“Indonesia Most Trusted Company Based on Investors and

PT Semen Indonesia Persero Tbk. 98 PERISTIWA PENTING 1 Maret 2016 Penandatanganan MoU dentan PT Pelayaran Nasional Indonesia Persero PT Semen Indonesia Persero Tbk. menandatangani nota kesepahaman dengan PT Pelayaran Nasional Indonesia Persero bersama 22 BUMN lainnya. Kerjasama dalam rangka sinergi BUMN ini dimaksud untuk menjamin angkutan logistik semen dan bahan baku semen. 17 Maret 2016 Pendirian PT Semen Indonesia Aceh SIA PT Semen Indonesia Persero Tbk. menandatangani MoU dengan PT Samana Citra Agung untuk mendirikan PT Semen Indonesia Aceh, sebuah perusahaan patungan untuk pengembangan kapasitas di pesisir Sumatera bagian Utara. Pendirian PT Semen Indonesia Aceh adalah bagian dari penerapan investasi produktif dalam rangka menjaga keunggulan daya saing perusahaan. 22 April 2016 Penandatanganan MoU dengan Pertamina, Surveyor Indonesia dan Bank BNI - PT Semen Indonesia Persero Tbk. menandatangani nota kesepahaman tentang Pengembangan Potensi Kerja Sama Bisnis Minyak dan Gas dengan PT Pertamina Persero - PT Semen Indonesia Persero Tbk. menandatangani nota kesepahaman tentang Kegiatan Jasa Survei, Inspeksi, dan Konsultasi dengan PT Surveyor Indonesia Persero. - PT Semen Indonesia Persero Tbk mendapatkan fasilitas Kredit Modal Kerja KMK senilai Rp 1 triliun dari PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk BNI. Fasilitas KMK ini akan digunakan untuk general purpose dan keperluan operasional perusahaan. Laporan Keuangan 2016 99 13 Mei 2016 Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan RUPST PT Semen Indonesia Persero Tbk. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Semen Indonesia Persero Tbk yang digelar pada 13 Mei 2016 di Jakarta menghasilkan beberapa keputusan strategis. Di antaranya adalah terpilihnya Rizkan Chandra sebagai Direktur Utama Semen Indonesia menggantikan Suparni, pengangkatan Budi Siswoyo sebagai Direktur Pengembangan Usaha dan Strategi Bisnis, serta Darmawan Junaidi sebagai Direktur Keuangan. Keputusan lainnya adalah diangkatnya Djamari Chaniago dan Hambra sebagai Komisaris. Perubahan komposisi direksi dan komisaris ini menjadi semangat baru bagi perusahaan dalam menjalani persaingan yang semakin ketat. 9 Juni 2016 Pendirian PT Semen Indonesia Internasional Untuk memastikan keberhasilan penerapan strategi regionalisasi area pemasaran, Perseroan mendirikan PT Semen Indonesia Internasional, suatu perusahaan investasi yang bergerak dibidang perdagangan komoditas perseman, untuk mendukung kegiatan pemasaran produk Perseroan ke seluruh area regional dikawasan Asia dan Australia. 30 Juni 2016 Penandatanganan MoU dengan PT Pelindo I PT Semen Indonesia Persero Tbk. menandatangani nota kesepahaman tentang pengembangan bisnis dibidang distribusi dan logistik dengan PT Pelindo I. 10 Juni 2016 Penandatanganan fasilitas Kredit dengan Bank Mandiri PT Semen Indonesia Persero Tbk. melakukan penandatanganan Fasilitas Kredit Investasi dan Modal Kerja secara Bilateral dengan Bank Mandiri sebesar Rp3,6 triliun PERISTIWA PENTING PT Semen Indonesia Persero Tbk. 100 30 Juli 2016 BUMN Hadir Untuk Negeri Semen Indonesia Turut Mendukung Program BUMN Hadir Untuk Negeri, yang Diresmikan Presiden Joko Widodo Di Kupang Nusa Tenggara Timur. Dukungan tersebut berupa bantuan bedah rumah untuk veteran, BUMN Mengajar, Pembinaan narapidana, Penyediaan sarana air bersih, pembangunan tempat penitipan anak di pasar, pembinaan mantan atlet nasional, pembinaan desa terpencil dan perbatasan, pasar murah serta jalan sehat. 16 Agustus 2016 Penandatangan Perjanjian Penyertaan Saham PT Semen Indonesia Persero Tbk. Pada PT Semen Kupang Indonesia PT Semen Indonesia Persero Tbk. menandatangani perjanjian pembelian saham PT Semen Kupang Indonesia. Perjanjian penyertaan ini merupakan rangkaian aksi koorporasi dalam menjaga dan membangun keunggulan daya saing perusahaan, khususnya pengembangan kapasitas di Nusa Tenggara. 7 September 2016 Penambahan Modal dan Perubahan Nama SGG Prima Beton Menjadi PT Semen Indonesia Beton. Sebagai bagian dari realisasi ekspansi ke segmen hilir produk semen, Perseroan telah menambah modal dasar dan merubah nama SGGPrima Beton menjadi PT Semen Indonesia Beton. Selanjutnya Perseroan mengakuisisi PT SIB melalui pembelian saham portepel, sehingga kepemilikannya di akhir tahun menjadi 99,99 . PERISTIWA PENTING Laporan Keuangan 2016 101 17 Oktober 2016 Penandatanganan MoU Dengan Madina Cement Industries Dalam rangka memperluas jaringan pasar di kawasan Asia, Semen Indonesia menandatangani MoU dengan Madina Cement Industries Ltd Bangladesh pada tanggal 17 Oktober di Jakarta. 15 Desember 2016 Penandatangan fasilitas Joint Borrower dengan CIMB Niaga PT Semen Indonesia Persero Tbk. melakukan penandatanganan fasilitas KMK Joint Borrower bagi Semen Indonesia Group sebesar Rp1,5 triliun dengan CIMB Niaga. 1 November 2016 Pengambilalihan Kepemilikan Saham PT Varia Usaha. Salah satu jalan untuk mengurangi biaya transportasi industri semen adalah dengan menata-ulang seluruh rantai distribusi bahan baku dan produk. Untuk itu pada tanggal 1 November 2016 Perseroan telah mengambil alih kepemilikan saham PT Varia Usaha dari Dana Pensiun Semen Gresik, sehingga total kepemilikan saham Perseroan di PT Varia Usaha menjadi 73,65. Selanjutnya melalui PT Varia Usaha, Perseroan akan mengembangkan usaha logistik dan pengelolaan pelabuhan. 11 November 2016 Semen Indonesia Kembangkan Desa Wisata Pinge, Tabanan, Bali Semen Indonesia ikut serta dalam pengembangan Desa Wisata Pinge, Tabanan, Bali. Peresmian desa wisata ini dilakukan langsung oleh Menteri BUMN, Rini M. Soemarno. Semen Indonesia memasang produk ramah lingkungan beton poros di area jalan menuju desa dan beton cepat kering di area Balai Ekonomi Desa. PERISTIWA PENTING Penandatanganan nota kesepahaman ini merupakan langkah awal dalam proses kerjasama bisnis dan strategic partnership di antara kedua perusahaan. Selain itu, kesepakatan ini adalah upaya Semen Indonesia untuk terus memperluas pangsa pasarnya di kawasan Asia, setelah pada tahun 2012, Semen Indonesia mengakuisisi Thang Long Cement Joint Stock Company TLCC Vietnam. PEMBAHASAN MANAJEMEN 277 Komitmen dan Tujuan Penerapan GCG 280 Pedoman, Struktur dan Mekanisme Tata-kelola 285 Assessment Penerapan GCG 287 RoadMap Penerapan GCG 289 Penghargaan Terkait Penerapan GCG 311 Dewan Komisaris 323 Komite Penunjang Dewan Komisaris 290 Direksi 302 Rapat Umum Pemegang Saham 336 Sekretaris Dewan Komisaris Sekdekom 338 Sekretaris Perusahaan 342 Unit Audit Internal 349 Akuntan Perseroan 352 Sistem Pengawasan dan Pengendalian Internal 355 Internal Audit 358 Manajemen Risiko 360 Pengawasan Pengendalian Penerapan GRC Terpadu 370 Kode Etik Perusahaan dan Budaya Perusahaan 373 Sistem Pelaporan Pelanggaran Whistleblowing System 376 Penerapan Pedoman Tata Kelola di Perusahaan Jembatan Balerang di Batam, Kepulauan Riau menggunakan produk Semen Padang PT Semen Indonesia Persero Tbk. 104 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Implementasi Strategi 3+1 untuk mengatasi kondisi usaha yang semakin penuh tantangan, telah membuat Perseroan mencatatkan kinerja 2016 yang lebih baik dari rata-rata pelaku industri semen dalam negeri. Perseroan bertekad memastikan peningkatan kinerja di tahun- tahun mendatang dengan merealisasikan berbagai rencana strategis untuk menjamin pertumbuhan yang berkelanjutan, termasuk diantaranya membangun pabrik baru, memperkuat struktur bisnis semen dan produk hilir semen dan memperluas serta memperkuat jaringan pemasaran, dalam rangka mengantisipasi terbukanya peluang pertumbuhan ekonomi dan naiknya permintaan semen maupun produk persemenan dimasa mendatang” Aktivitas Karyawan di bengkel mesin pabrik Semen Indonesia di Tuban, Jawa Timur Laporan Keuangan 2016 105 TINJAUAN EKONOMI, TINJAUAN INDUSTRI dan PROSPEK USAHA Tinjauan Umum Perekonomian Indonesia 2016 Perekonomian global di tahun 2016 masih belum menunjukan tingkat pertumbuhan sebagaimana diharapkan. Lemahnya permintaan barang lintas negara, meningkatnya volatilitas pasar keuangan global dan pelemahan pertumbuhan ekonomi negara-negara maju menjadi penyebab masih rendahnya pertumbuhan tersebut. Rencana kenaikan suku bunga rujukan The Fed dan risiko perubahan orientasi kebijakan ekonomi Amerika Serikat menjadi salah satu penyebab naiknya volatilitas pasar keuangan. Sementara dikawasan Asia, pelemahan tingkat pertumbuhan ekonomi China, Jepang dan India berkontribusi besar terhadap melemahnya arus perdagangan Asia Pasiik. Sekalipun pertumbuhannya tidak optimal, mulai akhir kuartal III 2016, terjadi perkembangan positif. Kondisi ekonomi beberapa negara besar di Asia, seperti China, Jepang dan India mulai terlihat semakin membaik berkat stimulus ekonomi yang dijalankan dengan konsisten. Hal ini membuat permintaan beberapa produk primer pertambangan maupun perkebunan, seperti batubara, nikel, timah dan CPO mulai meningkat, dan harganya semakin membaik. Hasil Pemilu Presiden di Amerika Serikat juga membuat spekulasi mengenai kebijakan ekonomi luar negerinya menjadi lebih jelas. Kondisi tersebut sangat berpengaruh terhadap kinerja ekspor Indonesia yang banyak bergantung pada komoditas primer perkebunan maupun pertambangan. Perbaikan harga jual beberapa produk primer membuat neraca perdagangan luar negeri mulai membaik. Upaya Pemerintah untuk memperbaiki kondisi usaha di dalam negeri, melalui paket-paket program deregulasi, juga memberi hasil positif. Peringkat kemudahan investasi Indonesia naik ke level 91 dari 115 di tahun 2015, demikian juga terjadi perbaikan indeks korupsi, menjadi 88 dari 107 2014. Pemerintah juga berupaya memperbaiki kondisi ABPN agar dapat memberbaiki kemampuan belanja negara dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dengan merealisasikan program Tax Amnesty yang telah berlangsung sejak Mei 2016 sampai dengan September 2017. Program tersebut telah berhasil mencatatkan angka deklarasi harta lebih dari Rp4.000 triliun dan angka tebusan sebesar Rp106 triliun per Desember 2016. Program Tax Amnesty ini akan ditindak lanjuti dengan pelaksanaan Tax Reform yang akan membuat tax ratio Indonesia membaik, sehingga Pemerintah akan memiliki kemampuan lebih baik dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui belanja negara. Seluruh kondisi tersebut menghasilkan adanya kenaikan outlook peringkat hutang Pemerintah dari lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings, sehingga kini menjadi Investment Grade. Lebih jauh lagi, di awal bulan Februari tahun 2017 ini, lembaga pemeringkat lainnya, Moody’s Investors Service Moody’s memperbaiki Outlook Sovereign Credit Rating Indonesia dari stable menjadi positive, sekaligus mengairmasi rating utang Indonesia pada Baa3 Investment grade. Pembangunan infrastrukur yang semakin intensif dijalankan sepanjang tahun 2016 berkat pengalihan subsidi BBM dan Listrik, membuat porsi belanja Pemerintah dalam struktur belanja domestik terus meningkat. Perbaikan infrastrukur dan pembenahan kebijakan makro moneter juga membuat belanja konsumsi domestik juga cenderung meningkat. Selain itu revisi APBN 2016 dan penyusunan APBN 2017 yang kredibel dibawah kendali Menteri Keuangan yang baru, membuat kepercayaan dunia usaha dan kepecayaan konsumen meningkat. PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN PT Semen Indonesia Persero Tbk. 106 Keseluruhan kondisi domestik tersebut membuat ekonomi Indonesia mampu tumbuh moderat, sekitar 5,02 dari 4,79 di tahun 2015. Pertumbuhan itu juga didukung kondisi makro ekonomi yang semakin baik, seperti inlasi terjaga di angka 3,02 dari 3,35, cadangan devisa mencapai US116,4 miliar dari US105,9 miliar dan suku bunga rujukan terbaru, yakni 7 Hari Repo Rate, stabil di angka 4,75, sedangkan nilai tukar rupiah menguat menjadi Rp13.436US dari Rp13.795US di akhir tahun 2015. Indikator Makro Ekonomi Indonesia GDP BI Rate Inlation 6.96 6.50 6.50 6.00 5.75 7.50 7.50 7.75 4.75 5.02 4.79 5.02 5.58 6.23 6.50 6.10 4.50 2.78 3.79 4.30 8.38 8.36 3.35 3.02 9.00 8.00 7.00 6.00 5.00 4.00 3.00 2.00 1.00 0.00 2009 2013 2011 2015 2010 2014 2012 2016 2009 106.5 116.6 117.6 107.5 115.4 116.6 111.9 105.93 116.36 126.6 99.4 96.2 111.3 66.1 2013 2011 2015 2010 2014 2012 2016 Int’l Reserves US Miliar Cons Conidence 140 130 120 110 100 90 80 70 60 50 117.6 Hal yang menarik dari kondisi ekonomi di tahun 2016 adalah terjadinya akselerasi pertumbuhan nilai ekspor di kwartal ke empat 2016 mengiringi naiknya harga jual produk-produk primer Indonesia. Hal ini mengindikasikan terjadinya titik balik dari perlambatan, ke percepatan pertumbuhan. Dengan seluruh indikator ekonomi makro tersebut, banyak ekonom berpendapat, perekonomian Indonesia di tahun-tahun mendatang berpotensi besar untuk kembali kepada jalur pertumbuhan dengan prospek yang semakin baik di masa mendatang. Konsumsi domestik dalam beberapa tahun mendatang akan tetap menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pertumbuhan ekonomi berbasiskan konsumsi