Notasi dan Transkripsi Lagu Proses Pentranskripsian

BAB VI STRUKTUR MUSIK TARI SAMAN

6.1 Notasi dan Transkripsi Lagu

Dalam ilmu-ilmu musik musikologi dan etnomusikologi, dalam rangka melakukan analisis musik, perlu dilakukan visualisasi bunyi ke dalam bentuk simbol- simbol bunyi yang disebut notasi. Pekerjaan ini dilakukan untuk mempermudah setiap orang dalam melakukan analisis musik. Proses visualisasi atau pemindahan dimensi bunyi musik saman ke dalam bentuk visual ini, penulis pindahkan ke dalam bentuk notasi balok dalam garis paranada. Garis paranada terdiri dari 4 spasi dan 5 garis, ditambah garis-garis dan spasi-spasi bantu di atas dan di bawahnya. Kunci dari garis Universitas Sumatera Utara paranada ini adalah kunci G, karena vokal yang disajikan biasa menggunakan tanda kunci G, atar trebel. Dalam kerja etnomusikologi, tujuan penggunaan notasi balok, yaitu untuk mencatat semua karakter-karakter musik, baik secara umum preskirptif maupun secara detail dan mendalam deskriptif. Kedua jenis notasi ini memiliki keunggulan- keunggulan dan kelemahan-kelemahan masing-masing. Sebaiknya pemilihan bentuk notasi ini disesuaikan dengan tujuan menganalisis musik dan transfer pengetahuan kepada para pembaca dan penganalisis musik lainnya. Dalam suatu komposisi musik, terdapat dua jenis notasi yang ditawarkan oleh Charles Seeger, yaitu notasi preskriptif dan deskriptif. Dalam penulisan notasi ini, penulis memilih pendekatan preskriptif untuk mencatat bunyi yang didengar secara umum saja. Adapun proses visualisasi bunyi musik ini dalam disiplin etnomusikologi dinamakan transkripsi. Dengan mentranskripsikan bunyi ke dalam bentuk notasi, maka setiap orang dapat melihat dan memainkan kembali apa yang ia dengar. Untuk mempermudah kerja notasi ini, penulis tidak menuliskan semua instrumen yang dipakai dalam ensambel musik saman Gayo di Blangkejeren Aceh. Penulis hanya mentranskripsi musik vokal atau nyanyian, yang dalam hal ini sebahagian besar dalam konteks hiburan maupun pertandingan saman jalu.

6.2 Proses Pentranskripsian

Untuk mendapatkan transkripsi lagu-lagu saman di Blangkejeren Nanggroe Aceh Darussalam, ada beberapa langkah yang penulis lakukan, sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1. Untuk mendapatkan rekaman lagu-lagu saman, penulis merekam langsung lagu- lagu yang penulis nyanyikan dalam konteks pertunjukan saman, di berbagai peristiwa seni lokal maupun nasional. 2. Rekaman tersebut didengarkan secara berulang-ulang agar mendapatkan hasil yang maksimal, dan kemudian ditranskripsikan ke dalam bentuk notasi. 3. Pendekatan transkripsi yang dilakukan adalah pendekatan preskriptif, yaitu menuliskan perjalanan melodi secara makro dan garis besar saja. Tujuannya adalah untuk memperlihatkan bagaimana struktural umum lagu-lagu saman dalam konteks mengiringi tarian saman di Gayo. 4. Melodi lagu-lagu saman ditulis dengan notasi Barat agar dapat lebih mudah dimengerti, karena dalam notasi Barat tinggi dan rendahnya nada, pola ritme, dan simbol-simbol, terlihat lebih jelas ditransmisikan kepada para pembaca, melalui tanda-tanda dalam garis paranada.

6.3 Sampel Lagu