Dengan pendekatan ini maka Perseroan mendeinisikan pelanggan adalah pengguna
langsung dari produk semen yang dihasilkan. Dengan pendekatan ini maka Perseroan
mulai membangun interaksi langsung dengan pelanggan-nya baik pelanggan retail maupun
pelanggan korporasi. Pendekatan yang dilakukan dalam pola pemasaran ini adalah “direct to
customer”. Untuk pelanggan retail Perseroan meningkatkan
peran aktif
Distributor sebagai
channel untuk menyalurkan produknya. Sementara
untuk pelanggan korporasi, Perseroan mulai membentuk unit Corporate Marketing, yang
lebih fokus melayani permintaan semen curah, maupun semen bag dalam partai besar kepada
perusahaan-perusahaan real estate, kontraktor, industri dan sebagainya. Termasuk didalamnya
adalah mendalami konsep sinergi antar BUMN dalam memasarkan produk-produknya.
unit Corporate Marketing ini kelak akan terus dikembangkan
kompetensinya, sehingga
mampu memasarkan produk-produk terkait pembangunan isik dalam paket-paket jasa dan
produk, bekerja sama dan bersinergi dengan anak usaha Perseroan yang lain.
Ilustrasi Perubahan Ke Fokus Pelanggan
DISTRIBUTOR CORPORATE
MARKETING
1. Knowing Our Customer
2. Building Strong Relationship with
Customer
PRINCIPAL
PARADIGM SHIFTING
from Production Focus to Customer Focus
CUSTOMER
PEMASARAN
Laporan Keuangan
2016
131
• Perluasan fokus pemasaran dari domestik ke
regional Pendekatan ini dilakukan untuk menjamin volume
penjualan Perseroan tetap tinggi, sehingga utilisasi fasilitas produksi Perseroan juga tetap tinggi.
Dengan demikian pendekatan ini mendukung implementasi strategi capacity management.
Dengan pendekatan ini maka volume penjualan Semen Indonesia tidak lagi bergantung pada
permintaan pasar dalam negeri, tapi tergantung pada permintaan pasar kawasan regional, baik
itu meliputi kawasan Masyarakat Ekonomi Asean MEA maupun lebih luas lagi, sejauh tetap
ekonomis dari sisi biaya transportasi.
Untuk mendukung implementasi inisiatif perluasan pemasaran tersebut, Perseroan telah membentuk
PT Semen Indonesia International, yang akan berperan menstabilkan volume penjualan semen
perseroan. Melalui PT SII ini, volume penjualan semen Perseroan tidak lagi bergantung kepada
kondisi demand supply semen di pasar Indonesia. Dengan demikan Perseroan juga akan mampu
mengoptimalkan potensi pasar ekspor produk semen, manakala permintaan dalam negeri turun,
dan sebaliknya memenuhi kebutuhan dalam negeri manakala permintaannya naik.
• Diversiikasi produk melalui pengembangan
produk turunan semen Perseroan berupaya untuk keluar dari fokus
sebagai produsen semen menjadi material building solution. Langkah tersebut diaktualisasikan
melalui penguatan unit usaha di bidang produk turunan semen, yakni melalui peleburan PT
Varia Usaha Beton dengan PT SGG Prima Beton menjadi satu perusahaan besar yaitu PT Semen
Indonesia Beton SIB yang memiliki jangkauan area pemasaran merata di dalam negeri.
Saat ini PT SIB telah mampu memproduksi bermacam-macam produk hilir dari semen,
seperti precast, readymix concrete, porous concrete, lash concrete. Ke depan Perseroan
berencana memproduksi berbagai variasi produk building material untuk memenuhi konsumen,
baik dalam rangka penjualan retail, segmen B2B maupun end user lain.
• Penajaman Aspek Sinergi Pemasaran.
Sinkronisasi program
pemasaran tetap
dijalankan mulai dari seluruh Opco dan brand utama yang dimiliki saat ini di pasar domestik.
Salah satu kegiatan utama yang dilakukan adalah optimalisasi jaringan distribusi meliputi
pengelolaan, pengkajian dan penyesuaian kompetensi penyaluran produk dengan potensi
pasar setempat untuk mengoptimalkan harga dan revenue.
Untuk memaksimalkan sinergi pemasaran ini, Perseroan kemudian semakin meningkatkan
implementasi Supply Chain Management SCM termasuk mengadopsi kegiatan Outbound
Logistic untuk memberikan hasil yang optimal.
• Komunikasi Pemasaran
Komunikasi Pemasaran memegang peranan dalam hal menjaga kelangsungan interaksi
antara prinsipal dan customer, sebagai upaya membentuk, memperluas, serta meningkatkan
awareness, sebagai awal dari upaya menjaga dan meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan.
Komunikasi pemasaran juga merupakan salah satu tools untuk menjaga dan mempertahankan
brand equity Perseroan yang saat ini terdiri dari 3 merk produk semen domestik dan 1 merk
produk semen di kawasan regional. Perseroan menargetkan seluruh merk produknya dikenal di
seluruh kawasan regional.
PEMASARAN
PT Semen Indonesia Persero Tbk.
132
Untuk mencapai tujuan tersebut Perseroan mengoptimalkan perkembangan teknologi terkini,
yakni menggunakan aplikasi online maupun digital dalam melakukan komunikasi pemasaran
yang lebih menyentuh pelanggan secara langsung dalam rangka menjaga engagement pelanggan.
Berbagai program online dan digital yang telah dijalankan meliputi:
1. Pembangunan jalur-jalur komunikasi online:
website korporat, media sosial twitter, facebook, instagram, dsb dengan konten-
konten terkait berita perusahaan terbaru, informasi produk, dsb.
2. Penayangan
event-event penting
perusahaan secara digital di media sosial, komunitas-komunitas online, portal berita
online, dsb.
3. Pelaksanaan aktivitas untuk meningkatkan
public engagement, seperti pameran dan kompetisi-kompetisi online.