domestik tersebut terbukti mampu menghindarkan Indonesia dari dampak negatif perekonomian global yang lebih besar. Dengan memperhatikan berbagai indikator makro dan berbagai kebijakan yang diterapkan oleh Pemerintah, diperkirakan trend pertumbuhan ekonomi berbasis konsumsi domestik yang kini didukung oleh peningkatan investasi riil, akan tetap berlangsung hingga beberapa tahun mendatang. Dengan demikian pada tahun-tahun mendatang, seiring dengan realisasi pembangunan beragam proyek infrastruktur dasar yang menyasar daerah-daerah potensial, termasuk potensi kemaritiman melalui pembangunan pelabuhan-pelabuhan, konsumsi domestik akan tumbuh dan diikuti oleh tumbuhnya kapasitas produksi nasional untuk mengumbangi permintaan tersebut. Sehingga ekonomi Indonesia akan tumbuh lebih tinggi dan permintaan semen nasional diprakirakan akan kembali meningkat. TINJAUAN INDUSTRI Realisasi pertumbuhan ekonomi yang masih terbatas di tahun 2016, membuat permintaan semen untuk konsumsi retail mengalami kontraksi, yang berakibat pada turunnya permintaan domestik secara total, mengikuti trend penurunan permintaan sejak 2 tahun terakhir. Sebagaimana diketahui bersama, kondisi usaha persemenan di Indonesia sejak tahun 2014 terus mengalami tekanan akibat kelebihan kapasitas dan melambatnya pertumbuhan konsumsi. Tahun 2016 tekanan tersebut semakin berat, karena disamping terus bertambahnya kemampuan pasokan dari pabrik baru, dan adanya pasokan dari pasar luar negeri, permintaan semen di pasar domestik justru turun sebesar -0,6. Akibatnya tingkat utilisasi rata-rata produsen semen di Indonesia terus turun. Kondisi over supply ini diperkirakan akan terus berlangsung hingga beberapa tahun ke depan. PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN Laporan Keuangan 2016 107 Kondisi tersebut tercermin pada graik dan tabel berikut. Perbandingan komposisi kapasitas terhadap demand semen domestik 2016 TREND UTILISASI PABRIK TON 120,000,000 100,000,000 80,000,000 60,000,000 40,000,000 20,000,000 - 2014 2016 2017F 2015 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0,6 Kapasitas Integrated Plant Demand Domestik Utilisasi Graik 1 Trend harga periode 3 tiga tahun terakhir : 2014 2016 2015 HARGA RATA-RATA NETTO DOMESTIK RP.TON -6,5 Graik 2 Harga Rata-rata Tabel perbandingan kapasitas terhadap demand se- men nasional menunjukan, pada tahun 2016 terjadi posisi over supply sebesar 27 juta ton, dimana gap tersebut semakin melebar jika dibandingkan dengan kondisi 2 dua tahun sebelumnya Graik 1. Kondisi over supply dan turunnya permintaan semen membuat level persaingan di pasar semakin meningkatkan dan menekan harga Graik 2, sehingga di tahun 2016 rata- rata harga jual semen terkoreksi sebesar -6,5. Pasar semen domestik juga ditandai dengan terjadinya pergeseran, dari semen bag ke curah, retail ke industri, sehingga mempengaruhi pengambilan keputusan penggunaan merk, dari ikatan emosional karena ke rasional, yang lebih memperhitungkan nilai ekonomis dari pilihan produk semen curah. Kondisi tersebut tercermin pada graik berikut. Vol. BAG Ton VOLUME MIO TON Vol. BULK Ton Growth Bag YoY 2014 2016 2017F 2015 21,7 24,3 23,4 25,6 80 60 40 20

35 25

15 5 -5 Graik 3 Permintaan pasar semen curahproyek diprediksi akan terus meningkat seiring dengan realisasi proyek-proyek infrastruktur yang didukung kebijakan dan anggaran pemerintah, serta perkembangan kota pusat industri bisnis. Kondisi tersebut berimplikasi pada terjadinya pergerakan pasar, dari pasar retail ke pasar industri, yanga selain membuka peluang baru juga membuat Perseroan harus melakukan penyesuaian strategi pemasaran. Terbatasnya permintaan semen dipasar domestik, dan bertambahnya pemain baru, membuat area pemasaran produk semakin tidak berbatas, dengan orientasi menuju ke pasar regionalekspor. TOTAL EKSPOR TON 1,600,000 1,400,000 1,200,000 1,00,000 800,000 600,000 400,000 200,000 - 2014 2016 2015 24 Graik 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN PT Semen Indonesia Persero Tbk. 108 menjadi lebih besar, sehingga membawa pergeseran fokus strategi yang dijalankan Semen Indonesia dari produsen semen mengarah ke building material. Produksi, Semen Nasional dan Prospek Usaha Total produksi semen nasional pada tahun 2016 naik sebesar 0,9 menjadi 60.362.222 juta ton dari 59.761.039 juta ton di akhir tahun 2015. Sementara konsumsi semen nasional di tahun 2016, seperti ditunjukkan pada graik diatas turun 0,6. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, seperti ditunjukan pada graik pertumbuhan dibawah, pada tahun 2016 konsumsi semen wilayah Jawa mengalami penurunan sebesar 2,9, demikian juga Sumatera naik 3,6, Sulawesi naik 13,2, Bali dan Nusa Tenggara naik 1, dan Indonesia Timur naik 6. Sementara di Kalimantan mengalami penurunan 12,3. Pertumbuhan Konsumsi Semen Per Wilayah 2014 Sumatera Jawa Kalimantan Nasional Sulawesi Bali - Nusa T enggara Indonesia Timur 2016 2015 2017F 20.0 15.0 10.0 5.0 - 5.0 10.0 15.0 Prospek Industri Semen Domestik Dampak yang dirasakan Perseroan dari turunnya pertumbuhan permintaan semen adalah harga jual yang mengalami tekanan luar biasa, mengingat para pemain baru cenderung melakukan perang harga. Hal tersebut mengakibatkan target proitabilitas Perseroan tahun 2016 tidak tercapai. Perseroan memproyeksikan bahwa kondisi harga jual domestik Indonesia pada tahun 2017 masih dalam tekanan, oleh karena itu sebagai respons untuk mengatasi kondisi usaha dan mempersiapkan pertumbuhan masa depan, Perseroan mulai mencanangkan program pengembangan usaha melalui implementasi “Strategi 3+1”. Sebagaimana telah disampaikan sebelumnya, Pemerintah Indonesia kini memiliki ruang iskal lebih baik untuk mendukung pembangunan infrastruktur PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN Laporan Keuangan 2016 109 dasar, yang sebelumnya terbatas karena besarnya subsidi BBM. Persetujuan RAPBN-P 2016 membuat Pemerintah kini dapat berkonsentrasi untuk merealisasikan program-program pembangunan infrastruktur dasar, termasuk sarana jalan raya dan pelabuhan, yang selama ini menjadi salah satu penghambat masuknya arus investasi riil dan mengurangi potensi pertumbuhan ekonomi nasional. Realisasi proyek-proyek infrastruktur tersebut, di tahun 2016 maupun ditahun-tahun berikutnya pada akhirnya akan meningkatkan laju pertumbuhan perekonomian nasional. Konsensus ekonom nasional, menyatakan bahwa ekonomi nasional pada tahun-tahun mendatang akan tumbuh di kisaran 5,1-5,5, dengan tingkat pertumbuhan di tahun 2017 diprakirakan sebesar 5,1. Pertumbuhan konsumsi domestik dan realisasi proyek- proyek infrastruktur diprakirakan akan berkontribusi signiikan terhadap pertumbuhan ekonomi tersebut. Dengan prakiraan terjadinya peningkatan pertumbuhan ekonomi tersebut, konsumsi semen nasional, baik secara langsung dari kegiatan proyek infrastruktur, maupun sebagai dampak lanjutan dari tumbuhnya kegiatan perekonomian dari realisasi proyek dimaksud, akan kembali meningkat. Dengan memperhatikan kondisi terkini tersebut, Perseroan memperkirakan konsumsi semen nasional di tahun 2017 akan tumbuh sebesar 5,0. PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN Konsumsi Semen Per Wilayah Ton 2014 Sumatera Jawa Kalimantan Nasional Sulawesi Bali - Nusa T enggara Indonesia Timur 2016 2015 2017F 70,000 60,000 50,000 40,000 30,000 20,000 10,000 - PT Semen Indonesia Persero Tbk. 110 Prospek Konsumsi Semen Regional Berlakunya ketentuan Masyarakat Ekonomi Asean MEA sejak tahun 2015 membuat seluruh potensi ekonomi negara-negara di dalam kawasan Asia Tenggara menyatu dalam satu zona ekonomi baru. Total penduduk di kawasan ini adalah sekitar 600 juta jiwa, dengan penduduk Indonesia mendominasi, sekitar 40. Penyatuan zona ekonomi, akan membuat lalu-lintas perdagangan diantara anggota MEA berlangsung lebih dinamis, sehingga pertumbuhan ekonomi di kawasan diharapkan lebih tinggi dari periode tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi diharapkan berimbas positif pada pertumbuhan permintaan semen untuk mendukung kegiatan pembangunan isik diseluruh kawasan. Beberapa rencana pembangunan infrastruktur yang dapat menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan kawasan, saat ini mulai terdengar, dan diharapkan terealisir dalam waktu dekat, sehingga akan mendorong pertumbuhan permintaan semen di kawasan. Ekonomi beberapa negara di kawasan ASEAN, seperti Indonesia, Vietnam, Malaysia, Filipina dan Thailand ditengarai memiliki seluruh persyaratan untuk bertumbuh semakin pesat, dengan mempertimbangkan kekayaan alam dan sumber daya manusianya. Dengan mempertimbangkan graik konsumsi semen di beberapa negara kawasan ASEAN diatas, konsumsi semen negara-negara tersebut diperkirakan tumbuh semakin pesat, seiring pertumbuhan ekonominya. Sehingga prospek konsumsi semen di pasar regional juga diperkirakan membaik dalam beberapa tahun mendatang. PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN Laporan Keuangan 2016 111 TRANSFORMASI KORPORASI Peningkatan Intensitas persiapan pengelolaan fasilitas Tuban dengan pola KSO sebagai bagian Proses Transformasi Korporasi menjadi Strategic Holding murni sebagai wujud mitigasi Perseroan dalam menghadapi kondisi usaha dimasa mendatang dan memantapkan Semen Indonesia sebagai pemain industri persemenan terkemuka di kawasan regional dan di Indonesia” PT Semen Indonesia Persero Tbk. 112 Langkah Perubahan dalam Implementasi Strategic Holding Sebagai tindak lanjut dalam proses Transformasi Korporasi, Perseroan melak- sanakan langkah-langkah perubahan fundamental dalam Implementasi Stra- tegic Holding, yaitu : 1. Perubahan nama Perusahaan yang akan berfungsi sebagai Holding Strat- egis Functional Holding Strategic Holding 2. Pendirian Perusahaan baru sebagai Perusahaan Operating 3. Pemisahan Peran dan Fungsi Operating Holding Peran dan fungsi Strategis Operasi TRANSFORMASI KORPORASI Aktivitas muat semen turah pabrik Semen Indonesia di Tuban, Jawa Timur Laporan Keuangan 2016 113 4. Menstandarkan tata kelola Perusahaan Operating antara lain Blueprint, GCG, Sistem Manajemen 5. Penyesuaian Proses Bisnis antara lain dengan implementasi Shared Service Function Menuju Strategic Holding yang Siap untuk bertumbuh. Operational Company Independent Company 1991 1995 2005 2012 2017 Tujuan Langkah ü Memperkuat Posisi dalam menghadapi perubahan dan persaingan ü Memisahkan dan mengoptimalkan fungsi Holding dan Operating Company ü Memaksimalkan sinergi grup ü Menyelaraskan persepsi dan budaya perusahaan ü Menyelaraskan kinerja perusahaan 1. Perubahan nama Perusahaan yang akan menjadi Strategic Holding Company HoldingCo 2. Pendirian Perusahaan baru sebagai Operating Company OpCo 3. Pemisahaan peran dan fungsi antara OpCo dan HoldCo 4. Standarisasi tata kelola OpCo 5. Penyesuaian proses bisnis Post-Acquisition Strategic Holding Strategic Holding for Business Expansion Consolidated Synergy Operational Holding fungtional Holding Strategic Holding International Holding Semen Indonesia, Nama yang Menyatukan Seluruh Potensi Group Perseroan menggunakan nama Semen Indonesia dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang krusial, mencakup: • Nama tersebut bisa mereleksikan ambisi dari grup untuk mempertahankan dan meningkatkan penguasaan pasar di tingkat nasional, serta perluasan ekspansi di kawasan regional. • Merangkul karakteristik nasional dari perusahaan yang mencakup operating company yang ada di Indonesia • Melalui nama tersebut sejarah dan tradisi di masing-masing operating company tetap dihormati TRANSFORMASI KORPORASI • Mencerminkan identitas Perseroan sebagai grup perusahaan terintegrasi yang menjadi kebanggaan Bangsa Indonesia Implementasi Strategic Holding, Landasan Kokoh Menuju Perusahaan Persemenan Terkemuka yang terus bertumbuh Sebagai tindak lanjut dalam merealisasikan fungsi strategic holding, Perseroan terus menerus melakukan penyempurnaan cetak biru pengelolaan organisasi Perseroan dan mengimplementasikannya diseluruh Grup. Cetak biru pengelolaan organisasi Perusahaan diterjemahkan lebih lanjut melalui penyusunan Pedoman dan Prosedur yang diintegrasikan diseluruh Grup. PT Semen Indonesia Persero Tbk. 114 Kerjasama Operasi Semen Indonesia dan Semen Gresik Dengan berdirinya PT Semen Gresik sebagai entitas anak terpisah dan akan mengelola fungsi operasional yang ada di Perseroaan saat ini, maka Perseroan akan fokus pada peningkatan manfaat sinergi yang lebih baik melalui peningkatan kerjasama antar-operating company. Pengelolaan pabrik eksisting di Tuban oleh Semen Gresik dilakukan dalam pola Kerjasama Operasi KSO, sementara untuk pabrik baru Rembang dikelola sebagaimana layaknya unit-unit operasional lain yang sejak awal telah ditangani oleh Semen Gresik. Dalam rangka mempersiapkan peralihan pengelolaan unit Pabrik Tuban kedalam bentuk pengelolaan bermodel KSO, jajaran manajemen puncak dari Semen Gresik saat ini ditugaskan untuk terlibat dalam pengelolaan operasional unit produksi dimaksud, fEB 2016 Penyiapan Pedoman Prosedur √ √ √ √ √ √ Migrasi Asesmen Pedoman dan Prosedur