Keadaan Geografis Blangkejeren ETNOGRAFI MASYARAKAT GAYO

Aceh, untuk memerintah Deli. Menurut sumber-sumber Deli Gocah Pahlawan berasal dari India Pelzer, 1978:3. Penguasaan wilayah jalur pantai yang terletak antara Kuala Belawan dan Kuala Percut sebagai jalur yang potensial bagi sumber ekonomi Deli oleh Gocah Pahlawan, menyebabkan posisi Deli semakin menonjol. Selain itu, kekuasaan Gocah Pahlawan selaku wakil resmi Aceh didukung oleh kekuatan tentara Aceh Ratna, 1990:49. 44

2.3 Keadaan Geografis Blangkejeren

Daerah suku Gayo terletak di bagian tengah wilayah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Daerah asal kediaman orang Gayo itu biasa dinamakan Dataran Tinggi Gayo, dan mereka biasa menyebutnya dengan Tanoh Gayo Tanah Gayo. Kini daerah tersebut menjadi bagian dari wilayah beberapa kabupaten, yakni: a seluruh wilayah Kabupaten Aceh Tengah; b sebahagian dari wilayah Kabupaten Aceh Tenggara; dan c sebahagian kecil dari wilayah Kabupaten Aceh Timur serta d seluruh wilayah Kabupaten Gayo Lues. Pada saat ini wilayah kediaman orang Gayo meliputi kabupaten Aceh Tengah, sebagian dari wilayah kabupaten Aceh Tenggara dan sebagian kecil kabupaten Aceh Timur. Seluruh wilayah Tanah Gayo ini disatukan oleh sederetan gunung dan bukit dalam rangkaian Bukit Barisan. Di samping itu, juga disatukan oleh budaya nenek moyangnyayang diwarisi secara turun temurun. Akan tetapi, mereka dipisahkan oleh tiadanya sarana penghubung dari waktu yang cukup lama. Lingkungan alam kediaman 44 Dalam konteks kesenian Melayu di Sumatera Utara, masyarakat Aceh juga banyak yang terlibat menjadi seniman-seniman Melayu di kawasan ini. Mereka ada pula yang menjadi guru tari dan musik. Atau bahkan sebagai ketua kelompok kesenian Melayu di kawasan Sumatera Utara. Misalnya saja Manchu, H. Jose Rizal Firdaus dan lain-lainnya. Selain itu kesenian Melayu ini didukung pula oleh etnik Melayu Minangkabau yang ada di Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara orang Gayo di kabupaten Aceh Tengah berada pada ketinggian antara 400-2.600 meter di atas permukaan laut, yang 71,6 persen tertutup oleh hutan dan 8,9 persen oleh hutan pinus mercusi. Ditengah-tengah daerah itu terdapat danau Laut Tawar dengan ukuran 17,5 x 4,5 kilometer, dengan kedalaman sekitar 200 meter Melalatoa, 1995:276 Dataran tinggi Tanah Gayo ini pula ditandai dengan sebuah danau, yaitu danau Lau Kawar yang mempunyai luas kira-kira 5 x 18 km persegi yang menghampar di antara sela-sela Bukit Barisan di pinggiran ibu kota Kabupaten Aceh Tengah, Takengon, yang juga dikelilingi oleh gunung-gunung. Adapun gunung tersebut adalah gunung: Bur Birah Panyang, Bur ni Entem-entem, Bur ni Pereben, Bur ni Gentala, Bur ni Pepanyi, Bur ni Telong, Bur ni Gerunte, dan lain-lain. Kelompok-kelompok masyarakat yang berada dalam wilayah kabupaten tersebut di atas kebetulan bisa juga disebut sebagai suku Gayo. Masing-masing bernama Gayo Lut, Gayo Lues dan Gayo Serbejadi. Menurut G.A.J Hazeu 1907 ketiga sub suku ini adalah penutur tiga logat dialek dari bahasa Gayo, dan nama logat itu sama dengan nama sub kelompok tersebut di atas. Terwujudnya tiga sub kelompok ini disebabkan antara lain oleh lingkungan alam, yang dalam rentang waktu yang lama tidak ada prasarana perhubungan dan prasarana komunikasi, sehingga mereka sulit mengembangkan interaksi dan hubungan. Inilah salah satu sebab sehingga menimbulkan variasi budaya termasuk logat bahasa ucap. Keadaan alam dan keterbatasan prasarana komunikasi masih tampak sampai pada masa-masa terakhir ini. Universitas Sumatera Utara

2.4 Jumlah Penduduk Suku Gayo