B ERBASIS P ERDAGANGAN I NTERNASIONAL : J UMLAH , % K ONTRIBUSI DAN P ERTUMBUHAN D ARI E KSPOR , I MPOR DAN N ET T RADE

4.3 B ERBASIS P ERDAGANGAN I NTERNASIONAL : J UMLAH , % K ONTRIBUSI DAN P ERTUMBUHAN D ARI E KSPOR , I MPOR DAN N ET T RADE

4.3.1 Perdagangan Internasional Sektor Industri Kreatif Kecuali tahun 2003, nilai total ekspor Sektor Industri Kreatif selalu mengalami peningkatan dari tahun 2002 sampai

2008, bahkan nilai ekspor tahun 2008 sebesar Rp. 114, 9 triliun, sudah hampir mencapai 2x nilai ekspor tahun 2002 sebesar 58,4 triliun. Peningkatan ekspor sepanjang tahun ini merupakan indikasi yang menggembirakan, khususnya tahun 2007 dan 2008, dimana krisis global sudah melanda pasar internasional.

Nilai ekspor Sektor Industri Kreatif jauh melampaui nilai impornya, sehingga Net Trade atau Net Export selalu bernilai positif sepanjang tahun 2002-2008. Bahkan nilai impor industri kreatif tidak pernah lebih dari 10% dari nilai ekspor setiap tahun, dan sekitar 90% nilai ekspor Sektor Industri Kreatif tersebut diberikan terhadap cadangan devisa nasional. Besarnya selisih nilai ekspor dan impor Sektor Industri Kreatif dapat diartikan bahwa Sektor Industri Kreatif tidak memiliki ketergantungan yang besar terhadap impor.

Keteraturan lain yang dapat dilihat yaitu bahwa peningkatan atau penurunan nilai ekspor juga diikuti dengan peningkatan atau penurunan nilai impor. Korelasi ekspor impor ini tidak konsisten hanya pada tahun 2006.

Nilai ekspor yang dicatat dalam studi ini belum termasuk subsektor-subsektor jasa seperti, Subsektor Televisi dan Radio. Subsektor Piranti Lunak, Subsektor Riset dan Pengembangan, dan Subsektor Seni Pertunjukan. Padahal produk-produk televisi nasional sudah ada yang ditayangkan di luar negeri. Produk-produk piranti lunak nasional juga sudah ada yang dikonsumsi di luar negeri, juga Seni Pertunjukan sudah banyak yang ditampilkan di luar negeri. Namun pencatatan ekspor impor di subsektor-subsektor intangible ini belum cukup baik hingga saat ini.

2007 2008 Nilai Ekspor

Nilai Impor

Net Trade Miliar Rupiah

Gambar 4-16 Nilai Ekspor, Impor dan Net Trade Sektor Industri Kreatif 2002-2008 (Miliar Rupiah) Rata-rata pertumbuhan ekspor tahun 2002-2008 mencapai 12,2%, rata-rata pertumbuhan impor 17,16% dan Rata-rata

pertumbuhan Net Trade 11,87%. Ekspor dan Net Trade hanya mengalami penurunan (pertumbuhan negatif) pada tahun 2003, pada tahun lainnya Ekspor dan Net Trade tumbuh positif. Sementara itu impor cukup berfluktuasi, dimana tahun 2003 dan 2006 pertumbuhan bernilai negatif, dan positif pada tahun lainnya.

Keteraturan lain yang dapat dilihat yaitu bahwa peningkatan atau penurunan nilai ekspor juga diikuti dengan peningkatan atau penurunan nilai impor. Hal ini dapat diartikan bahwa ekspor berbanding lurus dengan impor. Korelasi ekspor impor ini tidak konsisten hanya pada tahun 2006.

Nilai ekspor yang dicatat dalam studi ini belum termasuk subsektor-subsektor jasa seperti, Subsektor Televisi dan Radio. Subsektor Piranti Lunak, Subsektor Riset dan Pengembangan, dan Subsektor Seni Pertunjukan. Padahal produk-produk televisi nasional sudah ada yang ditayangkan di luar negeri. Produk-produk piranti lunak nasional juga sudah ada yang dikonsumsi di luar negeri, juga Seni Pertunjukan sudah banyak yang ditampilkan di luar negeri. Namun pencatatan ekspor impor di subsektor-subsektor intangible ini belum cukup baik hingga saat ini.

