K OMITMEN P ENGEMBANGAN E KONOMI K REATIF

3.8 K OMITMEN P ENGEMBANGAN E KONOMI K REATIF

Pekan Produk Kreatif Indonesia 2009 yang diselenggarakan bulan Juni lalu, merupakan suatu event konsolidasi para Aktor atau Helix yang memiliki peran penting dalam pengembangan industri kreatif Indonesia. Beberapa komitmen telah berhasil dinyatakan oleh aktor-aktor tersebut, khususnya dari Pemerintah dan Bisnis.

3.8.1 Bisnis Komitmen-komitmen yang diberikan Aktor Bisnis dalam pengembangan industri kreatif nasional adalah:

1. Membuat direktori perdagangan yang langsung terhubung dengan ekspor impor berbagai negara, dengan cara mengembangkan e-commerce kerajinan; contoh: tradeworld.com dan exportimporaustralia.com, sehingga membuat pasar rotan Indonesia dikenal oleh dunia internasional 2. Menjadikan waytodeal.com sebagai portal UKM untuk memasarkan produknya 3. Memberikan informasi dan peluang bisnis kepada UKM dengan mudah dan murah 4. Mengumpulkan seluruh pemilik TV untuk menayangkan film animasi lokal di TV di Indonesia (KADIN) 5. Fasilitas pendaftaran HaKI (KADIN)

3.8.2 Departemen Perindustrian Komitmen-komitmen yang diberikan Departemen Perindustrian dalam pengembangan industri kreatif nasional adalah: 1. Membuat Lembaga Sertifikasi Profesi

2. Memberikan fasilitas Karya Cipta Software 3. Membuat fasilitas Pusat Inkubator Bisnis 4. Meningkatkan pendidikan masyarakat 5. Mendorong pertumbuhan industri lokal 6. Program fasilitasi pengembangan industri software 7. Rencana aksi industri software antara lain dengan menerapkan standar kompetensi sdm TIK untuk industri software, pendirian & fasilitasi pusat pengembangan software komputer untuk teknologi kreatif digital, inkubator bisnis 8. Fokus pengembangan ICT: masyarakat yang sejahtera melalui ICT, meningkatkan kualitas pendidikan, menciptakan masyarakat cerdas, mendorong pertumbuhan industri lokal, mendorong budaya pasar yang nyaman aman terjangkau 9. 2025 industri telematika menjadi industri yang tangguh

3.8.3 Departemen Pendidikan Nasional Komitmen-komitmen yang diberikan Departemen Pendidikan Nasional dalam pengembangan industri kreatif nasional

adalah:

1. Pemanfaatan Teknologi Informasi untuk mendukung tata pemerintahan yang baik, dilihat dari transparansi dan akuntabilitas 2. Sebagai cara berkomunikasi yang vertikal (menteri kepada bawahannya, dan sebaliknya)dan horizontal (komunitas pembelajaran) 3. Penguatan kemampuan adaptif (kurikulum SMK) 4. Kemitraan antara SMK dengan dunia industri 5. UU SISDIKNAS memperlakukan satuan pendidikan ―otonom‖ melalui:  Manajemen berbasis sekolah (BOS, KTSP)  Otonomi PT dan otonomi keilmuan  Perlakuan sebagai badan hukum melalui UU BHP 6. Untuk memberikan ruang bagi kreativitas, inovasi, dan entrepreneurship pemerintah tidak MENYERAGAMKAN KURIKULUM melalui KURIKULUM NASIONAL

3.8.4 Departemen Komunikasi dan Informatika

Komitmen-komitmen yang diberikan Departemen Komunikasi dan Informatika dalam pengembangan industri kreatif nasional adalah:

1. Dorongan dan fasilitasi oleh DEPKOMINFO terutama untuk mendorong turunnya tarif internet dan mencegah terjadinya kartel 2. Fasilitasi pembangunan jaringan akses telekomunikasi dan internet pedesaan serta pemberdayaan UKM dengan penyediaan sarana dan prasarana akses internet dan e-UKM 3. Pembuatan cetak biru tentang e-business 4. Regulasi untuk memberi kepastian dan jaminan hukum dalam pelaksaan e-business 5. UU ITE sebagai landasan utama dan standar 6. Menyiapkan blue print untuk menyepakati hal-hal teknis dalam UU ITE 7. Menyiapkan RPP ITE terkait penyelenggaraan transaksi elektronik, CA, dan lawful interception 8. Lelang BWA(Broadband Wireless Access) bagi tarif internet yang kompetitif