PEMASARAN
Laporan Keuangan
2016
133
4. Publikasi We-Green Industri sebagai portal
komunitas peduli lingkungan yang dibentuk oleh Semen Indonesia.
Selain pengembangan aktivitas komunikasi melalui media online dan digital, Perseroan tetap
menjalankan aktivitas program temu pelanggan, pelayanan pelanggan, pemberian penghargaan,
pelatihan dan sertiikasi bagi komunitas tukang, untuk peningkatan loyalitas pelanggan sekaligus
untuk menjaring pelanggan potensial. Pemanfaatan media konvensional tetap dijalankan
terutama dalam hal penyampaian tagline untuk komunikasi merk, dilakukan melalui media luar
ruang billboard dan papan nama distributor toko dan media cetak termasuk aktivitas yang
dilakukan untuk mengkomunikasikan pesan dan citra korporasi.
Selama tahun 2016, Perseroan melakukan berbagai program komunikasi pemasaran sebagai
berikut : 1. Melakukan edukasi kepada masyarakat
melalui media cetak, mencakup komunikasi produk ke masyarakat luas di majalah
nasional, tabloid maupun surat kabar.
2. Pemasangan media luar ruang dan pemasangan papan nama untuk toko-toko
di wilayah pemasaran Perseroan.
3. Program sales promo untuk mendukung peningkatan penjualan.
4. Program loyalitas berupa point reward, program wisata, gathering, merchandising
dan pelatihan komunitas tukang.
• Layanan Pelanggan
Perseroan juga menyelenggarakan layanan pelanggan, guna memberikan penyelesaian
atas berbagai keluhan yang disampaikan para pelanggan dalam menggunakan produk-produk
Perseroan. Uraian lebih lanjut mengenai Layanan Pelanggan ini, disampaikan pada Bab Tanggung
Jawab Sosial Perusahaan.
PEMASARAN
PT Semen Indonesia Persero Tbk.
134
VOLUME PENJUALAN PANGSA PASAR, 2016
• Total penjualan semen domestik, total
penjualan ekspor dan total volume penjualan domestik ekspor
PENJUALAN SEMEN PERSEROAN
31,000 29,000
27,000 25,000
23,000 21,000
19,000 17,000
15,000 Ribu T
on
Domestik Domestik TLCC
Ekspor Ekspor TLCC
2014 28,211
2016 28,604
2015 28,393
Graik 7 Tren
penjualan domestik
yang menurun
menunjukkan persaingan di pasar domestik semakin ketat dengan masuknya pesaing baru dan
menurunnya demand. Seiring dengan persaingan tersebut, Perseroan terus melakukan usaha untuk
menembus pasar ekspor, sehingga trend ekspor meningkat Graik 7.
•
Pangsa Pasar Penjualan Domestik
PENJUALAN DOMESTIK PERSEROAN
70,000 60,000
50,000 40,000
30,000 20,000
10,000 -
Ribu T on
SMI Domestik NASIONAL
2014 2016
2015
Graik 8 Pasokan semen nasional tahun 2016 mengalami
pelemahan sebesar 0,6 yang dipicu pelemahan demand di Jawa dan Kalimantan. Penjualan
domestik perseroan melemah 1,1. Dengan demikian, pangsa pasar domestik Perseroan
mengalami sedikit penurunan dari 41,9 di tahun 2015, menjadi
41,7 di tahun 2016
Graik 8. Ditengah pelemahan demand dan ketatnya
persaingan, Perseroan justru mampu meningkatkan pangsa pasar di Pulau Jawa 2015: 37,8 menjadi
2016: 38 yang merupakan pasar terbesar di Indonesia.
• Penjualan domestik dibandingkan dengan total
penjualan domestik nasional Bag Curah
PENJUALAN SEMEN PERSEROAN
50,000 40,000
30,000 20,000
10,000 -
Ribu T on
Bag Nasional Bag SMI
Curah Nasional Curah SMI
2014 2016
2015
Graik 9 Dari graik Graik 9, tren penjualan Perseroan
dan demand nasional terhadap semen curah terus mengalami peningkatan. Hal inilah yang menjadi
dasar Perseroan untuk membentuk unit bisnis baru yaitu Departemen Corporate Marketing.
PEMASARAN
Laporan Keuangan
2016
135
Untuk mendapatkan kinerja penjualan yang optimal Perseroan memfokuskan penjualan semen
di pasar Indonesia. Sesuai dengan keunggulan geograisnya dimana Perseroan memiliki unit
produksi yang strategis baik diwilayah barat, tengah dan timur wilayah Indonesia, Perseroan
menerapkan sinergi yang berfokus pada sumber pasokan terdekat, merek dan eisiensi distribusi
dan penjualan regional untuk mendapatkan harga dengan margin yang optimal.
Volume penjualan semen termasuk semen putih Perseroan di Indonesia tahun 2016 mencapai
25.702.397 ton atau turun 1,1 dari tahun 2015 sebesar 25.978.351 ton, dengan rincian sebagai
berikut :
NO Wilayah
2014 Ton
2015 Ton
2016 Ton
Growth 2015
Growth 2016
1 Sumatera
5.363.783 5.699.370
5.753.818 6,26
0,96 2
Jawa 13.635.712
13.035.935 12.712.644
-4,40 -2,48
3 Kalimantan
2.280.542 2.145.828
1.748.593 -5,91
-18,51 4
Sulawesi 2.856.137
3.031.851 3.374.169
6,15 11,29
5 Bali Nusa Tenggara
1.296.357 1.295.451
1.228.192 -0,07
-5,19 6
Ind. Timur 723.387
760.355 864.727
5,11 13,73
Total 26.155.918
25.968.789 25.682.143
-0,72 -1,10
Catatan : Tidak termasuk penjualan clinker domestik dan semen putih data ASI
Penjualan semen di Jawa memberikan kontribusi 49,5, lebih rendah 0,7 dari tahun lalu,
sedangkan pasar luar Jawa memberikan kontribusi 50,5 atau meningkat 0,7 dari tahun lalu.
