Lagu pada Tari Saman Uak Ni Keumuh

teman-teman akan di guncang. Gerakan pada saat ini sudah mulai cepat dan akan sangat cepat sekali.

c. Lagu pada Tari Saman

Lagu pada tari saman sangat penting sekali, dimana lagu tersebut menandakan pertukaran gerak pada saman. Pada babakan inilah diperlihatkan kekayaan gerak tari yang terpadu utuh antara kecepatan gerak tangan yang menghentak dada, paha maupun tepukan tangan, gerakan badan keatas dan ke bawah secara serentak maupun bersilang, disebut dengan guncang atas dan guncang rendah, badan miring kekiri dan miring kekanan secara serentak, disebut dengan singkeh kuwen 71 kiri – kanan-kiri, gerakan kepala menggangguk cepat sambil berputar ke bawah girik 72 , berputar kekiri dan ke kanan, sambil memetik jari kertek 73 Pada babakan inilah puncak gerakan tari saman, dimana para penari disini di tuntut harus berkonsentrasi penuh dan para penari harus mempunyai stamina yang prima , sebab selain harus bergerak sangat cepat, harus diselingi oleh suara nyanyian vokal yang lantang dan keras, yang disebut redet. Dari kecepatan yang tinggiklimaks, tiba-tiba gerak tersebut diperlambat kembali ke tempo awal yang biasa, yang diawali oleh suara vokal pengangkat, yang lambat dan terhenti, seakan-akan pengangkat memberi aba-aba untuk berhenti sejenak, begitu juga dengan nyanyian vokal yang semangkin lama semangkin lambat. Demikian juga dengan gerakan ini berulang-ulang antara cepat dan berganti . 71 Singkeh kuwen, artinya kiri kanan kiri. 72 Girik adalah gerakan kepala menggangguk cepat sambil berputar ke bawah. 73 Kertek artinya adalah berputar kekiri dan ke kanan sambil memetik jari. Universitas Sumatera Utara lambat, dan bisa tiba-tiba terhenti seketika, namun semua ini tetap diiringi nyanyian vokal.

d. Uak Ni Keumuh

74 Uak ni keumuh secara harfiah berarti gerak, artinya suatu transisi perpindahan gerak dari gerak cepat ke lambat, pada babak ini kesempatan bagi penari untuk mengendorkan ketegangan dan mengembalikan pernafasan. Iringan nyanyian sederhana dan nada rendah tidak memaksa, posisi badan duduk bersila, tangan bergerak wajar memukul, menghentak dada, tepuk tangan, memukul paha, diiringi oleh suara vokal solo oleh pengangkat yang disebut redet, lalu diikuti oleh penari aaman yang lain secara bersama-sama, yang disebut saur. Apabila kondisi penari telah pulih, maka akan dimulai lagi gerakan cepat yang diawali oleh aba-aba dari pengangkat dengan ragam gerak yang lain. Perlu dicatat pada saat gerak menggebu-gebu di puncak gerakan sangat cepat, iringan vokal berhenti, jadi hanya terlihat gerakan badan , tangan dan kepala saja.

e. Lagu Penutup