124

Pertumbuhan Ekspor

Pertumbuhan Impor

Pertumbuhan Net Trade

Gambar 4-17 Pertumbuhan Ekspor, Impor dan Net Trade Sektor Industri Kreatif 2002-2008

4.3.2 Perbandingan terhadap Nasional Meskipun kontribusi ekspor Sektor Industri Kreatif menunjukkan trend peningkatan sepanjang tahun 2002-2008, namun

jika dibandingkan dengan ekspor nasional, kontribusi ekspor industri kreatif memiliki kecenderungan semakin kecil dari tahun 2002-2008. Ekspor industri kreatif tahun 2002 mencapai 11,4% dari ekspor nasional. Persentase kontribusi terus menurun hingga hanya mencapai 7,5% di tahun 2008. Hal ini menunjukkan bahwa kecepatan pertumbuhan ekspor industri kreatif masih lebih lambat dari kecepatan pertumbuhan ekspor nasional.

EKSPOR NASIONAL

EKSPOR INDUSTRI KREATIF

Gambar 4-18 Ekspor Nasional dan Ekspor Industri Kreatif 2002-2008 dalam Miliar Rupiah Seperti halnya ekspor, impor industri kreatif juga mengalami penurunan kontribusi sepanjang tahun jika dibandingkan

dengan impor nasional. Tahun 2002 impor industri kreatif mencapai 1,6% dari impor nasional, dan hanya 0,8% di tahun 2008. Indikasi ini dapat diartikan positif, dimana sektor-sektor perekonomian lainnya lebih tergantung kepada impor dibandingkan Sektor Industri Kreatif. Selain itu, kontribusi impor industri kreatif terbilang sangat kecil, terutama di tahun 2008 yang hanya sebesar 0,8% dari total impor nasional.

IMPOR NASIONAL

IMPOR INDUSTRI KREATIF

Gambar 4-19 Impor Nasional dan Impor Industri Kreatif 2002-2008 dalam Miliar Rupiah Net Trade atau Net Export yang dihasilkan Sektor Industri Kreatif menunjukkan kinerja yang sangat baik. Kontribusi Net

Trade industri kreatif berkisar 22-27% dari tahun 2002-2007. Kontribusi ini meningkat tajam di tahun 2008 menjadi 41,7%. Semakin besar Net Trade maka semakin besar pula cadangan devisa negara yang dihasilkan. Cadangan devisa itu sendiri merupakan salah satu instrumen menstabilkan perekonomian nasional. Melalui data yang ditunjukkan pada

NET TRADE

NET TRADE INDUSTRI KREATIF

Gambar 4-20 Net Trade Nasional dan Net Trade Industri Kreatif 2002-2008 dalam Miliar Rupiah

4.3.3 Perdagangan Internasional Subsektor Industri Kreatif Subsektor-subsektor industri kreatif yang selalu memiliki Net Trade positif sepanjang tahun 2002-2008, yaitu nilai ekspor

lebih besar dari nilai impor adalah Subsektor Fesyen, Subsektor Kerajinan, Subsektor Musik, Subsektor Penerbitan dan Percetakan dan Subsektor Pasar Barang Seni.

Subsektor-subsektor industri kreatif yang selalu memiliki Net Trade negatif sepanjang tahun 2002-2008, yaitu nilai ekspor lebih kecil dari nilai impor adalah Subsektor Film, Video dan Fotografi, Subsektor Periklanan dan Subsektor Arsitektur.

Subsektor Desain memiliki Net Trade positif pada tahun 2003, 2006, 2007, dan Net Trade negatif pada tahun 2002, 2004, 2005 dan 2008. Subsektor Permainan Interaktif memiliki Net Trade positif di tahun 2002, 2004 dan 2008, sedangkan pada tahun 2003, 2005, 2006 dan 2007 Net Trade Subsektor Permainan Interaktif bernilai negatif. Informasi selengkapnya mengenai Ekspor, Impor dan Net Trade masing-masing subsektor pada tahun 2002-2008 ditunjukkan pada gambar berikut.