Selain memasok semen ke pasar Indonesia, sebagai respon pelemahan demand domestik,
Perseroan juga melakukan ekspansi ekspor termasuk clinker diantaranya ke Timor Leste,
Filipina, Bangladesh dan Srilanka dengan total volume mencapai 745.418 ton tumbuh 54,7.
Sementara TLCC, anak usaha di Vietnam, menjual semen dan terak sejumlah 1.766.078 ton kepasar
Vietnam, dan ekspor termasuk clinker sebesar 765.464 ton tumbuh 3,9 ke negara tujuan
Singapura, Filipina, Malaysia, Srilanka dan Taiwan.
TOTAL PENJUALAN SMI GROUP Termasuk TLCC
30,000 28,000
26,000 24,000
22,000 20,000
Ribu T on
2014 2016
2015
28.526,4 28.708,8
29.110,9 1,4
Graik 10 Termasuk ekspor, dlam Ribu Ton
PEMASARAN
Sehingga secara total volume penjualan Perseroan termasuk clinker tahun 2016 sebesar 29,1juta
ton, naik 1,4 dari tahun 2015 sebesar 28,7juta ton Graik 10.
Resume Pangsa Pasar Semen Indonesia Non TLCC
Beberapa tantangan yang menunjukkan beberapa parameter sebagai berikut :
1. Pasokan semen nasional tahun 2016
mengalami pelemahan sebesar 0,6 yang dipicu pelemahan demand di Jawa dan
Kalimantan.
PT Semen Indonesia Persero Tbk.
136
2. Penjualan domestik perseroan melemah
1,1. 3.
Mengakibatkan pangsa pasar domestik Perseroan mengalami sedikit penurunan dari
41,9 di tahun 2015, menjadi 41,7 di tahun 2016.
Namun melalui berbagai upaya yang dilakukan, Perseroan mampu menghadapi
tantangan berat di tahun 2016 dengan hasil sebagai berikut :
1. Penurunan pangsa pasar domestik
Perseroan masih berada di atas rata-rata industri yang ini merupakan wujud dari
upaya Perseroan untuk tetap mampu bersaing di tengah serangan pesaing
baru dan melemahnya demand. 2.
Ditengah pelemahan demand dan ketatnya persaingan, Perseroan justru
mampu meningkatkan pangsa pasar di Pulau Jawa 2015 : 37,8 menjadi 2016
: 38 yang merupakan pasar terbesar di Indonesia.
PROGRAM PEMASARAN 2017
• Memperdalam pangsa pasar untuk market curah
melalui optimalisasi peran serta unit kerja baru di Departemen Corporate Marketing untuk fokus
pada pelanggan khusus baik BUMN maupun swasta, memperlancar pengembangan segmen
industri dan fokus meraih peluang pertumbuhan khususnya penjualan di segmen industri.
• Melalui
Departemen Corporate
Marketing, Perseroan akan mulai memperkenalkan penjualan
Product Bundling, yang meliputi semen, concrete, building materials, construction dsb, bagi end
user korporasi.
PEMASARAN
Semen
Jasa Informatika
SIB YUDS
Baja Ringan
Semen Tonasa
Line
Semen
Slag Semen
Jasa Dermaga
Kawasan Industri
Slag, fiber Board
Batu Bara Kemasan
Jasa transportasi
Laut Darat
Swadaya Graha
VULS
Board
Konstruksi Transportasi Laut
Bahan Bangunan
Single Product Bunding Product
Catatan: SIB – Semen Indonesia Beton; VUDS – Varia Usaha Dharma Segara; VULS – Varia Usaha Lintas Segara
Laporan Keuangan
2016
137
• Implementasi direct selling untuk retail bag melalui
pemanfaatan aplikasi digital yang memungkinkan terbukanya akses penjualan langsung kepada para
konsumen. Mengintrodusir program co-creation dalam meningkatkan peran dsitributor maupun
dalam penerapan direct selling.
• Mengintensifkan
peran Semen
Indonesia Internasional sebagai strategic partner melalui
kerja sama dalam bentuk pencarian pasar ekspor baru, sebagai langkah mewujudkan optimalisasi
peluang ekspor bagi anak usaha Semen Indonesia Grup serta dalam rangka upaya penguasaan pasar
regional.
• Meningkatkan upaya penambahan variansi jenis
produk turunan yang akan dipasarkan melalui beberapa hal diantaranya :
1. Meningkatkan koordinasi dengan unit kerja
litbang untuk bersama-sama turun ke pasar memenuhi kebutuhan pelanggan
2. Secara sistematis meningkatkan peran inovasi
award sebagai salah satu pintu strategis dalam inisiasi pemunculan produk alternatif
turunan.
3. Pemberdayaan dan pengembangan anak
usaha sebagai strategic tools peningkatan revenue terutama yang memiliki korelasi dekat
dengan produk semen sebagai pendukung proses pengenalan, penjualan dan pemasaran
produk baru.
PEMASARAN
• Pengembangan Program Komunikasi Pemasaran
yang mengarah ke peningkatan persepsi kualitas dan engagement dengan pelanggan melalui
beberapa program: a. Kampanye
mengarah pada
konten peningkatan kualitas mulai produk, kemasan
dan layanan after sales service.
b. Total engagement program yang terintegrasi antara prinsipal dengan seluruh saluran
kelompok pelanggan melalui penyempurnaan media saluran pelanggan dan program
komunikasi digital
c. Menjaga ekuitas merk dengan pengelolaan merk yang fokus, penguatan branding dan
saluran distribusi baik untuk pasar retail dan curah.
PT Semen Indonesia Persero Tbk.
