Upacara Pesta Khitan Sunat Rasul

oleh agama maupun norma-norma sosial. Dalam kebudayaan masyarakat Gayo Aceh Darussalam pada upacara nikah kawin ini terdapat beberapa tahapan kegiatan: peminangan, menyorong tanda, kenduri, pernikahan menurut agama, berinai, peresmian secara adat, dan menghantar pengantin lelaki bersanding. Penggunaan seni saman dalam upacara pernikahan adalah pada saat kedua mempelai duduk di atas pelaminan. Biasanya disertai dengan dipertunjukan seni barzanji, marhaban, rateeb, dan nasyid.

3.3.2.2 Upacara Pesta Khitan Sunat Rasul

Acara berkhitan sunat Rasul merupakan salah satu aktivitas dalam peradaban Islam. Berdasarkan hukum Islam, berkhitan adalah wajib ‘ain—wajib dilakukan oleh setiap individu muslim, sesuai ajaran Nabi Muhammad. Usia untuk berkhitan tidak ada ketentuannya, tetapi biasanya untuk anak perempuan dilakukan setelah berusia lebih setahun, anak lelaki lebih dari tujuh tahun menjelang akil baligh usia remaja. Biasanya pada saat anak dikhitan, disertai acara yang berhubungan dengan adat-istiadat, yaitu kenduri Peusijuk sebagai rasa syukur dan mohon keselamatan kepada Allah. Dalam budaya Aceh, acara khitanan ini dilaksanakan menurut hari baik dan bulan baik, biasanya Sya’ban, Syawal, Zulhijjah atau Zulkaidah. Sesuai dengan penanggalan Islam, berdasarkan pada siklus tahun qamariah siklus bulan mengedari bumi, 57 57 Di dunia ini ada pelbagai sistem kalender yang digunakan oleh manusia. Ada yang mengikut sistem bumi mengedari matahari seeperti kalender Masehi. Ada pula yang mengikut bulan mengelilingi bumi seperti kalender Islam dan Jawa. Ada juga kalender-kalender lain seperti China, Thailand, Batak Toba, Karo, Simalungun dan lainnya. dimulai dari tahun awal kali Nabi Muhammad dan pengikutnya hijrah migrasi sementara dari Mekah ke Medinah. Universitas Sumatera Utara Acara khitan untuk anak lelaki biasanya dilangsungkan dengan meriah. Sehari sebelum anak dikhitan, ia diarak keliling kampung, didandani seperti layaknya seorang pengantin, dan ditepung tawari, yaitu aktivitas memercikkan air peusijuk 58 Pada hari yang ditentukan, anak tersebut dikhitan. Setelah selesai dikhitan ditidurkan di sebuah ranjang. Beberapa masa kemudian, didudukkan di pelaminan. Di depan pelaminan disediakan nasi balai ketan kuning yang telah dimasak, ayam panggang dan telur rebus, yang ditempatkan pada kotak-kotak bertingkat. Saat anak didudukkan di pelaminan inilah biasanya dipersembahkan berbagai-bagai kesenian Aceh seperti hadrah, silat, nasyid, rateeb, saman dan lain-lainnya. Kesenian hadrah dan nasyid dianggap sebagai bahagian dari seni Islam. Manakala seni silat pula dipandang sebagai ketangkasan laskar Aceh dalam melindungi orang-orang yang perlu dilindunginya. Dengan demikian, seni pertunjukan Aceh tetap dilakukan dalam aktivitas khitanan ini. ke tubuh yang dituju agar selamat. Anak ini ditandu di atas balai-balai tandu yang dihias atau kursi yang dihias. Pada saat prosesi biasanya dipersembahkan seni silat dan hadrah yang secara konseptual dianggap sebagai pembuka jalan iring-iringan tersebut.

3.3.2.3 Upacara Menabalkan Nama Anak