-301.867 -1.000.000 -284.953

Nilai Ekspor

Nilai Impor

Net Trade

Nilai Ekspor

Nilai Impor Net Trade

Film, Video, Fotografi

-87.616 Nilai Ekspor

Nilai Impor

Net Trade

Nilai Ekspor

Nilai Impor

Net Trade

-62.357 Nilai Ekspor

Nilai Impor

Net Trade

Nilai Ekspor

Nilai Impor

Net Trade

Penerbitan dan Percetakan

Nilai Ekspor

Nilai Impor

Net Trade

Nilai Ekspor

Nilai Impor

Net Trade

Permainan Interaktif

Pasar dan Barang Seni

-14.984 - -8.044

Nilai Ekspor

Nilai Impor

Net Trade

Nilai Ekspor

Nilai Impor

Net Trade

Gambar 4-21 Nilai Ekspor, Impor dan Net Trade 14 Subsektor Industri Kreatif 2002-2008 (Miliar Rupiah)

4.3.4 Perbandingan 14 Subsektor Industri Kreatif Subsektor Fesyen dan Kerajinan merupakan subsektor yang mendominasi nilai ekspor industri kreatif. Kontribusi ekspor

tertinggi berasal dari Subsektor Fesyen dengan rata-rata 2002-2008 sebesar Rp. 50,35 triliun atau sekitar 63%, diikuti Subsektor Kerajinan dengan ekspor sebesar Rp. 26,49 triliun atau sekitar 33%. Subsektor dengan rata-rata kontribusi ekspor terkecil adalah Subsektor Arsitektur senilai Rp. 150 juta.

Subsektor dengan rata-rata nilai impor 2002-2008 terbesar adalah Subsektor Kerajinan, yaitu sebesar Rp. 2,8 triliun atau sekitar 43%, diikuti oleh Subsektor Desain sebesar Rp. 2,05 triliun atau sekitar 32%, dan Subsektor Fesyen sebesar Rp. 1,2 triliun atau sekitar 19%. Subsektor dengan rata-rata kontribusi impor terkecil adalah Subsektor Arsitektur dengan nilai Rp. 1,97 miliar.

Subsektor dengan rata-rata nilai Net Trade 2002-2008 terbesar adalah Subsektor Fesyen senilai Rp. 49,1 triliun atau sekitar 67%, Subsektor Kerajinan dengan nilai Rp.23,6 triliun atau sekitar 32% dan Subsektor Musik dengan nilai Rp. 300,5 miliar atau sekitar 1%.

Subsektor-subsektor industri kreatif intangible atau yang berbasis digital belum memiliki dokumentasi ekspor yang cukup baik. Kesulitan dokumentasi dapat disebabkan oleh berbagai hal, misalnya transaksi dilakukan melalui internet, sehingga tidak terdokumentasi pada pencatatan HS yang dilakukan oleh Bea dan Cukai.

Informasi selengkapnya mengenai perbandingan ekspor, impor dan Net Trade tahun 2002-2008 ditunjukkan pada tabel- tabel dan gambar-gambar berikut.

Tabel 4-8 Perbandingan Ekspor Sektor Industri Nasional 2002-2008 (miliar Rp)

NO LAPANGAN USAHA INDUSTRI KREATIF

1 FESYEN 36.269,93 35.261,90 45.563,82 51.042,26 54.714,62 57.908,31 71.695,51 50.350,91 2 KERAJINAN

20.108,11 19.608,20 21.741,50 22.673,16 27.292,61 34.351,71 39.673,98 26.492,75 3 DESAIN

1.111,98 1.499,86 1.843,69 2.169,72 2.214,05 2.396,03 2.892,01 2.018,19 4 MUSIK

724,46 1.004,43 379,26 225,99 238,30 131,41 77,82 397,38 5 PENERBITAN DAN PERCETAKAN

180,51 161,14 133,65 173,35 133,75 6 PERMAINAN INTERAKTIF

132,20 170,23 81,70 7 PASAR DAN BARANG SENI

72,28 132,48 61,62 9 FILM, VIDEO, DAN FOTOGRAFI

0,25 0,21 0,06 0,24 0,07 0,11 0,15 11 LAYANAN KOMPUTER DAN PIRANTI LUNAK

- - - 12 RISET DAN PENGEMBANGAN

- - - 13 SENI PERTUNJUKAN

- - - 14 TELEVISI DAN RADIO

Total

Tabel 4-9 Perbandingan Impor Sektor Industri Nasional 2002-2008 (miliar Rp)