138
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
Salah satu inisitaif strategis Perseroan adalah Move Closer to Customer, yaitu lebih dekat kepada pelanggan
dengan menerapkan Supply Chain Management SCM. Dalam menerapkan SCM, Perseroan mengintegrasikan
serangkaian aktivitas bisnis di sepanjang rantai pasok untuk menciptakan nilai tambah bagi pelanggan baik
berupa produk maupun layanan dengan menggunakan sumber daya yang ada dalam rantai pasok tersebut.
Implementasi SCM dimaksudkan untuk meningkatkan pendapatan dan atau menurunkan biaya operasional,
khususnya biaya trasportasi, guna meningkatkan daya saing Perseroan.
Suppy Chain Management merupakan unit yang berada dibawah koordinasi Direktorat Pemasaran, dengan
fungsi utama di tahap awal adalah mengkoordinasikan pergerakan seluruh barang yang dibutuhkan Perseroan
dalam memproduksi semen, dan mendistribusikan hasil produksinya dengan biaya yang se-efisien
mungkin ke seluruh area pemasaran utama Perseroan. Pada tahap selanjutnya, fungsi ini akan dikembangkan
menjadi penyedia jasa distribusi barang dan menjadi salah satu sumber kontribusi pendapatan perusahaan.
Peningkatan fungsi supply chain ini merupakan respons untuk mengatasi beratnya kondisi usaha persemenan,
khususnya dalam mengelola biaya distribusi dan pada perjalanannya dikembangkan menjadi peluang
diversiikasi pendapatan perusahaan. Berbeda dengan Manajemen Logistik yang lebih
mengutamakan pengelolaan arus barang dan hanya berorientasi pada perencanaan tunggal arus barang
dan informasi di seluruh perusahaan, dalam SCM Perseroan mengutamakan aliran barang, informasi dan
inancial yang terintegrasi mulai dari hulu sampai hilir, selain SCM menghubungkan usaha dan koordinasi
antar proses dari perusahaan-perusahaan lain dalam pipelines mulai dari supplier sampai dengan
pelanggan. Dalam hal ini, Perseroan juga berkolaborasi dengan perusahaan lain termasuk supplier, transportir,
distributor, toko atau ritel, serta anak perusahaan dan ailiasi pendukung lainnya untuk menyediakan bahan
baku, memproduksi dan mengirimkan semen kepada pemakai akhir.
PERAN ANAK USAHA DALAM SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
SCM
Di dalam Implementasi SCM, maka peran anak usaha dan ailiasi menjadi faktor yang strategis karena unit
usahanya lebih terintegrasi dan nilai tambah yang dihasilkan akan berpengaruh positif kepada Perseroan.
Peranan anak usaha dan ailiasi ini mencakup integrasi proses mulai dari inbound dalam bentuk penyediaan
bahan baku, proses produksi, outbound dalam bentuk distribusi transportasi dan pengelolaan pelanggan.
Berikut Bagan Alir Jalur Distribusi Produk Dan Anak Usaha Yang Terlibat Didalamnya.
PEMASARAN
Laporan Keuangan
2016
139
Raw Material :
UTSG : Batu Kapur dan Tanah Liat SGG EP : Batu Bara
KWSG : Deposit, Penataan dan Hauling Bahan Baku
Additif
Transportasi :
Varia Usaha
Readymix dan Precast :
Semen Indonesia beton
Distributor :
Varia Usaha, KWSG dan BSA
IKSG : Kemasan Zak Raw Material
Proses Produksi • SCOR Model
• Building ASEAN connectivity
• Become the most Effective and Eficient
Factory in Regional
Proses Hulu Proses Hilir
Proses Produksi Proses Produksi
ROAD MAP IMPLEMENTASI SCM PT. Semen Indonesia Persero
Tbk
Untuk menyatukan seluruh potensi yang dimiliki anak perusahaan tersebut menjadi satu kesatuan
proses bisnis yang menghasilkan daya saing tinggi, Perseroan pada tahun 2015 telah membentuk Tim
Proyek Implementasi SCM lintas fungsional yang bertanggungjawab untuk mengimplementasikan SCM
sesuai dengan Roadmap berikut :
• Pengembangan Business Process SCM di Holdco
dan Opco • Pengembangan SDM dan
Manajemen Logistik tahap I • Kajian mendalam peluang
pengurangan biaya • Kajian mendalam biaya
dan peningkatan customer service. Quick Win Inventory
Management Procurement • Internal Integration
HoldCo Opco • Penataan kemitraan
bisnis • Penguatan Sistem
inbound dan outbound • Kajian potensi Logistik
• Pengembangan Infrastruktur Logistik
dan IT • Pengembangan SDM
dan Manajemen Logistik tahap II
• Pemantapan Sistem inbound
dan outbound • Peresmian SI-Log
sebagai SBU di SI • Operasi Rembang
dan Indarung 6 berbasis SCM
• Implementasi Warehouse
Management System
Transportasi Management
System, JIT dan Full TPM
• Penerapan SCM seluruh Opco di
Indonesia dan ASEAN
• Pengembangan SI-Logistic dengan
ASEAN based • Total Cost
Eficiency di seluruh operasi
Logistik di SI di Domestik dan
kawasan ASEAN • Total Integration
dan Connection • The Best IT Based
Implementation di industri Semen
Asean paling proitable dan
Eficient
2015 2016
2017 2018
2019
• Startup SCM project • Process Design
• Building SCM organization
• Identify Revenue Crestion Cost
Reduction • Internal Integration
• Supplier Relationship Management
and Customer Relationship
Management • SI-Log Preparation
• SCOR Model Implementation
• SI-Logistic • JIT Agile
Manufacturing • Become the most
Effective and Eficient Factory in Regional
• Building ASEAN connectivity
• SI-Log all Indonesia
PEMASARAN
PT Semen Indonesia Persero Tbk.
140
Dimana visi dari Implementasi SCM ini adalah menjadikan
Perseroan sebagai
perusahaan persemenan yang beroperasi paling efektif dan eisien
di kawasan Asia Tenggara.
