mereka perlu berintegrasi, yang dilandasi oleh semangat sosial, berbeda-beda dalam satu kesatuan. Perlunya integrasi itu didukung pula dengan kondisi mereka yang berada
dalam satu negara bangsa, provinsi, yang menginginkan kerjasama sosial dalam berbagai kegiatan, termasuk kesenian Gayo.
Kesenian saman ternyata mampu memberikan sumbangan bagi terciptanya integrasi masyarakat Aceh yang heterogen. Saman sebagai salah satu contoh kesenian
yang mengekspresikan budaya etnik yang heterogen. Menurut penulis, sumbangan kesenian saman tehadap integrasi sosial sangat berkait erat dengan identitas etnik, dan
kelenturan masyarakat Gayo. Selain itu juga didukung oleh faktor keadaan Aceh yang didukung oleh berbagai kelompok etnik seni saman juga mampu memberi jati diri khas
daerah Gayo. Apabila kondisi integrasi ini terjadi dalam lingkup yang lebih luas, maka akan terasa kebersamaan dan saling memerlukan antara manusia di dunia ini, sebagai
makhluk sosial.
59
3.5.2 Kelestarian Budaya
59
Contoh lain fungsi seni yang memberikan sumbangan untuk integrasi masyarakat adalah tarian yang terdapat pada masyarakat Andaman, yang dideskripsikan Radcliffe-Brown seperti berikut:
The Andamanese dance with its accompanying song may therefore be described as an activity in which, by virtue of the effect of rhythm and melody, all the members of a community are able
harmoniously to cooperate and act in unity ... The pleasure that the dancer feel irradiates itself over everything arouns him and he is filled
with geniality and good-will towards his companions. The sharing with others of an intense pleasure, or rather the sharing in a collective expression of pleasure, must ever incline us to such expansive feelings.
... In this way the dance produces a condition in which the unity, harmony and concord of the
community are at a maximum, and in which they are intensely felt by every member. It is also produce this condition. I would maintain, that is the primary social function of the dance. The well-being, or
indeed the existence, of the society depends on the unity and harmony that obtain in it, and the dance, by making that unity intensely felt, is a menas of maintaning it. For the dance affords an opportunity for the
direct action of the community upon the individual, and we have seen that it exercises in the individual those sentiments by which the social harmony is maintained Radcliffe-Brown, 1948:249-252.
Universitas Sumatera Utara
Dalam bukunya, Merriam menjelaskan bahwa tidak semua unsur kebudayaan memberikan tempat untuk mengekspresikan emosi, hiburan, komunikasi, dan
seterusnya. Musik adalah perwujudan kegiatan untuk mengekspresikan nilai-nilai. Dengan demikian fungsi musik ini menjadi bahagian dari berbagai ragam pengetahuan
manusia lainnya, seperti sejarah, mite, dan legenda. Berfungsi menyumbang kesinambungan kebudayaan, yang diperolehi melalui pendidikan, pengawasan terhadap
perilaku yang salah, menekankan kepada kebenaran, dan akhirnya menyumbangkan stabiliti kebudayaan Merriam, 1964:225.
Saman di Gayo berfungsi pula memberikan sumbangan untuk kelestarian dan stabiliti kebudayaan Gayo. Di dalam seni saman terkandung unsur-unsur sejarah, mite,
dan legenda, yang pada saatnya mampu memberikan sumbangan untuk kelestarian kebudayaan. Melalui seni saman boleh dipelajari perilaku-perilaku yang dipandang
benar dan salah oleh masyarakat pendukungnya. Di dalam saman terkandung nilai-nilai moral.
Fungsi seni saman di daerah Gayo Nanggroe Aceh Darussalam adalah sebagai sarana untuk kelestarian budaya. Bahwa seperti dicontohkan di dalam ajaran agama,
kebudayaan manusia itu bisa saja mati, dan ada juga yang lestari. Contoh berbagai kebudayaan yang musnah itu adalah: Ad, Tsamud, Madyan, Ur, dan lainnya dan yang
lestari adalah beberapa umat Nabi Nuh, dan tentu saja umat Islam, sejak Nabi Adam Alaihissalam hingga kini. Melalui seni budaya Gayo Islam, ajaran-ajaran Islam akan
terus lestari mengikuti rentak dimensi ruang dan masa. Bahwa kebudayaan Islam itu harus diturunkan dari generasi ke generasi berikutnya agar tidak musnah ditelan zaman.
Seni budaya Islam ini diajarkan melalui berbagai institusi sosial, misalnya pesantren
Universitas Sumatera Utara
atau makhtab, sekolah umum, kumpulan remaja mesjid, dan lain-lainnya. Generasi muda haruslah dikawal dan dipandu agar mereka meneruskan dan melestarikan
kebudayaan Islam ini ke generasi-generasi mendatang.
3.5.3 Hiburan