Ruang Lingkup Pekerjaan, Tugas, dan Tanggung Jawab Direksi

Laporan Keuangan 2016 293 • Tanggung jawab sosial Direksi juga menyusun dan memastikan melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan, sesuai dengan peraturan perundangan yang belaku. Disamping fungsi di atas, Direksi juga bertugas memastikan informasi yang terkait dengan tanggung jawab Direktorat dari masing-masing bidang selalu tersedia untuk Dewan Komisaris. Direksi wajib menyusun Laporan Tahunan yang memuat antara lain Laporan Keuangan, laporan Kinerja Perusahaan, laporan pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan, rincian masalah yang timbul selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan Tahunan dimintakan persetujuan dari RUPS dan Laporan Keuangan dimintakan pengesahan dari RUPS. Tugas dan wewenang Direksi mencakup diantaranya: • Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugas untuk kepentingan Perusahaan. Tugas pokok Direksi adalah: a memimpin dan mengurus Perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan; dan b memelihara dan mengurus kekayaan Perusahaan. 1 • Direksi bertanggungjawab untuk merumuskan dan menetapkan visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan serta Rencana Jangka Panjang Perusahaan RJPP dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan RKAP setelah melalui pembahasan dan persetujuan Dewan Komisaris dan RUPS. • Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugasnya dan bertindak sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar, keputusan-keputusan yang diambil dalam RUPS, Rencana Jangka Panjang RJP, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan RKAP serta Peraturan Perundang-undangan yang berlaku berlandaskan prinsip-prinsip GCG Tugas Masing-Masing Direksi Rincian tugas masing-masing anggota Direksi diantaranya adalah sebagai berikut: • Direktur Utama bertugas untuk mengkoordinir anggota Direksi lainnya, agar seluruh kegiatan berjalan sesuai visi, misi, sasaran usaha, strategi, kebijakan dan program kerja yang ditetapkan. Secara spesiik, Direktur Utama bertanggung jawab untuk menyelaraskan seluruh inisiatif strategi Perseroan, mengkoordinasikan tugas operasional di bidang audit internal, sumber daya manusia, komunikasi, memastikan kepatuhan terhadap hukum dan regulasi serta mengkoordinir manajemen risiko dan pengembangan perusahaan. Di samping itu juga mengendalikan dan mengevaluasi penerapan prinsip-prinsip GCG dan standar etika secara konsisten dalam Perseroan. • Direktur Keuangan bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengevaluasi tugas operasional di bidang keuangan, anggaran, akuntansi, memastikan penyediaan pendanaan bagi pengembangan Perseroan dan sistem teknologi informasi. • Direktur Pemasaran bertanggung jawab atas bidang penjualan, distribusi dan transportasi serta pengembangan pemasaran. • Direktur Produksi bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan tugas operasional bidang produksi bahan baku, produksi terak, produksi semen serta bidang teknik, keselamatan kerja, lingkungan serta mengembangkan program eisiensi proses produksi. • Direktur Litbang Operasional bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan tugas operasional atas bidang pengadaan dan pengelolaan persediaan, rancang bangun, serta penelitian pengembangan dan menjaga jaminan mutu produk. LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN PT Semen Indonesia Persero Tbk. 294 • Direktur Sumber Daya Manusia bertanggung jawab untuk mengkoordinasikaan, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan tugas operasional atas bidang Sumber Daya Manusia, pengelolaan asset Perusahaan dan kepatuhan perusahaan terhadap Peraturan Perundangan-undangan yang berlaku serta penerapan manajemen risiko di Perusahaan. • Direktur Pengembangan Usaha dan Strategi Bisnis bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan tugas operasional atas bidang strategi dan pengembangan bisnis perusahaan, pengelolaan strategi investasi capex, pengembangan energi group dan pengamanan bahan baku. Tanggung Jawab Direksi Secara Tanggung Renteng Kebijakan yang diambil oleh Direksi dapat berupa suatu kebijakan yang diambil melalui rapat direksi, atau dapat pula merupakan kebijakan yang diambil secara individual tanpa adanya rapat dimaksud. Tindakan yang dilakukan oleh anggota Direksi di luar yang diputuskan oleh Rapat Direksi menjadi tanggung jawab pribadi yang bersangkutan sampai dengan tindakan dimaksud disetujui oleh rapat Direksi. Setiap anggota Direksi bertanggung jawab secara penuh, secara pribadi dan secara tanggung renteng atas kerugian Perseroan, apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya sesuai dengan ketentuan perundangan-undangan. Setiap anggota Direksi bertanggung jawab secara penuh, secara pribadi dan secara tanggung renteng atas kerugian Perseroan, apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya sesuai dengan ketentuan perundangan-undangan.

