Studi Kepustakaan Metode Penelitian

bahwa setiap penelitian kualitatif dan kuantitatif harus direncanakan. Untuk itu diperlukan desain penelitian. Desain penelitian merupakan rencana tentang cara pengumpulan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian itu. Dalam desain antara lain harus dipikirkan: a populasi sasaran, b metode sampling, c besar sampling, d prosedur pengumpulan data, e cara-cara menganalisis data setelah terkumpul, f perlu tidaknya menggunakan statistik, g cara mengambil kesimpulan, dan sebagainya Nasution, 1982:31. Edi Sedyawati juga mengungkapkan perlunya tahapan-tahapan dalam meneliti seni tari. Penelitian seni tari juga dapat kita bagi ke dalam tiga macam atau tahap, yakni: 1 pengumpulan; 2 penggolongan; dan 3 penganalisisan dan penulisan. Khusus untuk seni tari, ada satu lagi yang dapat kita sebut sebagai tahap nomor empat, yaitu pengolahan atau persembahan Sedyawati, 1984:116.

1.5.1 Studi Kepustakaan

Dalam rangka kerja studi kepustakaan yang berkaitan dengan penulisan tari saman ini, maka sebahagian besar digunakan buku-buku yang secara saintifik dipandang relevan dan berkait dengan pokok masalah penelitian. Di antara buku-buku tersebut adalah sebagai berikut. 1. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan kantor Wilayah Propinsi Derah Istimewa Aceh, yang berjudul Diskripsi Tari Saman Propinsi Daerah istimewa Aceh, tahun 19911992, yang di dalamnya terdapat pembahasan tentang sejarah tari saman dan bentuk-bentuk tari saman. Sejarah tari Universitas Sumatera Utara saman yang dibahas mencakup masa kesultanan Aceh, masa penjajahan Belanda,, dan masa kemerdekaan yang mempengaruhi perkembangan tari saman di Aceh. 2. M.H. Gayo yang berjudul Rakyat Gayo di Pedalaman Aceh, yang di dalamnya terdapat uraian tentang kehidupan suku Gayo dan Kejurun daerah di Tanah Gayo dan Alas. Buku ini lebih banyak mengupas sisi daerah geografis dan kebudayaan masyarakat Gayo secara umum. 3. Thantawy R yang berjudul Perkembangan dan Pembinaan Kesenia Gayo, yang di dalamnya terdapat tentang perkembangan saman. Tulisan ini berpandukan kepada aspek sejarah. 4. Azhar Munthasir, dkk. yang berjudul Adat Perkawinan Etnis Alas, yang di dalamnya berisi tentang kebudayaan Aceh dan adat perkawinan etnis Alas. Adat perkawinan pada suku Alas di Nanggroe Aceh Darussalam merupakan hasil akulturasi budaya Alas, Aceh Rayeuk, dan peradaban Islam. 5. Radius dkk. yang berjudul Adat Perkawinan Etnis Singkil, yang berisi tentang adat istiadat perkawinan pada suku etnis Aceh Singkil. Buku ini juga berbentuk deskripsi mendalam tentang rangkaian upacara adat perkawinan masyarakat Aceh di Singkil. 6. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan yang berjudul Pengetahuan, Keyakinan, Sikap, dan Prilaku Generasi Muda Berkenaan dengan Perkawinan Tradisional, di dalam buku ini berisikan tentang pengetahuan terhadap perkawinan tradisional, dengan beberapa contoh di seluruh Indonesia. Universitas Sumatera Utara 7. Muhammad Takari yang berjudul “Mengenal Teori Fungsionalisme” 2009, dalam tulisan ini berisikan tentang teori-teori fungsi. Dalam tulisan ini Takari menguraikan berbagai contoh teori fungsi dalam ilmu linguistic, komunikasi, antropologi, sosiologi, dan etnomusikologi, yang sebenarnya memiliki berbagai kesamaan, namun cukup diwarnai oleh para pakar teori ini di bidang-bidang ilmu tersebut. 