Pakaian dan Properti Tari

Di nampan ada waru rendah Cabang rebah ke Lawe due Dari abang tidak mungkin berubah Biar pisau tancapkan kedada Jika turun hujan dari langit Menerimakah kiranya bumi Jika turun hujan dari langit Menerimakah kiranya bumi Di nampan ada waru rendah Cabang rebah ke Lawe due Dari abang tidak mungkin berubah Biar pisau tancapkan kedada Karena langkah kami segera bergegas Mohon izin kepada sanak saudara Sekiranya ada ucapan kami yang salah Mohon maaf kepada Ibu Bapak di sini….

4.9. Pakaian dan Properti Tari

Saman Pakaian saman umumnya terbuat dari kain warna hitam, yang diberi ukiran kerawang Gayo, seperti sapu tangan yang melilit di tangan penari Gayo dan kain hitam yang terikat di leher penari Gayo semuanya berwarna hitam dengan hiasan benang emas yang mengandung makna setiap warna yang dijahit pada kain tersebut, hiasan itu disebut kerawang Gayo Pada dasarnya warna benang untuk kerawang Gayo tersebut Universitas Sumatera Utara terdiri dari empat warna yang mempunyai arti lambang tertentu sesuai dengan sarak opat Suku gayo seperti berikut ini: warna benang, makna warna, makna hidup, makna kekuasaan. 1. Warna kuning lambang keangungan, kerajaan. 2. Warna hijau lambang kemakmuran. 3. Warna merah lambang keberanian. 4. Warna putih lambang kesucian. 1. Warna Kuning adalah lambang emas, padi menguning, pagi dan petang Reje Raja yang mengandung makna lambang kekayaan, keangungan dan kerajaan. 2. Warna hijau adalah lambang cinta kemakmuran, yang mengandung makna setia dan rakyat tumbuh menjadi penurut dan pengikut setia serta berkembangnya tali persaudaraan yang kental antara satu kampung dengan kampung yang lain. 3. Warna merah adalah lambang keberanian, yang mengandung makna berani melawan kezaliman, penjajah dan ketidakadilan. 4. Warna putih adalah lambang kesucian, yang mengandung makna kebersihan, keterus terangan untuk menyampaikan apapun pendapat dari siapapun, Petue orang yg di tuakan menasihati yang salah. Pakaian adalah simbol atau ciri khas suatu daerah. Atau ciri khas suatu kelompok, dan dari kebiasaan menjadi fenomena dan budaya. Pakaian tari Saman merupakan ciri khas penari saman yang terdiri dari empat bahagian, yaitu sebagai berikut: a Bahagian kepala yang disebut bulang atau topi, b Bahagian pakaian yang terdiri dari baju dan hiasan kalung, c Bayani bahagian bawah yakni celana dan sarung, dan Universitas Sumatera Utara d bahagian property yaitu gelang dan cincin. Gambar 4.1 Baju Penari Saman Contoh motif kerawang Gayo yang biasa diukir pada pakaian penari saman mengandung beberapa makna, dengan arti dan lambangnya adalah seperti berikut. 1. Motif selalu mengandung makna lambang kejujuran dan ketulusan hati serta keikhlasan. Contoh motif selalu : 2. Motif puter tali mengandung makna lambang persatuan dan kesatuan Motif Selalu Motif Sesirung Motif Pucuk Rebung Motif Gegaping Dada Kupang Motif Leladung Baju Pokok Motif Leladu Motif Mata Itik Motif Puter Universitas Sumatera Utara Contoh motif puter tali : 3. Motif leladu mengandung makna lambang kebersamaan, duduk sama rendah tegak sama tinggi. Contoh motif laldu : 4. Motif sesirung mengandung makna lambang saling bantu membantu antara sikaya dan si miskin serta saling asah, asih dan asuh. Contoh motif sesirung : 5. Motif pucuk rebung mengandung makna lambang keadilan, tidak berat sebelah dan dapat melindungi segenap lapisan rakyat. Contoh motif pucuk rebung : 6. Motif mata itik pada pita kain merah keseluruhannya disebut ruje rino mengandung makna lambang petunjuk ulama tentang ilmu dunia dan akhirat serta lahir dan batin. Contoh motif mata itik : Universitas Sumatera Utara 7. Motif gegaping mengandung makna lambang ketaatan terhadap Agama dan