diseluruh Grup Kajian Operating Model KSO Kajian Proses Bisnis KSO Sosialisasi, Workshop Publikasi Change Management Persiapan Go Live JUN APR AGT NOV MAR JUL OKT MEI SEP 1 Januari 2017 Go-Live KSO DES JAN 2017 Langkah Menuju Implementasi KSO masuk kedalam struktur organisasi Perseroan dan bertugas pada posisi strategis yang berkaitan dengan pengelolaan operasional, yakni di bawah Presiden Direktur, Direktur Produksi Riset Pengembangan, Direktur Komersial dan Direktur Keuangan. Posisi yang dijabat adalah sebagai Executive Vice President EVP yang bertugas dibawah Presiden Direktur dan Senior Vice President SVP yang bertugas dibawah Direktur terkait. Dalam upaya mensukseskan KSO, Perseroan melakukan kajian secara komprehensif terkait Operating Model KSO dan Proses Bisnis KSO. Tim Transformasi Korporasi dibentuk untuk mengawal implementasi KSO agar berjalan dengan baik. Dalam tahap akhir menjelang Go-Live KSO, Tim Transformasi Korporasi berperan sebagai Change Agent dalam mensosialisasikan perubahan-perubahan yang terdampak atas implementasi KSO. Mempertimbangkan realisasi program persiapan yang telah dilakukan secara menyeluruh, terukur dan terencana tersebut, pengelolaan Pabrik Baru Rembang dan Pabrik Tuban di masa mendatang diyakini akan berlangsung dengan baik sesuai dengan target yang ditetapkan. TRANSFORMASI KORPORASI Laporan Keuangan 2016 115 STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS Kami merespon semakin ketatnya level persaingan produk semen di dalam negeri dengan berupaya mengembangkan lini usaha baru dari rantai bisnis persemenan yang selama ini dijalankan. Kami mengembangan lini usaha baru dengan mengedepankan pendekatan sinergitas dengan eksisting bisnis. Hasilnya, kami mencatatkan perbaikan kinerja di segmen bisnis semen sebagai lini usaha utama dan mencatatkan kenaikan pendapatan bisnis non semen yang meningkat sebesar 77 mencapai Rp 1,4 triliun. Kami meyakini kontribusi pendapatan non-semen ini akan terus meningkat dimasa-masa mendatang“ BUDI SISWOYO Direktur Pengembangan Usaha dan Strategi Bisnis PT Semen Indonesia Persero Tbk. 116 Ringkasan Program Kegiatan: • Perseroan terus melakukan kajian komprehensif dalam rangka mengembangkan model bisnis persemenan dengan mengedepankan sinergisitas dan optimalisasi sumber daya yang telah ada. Menyadari kekuatan besar yang dimiliki, Perseroan terus melakukan penguatan dan penataan lini bisnis sepanjang value chain dengan tetap mengacu pada kerangka Strategi 3+1. Lini bisnis dalam value chain telah dikelompokkan menjadi empat yaitu up Stream, Mid Stream, Down Stream dan Adjacent. Konsep pengembangan bisnis yang dijalankan Perseroan melalui pengembangan portofolio baik bisnis maupun geograi. • Saat ini, Perseroan telah merekomendasikan pengembangan lini bisnis Mid Stream yaitu pembangunan pabrik baru di Aceh dan Kupang untuk mengantisipasi peningkatan permintaan semen di masa mendatang. • Pada lini bisnis up Stream, Perseroan sedang menyelesaikan proyek Slag Grinding Mill yang kelak produknya merupakan salah satu bahan utama semen slag yang merupakan kategori green cement. Sementara untuk kemasan, Perseroan mendorong PT IKSG untuk masuk ke dalam bisnis kemasan non semen dan corrugated box. • Pengembangan Lini bisnis Down Stream, dilakukan melalui PT Semen Indonesia Beton yang saat ini telah memiliki anak usaha Varia Usaha Beton, salah satu perusahaan Beton ternama di Jawa, dan terus didorong untuk mengembangkan kapasitas dan cakupan pasar yang lebih luas. Selain itu, Perseroan juga mulai mengembangkan bisnis Building Material sebagai bagian dari lini bisnis Down Stream. • Melihat logistik merupakan salah satu daya saing dimasa mendatang, sejak 1 November 2016, Perseroan telah menjadi pemegang saham utama PT Varia Usaha dan akan mentransformasikan menjadi sebuah perusahaan Logistik yang handal, tidak hanya bergerak dalam pengangkutan semen tetapi juga pengangkutan batubara dan juga pengelolaan pelabuhan yang dimiliki Perseroan. Logistik ini merupakan bagian dari pengembangan lini bisnis Adjacent yang kemudian juga diikuti dengan pengembangan trading melalui Semen Indonesia international, konstruksi, Teknologi Informasi dan kawasan industri Pada tahun 2016, pertambahan kapasitas produksi terus berlanjut seiring dengan mulai beroperasinya beberapa pabrik semen baru di Indonesia, baik dari pemain domestik maupun asing, mengakibatkan peningkatan kapasitas domestik yang signiikan. Kondisi ini tidak diimbangi dengan peningkatan permintaan semen dalam negeri. Akibatnya terjadi persaingan yang semakin ketat karena over supply semen, yang akhirnya memicu timbulnya tekanan terhadap harga jual semen. Kondisi usaha yang penuh tantangan tersebut juga merupakan akibat dari pertumbuhan pasar semen domestik yang menurun sampai ke angka -0,6. Dalam rangka mengatasi kondisi persaingan yang sangat ketat tersebut, sekaligus mengantisipasi peluang pertumbuhan dimasa mendatang, Perseroan meyakini, perlu mengembangkan strategi untuk dapat mempertahankan dan bahkan memenangkan persaingan bisnis, dengan mengoptimalkan keunggulan yang dimiliki Perseroan untuk menciptakan sumber pertumbuhan baru. STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS Laporan Keuangan 2016 117 Sebagai jawaban terhadap kondisi tersebut, Perseroan telah mengembangkan dan menetapkan strategi korporasi jangka pendek maupun jangka panjang, yaitu “Strategi 3 + 1”. Tujuan utama penyusunan dan penerapan strategi tersebut adalah mencapai Visi Perseroan, yaitu menjadi perusahaan persemenan internasional yang terkemuka di Asia Tenggara. To be A Leading International Cement Company in Southeast Asia Commercial Excellence Active Channel Management, Customer Relation Management, Brand Management Cost Transformation Supply chain Optimization, Operational Eficiency, Corporate Service Cost Transformation System and Structure GCG, Business Process Management, ICT, Organization Structure, Capital Structure People and Culture Talent Management, Development Program, CHAMPS Commercial Material Cement, RMC, Aggregate, etc. • Capacity Management • Quality Management • Green Management Adjacent Business • Distribution Retailer • Logistic Services • IT Services • Energy • Mining Service Regional Expansion • Importing Countries • Exporting Countries • Close Proximity Gambar 1 Strategi 3 + 1 Menghadapi tahun 2017, Perseroan menetapkan arah strategi korporasi, yaitu yang disebut CHT Customer Oriented- Strengthening Holding - Transformation untuk mengubah dari production oriented company menjadi customer oriented company yang didukung 3 pilar + 1. Tiga pilar tersebut meliputi : Construction Material, Adjacent Business, dan Regional Expansion, ditambah dengan Cost Transformation yang meliputi: Supply Chain Optimization, Operational Eficiency, Corporate Service Cost Transformation, serta ditunjang oleh System and Structure, People and Culture yang kuat untuk mencapai Commercial Excellence Active Channel Management, Customer Relation Management, dan Brand Management. RENCANA STRATEGIS JANGKA PANJANG Berdasarkan catatan ASI, hingga akhir tahun 2016 perusahaan swasta dan asing menguasai 55,3 industri semen nasional, sementara 44,7 dikuasai oleh BUMN semen, yaitu Perseroan, Semen Baturaja, dan Semen Kupang. Perseroan memproyeksikan permintaan semen akan tetap tumbuh secara berkelanjutan pada masa mendatang, meskipun dalam tahun 2016, penjualan semen nasional mengalami penurunan tidak signiikan. Beberapa faktor yang menyebabkan pertumbuhan permintaan semen diuraikan di bawah ini. STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PT Semen Indonesia Persero Tbk. 118 Pertama, populasi penduduk Indonesia yang sangat besar disertai laju pertumbuhan yang tinggi merupakan potensi penting pendorong meningkatnya permintaan semen. Kedua, realisasi belanja pemerintah dan swasta pada berbagai proyek infrastruktur dalam kerangka mewujudkan Sembilan Agenda Joko Widodo-Jusuf Kalla atau “NAWA CITA”. Ketiga, konsumsi semen per kapita di Indonesia sebesar 243 kg per kapita, yang masih berada di bawah rata-rata konsumsi semen per kapita, khususnya dengan negara-negara ASEAN, yaitu Malaysia 751 kg per kapita, Vietnam 661 kg per kapita, dan Thailand 443 kg per kapita. Hal ini memberikan peluang pertumbuhan permintaan semen di masa depan. Dalam tahun 2016, investasi industri semen di Indonesia mencapai Rp 15 triliun, yang berarti bahwa sektor industri semen masih menarik bagi investor dalam maupun luar negeri. Keempat, prospek jangka panjang ekonomi Indonesia yang akan terus bertumbuh. Meski beberapa negara-negara di dunia mengalami pelambatan, pertumbuhan Indonesia masih relatif tinggi, dan akan mendorong peningkatan permintaan semen. Kelima, Indonesia masih menjadi tujuan untuk berinvestasi baik sektor industri maupun pembangunan akses infrastruktur dasar, yang akan menggerakkan potensi ekonomi di seluruh daerah, sehingga akan meningkatkan permintaan semen. Keenam, Perseroan sebagai perusahaan persemenan internasional, memanfaatkan potensi adanya pasar baru terutama di negara-negara ASEAN dan Asia Selatan yang sedang tumbuh, seperti Bangladesh, Myanmar, Laos, dan Kamboja dengan tetap mempertahankan pasar negara-negara ASEAN lainnya. Untuk menjawab potensi pertumbuhan konsumsi semen yang semakin meningkat tersebut, Perseroan telah menetapkan Strategic Objectives 3 + 1 sesuai gambar 1. MEREALISASIKAN PENGEMBANGAN BISNIS YANG MEMBERI NILAI OPTIMAL Perseroan berkomitmen untuk mengembangkan usaha dalam rangka mempertahankan pertumbuhan Perseroan berkelanjutan sustainable growth sebagai bagian tindak lanjut dari transformasi korporasi. Misi strategis yang dituju dalam pengembangan usaha adalah untuk meningkatkan pertumbuhan revenue untuk meningkatkan keunggulan daya saing dari bisnis eksisting, memperkuat kinerja antar group, berpotensi besar untuk dikembangkan menjadi sumber pendapatan baru untuk meningkatkan nilai tambah Perseroan. Menyadari kekuatan besar yang dimiliki, Perseroan terus melakukan penguatan dan penataan lini bisnis sepanjang value chain dengan tetap mengacu pada kerangka Strategi 3+1. Lini bisnis dalam value chain telah dikelompokkan menjadi empat yaitu up Stream, Mid Stream, Down Stream dan Adjacent. Up Stream bisnis yang dimiliki Perseroan saat ini meliputi penambangan bahan baku utama, perdagangan batubara, kemasan untuk semen dan penggilingan granulated blast furnace slag GGBFS yang merupakan salah satu bahan baku untuk menghasilkan green cement. Sementara untuk bisnis semen, Perseroan mengelompokkan ke dalam Mid Stream bisnis dan saat ini masih merupakan bisnis inti. Down Stream bisnis merupakan ujung tombak perseroan dalam memenangkan persaingan. Saat ini baru memiliki bisnis Ready Mixed Concrete Beton Siap Pakai yang termasuk kelompok down stream tetapi Perseroan sedang menyiapkan lini bisnis baru dalam kelompok ini yaitu building material berbahan dasar semen dan precast. STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS Laporan Keuangan 2016 119 Untuk memperkuat masing-masing lini bisnis tersebut di atas, Perseroan juga fokus memperkuat dan menata kelompok Adjacent bisnis. Adjacent bisnis yang dimiliki Perseroaan saat ini meliputi Distribusi Transportasi, Kawasan Industri, Konstruksi, Trading dan Information Technology. Empat kelompok lini bisnis tersebut secara terus menerus melakukan sinergi dan didorong untuk berdaya saing tinggi sehingga memenangkan persaingan di pasarnya masing-masing. Perseroan meyakini bahwa dengan sinergi yang kuat diantara kelompok lini bisnis ini akan tercipta nilai yang optimal dan pada akhirnya akan memenangkan persaingan. Misi strategis dari pengembangan usaha dapat digambarkan sebagai berikut: EXTERNAL MARKET UP STRAM MID STRAM ADJACENT Among Group Transaction External Transaction DOWN STRAM EXTERNAL MARKET EXTERNAL MARKET EXTERNAL MARKET OPTIMAL VALUE SEMEN INDONESIA AS A WINNER Gambar 2 Hubungan antar kelompok Bisnis Pengembangan usaha tersebut dilakukan dengan berlandaskan akumulasi pengetahuan saat ini dan dengan dukungan peningkatan kompetensi insan Perseroan hasil dari kegiatan SICC sebagai Center of Excellence Semen Indonesia. Pengembangan juga dilakukan berdasarkan pertimbangan sinergitas dengan bisnis eksisting, untuk memastikan pemasaran produk dan beneit optimal bagi bisnis eksisting. Berdasarkan kombinasi keunggulan pada bidang bisnis eksisting dan dukungan ketersediaan human capital berstandar global dari SICC, Perseroan mencanangkan untuk merintis pembentukan kelompok usaha business cluster sebagai wujud pengembangan usaha berkelanjutan dengan kinerja yang berkualitas dalam jangka panjang. Terwujudnya aspirasi pembentukan kelompok usaha tersebut, akan merintis jalan terciptanya level kinerja baru bagi Semen Indonesia di masa mendatang, yang akan mengantar Perseroan menjadi perusahaan persemenan internasional yang terkemuka di Asia Tenggara dengan berbasiskan industri semen sebagai core business dan didukung oleh keberadaan kelompok-kelompok usaha yang berhubungan erat dengan