8. Salman Yoga, yang berjudul Adat Budaya Gayo dalam Lintasan Sejarah, yang berisikan tentang adat istiadat budaya Gayo. Pengarang buku ini mendeskripsikan secara umum bagaimana kebudayaan Gayo yang mencakup bahasa, struktur sosial, sejarah, dan upacara-upacara adat Gayo di Nanggroe Aceh Darussalam. 9. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Kebudayaan Daerah Istimewa Aceh yang berjudul Dampak Pengembangan Pariwisata terhadap Kehidupan Sosial di Daerah Istimewa Aceh, yang berisikan tentang budaya dan kesenian pariwisata Aceh. 10. Majelis Ulama Propinsi Daerah Istimewa Aceh, Banda Aceh, yang berjudul “Bagaimana Islam Memandang Kesenian” 1972 yang berisikan tentang bagaiman agama Islam memandang kesenian dari sudut keagamaan. 11. T.Christomy dan Untung Yuwono yang berjudul Semiotik Budaya, yang berisikan tentang semiotik budaya, buku ini doterbitkan pada tahun 2004. 12. Alan P. Merriam menulis buku yang berjudul The Anthropology of Music, yang berisikan tentang ilmu antropologi musik. Di dalam buku ini juga Universitas Sumatera Utara dibahas secara mendalam bagaimana guna dan fungsi musik di dalam kebudayaan manusia di dunia ini. 13. Malinowski yang berjudul “Teori Fungsional dan Struktural”, yang berisikan tentang teori-teori fungsional dan struktural. Tulisan ini dimuat dalam buku Teori Antropologi I dengan editor Koentjaraningrat 1991. 14. Mohammad Said menulis buku yang berjudul Aceh Sepanjang Abad Jilid I yang diterbitkan tahun 2007. Buku ini berisikan tentang sejarah rakyat Aceh sepanjang abad dan perjuangan Rakyat Aceh dalam memperjuangkan kemerdekaan rakyat Aceh. Pendekatan yang dilakukan Mohammad Said adalah pendekatan sejarah. 15. Mohammad Said menulis buku yang berjudul Aceh Sepanjang Abad Jilid II, buku ini berisikan tentang sejarah rakyat Aceh sepanjang abad dan perjuangan rakyat Aceh dalam memperjuangkan kemerdekaan rakyat Aceh, diterbitkan tahun 2007. 16. Sugiyono menulis buku yang berjudul Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R D, buku ini berisikan tentang metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. 17. Abdul Hadjat menulis ensiklopedia yang bertajuk Ensiklopledi Musik dan Tari Daerah Propinsi Istimewa Aceh. Banda Aceh : Depdikbud Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah. Buku ini berisikan tentang Ensiklopledi Musik dan Tari-tarian yang terdapat di Provinsi Istimewa Aceh, buku ini diterbitkan tahun 1986. Universitas Sumatera Utara 18. Hanafiah M. Adnan menulis buku yang bertajuk Cerita Rakyat Tokoh Utama Mitologi dan Legendaris Daerah Istimewa Aceh. Buku ini diterbitkan di Banda Aceh oleh Depdikbud Pusat dan Penelitian Sejarah Budaya Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah, tahun 1978. Buku ini berisikan tentang cerita-cerita rakyat Aceh dan legenda yang berkembang di masyarakat Aceh. 19. Abdullah Adnan. menulis buku yang bertajuk Migrasi dan Kelompok Etnis di Aceh. Diterbitkan di Banda Aceh oleh Sinar Darussalam No.9607, dalam tahun 1996. Buku ini berisikan tentang Migrasi dan kelompok- kelompok etnik yang terdapat di Aceh. 20. Abdullah Adnan mengarang sebuah buku yang bertajuk Kebudayaan Suku- Suku Bangsa di Daerah Aceh. Banda Aceh: Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat LPM Universitas Syiah Kuala. Buku ini berisikan tentang Kebudayaan dan suku-suku Bangsa yang terdapat di daerah Aceh. Diterbitkan tahun 1994. 21. Anonim. Kamus Gayo Indonesia, Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Buku ini berisikan tentang kamus bahasa Gayo. Diterbitkan tahun 1985. 