mempertahankan adat istiadat serta budaya. Contoh motif gegaping : 8. Motif tulen niken mengandung makna lambang kewajiban membela diri sewaktu diserang dengan syarat jangan mengganggu tapi juga tidak ingin diganggu. Contoh motif tulen niken : 9. Motif emun berangkat mengandung makna lambang usaha memperbaiki kehidupan dengan perobahan sistem berdasarkan yang hak dengan yang batil, serta perpindahan tempat menetap untuk perbaikan kehidupan tersebut. Contoh motif emun berangkat: Jenis pakaian dan perhiasan yang dipakai oleh penari saman ialah sebagai berikut ini: 1. Bulang teleng bulang kerawang betajuk. 2. Ikotni rongok sapu tangan rongok. 3. Baju pokok baju kantong. Universitas Sumatera Utara 4. Upuh pawak pawak kerawang. 5. Suel naru. 6. Ikotni pumu sapu tangan 7. Dada kupang kalung. 8. Sensim ketip. 9. Tajuk kepies. I. Bagian Kepala yang disebut Bulang atau Topi Bulang teleng Topi serderhana yang melingkar dikepala Bulang teleng disebut juga bulang kerawang Betajuk yaitu topi hias untuk kepala penari. Bahan bulang teleng ini terdiri dari kain hitam 4 persegi yang diberi ukiran kerawang dan ruje rino. Kain tersebut dilipat menjadi 3 segi lalu digulung dan dibentuk melingkar sehingga pas di kepala. Di dekat ujungnya yang berlebih diberi ikatan. Bahagian ujungnya yang berlebih dipakai dibahagian kiri kepala. Tajuk kepies juga di cucukkan di bahagian kiri bulang teleng. Dalam perkembangan selanjutnya demi kepraktisan maka bulang teleng ini sering diganti dengan bulang rekal yaitu lipatan-lipatan kain hitam yang memanjang dipertemukan ujungnya sehingga berbentuk bulat dan dibahagian hitamnya diberi kerawang Gayo Gambar 4.2 Bulang Teleng atau Bulang Rek Universitas Sumatera Utara 1. Ikotni Rongok disebut juga sapu tangan rongok. Ikotni rongok ini berbentuk sapu tangan warna merah dengan ukiran kerawang Gayo. Saputangan tersebut diikatkan dileher setelah dilipat menjadi segitiga serta ujung sudutnya kesebelah bawah. 2. Baju Pokok disebut juga dengan Baju Kantong, atau juga disebut Baju Lokop karena asal motif Kerawangnya berasak dari Lokop di Aceh Timur, sedangkan pola bajunya berasal dari Blangkejeren. Baju tersebut disebut dengan Baju Kantong, karena pada mulanya baju ini diberi berkantong dibahagian bawah sebelah kiri yaitu, untuk tempat rokok daun nipah. Kini kantong pada baju Motif Mata itik Motif Leladu Motif Sesirung Motif Mata Itik Motif Leladu Motif Sesirung Universitas Sumatera Utara tersebut ditiadakan supaya tidak akan mengganggu gerakan para penari. Ukuran baju pokok penari ini biasanya pas-pasan dengan badan para penari saman. Dibahagian depan baju diberi 3 buah bentuk tiang dari motif selalu dan Tulen Niken. Ketiga buah tiang ini melambangkan ke 3 waktu sembahyang yaitu Zuhur,Ashyar, dan Magrib. Sedangkan 2 buah tiang pada bahagian belakang baju melambangkan 2 waktu sembahyang, yaitu Isya dan Subuh. Baju untuk penari ini pernah juga dibedakan antara Pengangkat, Pengapit dan penari lainnya. Begitu pula dulu paling bawah baju tersebut diberi Lelayang yaitu, rantai dengan Umbai-Umbai dari logam putih. Tapi sekarang sering ditiadakan karena mengganggu gerakan para penari. Baju Pengangkat memakai Selempang merah 2 buah yang disilangkan di dada dan untuk Pengapit memakai 2 buah selempang merah sejajar di dada, sedangkan penari-penari lainnya tanpa selempang. Gambar 4.3 Contoh Baju Pokok Bahagian Depan Universitas Sumatera Utara Gambar 4.4 Contoh Baju Pokok Bahagian Belakang Universitas Sumatera Utara 3. Upuk Pawak ini disebut juga dengan Pawak Kerawang, yaitu sarung yang di sarungkan dari pinggang hingga lutut. Upuh Pawak dibuat dari kain hitam yang diberi ukiran kerrawang dan Ruje Rino pada bahagian bawahnya serta beberapa buah kain motif tiang sampai keatas dengan memakai Ruje Rino juga. Gambar 4.5 Contoh Upuk Pawak 4. Suel Naru ialah celana panjang dari kain hitam yang diberi Ruje Rino dan ukiran Kerawang Gayo pada bahagian ujung bawah kakinya serta diberi bentuk tiang pada bahagian tengah samping luar kiri dan kanan. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.6 Contoh Suel Naru 5. Ikotni Pumu ialah sapu tangan berwarna kuning tanpa kerawang. Ikotni Pumu ini dilipat terlebih dahulu sebelum diikatkan pada pergelangan tangan tangan dengan ujung sudutnya ke arah jari-jari. Gambar 4.7 Contoh Ikotni Pumu Universitas Sumatera Utara 6. Dada kupang ialah kalung atau Sapu tangan yang dipakai di kalung penari. 7. Mensim ketep ialah sejenis hiasan yang dipakai pada jari penari saman Gayo. 8. Tajuk kepies berasal dari daun sejenis tanaman yang harum baunya, dan hanya terdapat di hutan-hutan. Karena tanaman ini sekarang sangat langka, maka sekarang tanaman tersebut diganti dengan daun pandan. Tajuk kepies tersebut dipasang pada bulang telengbulang rekal bahagian kiri sebanyak 5 helai kecuali untuk pengangkat 7 helai. Bila tajuk kepies tersebut dijalin seperti bentuk kipas yang disebut kepies jermat. Untuk kepraktisannya kepies ini dapat dibuat juga dari plastik. Gambar 4.8 Contoh Tajuk Kepies 9. Gelang dipakai di tangan kiri dan tangan kanan. Biasanya gelang penari ini terbuat dari logam yang berwarna putih. Namun pada saat ini, terkadang gelang Universitas Sumatera Utara tersebut tidak dipakai lagi oleh para penari saman, dikarenakan bahan tersebut kini sudah langka didapat oleh mereka namun juga alasan mereka tidak memakai lagi gelang tersebut, dikarenakan mereka mengganggap agar gerak tangan mereka lebih gesit dan dinamis. Selain pakaian dan perhiasan yang tersebut di atas, pada tari saman dikenal pula alat-alat berikut sebagai perlengkapan pertunjukan tari saman. Ulos use ialah tikar kecil panjang berukir warna-warni dan bahannya dibuat dari bahan daun bengkuang. Bisanya tikar inilah yang dipakai sebagai alas duduk para penari saman. 10. Bantal kenunulen saman gunanya sebagai bantal tempat duduk penari yang diletakkan di atas alas use. Bantal ini terbuat dari sumpit yang dianyam berwarna-warni dan diisi dengan daun pisang tua, jerami atau dedak serta diberi daun pandan supaya wangi. Bantal ini biasanya dipakai oleh penari saman jalu saman untuk bertanding. 11. Kipas yang dimaksud dengan kipas disini adalah, kipas yang berupa kain selendang berkerawang yang dipegang oleh para gadis-gadis yang duduk di belakang penari saman pada saman jalu. Penari saman akan dikipas-kipas oleh gadis-gadis tersebut apabila si penari mulai berkeringat. Selain pakaian dan perhiasan yang tersebut di atas, pada tari saman dikenal pula alat-alat berikut sebagai perlengkapan pertunjukan tari. 1. Ulos Use Universitas Sumatera Utara Ulos Use ialah tikar kecil panjang berukir warna-warni dan bahannya dibuat dari bahan daun bengkuang. Bisanya tikar inilah yang dipakai sebagai alas duduk para penari Saman. 2. Bantal Kenunulen Saman. Bantal Kenunulen Saman gunanya sebagai bantal tempat duduk penari yang diletakkan di atas Alas Use. Bantal ini terbuat dari sumpit yang dianyam berwarna-warni dan diisi dengan daun pisang tua, jerami atau dedak serta diberi daun pandan supaya wangi. Bantal ini biasanya dipakai oleh penari Saman Jalu. Saman untuk bertanding . 3. Kipas Yang dimaksud dengan kipas disini adalah, kipas yang berupa kain selendang berkerawang yang dipegang oleh para gadis-gadis yang duduk di belakang penari Saman pada Saman jalu Saman Tanding . Penari Saman akan dikipas- kipas oleh gadis-gadis tersebut apabila si penari mulai berkeringat.

4.10. Bentuk Penyajian Tari Saman