kegiatan operasional industri semen. STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS Untuk mewujudkan aspirasi jangka panjang tersebut, Perseroan kini telah memulai tahap transformasi korporasi lanjutan, dengan memperkuat fondasi sinergitas dari kegiatan Holding Company di bidang semen, dan kegiatan anak-anak usaha yang selama ini mendukung kegiatan operasional Perseroan. Penguatan fondasi tersebut mencakup berbagai aspek, yakni: struktur organisasi, sistem kerja, standar penilaian kinerja, arah pengembangan dan sebagainya. PT Semen Indonesia Persero Tbk. 120 Gambaran pengembangan kelompok Usaha dari Group Semen Indonesia dari rantai bisnis yang ada di masa mendatang, adalah sebagaimana uraian berikut. PROGRAM PENGEMBANGAN BISNIS YANG SINERGIS Sebagai realisasi dari rencana pengembangan kelompok-kelompok bisnis yang akan memberi dukungan terhadap bisnis utama Perseroan, yakni persemenan, pada tahun 2016 Semen Indonesia telah merealisasikan berbagai rencana pengembangan bisnis, yang direalisasikan dengan mengedepankan sinergitas antar kegiatan bisnis yang dijalankan. Konsep pengembangan bisnis yang dijalankan Perseroan melalui pengembangan portofolio baik bisnis maupun geograi. Secara grais rencana pengembangan Perseroan ditunjukkan pada Gambar 3. UP STREAM INDONESIA ASEAN BUSINESS POR TFOLIO BUSINESS PORTFOLIO REGIONAL MID STREAM ADJACENT DOWN STREAM Organic Inorganic 2017 Gambar 3 Pengembangan Bisnis Perseroan Menjawab tantangan kedepan, Perseroan tidak hanya fokus mengembangan lini bisnis dalam kelompok Mid Stream saja tetapi seluruh lini bisnis dalam value chain. Begitu pula Perseroan terus mendorong seluruh lini bisnisnya untuk menjangkau pasar yang lebih luas tidak lagi fokus pada pasar domestik. PENGEMBANGAN BISNIS MID STREAM Perseroan melaksanakan sinergi untuk memanfaatkan keunggulan geograis dari letak fasilitas produksi Perseroan yang tersebar di tiga wilayah pertumbuhan utama Indonesia, sehingga memiliki daya jangkau lebih luas. Sinergi yang meliputi berbagai bidang termasuk engineering, pengadaan, produksi, pemasaran, distribusi dan keuangan ini memungkinkan penekanan biaya operasional Perseroan sehingga lebih meningkatkan daya saing. STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS Laporan Keuangan 2016 121 Melengkapi tiga wilayah yang telah ada di domestik, saat ini Perseroan sedang membangun fasilitas produksi di Aceh dan Kupang. Tujuannya agar customer memperoleh jaminan kepastian pasokan semen. Kedua proyek di Aceh dan Kupang ini merupakan hasil kerja sama dengan mitra setempat, sebagai partner untuk “sharing risiko”. Pembangunan pabrik semen di Aceh merupakan salah satu alternatif ekspansi pabrik semen baru bagi SMI untuk memenuhi permintaan semen di wilayah Sumatera bagian Timur dan diharapkan dapat memotong jalur distribusi yang selama ini dipasok dari Pabrik Indarung. Kapasitas direncanakan sebesar 3 juta ton per tahun. Lokasi pabrik berada di Kabupaten Pidie. Rencana pembangunan pabrik semen di Aceh menggunakan skema perusahaan patungan joint venture company antara SMI 87,7 dengan PT Samana Citra Agung 12,3, dan nilai investasi mencapai ± Rp 5,8 triliun. Di samping mendirikan pabrik semen di Aceh, SMI juga telah melakukan persiapan untuk mendirikan pabrik semen di Kupang yang berkapasitas 2 juta ton per tahun, dan menelan investasi senilai Rp3,9 triliun. Lokasi pabrik semen di Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pemilik saham Semen Kupang Indonesia terdiri dari SMI 95,2, Pemprov Nusa Tenggara Timur 4,8, dan Semen Kupang 0,1. Dalam upaya Perseroan untuk mewujudkan customer oriented company dan lebih meningkatkan eisiensi distribusi, Perseroan mendirikan dua buah fasilitas pengantongan semen di Bengkulu dan Maluku Utara dengan kapasitas masing-masing 300.000 ton per tahun. Kedua proyek ini telah dimulai pada bulan Agustus 2016 dengan nilai investasi masing-masing sebesar Rp75 miliar dan Rp 66 miliar. PENGEMBANGAN BISNIS UP STREAM Pengembangan Bisnis Ground Granulated Blast Furnace Slag Disebut juga dengan Slag Grinding Mill KSI, yakni pengembangan untuk memproduksi slag powder untuk kebutuhan Pabrik Semen Cigading. Semen yang dihasilkan kelak memiliki keunggulan tertentu karena merupakan kategori green cement yang cocok juga digunakan di tanah berawa dan tahan korosif. Produk dari pabrik ini akan mendominasi pasar Indonesia, menggunakan bahan baku slag sebagai hasil samping dari proses produksi besi baja. Proyek pengembangan ini tengah berjalan, dengan progress pembangunan 60,32. Pengembangan Bisnis Kemasan Saat ini Perseroan memiliki 3 unit produsen kantong semen yang memproduksi kantong semen untuk 3 produsen semen di Tuban, Padang dan Tonasa. Seiring dengan berkembangnya kegiatan usaha dan skala ekonomi yang dicapai, Perseroan mempertimbangkan peningkatan kapabilitas unit-unit kemasan tersebut dengan kemampuan memproduksi jenis kemasan umum untuk dijual ke pasar bebas. Perseroan juga mendorong lini bisnis ini untuk mulai memasuki industri kemasan non semen seperti corrugated box. PENGEMBANGAN BISNIS DOWN STREAM Pengembangan Bisnis Ready Mixed Concrete Seiring dengan telah berubahnya Perseroan menjadi Strategic Holding Company, maka Perseroan akan semakin intensif merealisasikan berbagai program sinergi yang mampu menyinergikan seluruh potensi yang dimiliki anak usaha, atau OpCo, baik yang bergerak di bidang persemenan maupun non- persemenan, menjadi satu kesatuan terintegrasi yang mampu memberikan hasil kinerja optimal bagi grup. STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PT Semen Indonesia Persero Tbk. 122 Perseroan berusaha meningkatkan jaminan penyerapan semen dan meningkatkan pendapatan melalui pengembangan bisnis hilir, yaitu dengan menggabungkan anak usaha PT Semen Indonesia Beton dengan perusahaan ailiasi PT Varia Usaha Beton. Perusahaan gabungan ini dimaksudkan sebagai cikal bakal perusahaan Sub Holding dalam bidang Ready Mix Concrete, Precast, dan Agregat. Untuk mengembangkan bisnis ready mix concrete dan precast, SMI telah mengakuisisi saham PT Varia Usaha Beton PT VUB dari Dana Pensiun Semen Gresik DPSG melalui PT Semen Indonesia Beton dengan nilai transaksi sebesar Rp60,97 miliar, yang pengembangannya mencapai hingga Rp700 miliar. Dengan demikian, kepemilikan saham PT Semen Indonesia Beton PT SIB di PT VUB menjadi mayoritas 50,90. Pengembangan bisnis PT SIB dilakukan dengan penguasaan quarry dan pembelian beberapa batching plant. Pengembangan Bisnis Building Material Building material yang merupakan salah satu produk pendukung semen memberikan prospek yang baik untuk dikembangkan dalam masa mendatang. Rencana SMI untuk mengembangkan bisnis semen hilir berbasis iber semen telah diawali pada pertengahan tahun 2016 dengan melakukan penjajagan ke perusahaan yang memproduksi building material. Pengembangan bisnis produk hilir semen dan produk non-semen lainnya telah membuat kontribusi pendapatan total non-semen pendapatan di luar penjualan terak dan semen, terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir, seperti tampak pada graik berikut. 1600 1400 1200 1000 800 600 400 200 2014 652 2015 793 2016 1.405 Pendapatan Non- Semen Rp Miliar Kontribusi pendapatan total non-semen tersebut ditargetkan terus meningkat, seiring dengan mulainya kegiatan komersial dari perusahaan pengembangan bisnis non-semen dimaksud ditahun 2016. PENGEMBANGAN BISNIS ADJACENT Pengembangan bisnis non semen dilakukan dengan mengoptimalkan sinergitas seluruh rantai proses bisnis semen. Dengan cara tersebut maka captive market dari proses bisnis Semen Indonesia Group menjadi sumber pendapatan Perseroan, sekaligus menjadi kontributor bagi turunnya biaya sebagai perwujudan cost transformation. Selain dibangun berdasarkan rantai proses bisnis semen, Perseroan juga mengembangkan bisnis baru dalam rangka mendukung ketahanan bisnis eksisting melalui kegiatan bisnis baru tersebut yang dirancang untuk mendukung keberlanjutan usaha dalam jangka panjang. Ada beberapa pengembangan bisnis yang telah dirintis di tahun 2016 dari rantai proses bisnis tersebut dan beberapa prospek bisnis pendukung lainnya, sebagaimana dijelaskan pada uraian berikut. STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS Laporan Keuangan 2016 123 Pengembangan Bisnis Logistik Transportasi Dalam rangka melakukan eisiensi biaya distribusi dan transportasi, Perseroan telah menetapkan salah satu anak usahanya, yaitu PT Varia Usaha sebagai cikal bakal Sub Holding bidang Logistik. Untuk itu, Perseroan telah melakukan akuisisi 48,7 saham PT VU dari DPSG. Akuisisi dilakukan pada tanggal 1 November 2016, dengan nilai transaksi sebesar Rp 475,1 miliar. Dengan melakukan akuisisi ini, Perseroan memiliki 73,65 saham PT VU. PT Varia Usaha Group memiliki 4 bidang usaha, meliputi: transportasi, perdagangan semen dan bahan bangunan, perdagangan barang industri, dan perdagangan barang tambang. Kontribusi yang diharapkan dari akuisisi ini akan menghasilkan tambahan pendapatan bagi SMI. Pengembangan usaha kedepan ditujukan untuk lebih mengoptimalkan angkutan darat dan angkutan laut untuk semen, pengelolaan kapal angkutan batubara, dan pengelolaan pelabuhan. Pengembangan Bisnis Trading Semen Pada bulan Juni 2016, Perseroan telah membentuk anak perusahaan PT Semen Indonesia International. Perusahaan ini disiapkan sebagai embrio investment company dikawasan regional dan internasional. Tujuan dibentuknya perusahaan ini adalah untuk mendukung ketahanan industri semen serta pertumbuhan kinerja SMI Group dengan memanfaatkan peluang usaha di berbagai negara melalui portofolio bisnis International Trading. Melalui PT SII, Perseroan berupaya meningkatkan daya saing produk melalui integrated supply-chain yang menghasilkan cost eficiency; mengatasi surplusshortage untuk menjamin utilisasi kapasitas pabrik secara optimal; bagian dari strategi business intelligent dalam rangka membuka dan memperluas akses ke pasar global untuk menjadi perusahaan internasional. Kepemilikan saham SMI di anak perusahaan ini sebesar 85, sedangkan 15 sisanya dimiliki oleh PT Semen Padang, PT Semen Tonasa, dan PT Semen Gresik, yang masing-masing sebesar 5. Pengembangan Kawasan Industri Perseroan berencana mengembangkan kawasan- kawasan Industri di bekas lahan tambang batu kapur dan tanah liatnya, menjadi kawasan terintegrasi. Sehingga sektor yang saat ini ditangani oleh anak usaha PT Kawasan Industri Gresik bisa berkembang lebih lanjut dan memberikan kontribusi yang lebih berarti. Kawasan serupa akan dikembangkan di daerah-daerah lainnya. Pengembangan Bisnis Konstruksi Perseroan memiliki rencana mengembangkan kemampuannya dalam bidang konstruksi dan rancang bangun untuk mendiversiikasikan pendapatan non- semen. Kompetensi di bidang ini telah dimiliki oleh anak usaha, PT Swadaya Graha. Saat ini Swadaya banyak menangani pembangunan berbagai proyek konstruksi milik Perseroan. Monetizing kompetensi di bidang konstruksi dimasa mendatang diyakini akan memberi pendapatan non-semen yang cukup baik. Pengembangan Teknologi Informasi Kompetensi potensial yang tengah dikembangkan adalah kemampuan Perseroan, melalui PT Sinergi Informatika Semen Indonesia SISI yang saat ini memiliki tugas utama mendukung kegiatan operasional dan pengembangan ICT di PT Semen Indonesia Persero Tbk. SISI akan terus dikembangkan menjadi institusi yang mampu memberikan jasa programming maupun penyedia sistem layanan berbasis Teknologi Informasi. Perseroan meyakini berbagai program pengembangan berbasis sinergi dengan seluruah anggota group yang dijalankan akan berjalan semakin efektif, sehingga akan memberikan kinerja konsolidasi yang membanggakan dan memberi manfaat optimal bagi seluruh pemangku kepentingan. STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PT Semen Indonesia Persero Tbk. 124 EKSPANSI REGIONAL Konsumsi semen per kapita Indonesia, saat ini berkisar masih berkisar 243 kgkapita, masih relatif rendah dibandingkan negara-negara di kawasan regional yang telah mencapai kisaran 400-500 kgkapita Thailand dan Vietnam atau Malaysia dan Singapura yang telah mencapai konsumsi semen di atas 700kg kapita. Sementara Indonesia adalah salah satu negara kelompok menengah yang tengah memacu pertumbuhannya agar masuk kedalam kelompok negara maju di tahun-tahun mendatang. Target menjadi negara kelompok maju dapat dicapai melalui pembangunan ekonomi secara berkesinambungan. Pemerintah sendiri telah menargetkan laju pertumbuhan ekonomi di sekitar 5-5,3 dalam tahun 2017 dan tengah memprioritaskan pembangunan infrastruktur mulai tahun 2015. Sehingga demikian, tampak bahwa potensi kenaikan permintaan semen dimasa mendatang sangat terbuka. Hal tersebut memberikan peluang besar bagi pertumbuhan usaha Perseroan, sekaligus memberikan tantangan yang harus diantisipasi secara cermat. Saat ini Perseroan tengah melakukan commissioning proyek pabrik baru di Padang dan Rembang. Diharapkan dalam akhir kuartal 1 atau awal kuartal 2 tahun 2017, kedua pabrik tersebut sudah beroperasi secara komersial. Untuk