22. Ahmad Zakaria. Permainan Rakyat Daerah Propinsi Daerah Istimewa Aceh. Banda Aceh: Depdikbud Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah. Buku ini berisikan tentang permainan-permainan rakyat yang berkembang di masyarakat Aceh dan terdapat di daerah Aceh, diterbitkan tahun 1980. Universitas Sumatera Utara 23. Idris. Peralatan Hiburan dan Kesenian Tradisional Propinsi Istimewa Aceh, Banda Aceh: Depdikbud Dirjenbud Dirjaranitra P2NB. Buku ini berisikan tentang tentang perlatam-perlatan hiburan dan kesenian tradisional Aceh yang terdapat di masyarakat Aceh. Diterbitkan pada tahun 1993. 24. Nurdin Fauziah N.M.A. Seni Tari Suara Tradisional Aceh dan Keberadaan dan Masa Kini, yang diterbitkan oleh satuan Kerja BRR Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi bidang Revitalisasi dan Pengembangan Kebudayaan Pariwisata Banda Aceh. Buku ini berisikan tentang perkembangan seni tari di Aceh dan upaya pemungsiannya di masa pasca tsunami. Buku ini diterbitkan tahun anggaran 20062007. 25. Soedarsono, menulis buku yang berjudul Beberapa Masalah Perkembangan Tari di Indonesia. Diterbitkan di Surakarta tahun 1972. Di dalam buku ini dideskripsikan tentang masalah perkembangan seni tari di Indonesia secara umum, dan banyak mengambil contoh-contoh tari di Jawa dan Bali. 26. Soedarsono, yang juga menulis buku yang bertajuk Tari-tari di Indonesia. Diterbitkan di Jakarta oleh Proyek Pengembangan Media dan Kebudayaan pada tahun 1977. Dalam buku ini dideskripsikan mengenai tari-tari yang terdapat di Indonesia dari wilayah Aceh sampai ke Papua. 27. Lailima S. dan H. Ihsan, menulis buku yang bertajuk Tarian di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Buku ini diterbitkan di Banda Aceh tahun 2004, sebagai dokumentasi oleh Sanggar Tari CutNyak Dhien Meuligoe Nanggroe Aceh Darussalam. Secara umum buku ini berisikan deskripsi Universitas Sumatera Utara panjang tentang tari-tarian yang ada di wilayah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. 28. Yusmidar menulis buku yang berjudul Mengenal Tari Tradisional Aceh, yang kemudian diterbitkan oleh Dinas Pendidikan Banda Aceh, Provinsi Daerah Istimewa Aceh, tahun 1999. Pada dasarnya buku ini berisikan uraian mengenai tari-tarian dan jenis-jenisnya yang terdapat di kawasan Provinsi Daerah Istimewa Aceh. 29. Ali Hasymy menulis buku yang bertajuk Kebudayaan Aceh dalam Sejarah. Buku ini diterbitkan oleh Penerbit Benua di Jakarta tahun 1983. Adapun isi buku ini secara umum adalah uraian mengenai kebudayaan Aceh, filsafat- filsafatnya, dan sejarah perkembangan kebudayaan Aceh. 30. T.A. Hasan Husein, menulis buku yang bertajuk Upacara Tradisional Daerah Istimewa Aceh. Buku ini diterbitkan di Banda Aceh oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, dalam rangka Proyek IDKD Propinsi Daerah Istimewa Aceh. Buku ini berisikan deskripsi seputar upacara-upacara yang terdapat di daerah Aceh. Inilah sebahagian pustaka penting yang menjadi rujukan penulis dalam rangka mengkaji keberadaan tari saman di Blangkejeren, Nanggroe Aceh Darussalam. Keberadaan sumber tertulis ini menjadi dasar utama keilmuan penulis dalam rangka meneliti dan kemudian menganalisisnya berdasarkan multidisiplin dan interdisiplin ilmu, sebagaimana yang selama ini penulis peroleh dari kuliah di Program Studi Magister S-2 Penciptaan dan Pengkajian Seni, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara Medan. Selanjutnya penulis melakukan penelitian lapangan. Universitas Sumatera Utara

1.5.2 Penelitian Lapangan