3.8.5 Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Komitmen-komitmen yang diberikan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata dalam pengembangan industri kreatif

nasional adalah: A. KEBIJAKAN

1. Keseimbangan antara pelestarian dan pengembangan 2. Menjamin keberagaman unsur kebudayaan 3. Keterpaduan antara pembinaan, pengelolaan dan pemanfaatan. 4. Pengembangan sdm inovatif 5. Perlindungan hak kekayaan intelektual 6. Penciptaan jejaring (networking) antar pelaku industri budaya B. PROGRAM & KEGIATAN

1. Stimulus film dengan pembebasan pajak dan bea masuk peralatan film 2. Pendekatan persuasif dengan mengajak Presiden dan jajarannya untuk menonton film 3. Membicarakan masalah kredit melalui bank untuk biaya pembuatan film 4. Pelaku kreatif akan terus diapresiasi agar dapat terus mengembangkan kreativitasnya 5. Menjadikan jamu sebagai salah satu brand image Indonesia 6. Program pengembangan nilai budaya

7. Program pengelolaan keragaman nilai budaya 8. Program pengelolaan kekayaan budaya 9. Program pengembangan industri budaya

3.8.6 Departemen Perdagangan Komitmen-komitmen yang diberikan Departemen Perdagangan dalam pengembangan industri kreatif nasional adalah: 1. Terbukanya akses terhadap talenta kreatif dan potensi kreatif.

a. Pengembangan portal ekonomi kreatif b. Pemetaan produk kreatif unggulan nasional c. Kajian pengembangan ekonomi kreatif

2. Terciptanya industri kreatif berdaya saing melalui pengelolaan pelayanan distribusi dan komersialisasi karya insan kreatif yang sesuai

a. Aktivasi Tahun Indonesia Kreatif & ekonomi kreatif (promosi, public relation, publikasi, co-branding) b. Aktivasi ACI (Aku Cinta Indonesia)

3. Kapasitas dan penguasaan teknologi yang tinggi, melalui pemberdayaan & penghargaan bagi insan kreatif 4. Distribusi bahan baku yang mendukung tumbuh kembangnya industri kreatif 5. Kebijakan dan Regulasi distribusi output industri kreatif yang sesuai dan mendukung penghargaan terhadap karya insan kreatif, dan lahirnya identitas lokal daerah

3.8.7 Kementerian Negara Koperasi dan UKM Komitmen-komitmen yang diberikan Kementrian Negara Koperasi dan UKM dalam pengembangan industri kreatif nasional

adalah: 1. Mendukung stimulus pajak terkait dengan PPh dan PPn Industri Kreatif khususnya untuk sektor musik, film,

fotografi, serta penerbitan dan percetakan. 2. Mendukung program penjaminan bagi Industri Kreatif 3. PNM akan diminta untuk membuat skema yang khusus bagi Industri Kreatif 4. Mendukung perumusan alternatif pola pembiayaan bagi industri kreatif

3.8.8 Pemerintah – Perbankan

Komitmen-komitmen yang diberikan Perbankan dalam pengembangan industri kreatif nasional adalah: 1. Definisi Industri Kreatif belum masuk dalam nomenklatur Perbankan. Perbankan, khususnya Bank Indonesia bersedia

untuk melakukan pembahasan kemungkinan Sektor Industri Kreatif dapat dimasukkan dalam Nomenklatur Perbankan 2. Skema analisis resiko kredit untuk Industri kreatif sudah mulai dipertimbangkan Perbankan, namun permasalahan mekanisme Valuasi Intelektual sebagai Agunan masih belum dapat diatasi, dan akan terus diupayakan solusinya. 3. Skema PKBL untuk Industri Kreatif yang dilakukan melalui BUMN 4. BNI sudah membuat MoU dengan Departemen Perdagangan dalam pembiayaan Industri Kreatif, dengan fokus pada subsektor: Arsitektur, Periklanan, Fesyen, Layanan Piranti Lunak, Penerbitan & Percetakan, Kerajinan 5. BI, BNI, Mandiri berkomitmen membina Pelaku Kreatif yang BELUM BANKABLE menjadi BANKABLE 6. Bank Mandiri menyediakan Program Kemitraan dan Wirausaha Muda yang dapat dimanfaatkan Pelaku Kreatif

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24