meningkatkan kapasitas produksi kedepan, Perusahaan telah memulai melakukan persiapan untuk membangun 2 pabrik baru di Nangroe Aceh Darussalam dan Nusa Tenggara Timur. Perseroan melakukan kajian secara seksama dalam merealisasikan pola ekspansi an-organik. Kajian tersebut melibatkan konsultan independen bereputasi internasional dan telah melakukan beberapa penjajagan ke perusahaan target akuisisi yang memiliki fondasi cukup kuat dan memiliki prospek untuk dikembangkan dalam pola sinergi yang memberi beneit timbal balik dalam jangka panjang. Adapun tujuan Perseroan melakukan ekspansi regional adalah: • Produk semen lebih ekonomis jika didistribusikan dekat dengan daerah pemasaran utama. • Wujud dari realisasi visi perusahaan menjadi pemain industri persemenan terkemuka di pasar regional. • Partisipasi pada upaya meningkatkan peran Indonesia dalam bidang ekonomi di kawasan regional. • Menurunkan risiko kondisi negara sebagai areal pemasaran utama melalui perluasan area pemasaran ke kawasan regional. • Kawasan regional Asia Tenggara merupakan daerah dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil ditengah gejolak perekonomian global. • Sebagai wujud upaya memanfaatkan potensi pengembangan usaha pasca pemberlakuan ketentuan MEA Masyarakat Ekonomi Asean. THANG LONG JOINT STOCK COMPANY TLCC. Pada tahun 2012 Perseroan memulai program pengembangan ke Vietnam dan mengakuisisi perusahaan produsen semen di Vietnam, Thang Long Joint Stock Company “TLCC”. TLCC adalah salah satu produsen semen tekemuka di Vietnam dengan total kapasitas produksi sebesar 2,3 juta ton semen per tahun. TLCC memiliki pabrik semen terintegrasi yang berlokasi di Provinsi Quang Ninh dengan pelabuhan laut Cai Lan, dan pabrik penggilingan yang terletak di pinggiran kota Ho Chi Minh dengan jalur transportasi sungai Mekong, serta jalan raya antar daerah dan pelabuhan internasional, menjadikan sistem distribusi akan efektif dan eisien. TLCC juga memiliki persedian bahan baku yang besar, sehingga memiliki peluang untuk pengembangan dimasa mendatang. STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS Laporan Keuangan 2016 125 Rencana Kedepan Untuk mewujudkan pertumbuhan berkelanjutan, ke depan TLCC berencana meningkatkan kapasitas produksi. Proyek investasi Pabrik TLCC 2 dan APCC telah disiapkan dan tercatat dalam “Rencana Pengembangan Industri Persemenan Vietnam periode 2011-2020 dan visi 2030” yang disetujui oleh Pemerintah Perdana Menteri melalui Keputusan No 1488QD-TTg tertanggal 29 Agustus 2011. Hal ini memberikan gambaran bahwa Pabrik TLCC 2 dan An Phu Cement JSC APCC secara prinsip telah mendapat perizinan untuk dibangun dalam periode 2016-2020. EKSPANSI REGIONAL SELANJUTNYA Untuk memperkuat posisi di kawasan regional, Perseroan tengah melakukan langkah untuk memasuki pasar di Kawasan Asia Tenggara dan Asia Selatan. Perseroan memperhitungkan berbagai aspek dalam melakukan program ekspansi, baik ekspansi organik maupun anorganik, meliputi ketersediaan bahan baku, ketersediaan utilitas pendukung, potensi market setempat, dan sinerginya dengan program pengembangan perusahaan dalam jangka panjang. Perseroan telah menandatangani Nota Kesepahaman dengan salah satu perusahaan semen di Asia Selatan pada tanggal 17 Oktober 2016. Tujuannya adalah untuk memanage shortage dan surplus produksi, serta sebagai sumber untuk menambah pendapatan dan proit. STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS Packing Plant Ciwandan, Cilegon, Banten memiliki kapasitas Silo sebesar 10.000 ton PT Semen Indonesia Persero Tbk. 126 TINJAUAN USAHA INfORMASI SEGMEN Untuk kepentingan evaluasi Manajemen, dan sesuai dengan ketentuan PSAK 5 Revisi 2015 Semen Indonesia menyajikan laporan segmen usaha ke dalam dua kelompok besar, yakni Produksi Semen, dan Produksi Non Semen. Produksi semen adalah segmen usaha utama dengan kontribusi pendapatan di atas 96 dari total pendapatan konsolidasi Perseroan di tahun 2016. Produksi semen dihasilkan oleh tiga entitas anak usaha dengan kepemilikan langsung mayoritas, yakni PT Semen Padang, PT Semen Tonasa dan Thang Long Cement Joint Stock Company TLCC serta dari fasilitas produksi di Tuban yang hingga saat pelaporan ini masih dikelola sendiri. Segmen non semen terdiri dari penambangan batu kapur dan tanah liat, produksi kantong semen, pengembangan kawasan industri, dan beton siap pakai serta segmen lainnya, masing-masing kegiatan segmen ini meliputi: • Penambangan batu kapur dan tanah liat ditujukan untuk memenuhi kebutuhan Perseroan akan bahan baku • Kantong semen ditujukan untuk memenuhi kebutuhan kemasan semen. • Pengembangan kawasan industri diantaranya mengelola lahan bekas areal penambangan bahan baku menjadi areal yang dapat dimanfaatkan untuk tujuan komersial maupun fasilitas umum • Produksi beton siap pakai dilakukan untuk memasok kebutuhan proyek-proyek konstruksi • Kegiatan usaha lainnya Perseroan mendapatkan sejumlah pendapatan non- semen dari kegiatan ini seluruh kegiatan usaha tersebut. Seiring dengan adanya perubahan paradigma usaha Perseroan yang akan mengembangkan produk-produk hilir non-semen, maka kontribusi pendapatan dari produk-produk tersebut akan terus meningkat ditahun- tahun mendatang. Realisasi akuisisi perusahaan produsen beton pracetak sebagaimana diuraikan pada Sub-Bab-Pengembangan Usaha. Selain menurut segmen usaha, Semen Indonesia juga menyajikan rekapitulasi hasil usaha menurut area geograis, yakni Area Jawa, Luar Jawa dan Luar Negeri, mengacu kepada potensi pemasaran produk Perseroan. Gambaran distribusi pendapatan Perseroan menurut segmen usaha tahun 2014-2016 adalah sebagai berikut. Distribusi pendapatan Perseroan menurut Segmen Usaha, 2014 – 2016 Dalam Rp Juta Segmen Usaha 2016 2015 2014 Pertumbuhan 2016 Pertumbuhan 2015 Industri Semen 24.729.647 26.154.977 26.335.351 -5,5 -0,7 Non- Semen 1.404.659 793.028 651.685 77,1 21,7 Total Pendapatan 26.134.306 26.948.004 26.987.036 -3,0 0,1 Kontribusi Industri Semen 94,6 97,1 97,6 -2,4 -0,5 Non- Semen 5,4 2,9 2,4 2,4 0,5 Total 100,0 100 100 Termasuk penjualan terak Laporan Keuangan 2016 127 Dari tabel tersebut, tampak bahwa pada tahun 2016 kontribusi pendapatan segmen usaha non-semen kembali menunjukkan peningkatan cukup besar 77 menjadi Rp1.404,7 miliar dari nilai Rp793,0 miliar di tahun 2015. Sementara pada tahun 2015, pertumbuhan kontribusi pendapatan usaha non semen adalah 21,7 menjadi Rp793,0 miliar dari Rp651,7 miliar di tahun sebelumnya. Dari tabel tampak bahwa kontribusi pendapatan non- semen terus meningkat. Namun demikian mengingat kontribusi segmen industri semen di tahun 2015 mencapai 97,1, maka pembahasan berikut terlebih dahulu difokuskan pada uraian dan kinerja operasional segmen usaha semen. Sementara distribusi pendapatan menurut lokasi geograis utama, yakni, Jawa, Luar Jawa dan Luar Negeri, tergambar pada tabel berikut. Dari tabel tersebut tampak upaya yang dilakukan Perseroan untuk mendiversiikasi sumber pendapatan dan memitigasi risiko pemasaran agar tidak bergantung pada satu lokasi pemasaran. Pada tahun- tahun mendatang, kontribusi penjualan menurut area geograis utama diprakirakan akan semakin berimbang, dengan realisasi pendapatan penjualan dari pasar luar negeri lebih berpotensi meningkat lebih besar. Pendapatan Perseroan Menurut Lokasi Geograis Utama, 2014 - 2016 Uraian 2016 2015 2014 Pertumbuhan Pendapatan Pendapatan Pendapatan

16:15 15:14

Dalam Negeri Jawa 12.812.244 49,0 12.630.246 46,9 12.971.849 48,1 1,4 2,6 Luar Jawa 11.766.615 45,0 12.929.299 48,0 12.639.012 46,8 9,0 2,3 Luar Negeri Asia 1.555.447 6,0 1.388.459 5,1 1.351.420 5,0 12,0 2,7 Eropa - 0,0 - - 24.755 0,1 - 100,0 TOTAL 26.134.306 100,0 26.948.004 100,0 26.987.036 100,1 3,0 0,1 Jika dilihat dari segmen geograis, wilayah pemasaran Jawa memberikan kontribusi mencapai Rp12.812 miliar atau 49 dari total pendapatan Perseroan, naik 1,4 dari tahun 2015, sementara tahun sebelumnya terjadi penurunan sebesar 2,6. Sebaliknya, wilayah pemasaran luar Jawa yang memberikan kontribusi pendapatan sebesar Rp11.767 miliar atau 45 dari total pendapatan domestik mengalami penurunan 9,0 dari tahun 2015 sebesar Rp12.929 miliar, dengan pertumbuhan tahun sebelumnya 2,3. Turunnya pendapatan dari luar Jawa ini dikarenakan adanya penurunan volume penjualan semen terutama di area pemasaran Kalimantan dan Bali. Di pasar luar negeri regional, pendapatan tahun 2016 naik 12. Wilayah pemasaran Jawa berkontribusi sebesar 49 dari total pendapatan dan wilayah luar Jawa berkontribusi sebesar 45 dari total pendapatan Perseroan. TINJAUAN USAHA PT Semen Indonesia Persero Tbk. 128 PEMASARAN Kami mengatasi semakin beratnya kondisi usaha sebagai akibat meningkatnya skala persaingan, penurunan permintaan di pasar domestik dan perubahan pola permintaan produk semen dengan melakukan perubahan mendasar dalam cara memasarkan produk Perseroan. Kami menekankan keberhasilan penguasaan pangsa pasar melalui realisasi perluasan area pemasaran dan pengelolaan jalur distribusi secara optimal untuk meningkatkan daya saing. AUNUR ROSYIDI Direktur Pemasaran dan Supply Chain Dengan cara tersebut, di tahun 2016, kami berhasil mempertahankan pangsa pasar domestik di kisaran 41 ,7 , dari 41 ,9 di tahun 2015, di tengah penurunan konsumsi semen domestik sebesar ,6 .” Laporan Keuangan 2016 129 PEMASARAN Ringkasan Program dan Hasil: 1. Mengubah paradigma pendekatan penjualan dari fokus produksi ke fokus pelanggan , dengen menerapkan pola pemasaran “direct to customer”, didukung pembentukan Unit Corporate Marketing. 2. Perluasan Fokus pemasaran dari domestik ke regional, untuk mendukung implementasi strategi capacity management. Perseroan telah membentuk PT Semen Indonesia International untuk menstabilkan total volume penjualan semen Perseroan antara pasar domestik dan pasar regional. 3. Penajaman aspek sinergi pemasaran dengan meningkatkan implementasi Supply Chain Management SCM termasuk mengadopsi kegiatan Outbound Logistic. 4. Menyusun dan mulai mengimplementasikan Road Map Supply Chain Management SCM, termasuk mengembangkan WAR Room. 5. Meningkatkan intensitas komunikasi pemasaran untuk meningkatkan value brand semen Perseroan. 6. Meningkatkan kualitas layanan pelanggan. 7. Hasil-hasil : • Volume penjualan total naik 1,4 , sebesar 29,1 juta ton. • Pangsa Pasar Domestik tetap dominan, sebesar 41,7 dengan pangsa pasar di Jawa naik menjadi 38 . • Volume penjualan domestik sebesar 25,8 juta ton hanya turun sebesar -1,0 dari volume sebesar 26,1 juta ton di tahun 2015 ditengah penurunan volume penjualan tiga pelaku usaha utama yang mendominasi pasar domestik. • Volume penjualan ekspor naik naik 8,9 mencapai 524.864 ton. • Volume penjualan semen curah naik 2,4 . • Menurunkan indeks biaya distribusi 3 PL Area 5 – Jatim sebesar -17 menjadi sebesar Rp 132 ribu,-ton. • Menurunkan cycle time armada di Area 5 – Jatim sebesar -23, dan sebaliknya meningkatkan utilisasi armadanya sebesar 24 . Perubahan Kondisi Usaha Sebagaimana disampaikan pada Sub-Bab “Tinjauan Industri”, kondisi usaha persemenan di Indonesia sejak tahun 2014 terus mengalami tekanan karena beberapa sebab, yakni: kelebihan kapasitas produksi, membanjirnya produk impor, melambatnya pertumbuhan konsumsi dan perubahan pola permintaan dari semen kantong ke semen curah. Di tahun 2016 puncak dari beratnya kondisi usaha semen terjadi, permintaan semen di pasar domestik turun sebesar -0,6, sehingga harga jual rata-rata tertekan sebesar -6,5. Kondisi over supply ini diprakirakan akan terus berlangsung hingga beberapa tahun ke depan. PT Semen Indonesia Persero Tbk. 130 Inisiatif Strategis Pemasaran Dengan mempertimbangkan seluruh risiko dan potensi yang membuat kondisi usaha persemenan semakin penuh tantangan, melalui Direktorat Pemasaran dan Supply Chain, Perseroan menginisiasi serangkaian inisiatif strategis di bidang pemasaran untuk memastikan level volume penjualan optimal bagi perusahaan dan tetap memastikan posisi sebagai market leader di pasar domestik. Perseroan mengintrodusir beberapa inisiatif strategis, dengan mengedepankan pendekatan market share market management, revenue management dan cost management. Kunci utama keberhasilan pendekatan inisiatif strategis tersebut adalah : o Utilisasi kapasitas produksi yang optimal agar harga per unit produk tetap bersaing. o Brand ekuitas yang kuat, mengingat semen saat ini telah menjadi komoditas strategis. o Eisiensi transportasi, yakni menyediakan produk secepat mungkin sampai ke tangan konsumen dengan biaya transportasi serendah mungkin. Perseroan menerapkan pendekatan Supply Chain Management untuk hal ini. Untuk memastikan posisi sebagai market leader, Perseroan menjalankan beberapa inisiatif strategis dibidang pemasaran, yakni: • Mengubah Paradigma Pendekatan Penjualan dari fokus Produksi ke fokus Pelanggan. Dengan pendekatan ini maka Perseroan mendeinisikan pelanggan adalah pengguna langsung dari produk semen yang dihasilkan. Dengan pendekatan ini maka Perseroan mulai membangun interaksi langsung dengan pelanggan-nya baik pelanggan retail maupun pelanggan korporasi. Pendekatan yang dilakukan dalam pola pemasaran ini adalah “direct to customer”. Untuk pelanggan retail Perseroan meningkatkan peran aktif Distributor sebagai channel untuk menyalurkan produknya. Sementara untuk pelanggan korporasi, Perseroan mulai membentuk unit Corporate Marketing, yang lebih fokus melayani permintaan semen curah, maupun semen bag dalam partai besar kepada perusahaan-perusahaan real estate, kontraktor, industri dan sebagainya. Termasuk didalamnya adalah mendalami konsep sinergi antar BUMN dalam memasarkan produk-produknya. unit Corporate Marketing ini kelak akan terus dikembangkan kompetensinya, sehingga mampu memasarkan produk-produk terkait pembangunan isik dalam paket-paket jasa dan produk, bekerja sama dan bersinergi dengan anak usaha Perseroan yang lain. Ilustrasi Perubahan Ke Fokus Pelanggan DISTRIBUTOR CORPORATE MARKETING 1. Knowing Our Customer 2. Building Strong Relationship with Customer PRINCIPAL PARADIGM SHIFTING from Production Focus to Customer Focus CUSTOMER PEMASARAN Laporan Keuangan 2016 131 • Perluasan fokus pemasaran dari domestik ke regional Pendekatan ini dilakukan untuk menjamin volume penjualan Perseroan tetap tinggi, sehingga utilisasi fasilitas produksi Perseroan juga tetap tinggi. Dengan demikian pendekatan ini mendukung implementasi strategi capacity management. Dengan pendekatan ini maka volume penjualan Semen Indonesia tidak lagi bergantung pada permintaan pasar dalam negeri, tapi tergantung pada permintaan pasar kawasan regional, baik itu meliputi kawasan Masyarakat Ekonomi Asean MEA maupun lebih luas lagi, sejauh tetap ekonomis dari sisi biaya transportasi. Untuk mendukung implementasi inisiatif perluasan pemasaran tersebut, Perseroan telah membentuk PT Semen Indonesia International, yang akan berperan menstabilkan volume penjualan semen perseroan. Melalui PT SII ini, volume penjualan semen Perseroan tidak lagi bergantung kepada kondisi demand supply semen di pasar Indonesia. Dengan demikan Perseroan juga akan mampu mengoptimalkan potensi pasar ekspor produk semen, manakala permintaan dalam negeri turun, dan sebaliknya memenuhi kebutuhan dalam negeri manakala permintaannya naik. • Diversiikasi produk melalui pengembangan produk turunan semen Perseroan berupaya untuk keluar dari fokus sebagai produsen semen menjadi material building solution. Langkah tersebut diaktualisasikan melalui penguatan unit usaha di bidang produk turunan semen, yakni melalui peleburan PT Varia Usaha Beton dengan PT SGG Prima Beton menjadi satu perusahaan besar yaitu PT Semen Indonesia Beton SIB yang memiliki jangkauan area pemasaran merata di dalam negeri. Saat ini PT SIB telah mampu memproduksi bermacam-macam produk hilir dari semen, seperti precast, readymix concrete, porous concrete, lash concrete. Ke depan Perseroan berencana memproduksi berbagai variasi produk building material untuk memenuhi konsumen, baik dalam rangka penjualan retail, segmen B2B maupun end user lain. • Penajaman Aspek Sinergi Pemasaran. Sinkronisasi program pemasaran tetap dijalankan mulai dari seluruh Opco dan brand utama yang dimiliki saat ini di pasar domestik. Salah satu kegiatan utama yang dilakukan adalah optimalisasi jaringan distribusi meliputi pengelolaan, pengkajian dan penyesuaian kompetensi penyaluran produk dengan potensi pasar setempat untuk mengoptimalkan harga dan revenue. Untuk memaksimalkan sinergi pemasaran ini, Perseroan kemudian semakin meningkatkan implementasi Supply Chain Management SCM termasuk mengadopsi kegiatan Outbound Logistic untuk memberikan hasil yang optimal. • Komunikasi Pemasaran Komunikasi Pemasaran memegang peranan dalam hal menjaga kelangsungan interaksi antara prinsipal dan customer, sebagai upaya membentuk, memperluas, serta meningkatkan awareness, sebagai awal dari upaya menjaga dan meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan. Komunikasi pemasaran juga merupakan salah satu tools untuk menjaga dan mempertahankan brand equity Perseroan yang saat ini terdiri dari 3 merk produk semen domestik dan 1 merk produk semen di kawasan regional. Perseroan menargetkan seluruh merk produknya dikenal di seluruh kawasan regional. PEMASARAN PT Semen Indonesia Persero Tbk. 132 Untuk mencapai tujuan tersebut Perseroan mengoptimalkan perkembangan teknologi terkini, yakni menggunakan aplikasi online maupun digital dalam melakukan komunikasi pemasaran yang lebih menyentuh pelanggan secara langsung dalam rangka menjaga engagement pelanggan. Berbagai program online dan digital yang telah dijalankan meliputi: 1. Pembangunan jalur-jalur komunikasi online: website korporat, media sosial twitter, facebook, instagram, dsb dengan konten- konten terkait berita perusahaan terbaru, informasi produk, dsb. 2. Penayangan event-event penting perusahaan secara digital di media sosial, komunitas-komunitas online, portal berita online, dsb. 3. Pelaksanaan aktivitas untuk meningkatkan public engagement, seperti pameran dan kompetisi-kompetisi online. PEMASARAN Laporan Keuangan 2016 133 4. Publikasi We-Green Industri sebagai portal komunitas peduli lingkungan yang dibentuk oleh Semen Indonesia. Selain pengembangan aktivitas komunikasi melalui media online dan digital, Perseroan tetap menjalankan aktivitas program temu pelanggan, pelayanan pelanggan, pemberian penghargaan, pelatihan dan sertiikasi bagi komunitas tukang, untuk peningkatan loyalitas pelanggan sekaligus untuk menjaring pelanggan potensial. Pemanfaatan media konvensional tetap dijalankan terutama dalam hal penyampaian tagline untuk komunikasi merk, dilakukan melalui media luar ruang billboard dan papan nama distributor toko dan media cetak termasuk aktivitas yang dilakukan untuk mengkomunikasikan pesan dan citra korporasi. Selama tahun 2016, Perseroan melakukan berbagai program komunikasi pemasaran sebagai berikut : 1. Melakukan edukasi kepada masyarakat melalui media cetak, mencakup komunikasi produk ke masyarakat luas di majalah nasional, tabloid maupun surat kabar. 2. Pemasangan media luar ruang dan pemasangan papan nama untuk toko-toko di wilayah pemasaran Perseroan. 3. Program sales promo untuk mendukung peningkatan penjualan. 4. Program loyalitas berupa point reward, program wisata, gathering, merchandising dan pelatihan komunitas tukang. • Layanan Pelanggan Perseroan juga menyelenggarakan layanan pelanggan, guna memberikan penyelesaian atas berbagai keluhan yang disampaikan para pelanggan dalam menggunakan produk-produk Perseroan. Uraian lebih lanjut mengenai Layanan Pelanggan ini, disampaikan pada Bab Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. PEMASARAN PT Semen Indonesia Persero Tbk. 134 VOLUME PENJUALAN PANGSA PASAR, 2016 • Total penjualan semen domestik, total penjualan ekspor dan total volume penjualan domestik ekspor PENJUALAN SEMEN PERSEROAN 31,000 29,000 27,000 25,000 23,000 21,000 19,000 17,000 15,000 Ribu T on Domestik Domestik TLCC Ekspor Ekspor TLCC 2014 28,211 2016 28,604 2015 28,393 Graik 7 Tren penjualan domestik yang menurun menunjukkan persaingan di pasar domestik semakin ketat dengan masuknya pesaing baru dan menurunnya demand. Seiring dengan persaingan tersebut, Perseroan terus melakukan usaha untuk menembus pasar ekspor, sehingga trend ekspor meningkat Graik 7. • Pangsa Pasar Penjualan Domestik PENJUALAN DOMESTIK PERSEROAN 70,000 60,000 50,000 40,000 30,000 20,000 10,000 - Ribu T on SMI Domestik NASIONAL 2014 2016 2015 Graik 8 Pasokan semen nasional tahun 2016 mengalami pelemahan sebesar 0,6 yang dipicu pelemahan demand di Jawa dan Kalimantan. Penjualan domestik perseroan melemah 1,1. Dengan demikian, pangsa pasar domestik Perseroan mengalami sedikit penurunan dari 41,9 di tahun 2015, menjadi 41,7 di tahun 2016 Graik 8. Ditengah pelemahan demand dan ketatnya persaingan, Perseroan justru mampu meningkatkan pangsa pasar di Pulau Jawa 2015: 37,8 menjadi 2016: 38 yang merupakan pasar terbesar di Indonesia. • Penjualan domestik dibandingkan dengan total penjualan domestik nasional Bag Curah PENJUALAN SEMEN PERSEROAN 50,000 40,000 30,000 20,000 10,000 - Ribu T on Bag Nasional Bag SMI Curah Nasional Curah SMI 2014 2016 2015 Graik 9 Dari graik Graik 9, tren penjualan Perseroan dan demand nasional terhadap semen curah terus mengalami peningkatan. Hal inilah yang menjadi dasar Perseroan untuk membentuk unit bisnis baru yaitu Departemen Corporate Marketing. PEMASARAN Laporan Keuangan 2016 135 Untuk mendapatkan kinerja penjualan yang optimal Perseroan memfokuskan penjualan semen di pasar Indonesia. Sesuai dengan keunggulan geograisnya dimana Perseroan memiliki unit produksi yang strategis baik diwilayah barat, tengah dan timur wilayah Indonesia, Perseroan menerapkan sinergi yang berfokus pada sumber pasokan terdekat, merek dan eisiensi distribusi dan penjualan regional untuk mendapatkan harga dengan margin yang optimal. Volume penjualan semen termasuk semen putih Perseroan di Indonesia tahun 2016 mencapai 25.702.397 ton atau turun 1,1 dari tahun 2015 sebesar 25.978.351 ton, dengan rincian sebagai berikut : NO Wilayah 2014 Ton 2015 Ton 2016 Ton Growth 2015 Growth 2016 1 Sumatera 5.363.783 5.699.370 5.753.818 6,26 0,96 2 Jawa 13.635.712 13.035.935 12.712.644 -4,40 -2,48 3 Kalimantan 2.280.542 2.145.828 1.748.593 -5,91 -18,51 4 Sulawesi 2.856.137 3.031.851 3.374.169 6,15 11,29 5 Bali Nusa Tenggara 1.296.357 1.295.451 1.228.192 -0,07 -5,19 6 Ind. Timur 723.387 760.355 864.727 5,11 13,73 Total 26.155.918 25.968.789 25.682.143 -0,72 -1,10 Catatan : Tidak termasuk penjualan clinker domestik dan semen putih data ASI Penjualan semen di Jawa memberikan kontribusi 49,5, lebih rendah 0,7 dari tahun lalu, sedangkan pasar luar Jawa memberikan kontribusi 50,5 atau meningkat 0,7 dari tahun lalu. Selain memasok semen ke pasar Indonesia, sebagai respon pelemahan demand domestik, Perseroan juga melakukan ekspansi ekspor termasuk clinker diantaranya ke Timor Leste, Filipina, Bangladesh dan Srilanka dengan total volume mencapai 745.418 ton tumbuh 54,7. Sementara TLCC, anak usaha di Vietnam, menjual semen dan terak sejumlah 1.766.078 ton kepasar Vietnam, dan ekspor termasuk clinker sebesar 765.464 ton tumbuh 3,9 ke negara tujuan Singapura, Filipina, Malaysia, Srilanka dan Taiwan. TOTAL PENJUALAN SMI GROUP Termasuk TLCC 30,000 28,000 26,000 24,000 22,000 20,000 Ribu T on 2014 2016 2015 28.526,4 28.708,8 29.110,9 1,4 Graik 10 Termasuk ekspor, dlam Ribu Ton PEMASARAN Sehingga secara total volume penjualan Perseroan termasuk clinker tahun 2016 sebesar 29,1juta ton, naik 1,4 dari tahun 2015 sebesar 28,7juta ton Graik 10. Resume Pangsa Pasar Semen Indonesia Non TLCC Beberapa tantangan yang menunjukkan beberapa parameter sebagai berikut : 1. Pasokan semen nasional tahun 2016 mengalami pelemahan sebesar 0,6 yang dipicu pelemahan demand di Jawa dan Kalimantan. PT Semen Indonesia Persero Tbk. 136 2. Penjualan domestik perseroan melemah 1,1. 3. Mengakibatkan pangsa pasar domestik Perseroan mengalami sedikit penurunan dari 41,9 di tahun 2015, menjadi 41,7 di tahun 2016. Namun melalui berbagai upaya yang dilakukan, Perseroan mampu menghadapi tantangan berat di tahun 2016 dengan hasil sebagai berikut : 1. Penurunan pangsa pasar domestik Perseroan masih berada di atas rata-rata industri yang ini merupakan wujud dari upaya Perseroan untuk tetap mampu bersaing di tengah serangan pesaing baru dan melemahnya demand. 2. Ditengah pelemahan demand dan ketatnya persaingan, Perseroan justru mampu meningkatkan pangsa pasar di Pulau Jawa 2015 : 37,8 menjadi 2016 : 38 yang merupakan pasar terbesar di Indonesia. PROGRAM PEMASARAN 2017 • Memperdalam pangsa pasar untuk market curah melalui optimalisasi peran serta unit kerja baru di Departemen Corporate Marketing untuk fokus pada pelanggan khusus baik BUMN maupun swasta, memperlancar pengembangan segmen industri dan fokus meraih peluang pertumbuhan khususnya penjualan di segmen industri. • Melalui Departemen Corporate Marketing, Perseroan akan mulai memperkenalkan penjualan Product Bundling, yang meliputi semen, concrete, building materials, construction dsb, bagi end user korporasi. PEMASARAN Semen Jasa Informatika SIB YUDS Baja Ringan Semen Tonasa Line Semen Slag Semen Jasa Dermaga Kawasan Industri Slag, fiber Board Batu Bara Kemasan Jasa transportasi Laut Darat Swadaya Graha VULS Board Konstruksi Transportasi Laut Bahan Bangunan Single Product Bunding Product Catatan: SIB – Semen Indonesia Beton; VUDS – Varia Usaha Dharma Segara; VULS – Varia Usaha Lintas Segara Laporan Keuangan 2016 137 • Implementasi direct selling untuk retail bag melalui pemanfaatan aplikasi digital yang memungkinkan terbukanya akses penjualan langsung kepada para konsumen. Mengintrodusir program co-creation dalam meningkatkan peran dsitributor maupun dalam penerapan direct selling. • Mengintensifkan peran Semen Indonesia Internasional sebagai strategic partner melalui kerja sama dalam bentuk pencarian pasar ekspor baru, sebagai langkah mewujudkan optimalisasi peluang ekspor bagi anak usaha Semen Indonesia Grup serta dalam rangka upaya penguasaan pasar regional. • Meningkatkan upaya penambahan variansi jenis produk turunan yang akan dipasarkan melalui beberapa hal diantaranya : 1. Meningkatkan koordinasi dengan unit kerja litbang untuk bersama-sama turun ke pasar memenuhi kebutuhan pelanggan 2. Secara sistematis meningkatkan peran inovasi award sebagai salah satu pintu strategis dalam inisiasi pemunculan produk alternatif turunan. 3. Pemberdayaan dan pengembangan anak usaha sebagai strategic tools peningkatan revenue terutama yang memiliki korelasi dekat dengan produk semen sebagai pendukung proses pengenalan, penjualan dan pemasaran produk baru. PEMASARAN • Pengembangan Program Komunikasi Pemasaran yang mengarah ke peningkatan persepsi kualitas dan engagement dengan pelanggan melalui beberapa program: a. Kampanye mengarah pada konten peningkatan kualitas mulai produk, kemasan dan layanan after sales service. b. Total engagement program yang terintegrasi antara prinsipal dengan seluruh saluran kelompok pelanggan melalui penyempurnaan media saluran pelanggan dan program komunikasi digital c. Menjaga ekuitas merk dengan pengelolaan merk yang fokus, penguatan branding dan saluran distribusi baik untuk pasar retail dan curah. PT Semen Indonesia Persero Tbk. 138 SUPPLY CHAIN MANAGEMENT Salah satu inisitaif strategis Perseroan adalah Move Closer to Customer, yaitu lebih dekat kepada pelanggan dengan menerapkan Supply Chain Management SCM. Dalam menerapkan SCM, Perseroan mengintegrasikan serangkaian aktivitas bisnis di sepanjang rantai pasok untuk menciptakan nilai tambah bagi pelanggan baik berupa produk maupun layanan dengan menggunakan sumber daya yang ada dalam rantai pasok tersebut. Implementasi SCM dimaksudkan untuk meningkatkan pendapatan dan atau menurunkan biaya operasional, khususnya biaya trasportasi, guna meningkatkan daya saing Perseroan. Suppy Chain Management merupakan unit yang berada dibawah koordinasi Direktorat Pemasaran, dengan fungsi utama di tahap awal adalah mengkoordinasikan pergerakan seluruh barang yang dibutuhkan Perseroan dalam memproduksi semen, dan mendistribusikan hasil produksinya dengan biaya yang se-efisien mungkin ke seluruh area pemasaran utama Perseroan. Pada tahap selanjutnya, fungsi ini akan dikembangkan menjadi penyedia jasa distribusi barang dan menjadi salah satu sumber kontribusi pendapatan perusahaan. Peningkatan fungsi supply chain ini merupakan respons untuk mengatasi beratnya kondisi usaha persemenan, khususnya dalam mengelola biaya distribusi dan pada perjalanannya dikembangkan menjadi peluang diversiikasi pendapatan perusahaan. Berbeda dengan Manajemen Logistik yang lebih mengutamakan pengelolaan arus barang dan hanya berorientasi pada perencanaan tunggal arus barang dan informasi di seluruh perusahaan, dalam SCM Perseroan mengutamakan aliran barang, informasi dan inancial yang terintegrasi mulai dari hulu sampai hilir, selain SCM menghubungkan usaha dan koordinasi antar proses dari perusahaan-perusahaan lain dalam pipelines mulai dari supplier sampai dengan pelanggan. Dalam hal ini, Perseroan juga berkolaborasi dengan perusahaan lain termasuk supplier, transportir, distributor, toko atau ritel, serta anak perusahaan dan ailiasi pendukung lainnya untuk menyediakan bahan baku, memproduksi dan mengirimkan semen kepada pemakai akhir. PERAN ANAK USAHA DALAM SUPPLY CHAIN MANAGEMENT SCM Di dalam Implementasi SCM, maka peran anak usaha dan ailiasi menjadi faktor yang strategis karena unit usahanya lebih terintegrasi dan nilai tambah yang dihasilkan akan berpengaruh positif kepada Perseroan. Peranan anak usaha dan ailiasi ini mencakup integrasi proses mulai dari inbound dalam bentuk penyediaan bahan baku, proses produksi, outbound dalam bentuk distribusi transportasi dan pengelolaan pelanggan. Berikut Bagan Alir Jalur Distribusi Produk Dan Anak Usaha Yang Terlibat Didalamnya. PEMASARAN Laporan Keuangan 2016 139 Raw Material : UTSG : Batu Kapur dan Tanah Liat SGG EP : Batu Bara KWSG : Deposit, Penataan dan Hauling Bahan Baku Additif Transportasi : Varia Usaha Readymix dan Precast : Semen Indonesia beton Distributor : Varia Usaha, KWSG dan BSA IKSG : Kemasan Zak Raw Material Proses Produksi • SCOR Model • Building ASEAN connectivity • Become the most Effective and Eficient Factory in Regional Proses Hulu Proses Hilir Proses Produksi Proses Produksi ROAD MAP IMPLEMENTASI SCM PT. Semen Indonesia Persero Tbk Untuk menyatukan seluruh potensi yang dimiliki anak perusahaan tersebut menjadi satu kesatuan proses bisnis yang menghasilkan daya saing tinggi, Perseroan pada tahun 2015 telah membentuk Tim Proyek Implementasi SCM lintas fungsional yang bertanggungjawab untuk mengimplementasikan SCM sesuai dengan Roadmap berikut : • Pengembangan Business Process SCM di Holdco dan Opco • Pengembangan SDM dan Manajemen Logistik tahap I • Kajian mendalam peluang pengurangan biaya • Kajian mendalam biaya dan peningkatan customer service. Quick Win Inventory Management Procurement • Internal Integration HoldCo Opco • Penataan kemitraan bisnis • Penguatan Sistem inbound dan outbound • Kajian potensi Logistik • Pengembangan Infrastruktur Logistik dan IT • Pengembangan SDM dan Manajemen Logistik tahap II • Pemantapan Sistem inbound dan outbound • Peresmian SI-Log sebagai SBU di SI • Operasi Rembang dan Indarung 6 berbasis SCM • Implementasi Warehouse Management System Transportasi Management System, JIT dan Full TPM • Penerapan SCM seluruh Opco di Indonesia dan ASEAN • Pengembangan SI-Logistic dengan ASEAN based • Total Cost Eficiency di seluruh operasi Logistik di SI di Domestik dan kawasan ASEAN • Total Integration dan Connection • The Best IT Based Implementation di industri Semen Asean paling proitable dan Eficient 2015 2016 2017 2018 2019 • Startup SCM project • Process Design • Building SCM organization • Identify Revenue Crestion Cost Reduction • Internal Integration • Supplier Relationship Management and Customer Relationship Management • SI-Log Preparation • SCOR Model Implementation • SI-Logistic • JIT Agile Manufacturing • Become the most Effective and Eficient Factory in Regional • Building ASEAN connectivity • SI-Log all Indonesia PEMASARAN PT Semen Indonesia Persero Tbk. 140 Dimana visi dari Implementasi SCM ini adalah menjadikan Perseroan sebagai perusahaan persemenan yang beroperasi paling efektif dan eisien di kawasan Asia Tenggara. Pada tahun mendatang, perseroan akan masuk pada tahap lanjutan yaitu pemantapan inbound- outbound logistics management. Perseroan juga akan menerapkan Warehouse Transportation Management System untuk mendukung tercapainya operational excellence dalam manajemen rantai pasok. REALISASI DAN HASIL DI TAHUN 2016 Distribution Cost RpTon Penurunan Biaya Distribusi tahun 2015 dibanding tahun 2016 : Rp284,4 Milyar Index Biaya Distribusi – 17 FR tahun 2014, 2015, 2016 Kontrak GTC fC 1 RpTon SMIG 2014 2015 2016 Biaya Distribusi 144.709 141.584 131.813 3 PL Area5 Jatim Cycle Time 23 24 Utilisasi Before After Penurunan Cycle Time armada di Area 5 - Jatim sebelum dan sesudah Impelementasi 3PL : 23 Kenaikan Utilisasi armada di Area 5 - Jatim sebelum dan sesudah Implementasi 3PL : 24 Index Biaya Distribusi – 17 Data Distrans tahun 2015, 2016 Kontrak GTC fC 2 Beberapa implementasi SCM dan Inisiatif Strategis Distribusi Logistics DisLogs yang dilakukan bertahap di tahun 2016 antara lain : 1. Penggunaan teknologi RFID dan GPS untuk men- gendalikan perjalanan armada truk dan kapal se- men guna mendapatkan cycle time dan idle time yang lebih singkat sehingga utilisasi armada akan meningkat 2. Perencanaan yang terintegrasi antara penjua- lan dan produksi dengan mempertimbangkan kondisi pasar, target penjualan, stok dan kapasitas produksi sehingga tidak terjadi shortagesurplus barang 3. Penyempurnaan Supply Chain Dashboard dalam War Room yang mampu memonitor aktivitas sup- ply chain guna mendukung pengambilan keputu- san yang lebih cepat. 4. Merubah Kontrak kapal dari Gross Time Charter menjadi Freight Charter serta meningkatkan Utilisasi Kapal Charter untuk peningkatan nilai eisiensi sebagai langkah penyesuaian terhadap tren penurunan harga BBM industri. 5. Implementasi Third Party Logistics 3PL bertahap untuk menangani proses distribusi transportasi yang diharapkan akan mampu menekan biaya distribusi dan transportasi. PEMASARAN Laporan Keuangan 2016 141 PROGRAM TAHUN 2017 Pada tahun 2017, dua fasilitas produksi baru milik perseroan akan mulai beroperasi, yaitu Pabrik Rembang dan Indarung 6. Kedua fasilitas produksi baru ini akan terintegrasi dengan fasilitas lain yang telah dimiliki oleh perseroan dalam membentuk rantai pasok terpadu yang eisien. Dalam mendukung roadmap di tahun 2017, Supply Chain Management melanjutkan Program Cost Transformation dan fokus pada 4 program Utama 2017 yang saling berkaitan : Program lanjutan : 1. Optimalisasi distribusi dan membentuk sinergi channel distribusi untuk mendapatkan pasokan dari sumber terdekat. 2. Melanjutkan perubahan kontrak menjadi freight charter di Semen Padang dan Semen Tonasa. 3. Program balen kapal dengan mitra dan anak peru- sahaan dengan konsolidasi partner anak usaha dan jenis pasokan pengiriman material lain ba- tubara. 4. Melanjutkan Implementasi dan evaluasi Thrid Party Logistics pada wilayah lain secara bertahap. 5. Melakukan pengelolaan biaya kapal dengan me- kanisme Asset Leasing. Fokus Program Utama 2017 : 1. Collaborative Planning, Forecasting Replenish- ment CPFR : Sebuah perencanaan dan perama- lan secara kolaboratif terhadap permintaan atau kebutuhan antara perseoraan dengan mitra bisnis yang bertujuan untuk meningkatkan integrasi ran- tai pasokan. Penerapan CPFR dalam lingkup per- seroan akan terbagi menjadi dua : • CPFR Perseoran dengan pelanggan. • CPFR antara perseroan dengan vendor. Collaborated Planning Collaborated Planning SI-Logistics Web Perseroan Pemasok Pelanggan Kebijakan Min-Max CRM App Kebijakan PR -PO Replenishment : Ketersediaan produk di pasar terjaga Replenishment : Ketersediaan bahan penolong dan batubara terjaga PEMASARAN PT Semen Indonesia Persero Tbk. 142 2. WAR Room Semen Indonesia adalah perangkat monitor dashboard pengambilan keputusan yang dikembang- kan, dikelola dan dikontrol oleh Departemen Supply Chain. Dashboard dalam WAR Room berfungsi sebagai supply chain risk management toolkit dengan menyediakan informasi untuk marketing intelligence dan memonitor proses supply chain di PT Semen Indonesia Persero Tbk secara real time. WAR Room, Win Act and Respect for a better future . 3. Marketing Intelligence MI, yaitu terkait dengan Competitive Insight dan Market Insight. 4. Transformasi Internal Logistik Semen Indonesia Grup, yaitu melakukan transformasi menjadi Logistik terinte- grasi di Internal Semen Indonesia Grup yang merupakan kebutuhan perusahaan agar dapat beradaptasi dan memenangkan persaingan. Ke empat Program Utama di tahun 2017 tersebut sangat berkaitan satu dengan yang lainnya dan fokus untuk merealisasikan salah satu Strategy Perusahaan : Move Closer to the Customer. PEMASARAN Laporan Keuangan 2016 143 WAR Room Semen Indonesia adalah perangkat monitor dashboard pengambilan keputusan yang dikembang- kan, dikelola dan dikontrol oleh Departemen Supply Chain. Dashboard dalam WAR Room berfungsi sebagai supply chain risk management toolkit dengan menyediakan informasi untuk marketing intelligence dan memonitor proses supply chain di PT Semen Indonesia Persero Tbk secara real time. WAR Room, Win Act and Respect for a better future . Marketing Intelligence MI, yaitu terkait dengan Competitive Insight dan Market Insight. Transformasi Internal Logistik Semen Indonesia Grup, yaitu melakukan transformasi menjadi Logistik terinte- grasi di Internal Semen Indonesia Grup yang merupakan kebutuhan perusahaan agar dapat beradaptasi dan memenangkan persaingan. Ke empat Program Utama di tahun 2017 tersebut sangat berkaitan satu dengan yang lainnya dan fokus untuk merealisasikan salah satu Strategy Perusahaan : Move Closer to the Customer. PROJECT ENGINEERING Kami berupaya memastikan penyelesaian pembangunan pabrik baru, realisasi pabrik baru tambahan maupun fasilitas pendukung lainnya secara swakelola dengan kualitas, biaya dan ketepatan terbaik untuk memastikan dukungan daya saing terbaik Perseroan. Kami juga mengakumulasikan seluruh kompetensi dari pengalaman sebagai perancang dan pelaksana pembangunan berbagai proyek tersebut sebagai potensial capital yang dapat dikonversikan menjadi sumber pendapatan baru dimasa mendatang” GATOT KUSTYADJI Direktur Enjiniring dan Proyek PT Semen Indonesia Persero Tbk. 144 Program-Program yang dilaksanakan: 1. Melaksanakan pembangunan fasilitas produksi dan distribusi dengan swakelola dan mengedepankan quality, cost dan delivery yang sesuai dengan target total cost ownership. Beberapa proyek yang dalam proses pelaksanaan di tahun 2016 adalah: • Pembangunan Pabrik Indarung VI di Padang. • Pembangunan Pabrik Rembang Semen Gresik di Rembang, Jawa Tengah • Proyek Waste Heat Recovery Power Generation WHRPG • Proyek Grinding Plant Cigading • Penyelesaian Proyek Slag Grinding Mill KSI Krakatau Semen Indonesia • Pembangunan Packing Plant Oba Soiie Maluku Utara • Pembangunan Packing Plant Bengkulu. 