NO LAPANGAN USAHA INDUSTRI KREATIF

1 KERAJINAN 1.985,51 1.948,94 2.156,09 2.949,87 2.894,02 3.736,26 4.068,14 2.819,83 2 DESAIN

1.427,10 1.172,03 2.145,55 2.454,67 1.552,01 2.135,66 3.528,56 2.059,37 3 FESYEN

811,69 656,13 790,75 981,44 1.169,43 1.654,50 2.381,02 1.206,42 4 FILM, VIDEO, DAN FOTOGRAFI

47,83 31,51 155,63 132,97 90,89 78,61 140,18 96,80 5 PERIKLANAN

51,97 76,90 111,68 116,86 102,25 140,12 67,74 95,36 6 LAYANAN KOMPUTER DAN PIRANTI LUNAK

17,59 54,74 46,45 93,69 83,42 133,90 95,17 75,00 7 MUSIK

63,52 62,38 81,18 106,37 78,14 86,31 29,79 72,53 8 PASAR DAN BARANG SENI

29,77 36,88 57,85 68,28 63,54 85,47 88,69 61,50 9 PENERBITAN DAN PERCETAKAN

1,09 1,96 1,97 11 PERMAINAN INTERAKTIF

- - - 12 RISET DAN PENGEMBANGAN

- - - 13 SENI PERTUNJUKAN

- - - 14 TELEVISI DAN RADIO

- - - Total

4.445,37 4.060,15 5.559,61 6.915,06 6.045,16 8.077,49 10.441,82 6.506,38 Tabel 4-10 Perbandingan Net Trade Sektor Industri Nasional 2002-2008 (miliar Rp)

NO LAPANGAN USAHA INDUSTRI KREATIF

1 FESYEN 35.458,23 34.605,77 44.773,08 50.060,82 53.545,19 56.253,81 69.314,49 49.144,48 2 KERAJINAN

18.122,60 17.659,25 19.585,41 19.723,29 24.398,58 30.615,45 35.605,84 23.672,92 3 MUSIK

676,62 972,92 223,63 93,02 147,41 52,80 (62,36) 300,58 4 PENERBITAN DAN PERCETAKAN

47,34 143,56 61,22 5 PASAR DAN BARANG SENI

56,93 67,84 46,54 6 PERMAINAN INTERAKTIF

(1,70) 75,06 6,71 7 LAYANAN KOMPUTER DAN PIRANTI LUNAK

- - - 8 RISET DAN PENGEMBANGAN

- - - 9 SENI PERTUNJUKAN

- - - 10 TELEVISI DAN RADIO

- - - 11 ARSITEKTUR

(315,13) 327,83 (301,87) (284,95) 662,03 260,36 (636,55) (41,18) 14 FILM, VIDEO, DAN FOTOGRAFI

(28,83) (35,17) (50,29) (65,73) (62,35) (85,03) (87,62) (59,29) Total

MUSIK

PERMAINAN INTERAKTIF

ARSITEKTUR

DESAIN

Rp2.018.189.186 PENERBITAN DAN

3% PERCETAKAN Rp133.753.092

PERIKLANAN RISET DAN 0%

Rp61.619.060 PENGEMBANGAN LAYANAN KOMPUTER DAN

0% Rp0 PIRANTI LUNAK

SENI PERTUNJUKAN 0% Rp0

TELEVISI DAN RADIO PASAR DAN BARANG SENI

Rp0 Rp64.130.479

FESYEN Rp50.350.907.543 63%

FILM, VIDEO, DAN FOTOGRAFI Rp2.210.174 0%

Gambar 4-22 Rata-Rata Jumlah dan % Kontribusi Ekspor Subsektor Industri Kreatif 2002-2008

PENERBITAN DAN

SENI PERTUNJUKAN PERCETAKAN

PERIKLANAN

ARSITEKTUR

Rp0 Rp72.528.463

RISET DAN

0% PENGEMBANGAN

PASAR DAN BARANG

TELEVISI DAN RADIO Rp96.802.869 Rp0 LAYANAN KOMPUTER 2%

0% DAN PIRANTI LUNAK Rp0

0% DESAIN Rp2.059.370.803 KERAJINAN

Rp2.819.833.767 43%

FESYEN Rp1.206.424.982 19%

FILM, VIDEO, DAN FOTOGRAFI Rp61.497.012 1%

Gambar 4-23 Rata-Rata Jumlah dan % Kontribusi Impor Subsektor Industri Kreatif 2002-2008

PENERBITAN DAN

RISET DAN

PASAR DAN BARANG

SENI PERTUNJUKAN

PERIKLANAN Rp0

0% ARSITEKTUR PERMAINAN INTERAKTIF

Rp6.705.990 MUSIK

1% TELEVISI DAN RADIO Rp0 LAYANAN KOMPUTER

0% DAN PIRANTI LUNAK Rp0

KERAJINAN Rp23.672.918.072

FESYEN Rp49.144.482.561 67%

FILM, VIDEO, DAN FOTOGRAFI -Rp59.286.838 0%

Gambar 4-24 Rata-Rata Jumlah dan % Kontribusi Net Trade Subsektor Industri Kreatif 2002-2008

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24