b. Pedoman Kerja Direksi

Dalam menjalankan peran dan fungsi pengelolaan perusahaan serta mengelola hubungan dengan Dewan Komisaris, Direksi mengacu pada Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi Board Manual. Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi dalam Board Manual Perseroan mengatur diantaranya: • Fungsi Direksi • Persyaratan Direksi • Keanggotaan Direksi • Komposisi dan Independensi Direksi • Etika Jabatan Direksi • Tugas dan Wewenang Direksi • Pembagian Tugas Direksi • Pengambilan Keputusan oleh Direksi • Pertanggungjawaban Direksi • Evaluasi Kinerja Direksi • Program Orientasi dan Peningkatan Kapabilitas Direksi Persyaratan Dan Keberagaman Komposisi Direksi Persyaratan secara umum dan khusus untuk Direksi sesuai dalam Board Manual mencakup diantaranya: • Tidak pernah menjadi Direktur atau Anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit dalam waktu 5 lima tahun sebelum pencalonannya; • Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana di bidang keuangan dalam waktu 5 tahun sebelum pencalonan menjadi calon Direktur • Tidak boleh merangkap jabatan Direksi dan Dewan Komisaris pada perusahaan sejenis, kecuali jabatan Dewan Komisaris pada anak Perusahaan; • Tidak boleh merangkap jabatan lain sebagai pejabat dalam jabatan struktural dan fungsional pada instansilembaga pemerintah pusat dan atau daerah danatau militer LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Laporan Keuangan 2016 295 • Tidak boleh merangkap jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan secara langsung atau tidak langsung dengan Perusahaan dan atau yang bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. • Pengetahuan yang memadai dan relevan dengan jabatannya; • Pengalaman dan memiliki keahlian dalam bidang persemenan; • Kemampuan untuk melakukan pengawasan strategis dalam rangka pengembangan perusahaan; • Pemahaman masalah-masalah manajemen perusahaan yang berkaitan dengan salah satu fungsi manajemen. Sementara untuk menetapkan komposisi anggota Dewan Komisaris, Perseroan memiliki kebijakan untuk mempertimbangkan latar belakang pengalaman dan kompetensi masing-masing calon Direksi. Perseroan senantiasa mempertimbangkan latar belakang kompetensi dibidang teknik mesin, teknik pertambangan, manajemen umum dan keuangan. Kebijakan menyangkut persyaratan komposisi anggota Direksi tersebut, mengacu pada ketentuan Peraturan Menteri BUMN No Per-16MBU2012 tentang Perubahan Kedua atas PerMen BUMN No Per-01MBU2012 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Badan Usaha Milik Negara. Kebijakan Suksesi Direksi Untuk mempersiapkan kader-kader pimpinan masa depan, Perseroan menyelenggarakan program Leadership Development Program serta program akselerasi Talent Management. Kader-kader potensial yang masuk kedalam Talent Pool akan menjalani serangkaian program pelatihan dengan muatan utama adalah peningkatan kapabilitas dibidang manajemen, strategi pengembangan usaha, evaluasi rencana strategis dan sejenisnya. Pada saat tibanya pergantian kepemimpinan, Perseroan akan mengajukan kandidat internal melalui pemilihan yang dilakukan oleh Panitia Adhoc dan difasilitasi oleh Dewan Komisaris. Hasil pemilihan kandidat internal tersebut kemudian diajukan kepada Kementerian BUMN untuk menjalani uji kelayakan dan kepatutan.