2. Proyek-proyek yang telah diselesaikan ditahun 2016 adalah yang berkaitan dengan program Upgrading di Padang, Tonasa maupun di Tuban. 3. Melakukan persiapan pembangunan Proyek Pabrik Semen milik PT Semen Indonesia Aceh di Aceh dan pembangunan Proyek Pabrik Semen milik PT Semen Kupang Indonesia di Kupang. PROJECT ENGINEERING Laporan Keuangan 2016 145 4. Membentuk Semen Indonesia Center of Technical Services SICTS sebagai pusat pelayanan dan diskusi teknis enjiniring dan pengelolaan proyek selain berfungsi sebagai Project Management Ofice PMO dan Project Integrator. 5. Meningkatkan Kemampuan Enjiniring dan Pengelolaan Proyek sebagai pelaksanaan roadmap transformasi kompetensi kapabilitas dan maturity enjiniring serta kemampuan pengelolaan proyek kelas dunia. Sebagai bagian dari proses transformasi PT Semen Indonesia Persero Tbk menjadi Strategic Holding yang akan menangani issue-issue strategis dalam mengembangkan usaha, Direktorat Project Engineering kini memegang peran strategis dalam mengkoordinir, mengelola, membangun serta memastikan aset-aset produktif perusahaan berada dalam kondisi terbaik guna mendukung daya saing Perseroan. Dalam rangka memastikan seluruh aset produktifnya berada dalam kondisi terbaik setiap saat, maka Perseroan harus melakukan pengelolaan terbaik, termasuk merealisasikan investasi strategis maupun operasional untuk membuat seluruh aset-aset produktif tersebut dapat beroperasi dengan kapasitas optimal dan kualitas yang terjaga, sehingga output per satuan produknya memiliki daya saing tinggi. Selain itu, dalam rangka mengakumulasikan kompetensi dalam merealisasikan proses pembangunan pabrik dan fasilitas pendukung tersebut, Perseroan meyakini diperlukan satu wadah dan satu rantai komando, agar kemampuan tersebut dapat kelak dapat dikapitalisasikan menjadi satu kemampuan untuk memberikan jasa rancang bangun di luar group usaha dan menghasilkan sumber pendapat baru. Melalui Direktorat Project Engineering, Perseroan mengakumulasikan kompetensi tersebut dan menyusun satu program pengembangan kapabilitas dari berbagai proyek pembangunan, pemeliharaan, modiikasi maupun pengembangan aset-aset produktif maupun fasilitas pendukung yang dilakukan secara swakelola, sehingga pada saatnya kelak, mampu menjalankan peran sebagai penyedia jasa rancang bangun dan konstruksi yang handal bagi pihak eksternal. Pada saat ini, Perseroan lebih berkonsentrasi pada upaya memberikan dukungan terbaik dalam membangun, memodiikasi, memelihara dan mengelola aset-aset produktif berupa fasilitas produksi terintegrasi maupun beragam fasilitas pendukung lainnya dengan kualitas, biaya dan delivery QCD yang terbaik yang mampu mendukung daya saing perusahaan. Oleh karenanya sejak beberapa tahun terakhir Perseroan, dengan dikoordinasikan oleh Direktorat Proyek dan Enjiniring, membangun dan memodiikasi berbagai fasilitas produksi secara swakelola, seperti penjelasan berikut. PROJECT ENGINEERING PENGEMBANGAN fASILITAS PRODUKSI DAN DISTRIBUSI DENGAN SWAKELOLA Dalam rangka menunjang strategi perseroan khususnya dalam Capacity and Competitiveness Management dilakukan pengembangan usaha dan penguatan daya saing. Untuk hal ini, Perseroan telah merealisasikan berbagai rencana investasi yang difokuskan dalam peningkatan kapasitas produksi maupun untuk mendukung eisiensi dan penguatan kemampuan distribusi. Untuk tujuan ini, Perseroan menempuh dua cara, yakni a akuisisi perusahaan produsen semen, b eksekusi proyek-proyek strategis: membangun pabrik baru, mengembangkan fasilitas distribusi seperti Packing Plant Terminal Pelabuhan, membangun Gudang Penyangga di berbagai pulau atau tujuan, Plant upgrading peningkatan kapasitas pabrik eksisting dan Proyek Eisiensi Energi. PT Semen Indonesia Persero Tbk. 146 Cara-cara tersebut berhasil meningkatkan kapasitas, mendukung program eisiensi dan memperluas cakupan pasar dan distribusi yang akhirnya mendukung daya saing. Akuisisi perusahaan semen dan eksekusi proyek-proyek strategis didukung oleh kemampuan enjiniring dan due diligence serta teknologi informasi yang dikembangkan secara berkelanjutan dalam pola pengelolaan swakelola proyek yang unggul. Total investasi yang ditangani pada tahun 2009 – 2016 kurang lebih sebesar Rp24 triliun, dengan rata – rata nilai proyek yang dikelola setiap tahun sekitar Rp3 triliun, yang terdiri dari invetasi improvement yang dilakukan pada existing plant seperti upgrading dan leksibilitas maupun new cement plant seperti Rembang, Indarung VI, Aceh dan Kupang. Pembangunan pabrik baru tersebut akan menambah kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan dan akhirnya akan berkontribusi pada revenue perusahaan. 1. Pembangunan Pabrik Indarung VI di Padang Pelaksanaan pembangunan Pabrik Indarung VI berkapasitas 3 juta ton per tahun dengan total investasi Rp 4,032 triliun dilakukan dengan konsep swakelola dimana dalam pelaksanaannya Center Pabrik Indarung VI PROJECT ENGINEERING of Enginering CoE Semen Indonesia bekerja-sama dengan OpCo Semen Padang sebagai pemilik proyek membentuk Tim Proyek Indarung VI dan mengimplementasikan metode Pengelolaan Proyek SMIG untuk pelaksanaan dan pengelolaannya. Ground Breaking tanda dimulainya pelaksanaan pembangunan dilakukan pada tanggal 26 Mei 2014, dengan kapasitas produksi pabrik adalah 3 juta ton per tahun. Sampai dengan Desember 2016 realisasi Proyek Indarung VI telah mencapai progress isik 97,60. Mechanical Completion telah terselesaikan dan tahapan selanjutnya adalah commissioning. Beberapa fasilitas produksi telah dilakukan uji coba operasional, diantaranya adalah Packer dan Cement Mill, sementara untuk fasilitas lainnya dalam tahap penyelesaian uji coba operasi peralatan. Indarung VI akan menjadi pabrik termodern di Sumatra, mengingat pabrik ini mengaplikasikan teknologi termutakhir sehingga menjadikan Pabrik Indarung VI proyek dengan konsep modern and green industry. Laporan Keuangan 2016 147 PROJECT ENGINEERING

2. Pembangunan Pabrik Rembang Semen Gresik di Rembang, Jawa Tengah

Proyek Pabrik Rembang berkapasitas 3 juta ton per tahun juga dilakukan dengan konsep swakelola dimana dalam pelaksanaannya Center of Enginering CoE Semen Indonesia membentuk Tim Proyek Rembang bekerja-sama dengan OpCo PT Semen Gresik sebagai pemilik proyek dan membentuk counter-part dan mengimplementasikan metode Pengelolaan Proyek SMIG untuk pelaksanaan dan pengelolaannya. Proyek Rembang merupakan pembangunan pabrik greeniled, sehingga aktivitas pelaksanaan pembangunan pabrik berlangsung lebih kompleks, meliputi aktivitas pembebasan dan pematangan tanah, pembangunan infrastruktur pendukung dan pembangunan fasilitas produksi. Sebagaimana halnya Indarung VI, dengan menggunakan teknologi terkini sehingga menjadikan Pabrik Rembang menjadi proyek dengan konsep modern and green industry. Ground Breaking tanda dimulainya pelaksanaan pembangunan dilakukan pada tanggal 16 Juni 2014, dengan kapasitas produksi pabrik adalah 3 juta ton per tahun. Mechanical Completion telah terselesaikan pada Desember 2016 yang sudah mencapai progres isik 98,75 dengan total investasi Rp4,980 triliun. Beberapa fasilitas produksi diantaranya adalah Packer dan Cement Mill, sudah dilakukan uji coba dengan material dan untuk fasilitas lainnya in progress penyelesaian commissioning. Pabrik Rembang, Jawa Tengah PT Semen Indonesia Persero Tbk. 148

3. Persiapan Pembangunan Pabrik Semen Indonesia Aceh

Perseroan melakukan kerjasama dengan mitra strategis untuk mendirikan pabrik baru di lokasi- lokasi strategis, salah satu yang akan segera direalisasikan adalah di Pidie-Aceh. Untuk pabrik baru di Aceh, pembangunan dilakukan oleh perusahaan patungan antara Perseroan dan PT Samana Citra Agung berkapasitas 3 juta ton per tahun. Pabrik Semen Indonesia Aceh merupakan pabrik yang integrated dan eisien yang dimiliki oleh Semen Indonesia karena area tambang, Plant site dan pelabuhan dalam satu area lokasi. Incoming sampai dengan outgoing material tersebut menghasilkan cost yang optimal. Lokasi pabrik greenield dan quarry direncanakan berada di Kabupaten Pidie Provinsi Aceh. Saat ini telah dibebaskan lahan lebih dari 1.500 hektar, termasuk area untuk dermaga yang langsung terhubung dengan Selat Malaka dan Samudera Indonesia serta telah ada izin-izin untuk penambangan dan penanaman modal untuk pendirian pabrik semen. Pada saat bersamaan proses engineering rekayasa rancang bangun telah dilakukan percepatan sehingga persiapan proyek dapat dimulai pada tahun 2016 ini. Effective date direncanakan mulai pada Q3 2017 dan ditargetkan selesai pada Q3 2020 untuk memperkuat posisi persaingan di pasar Sumatera. Memperhatikan keberadaan pabrik eksisting dan perkembangan pasar domestik - regional, maka unit pabrik di Aceh direncanakan akan berkapasitas 3 juta ton semen dan dilengkapi fasilitas modern untuk pengiriman semen melalui laut.

4. Persiapan Pembangunan Pabrik Semen Kupang Indonesia

Sesuai Keputusan Pemegang Saham PT Semen Kupang Indonesia pada tanggal 23 November 2016 menyetujui untuk melakukan pembangunan Pabrik Semen dengan kapasitas 2 juta ton semen per tahun di Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Berdasarkan Perjanjian, PT Semen Kupang Indonesia memberikan kuasa kepada PT Semen Indonesia Persero Tbk. untuk mengoordinasikan pembangunan Pabrik Semen Kupang Indonesia dengan tujuan mewujudkan berdirinya pabrik semen dan fasilitas yang ditentukan secara utuh sesuai scope yang tertuang dalam update Feasibility Study Pembangunan Pabrik Semen di Kupang. Effective date direncanakan mulai pada Q1 2018 dan ditargetkan mulai beroperasi pada Q4 2020 untuk mendukung pasar di bagian Timur Indonesia, Timor Leste dan sebagian Australia.

5. Proyek Upgrading

upgrading merupakan upaya modiikasi atau penggantian peralatan produksi yang ada untuk meningkatkan kapasitasnya. Perseroan melakukan langkah upgrading fasilitas pabrik yang ada dilakukan secara bertahap dan akan berlangsung secara terus menerus. Peralatan yang ditingkatkan kapasitasnya meliputi area quarry facilities, phyroprocess, coal mill, cement grinding dan distribution facilities. PROJECT ENGINEERING Laporan Keuangan 2016 149 Pada tahun 2016, penyelesaian proyek peningkatan kapasitas pabrik Perseroan meliputi: • Semen Padang 1. Proyek Jalan Baru Masuk Tambang Proyek Jalan Baru Masuk Tambang terdiri dari pembebasan lahan dan pembuatan jalan sepanjang ± 1,8 Km agar kontinuitas kelancaran supply bahan baku lebih terjamin serta reducing social cost. 2. Proyek Perluasan Tambang ke Area Tambang 412 Ha Selain proyek tersebut ada Proyek Perluasan Tambang ke Area Tambang 412 Ha untuk menjamin keberlanjutan suplai bahan batu kapur terkait dengan Pabrik Indarung VI pada masa yang akan datang. 3. Proyek Ekspansi fasilitas Coal Mixing Proyek lainnya adalah Ekspansi fasilitas Coal Mixing yang menjamin kehandalan suplai bahan bakar ke pabrik dan stabilitas kualitas dampak masuknya berbagai sumber batubara dengan kualitas berbeda. 4. Proyek Peningkatan Kapasitas Pengeluaran Semen dari Indarung ke Teluk Bayur Proyek Peningkatan Kapasitas Pengeluaran Semen dari Indarung ke Teluk Bayur lewat unloading facility baik semen dan klinker untuk meningkatkan daya saing Perseroan dalam berkompetisi dan menjamin ketersedian semen di pasar. Proyek ini bekerja sama dengan PT KAI dengan memanfaatkan semaksimal mungkin jalur kereta api dari Indarung Plant Site ke Teluk Bayur dispatch facility • Semen Tonasa Proyek Coal Unloading Biringkasi yang bertujuan untuk meningkatkan pemenuhan kebutuhan batubara yang eisien melalui optimalisasi proses pembongkaran batubara. • Semen Gresik 1. Proyek Silo Pelsus Tuban Penambahan Silo di Pelsus Tuban dengan kapasitas silo sebesar 6.000 tonjam dalam rangka peningkatan kapasitas loading semen untuk memasok 2 kapal secara bersamaan, dengan kecepatan muat masing-masing menjadi 800 tonjam dari sebelumnya kapasitas masing-masing 650 tonjam dan 150 tonjam. 2. Proyek Piping Dust Return Raw Mill ke Finish Mill Pabrik Tuban Pembangunan fasilitas dust transport system dari Raw Mill ke Finish Mill Pabrik Tuban untuk menjamin menjamin kontinuitas dust return sehingga dapat meningkatkan produksi semen PPC, menurunkan clinker factor dan menurunkan tingkat emisi debu. 3. Proyek Upgrade PLC Tuban Penggantian Main PLC Finish Mill Tuban III dengan type terbaru Control logic RS-5000 dan penambahan License ECS CCR Tuban III untuk mengurangi Break Down karena PLC existing type PLC 5 sudah absolute dan memory usage 82 overload. 4. Proyek flexibilitas Trass Batu Kapur Pemasangan lexibilitas transport trass dan batu kapur dari Pabrik Tuban III ke Tuban IV untuk mengurangi down time Finish Mill sehingga dapat menjamin kontuinitas operasi Finish Mill untuk mencapai target produksi semen sesuai dengan RKAP. PROJECT ENGINEERING