Pada tahun mendatang, perseroan akan masuk pada tahap lanjutan yaitu pemantapan inbound-
outbound logistics management. Perseroan juga akan menerapkan Warehouse Transportation Management
System untuk mendukung tercapainya operational excellence dalam manajemen rantai pasok.
REALISASI DAN HASIL DI TAHUN 2016
Distribution Cost RpTon
Penurunan Biaya Distribusi tahun 2015 dibanding tahun 2016 :
Rp284,4 Milyar
Index Biaya Distribusi – 17
FR tahun 2014, 2015, 2016
Kontrak GTC fC
1
RpTon SMIG
2014 2015
2016 Biaya Distribusi
144.709 141.584
131.813
3 PL Area5 Jatim
Cycle Time
23 24
Utilisasi
Before After
Penurunan Cycle Time armada di Area 5 - Jatim sebelum dan sesudah Impelementasi 3PL
:
23 Kenaikan Utilisasi armada di Area 5 - Jatim sebelum
dan sesudah Implementasi 3PL : 24
Index Biaya Distribusi – 17
Data Distrans tahun 2015, 2016
Kontrak GTC fC
2
Beberapa implementasi SCM dan Inisiatif Strategis Distribusi Logistics DisLogs yang dilakukan bertahap
di tahun 2016 antara lain :
1. Penggunaan teknologi RFID dan GPS untuk men-
gendalikan perjalanan armada truk dan kapal se- men guna mendapatkan cycle time dan idle time
yang lebih singkat sehingga utilisasi armada akan meningkat
2. Perencanaan yang terintegrasi antara penjua-
lan dan produksi dengan mempertimbangkan kondisi pasar, target penjualan, stok dan kapasitas
produksi sehingga tidak terjadi shortagesurplus barang
3. Penyempurnaan Supply Chain Dashboard dalam
War Room yang mampu memonitor aktivitas sup- ply chain guna mendukung pengambilan keputu-
san yang lebih cepat.
4. Merubah Kontrak kapal dari Gross Time Charter
menjadi Freight Charter serta meningkatkan Utilisasi Kapal Charter untuk peningkatan nilai
eisiensi sebagai langkah penyesuaian terhadap tren penurunan harga BBM industri.
5. Implementasi Third Party Logistics 3PL bertahap
untuk menangani proses distribusi transportasi yang diharapkan akan mampu menekan biaya
distribusi dan transportasi.
PEMASARAN
Laporan Keuangan
2016
141
PROGRAM TAHUN 2017
Pada tahun 2017, dua fasilitas produksi baru milik perseroan akan mulai beroperasi, yaitu Pabrik Rembang
dan Indarung 6. Kedua fasilitas produksi baru ini akan terintegrasi dengan fasilitas lain yang telah dimiliki oleh
perseroan dalam membentuk rantai pasok terpadu yang eisien.
Dalam mendukung roadmap di tahun 2017, Supply Chain Management melanjutkan Program Cost
Transformation dan fokus pada 4 program Utama 2017 yang saling berkaitan :
Program lanjutan :
1. Optimalisasi distribusi dan membentuk sinergi
channel distribusi untuk mendapatkan pasokan dari sumber terdekat.
2. Melanjutkan perubahan kontrak menjadi freight
charter di Semen Padang dan Semen Tonasa. 3.
Program balen kapal dengan mitra dan anak peru- sahaan dengan konsolidasi partner anak usaha
dan jenis pasokan pengiriman material lain ba- tubara.
4. Melanjutkan Implementasi dan evaluasi Thrid Party
Logistics pada wilayah lain secara bertahap. 5.
Melakukan pengelolaan biaya kapal dengan me- kanisme Asset Leasing.
Fokus Program Utama 2017 : 1.
Collaborative Planning, Forecasting Replenish- ment CPFR : Sebuah perencanaan dan perama-
lan secara kolaboratif terhadap permintaan atau kebutuhan antara perseoraan dengan mitra bisnis
yang bertujuan untuk meningkatkan integrasi ran- tai pasokan. Penerapan CPFR dalam lingkup per-
seroan akan terbagi menjadi dua : •
CPFR Perseoran dengan pelanggan. •
CPFR antara perseroan dengan vendor.
Collaborated Planning
Collaborated Planning
SI-Logistics Web
Perseroan Pemasok
Pelanggan
Kebijakan Min-Max
CRM App Kebijakan
PR -PO
Replenishment :
Ketersediaan produk di pasar terjaga
Replenishment :
Ketersediaan bahan penolong dan batubara
terjaga
PEMASARAN
PT Semen Indonesia Persero Tbk.
142
2.
WAR Room Semen Indonesia adalah perangkat monitor dashboard pengambilan keputusan yang dikembang- kan, dikelola dan dikontrol oleh Departemen Supply Chain. Dashboard dalam WAR Room berfungsi sebagai
supply chain risk management toolkit dengan menyediakan informasi untuk marketing intelligence dan memonitor proses supply chain di PT Semen Indonesia Persero Tbk secara real time.
WAR Room, Win Act and Respect for a better future .
3.
Marketing Intelligence MI, yaitu terkait dengan Competitive Insight dan Market Insight.
4. Transformasi Internal Logistik Semen Indonesia Grup, yaitu melakukan transformasi menjadi Logistik terinte-
grasi di Internal Semen Indonesia Grup yang merupakan kebutuhan perusahaan agar dapat beradaptasi dan memenangkan persaingan.
Ke empat Program Utama di tahun 2017 tersebut sangat berkaitan satu dengan yang lainnya dan fokus untuk merealisasikan salah satu Strategy Perusahaan : Move Closer to the Customer.
PEMASARAN
Laporan Keuangan
2016
143
WAR Room Semen Indonesia adalah perangkat monitor dashboard pengambilan keputusan yang dikembang- kan, dikelola dan dikontrol oleh Departemen Supply Chain. Dashboard dalam WAR Room berfungsi sebagai
supply chain risk management toolkit dengan menyediakan informasi untuk marketing intelligence dan memonitor proses supply chain di PT Semen Indonesia Persero Tbk secara real time.
WAR Room, Win Act and Respect for a better future .
Marketing Intelligence MI, yaitu terkait dengan Competitive Insight dan Market Insight.
Transformasi Internal Logistik Semen Indonesia Grup, yaitu melakukan transformasi menjadi Logistik terinte- grasi di Internal Semen Indonesia Grup yang merupakan kebutuhan perusahaan agar dapat beradaptasi dan
memenangkan persaingan.
Ke empat Program Utama di tahun 2017 tersebut sangat berkaitan satu dengan yang lainnya dan fokus untuk merealisasikan salah satu Strategy Perusahaan : Move Closer to the Customer.
PROJECT
ENGINEERING
Kami berupaya memastikan penyelesaian pembangunan
pabrik baru, realisasi pabrik baru tambahan
maupun fasilitas pendukung lainnya secara swakelola
dengan kualitas, biaya dan ketepatan terbaik untuk
memastikan dukungan daya saing terbaik Perseroan.
Kami juga mengakumulasikan
seluruh kompetensi dari pengalaman sebagai
perancang dan pelaksana pembangunan berbagai
proyek tersebut sebagai potensial capital yang dapat
dikonversikan menjadi sumber pendapatan baru
dimasa mendatang”
GATOT KUSTYADJI
Direktur Enjiniring dan Proyek
PT Semen Indonesia Persero Tbk.
144
Program-Program yang dilaksanakan: 1.
Melaksanakan pembangunan fasilitas produksi dan distribusi dengan swakelola dan mengedepankan quality, cost dan delivery yang sesuai dengan target total cost ownership. Beberapa proyek yang dalam proses pelaksanaan
di tahun 2016 adalah: •
Pembangunan Pabrik Indarung VI di Padang. •
Pembangunan Pabrik Rembang Semen Gresik di Rembang, Jawa Tengah •
Proyek Waste Heat Recovery Power Generation WHRPG •
Proyek Grinding Plant Cigading •
Penyelesaian Proyek Slag Grinding Mill KSI Krakatau Semen Indonesia •
Pembangunan Packing Plant Oba Soiie Maluku Utara •
Pembangunan Packing Plant Bengkulu. 2.
Proyek-proyek yang telah diselesaikan ditahun 2016 adalah yang berkaitan dengan program Upgrading di Padang, Tonasa maupun di Tuban.
3. Melakukan persiapan pembangunan Proyek Pabrik Semen milik PT Semen Indonesia Aceh di Aceh dan
pembangunan Proyek Pabrik Semen milik PT Semen Kupang Indonesia di Kupang.
PROJECT ENGINEERING
Laporan Keuangan
2016
145
4. Membentuk Semen Indonesia Center of Technical Services SICTS sebagai pusat pelayanan dan diskusi teknis
enjiniring dan pengelolaan proyek selain berfungsi sebagai Project Management Ofice PMO dan Project Integrator.
5. Meningkatkan Kemampuan Enjiniring dan Pengelolaan Proyek sebagai pelaksanaan roadmap transformasi
kompetensi kapabilitas dan maturity enjiniring serta kemampuan pengelolaan proyek kelas dunia.
Sebagai bagian dari proses transformasi PT Semen Indonesia Persero Tbk menjadi Strategic Holding yang akan menangani issue-issue strategis dalam mengembangkan usaha, Direktorat Project Engineering kini memegang
peran strategis dalam mengkoordinir, mengelola, membangun serta memastikan aset-aset produktif perusahaan berada dalam kondisi terbaik guna mendukung daya saing Perseroan.
Dalam rangka memastikan seluruh aset produktifnya berada dalam kondisi terbaik setiap saat, maka Perseroan harus melakukan pengelolaan terbaik, termasuk merealisasikan investasi strategis maupun operasional untuk membuat
seluruh aset-aset produktif tersebut dapat beroperasi dengan kapasitas optimal dan kualitas yang terjaga, sehingga output per satuan produknya memiliki daya saing tinggi.
Selain itu, dalam rangka mengakumulasikan kompetensi dalam merealisasikan proses pembangunan pabrik dan fasilitas pendukung tersebut, Perseroan meyakini diperlukan satu wadah dan satu rantai komando, agar kemampuan
tersebut dapat kelak dapat dikapitalisasikan menjadi satu kemampuan untuk memberikan jasa rancang bangun di luar group usaha dan menghasilkan sumber pendapat baru. Melalui Direktorat Project Engineering, Perseroan
mengakumulasikan kompetensi tersebut dan menyusun satu program pengembangan kapabilitas dari berbagai proyek pembangunan, pemeliharaan, modiikasi maupun pengembangan aset-aset produktif maupun fasilitas pendukung
yang dilakukan secara swakelola, sehingga pada saatnya kelak, mampu menjalankan peran sebagai penyedia jasa rancang bangun dan konstruksi yang handal bagi pihak eksternal.
Pada saat ini, Perseroan lebih berkonsentrasi pada upaya memberikan dukungan terbaik dalam membangun, memodiikasi, memelihara dan mengelola aset-aset produktif berupa fasilitas produksi terintegrasi maupun beragam
fasilitas pendukung lainnya dengan kualitas, biaya dan delivery QCD yang terbaik yang mampu mendukung daya saing perusahaan. Oleh karenanya sejak beberapa tahun terakhir Perseroan, dengan dikoordinasikan oleh Direktorat
Proyek dan Enjiniring, membangun dan memodiikasi berbagai fasilitas produksi secara swakelola, seperti penjelasan berikut.
PROJECT ENGINEERING
PENGEMBANGAN fASILITAS PRODUKSI DAN DISTRIBUSI
DENGAN SWAKELOLA
Dalam rangka menunjang strategi perseroan khususnya dalam Capacity and Competitiveness Management
dilakukan pengembangan usaha dan penguatan daya saing. Untuk hal ini, Perseroan telah merealisasikan
berbagai rencana investasi yang difokuskan dalam peningkatan kapasitas produksi maupun untuk
mendukung eisiensi dan penguatan kemampuan distribusi. Untuk tujuan ini, Perseroan menempuh dua
cara, yakni a akuisisi perusahaan produsen semen, b eksekusi proyek-proyek strategis: membangun pabrik
baru, mengembangkan fasilitas distribusi seperti Packing Plant Terminal Pelabuhan,
membangun Gudang Penyangga di berbagai pulau atau tujuan, Plant upgrading peningkatan kapasitas
pabrik eksisting dan Proyek Eisiensi Energi.
PT Semen Indonesia Persero Tbk.
146
Cara-cara tersebut berhasil meningkatkan kapasitas, mendukung program eisiensi dan memperluas
cakupan pasar dan distribusi yang akhirnya mendukung daya saing. Akuisisi perusahaan semen dan eksekusi
proyek-proyek strategis didukung oleh kemampuan enjiniring dan due diligence serta teknologi informasi
yang dikembangkan secara berkelanjutan dalam pola pengelolaan swakelola proyek yang unggul.
Total investasi yang ditangani pada tahun 2009 – 2016 kurang lebih sebesar Rp24 triliun, dengan rata
– rata nilai proyek yang dikelola setiap tahun sekitar Rp3 triliun, yang terdiri dari invetasi improvement
yang dilakukan pada existing plant seperti upgrading dan leksibilitas maupun new cement plant seperti
Rembang, Indarung VI, Aceh dan Kupang.
Pembangunan pabrik baru tersebut akan menambah kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan dan
akhirnya akan berkontribusi pada revenue perusahaan. 1. Pembangunan Pabrik Indarung VI di Padang
Pelaksanaan pembangunan Pabrik Indarung VI berkapasitas 3 juta ton per tahun dengan total
investasi Rp 4,032 triliun dilakukan dengan konsep swakelola dimana dalam pelaksanaannya Center
Pabrik Indarung VI
PROJECT ENGINEERING
of Enginering CoE Semen Indonesia bekerja-sama dengan OpCo Semen Padang sebagai pemilik
proyek membentuk Tim Proyek Indarung VI dan mengimplementasikan metode Pengelolaan Proyek
SMIG untuk pelaksanaan dan pengelolaannya.
Ground Breaking tanda dimulainya pelaksanaan pembangunan dilakukan pada tanggal 26 Mei
2014, dengan kapasitas produksi pabrik adalah 3 juta ton per tahun.
Sampai dengan Desember 2016 realisasi Proyek Indarung VI telah mencapai progress isik 97,60.
Mechanical Completion telah terselesaikan dan tahapan selanjutnya adalah commissioning.
Beberapa fasilitas produksi telah dilakukan uji coba operasional, diantaranya adalah Packer dan Cement
Mill, sementara untuk fasilitas lainnya dalam tahap penyelesaian uji coba operasi peralatan.
Indarung VI akan menjadi pabrik termodern di Sumatra, mengingat pabrik ini mengaplikasikan
teknologi termutakhir sehingga menjadikan Pabrik Indarung VI proyek dengan konsep modern and
green industry.
Laporan Keuangan
2016
147
PROJECT ENGINEERING
2. Pembangunan Pabrik Rembang Semen Gresik di Rembang, Jawa Tengah
Proyek Pabrik Rembang berkapasitas 3 juta ton per tahun juga dilakukan dengan konsep swakelola
dimana dalam pelaksanaannya Center of Enginering CoE Semen Indonesia membentuk Tim Proyek
Rembang bekerja-sama dengan OpCo PT Semen Gresik sebagai pemilik proyek dan membentuk
counter-part dan mengimplementasikan metode Pengelolaan Proyek SMIG untuk pelaksanaan dan
pengelolaannya.
Proyek Rembang merupakan pembangunan pabrik greeniled, sehingga aktivitas pelaksanaan
pembangunan pabrik berlangsung lebih kompleks, meliputi aktivitas pembebasan dan pematangan
tanah, pembangunan infrastruktur pendukung dan pembangunan fasilitas produksi.
Sebagaimana halnya Indarung VI, dengan menggunakan
teknologi terkini
sehingga menjadikan Pabrik Rembang menjadi proyek
dengan konsep modern and green industry.
Ground Breaking tanda dimulainya pelaksanaan pembangunan dilakukan pada tanggal 16 Juni
2014, dengan kapasitas produksi pabrik adalah 3 juta ton per tahun.
Mechanical Completion telah terselesaikan pada Desember 2016 yang sudah mencapai progres
isik 98,75 dengan total investasi Rp4,980 triliun. Beberapa fasilitas produksi diantaranya adalah
Packer dan Cement Mill, sudah dilakukan uji coba dengan material dan untuk fasilitas lainnya in
progress penyelesaian commissioning.
Pabrik Rembang, Jawa Tengah
PT Semen Indonesia Persero Tbk.
148
3. Persiapan Pembangunan Pabrik Semen Indonesia Aceh
Perseroan melakukan kerjasama dengan mitra strategis untuk mendirikan pabrik baru di lokasi-
lokasi strategis, salah satu yang akan segera direalisasikan adalah di Pidie-Aceh. Untuk pabrik
baru di Aceh, pembangunan dilakukan oleh perusahaan patungan antara Perseroan dan PT
Samana Citra Agung berkapasitas 3 juta ton per tahun.
Pabrik Semen Indonesia Aceh merupakan pabrik yang integrated dan eisien yang dimiliki oleh
Semen Indonesia karena area tambang, Plant site dan pelabuhan dalam satu area lokasi. Incoming
sampai dengan outgoing material tersebut menghasilkan cost yang optimal.
Lokasi pabrik greenield dan quarry direncanakan berada di Kabupaten Pidie Provinsi Aceh. Saat
ini telah dibebaskan lahan lebih dari 1.500 hektar, termasuk area untuk dermaga yang
langsung terhubung dengan Selat Malaka dan Samudera Indonesia serta telah ada izin-izin
untuk penambangan dan penanaman modal untuk pendirian pabrik semen. Pada saat bersamaan
proses engineering rekayasa rancang bangun telah dilakukan percepatan sehingga persiapan
proyek dapat dimulai pada tahun 2016 ini.
Effective date direncanakan mulai pada Q3 2017 dan ditargetkan selesai pada Q3 2020 untuk
memperkuat posisi persaingan di pasar Sumatera. Memperhatikan keberadaan pabrik eksisting dan
perkembangan pasar domestik - regional, maka unit pabrik di Aceh direncanakan akan berkapasitas
3 juta ton semen dan dilengkapi fasilitas modern untuk pengiriman semen melalui laut.
4. Persiapan Pembangunan Pabrik Semen Kupang Indonesia
Sesuai Keputusan Pemegang Saham PT Semen Kupang Indonesia pada tanggal 23 November
2016 menyetujui untuk melakukan pembangunan Pabrik Semen dengan kapasitas 2 juta ton semen
per tahun di Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia.
Berdasarkan Perjanjian, PT Semen Kupang Indonesia memberikan kuasa kepada PT Semen
Indonesia Persero Tbk. untuk mengoordinasikan pembangunan Pabrik Semen Kupang Indonesia
dengan tujuan mewujudkan berdirinya pabrik semen dan fasilitas yang ditentukan secara
utuh sesuai scope yang tertuang dalam update Feasibility Study Pembangunan Pabrik Semen di
Kupang.
Effective date direncanakan mulai pada Q1 2018 dan ditargetkan mulai beroperasi pada Q4 2020
untuk mendukung pasar di bagian Timur Indonesia, Timor Leste dan sebagian Australia.
5. Proyek Upgrading
upgrading merupakan upaya modiikasi atau penggantian peralatan produksi yang ada untuk
meningkatkan kapasitasnya. Perseroan melakukan langkah upgrading fasilitas pabrik yang ada
dilakukan secara bertahap dan akan berlangsung secara terus menerus. Peralatan yang ditingkatkan
kapasitasnya meliputi area quarry facilities, phyroprocess, coal mill, cement grinding dan
distribution facilities.
PROJECT ENGINEERING
Laporan Keuangan
2016
149
Pada tahun 2016, penyelesaian proyek peningkatan kapasitas pabrik Perseroan meliputi:
• Semen Padang
1.
Proyek Jalan Baru Masuk Tambang
Proyek Jalan Baru Masuk Tambang terdiri
dari pembebasan lahan dan pembuatan jalan sepanjang ± 1,8 Km agar kontinuitas
kelancaran supply bahan baku lebih terjamin serta reducing social cost.
2.
Proyek Perluasan Tambang ke Area Tambang 412 Ha
Selain proyek tersebut ada
Proyek Perluasan Tambang ke Area Tambang
412 Ha untuk menjamin keberlanjutan suplai bahan batu kapur terkait dengan
Pabrik Indarung VI pada masa yang akan datang.
3.
Proyek Ekspansi fasilitas Coal Mixing Proyek lainnya adalah
Ekspansi fasilitas Coal Mixing yang menjamin kehandalan
suplai bahan bakar ke pabrik dan stabilitas kualitas dampak masuknya berbagai
sumber batubara dengan kualitas berbeda.
4.
Proyek Peningkatan
Kapasitas Pengeluaran Semen dari Indarung ke
Teluk Bayur Proyek
Peningkatan Kapasitas
Pengeluaran Semen dari Indarung ke Teluk Bayur lewat unloading facility baik
semen dan klinker untuk meningkatkan daya saing Perseroan dalam berkompetisi
dan menjamin ketersedian semen di pasar. Proyek ini bekerja sama dengan PT
KAI dengan memanfaatkan semaksimal mungkin jalur kereta api dari Indarung
Plant Site ke Teluk Bayur dispatch facility
• Semen Tonasa
Proyek Coal Unloading Biringkasi yang bertujuan untuk meningkatkan pemenuhan
kebutuhan batubara yang eisien melalui optimalisasi proses pembongkaran batubara.
• Semen Gresik
1.
Proyek Silo Pelsus Tuban Penambahan Silo di Pelsus Tuban dengan
kapasitas silo sebesar 6.000 tonjam dalam rangka peningkatan kapasitas
loading semen untuk memasok 2 kapal secara bersamaan, dengan kecepatan
muat masing-masing menjadi 800 tonjam dari sebelumnya kapasitas masing-masing
650 tonjam dan 150 tonjam.
2.
Proyek Piping Dust Return Raw Mill ke Finish Mill Pabrik Tuban
Pembangunan fasilitas dust transport system dari Raw Mill ke Finish Mill
Pabrik Tuban untuk menjamin menjamin kontinuitas dust return sehingga dapat
meningkatkan produksi semen PPC, menurunkan clinker factor dan menurunkan
tingkat emisi debu.
3.
Proyek Upgrade PLC Tuban Penggantian Main PLC Finish Mill Tuban III
dengan type terbaru Control logic RS-5000 dan penambahan License ECS CCR Tuban
III untuk mengurangi Break Down karena PLC existing type PLC 5 sudah absolute
dan memory usage 82 overload.
4.
Proyek flexibilitas Trass Batu Kapur Pemasangan lexibilitas transport trass dan
batu kapur dari Pabrik Tuban III ke Tuban IV untuk mengurangi down time Finish
Mill sehingga dapat menjamin kontuinitas operasi Finish Mill untuk mencapai target
produksi semen sesuai dengan RKAP.
PROJECT ENGINEERING