c. Remunerasi Direksi

Dasar dan Prosedur Penetapan Besaran remunerasi Direksi ditetapkan setiap tahun dalam RUPS. lihat juga “Penetapan Remunerasi Komisaris”. Pengkajian besaran remunerasi dilakukan oleh konsultan independen yang sudah memiliki pengalaman, mempunyai database yang kuat dalam menangani perusahaan sekelas Perseroan. Besaran remunerasi Direksi ditetapkan dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku. Perseroan menetapkan remunerasi Direksi dikaitkan dengan target pencapaian proit, kemampuan menjaga keberlangsungan dan pengembangkan usaha Perseroan. Indikator Penetapan Remunerasi Perseroan, melalui Dewan Komisaris, mempertimbangkan lima faktor utama dalam menetapkan usulan remunerasi Direksi, yakni: • Imbalan jasa untuk menutupi biaya-biaya yang diperlukan dalam menjalankan usaha, • Menghargai kompetensi dan pengalaman yang dimiliki dan dibutuhkan oleh perseroan • Ketersediaan waktu secara penuh dalam mencurahkan tenaga dan pikiran guna menjalankan tugas perseroan. • Kemampuan memitigasi risiko bagi perseroan dan memberi imbalan terhadap tindakan kedinasan yang berisiko bagi pribadinya. LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN PT Semen Indonesia Persero Tbk. 296 • Menghargai pencapaian target sesuai dengan ukuran kinerja utama key performance indicator yang ditetapkan. Prosedur ringkas penetapan remunerasi Direksi tahun 2016 adalah sebagai berikut: 1. Komite Remunerasi dan Nominasi meminta konsultan independen melakukan kajian remunerasi tahun 2016 bagi anggota Direksi. 2. Konsultan independen menyusun kriteria dasar penetapan remunerasi dengan memperhatikan Peraturan Menteri BUMN No.Per-04MBU2014 tanggal 10 Maret 2014, melaksanakan survei remunerasi perusahaan komparator yang sekelas dan setara, serta menyusun rekomendasi mengenai remunerasi lengkap dengan dasar pertimbangan serta mengajukan beberapa alternatif kepada Komite Nominasi dan Remunerasi. 3. Komite Nominasi dan Remunerasi menyusun rekomendasi remunerasi bagi anggota Direksi tahun 2016 dengan memperhatikan masukan hasil kajian dari konsultan independen kepada Dewan Komisaris yang dilengkapi dengan dasar- dasar pertimbangannya. LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN 4. Dewan Komisaris membahas usulan Komite Nominasi dan Remunerasi, kemudian menetapkan usulan remunerasi Direksi tahun 2016 yang akan disampaikan kepada pemegang saham mayoritas. 5. RUPS menetapkan memberi kewenangan dan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan pemegang saham mayoritas untuk menetapkan besarnya tantiem tahun buku 2016 serta menetapkan gaji honorarium, tunjangan dan fasilitas bagi Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun 2017. 6. Surat Menteri Menteri BUMN no S-50 D3.MBU062016 tgl 28 Juni 2016 Perihal Penetapan gajihonorarium, tunjangan dan fasi;itas untuk tahun 2016 serta tantiem atas kinerja tahun buku 2015 Tantiem tahun buku 2015 dan Gaji atau Honorarium Tahun 2016 bagi Anggota Direksi dan Komisaris PT Semen Indonesia Persero Tbk.. Bagan ringkas prosedur penetapan remunerasi Direksi adalah sebagai berikut. KNR KNR DK RUPS • Meminta masukan dari Konsultan Idependen dalam menetapkan dasar penentuan remunerasi • Mengusulkan dasar dan besaran Remunerasi kepada Dewan Komisaris • Membahas usulan KNR dan mengusulkan besaran remunerasi kepada RUPS • Menetapkan besaran gaji Direksi tahun 2015 dan tantiem Direksi tahun 2014 • Gaji dan Tantiem Dewan Direksi Laporan Keuangan 2016 297 Keterangan : Konsultan independen menyusun dasar dan pertimbangan remunerasi memperhatikan: • Permen BUMN No Per-04MBU2014 tgl 10 Maret 2014 Pasal 5, • Hasil survei remunerasi, • Ketersediaan waktu, • Kemampuan memitigasi risiko, • Pencapaian target KPI Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi didasarkan atas lima faktor utama dan terjaganya mekanisme check and balances Besaran dan Komponen Remunerasi Direksi menerima remunerasi tetap dan tidak tetap yang mencakup gaji, tunjangan, tantiem dan fasilitas serta tunjangan lainnya yang jumlahnya direkomendasikan oleh Komite Nominasi dan Remunerasi dan Komisaris serta diputuskan dalam RUPS. Besaran nilai tantiem yang diberikan, disesuaikan dengan kinerja Perseroan dan ketercapaian KPI Direksi. Adapun rincian dari remunerasi yang diterima oleh seluruh anggota Direksi dilaporkan dalam RUPS. Lihat juga uraian penetapan remunerasi honorarium Komisaris Penetapan remunerasi Direksi mengacu pada ketentuan sebagaimana diatur dalam SK Dewan Komisaris 036SIDKRHS06.2016 untuk Direksi dan 005SIKep.DK04.2016 untuk Dewan Komisaris tenggal 28 Juni 2016, yang dibuat berdasarkan peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-04MBU2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara. Berdasarkan Peraturan Menteri tersebut, prinsip penetapan penghasilan Direksi ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham RUPS. Komponen struktur penghasilan Direksi terdiri dari imbalan jangka pendek, pasca kerja danatau jangka panjang yang meliputi: • Gaji Proporsi gaji Direktur ditetapkan 90 dari Direktur Utama • Tunjangan Direksi ◊ Anggota Direksi diberikan Tunjangan Hari Raya Keagamaan diberikan kepada anggota Direksi sebesar 1 satu bulan gaji. ◊ Anggota Direksi diberikan tunjangan komunikasi sebesar biaya pemakaian at cost ◊ Santunan purna jabatan diberikan kepada anggota Direksi dalam bentuk asuransi purnajabatan, asuransi dana pensiun, atau bentuk lainnya terhitung mulai diangkat sampai dengan berhenti dari jabatan kedireksian. Premi atau iuran yang ditanggung perseroan paling banyak 25 dua puluh lima persen dari gaji dalam satu tahun yang dianggarkan dalam RKAP setiap tahun anggaran. ◊ Perseroan menyediakan bagi anggota Direksi masing-masing 1 satu rumah dinas beserta perlengkapan, pemeliharaan dan pengamanannya. • Fasilitas Direksi ◊ Perusahaan menyediakan fasilitas berupa 1 satu kendaraan jabatan beserta biaya pemeliharaan dan operasional bagi masing- masing anggota Direksi, yang jenisnya dan besarannya ditetapkan dengan memperhatikan aspek kepantasan dan kemampuan keuangan Perusahaan ◊ Perusahaan menyediakan fasilitas kesehatan kepada masing-masing anggota Direksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Perusahaan LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN