Peta Jalan Pengembangan Subsektor Industri Riset Dan Pengembangan
IV.2 Peta Jalan Pengembangan Subsektor Industri Riset Dan Pengembangan
Arah dan sasaran utama kebijakan pengembangan subsektor industri riset dan pengembangan di atas diterjemahkan dalam peta jalan/roadmap yang merupakan penetapan prioritas dan penjadwalan agenda sesuai sasaran yang hendak dicapai. Peta jalan ini akan dijabarkan ke dalam bentuk strategi untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan
Peta jalan berdasarkan uraian di atas sebagai langkah mengantisipasi kondisi hasil pemetaan tersebut adalah sebagai berikut:
A Regulasi :
Iklim Usaha:
Insentif: subtitusi pajak untuk
T •Skema Pembiayaan
•Kondusif
investasi litbang
IN •Kemitraan
•Infrastruktur ICT mapan
R Riset &
E •Pemberdayaan Yayasan M •Seed funding
Pengembangan
Apresiasi: Penghargaan Terhadap Insan Kreatif
yang Mendukung P
E •Kualitas Pendidikan
Investasi: Public-Private Partnership
Industri Nasional &
Pondasi:
Aktualisasi:
Berdaya saing
• Kewirausahaan
Komunitas Kreatif
IS • Business Coaching
Public Private Partnership
Global
N Revitalisasi:
Komersialisasi:
Iklim Usaha:
• Pemasaran
IS
B • CSR untuk litbang
• Investasi dalam litbang
• Business Matching
• Skema Pembiayaan VC yang lebih
• Inkubator
luwes terhadap start-up
Technopreneur („etalase‟)
AW
Produktifitas:
Inovasi Komersial:
IA Pondasi: •Riset & Kolaborasi Inovatif
•Komersial hasil litbang
K •Kurikulum berbasis Kreatifitas
Multidisiplin
•Technopreneurship
E •Lembaga Pendidikan/Pelatihan
D •Prinsip Commercializability •HKI meningkat & manfaat
Skema Pembiayaan Inventor & Inovator
Independen
Gambar 41 Peta Jalan Pengembangan Subsektor Industri Riset dan Pengembangan 458
Lembaga Sasaran
Terciptanya
A. Pengembangan
1. Regulasi yang mendorong
x DEPKEU, KN
sistem inovasi
skema
perusahaan modal ventura
RISTEK,
pembiayaan yang
untuk berinvestasi pada
DepKopUKM,
nasional untuk
kondusif untuk
perusahaan litbang kreatif
DEPERDAG,
menghasilkan
yang masih dalam tahap start-
riset dan menghasilkan
up, atau inventor independen
riset nasional
pengembangan
dengan risiko relatif tinggi
yang berkualitas
dengan
2. Penyertaan modal dari
DEPKEU,
prioritas untuk DEPERDAG,
disertai dengan
pemerintah dalam bentuk seed
pendampingan
funding sebagai bentuk risk
DepKopUKM
teknologi yang
manajemen
sharing, sehingga perusahaan
dapat
(coaching)
modal ventura tidak sendiri
dimanfaatkan
3. Pemberdayaan yayasan-
DEPKEU,
industri
yayasan, dana CSR perusahaan
DEPERDAG,
nasional, yang DepKopUKM
ataupun pribadi (high networth
individuals) yang memiliki
didukung
kepedulian dan ketertarikan
lembaga
untuk seed funding industri
intermediasi
kreatif
dan budaya
4. Kemitraan antara perusahaan
x DEPERDAG,
inovatif kreatif DEPPERIN,
berskala besar dengan
perusahaan start-up atau
DepKopUKM
sehingga bisa
inventor independen untuk
bersaing di
membantu permodalan,
kancah global
pendampingan manajemen (coaching) dan sharing pengalaman
Lembaga Sasaran
B. Komersialisasi
1. Komersialisasi pada hasil-hasil
KN RISTEK,
hasil riset oleh
HKI yang telah ada tapi belum
DEPERDAG,
lembaga litbang
membawa hasil ekonomi yang
pendidikan tinggi DEPERDAG, KN
2. Konsep ‘etalase’ dimana hasil
HKI atau prototype produk bisa
RISTEK,
dengan business
dilihat oleh pihak pemodal dan
DEPDIKNAS,
matching efektif
membuka akses pemasaran
DEPPERIN
3. Integrasi prinsip
x x x x x x DEPDIKNAS,
commercializability (bisa
KN RISTEK,
dikomersialisasikan) dalam
DEPERDAG,
setiap aktivitas penelitian dan
DEPPERIN
dalam pendidikan para peneliti
C. Penghargaan
1. Menunjukkan kepada publik
x x x x x x DEPKOMINFO
terhadap insan
peran besar para peneliti
DEPERDAG
kreatif di bidang
Indonesia bagi ekonomi bangsa
KN RISTEK
riset untuk
2. Sosialisasi keberadaan para
x x x x x x DEPLU, KN
mencegah brain RISTEK,
peneliti putra bangsa kaliber
internasional di mancanegara
DEPKOMINFO,
drain dan menarik
pada masyarakat, dengan
DEPERDAG
brain circulation ke
dibarengi persuasi kesempatan
dalam negeri
berkiprah di dalam negeri
3. Mewajibkan program
x x x x x x DEPLU KN
kunjungan ke tanah air dengan
RISTEK,
memberikan presentasi/kuliah
DEPDIKNAS
tentang penelitian dan pengembangan bagi peneliti Indonesia di mancanegara
Lembaga Sasaran
4. Kesempatan yang lebih
x x x x x x DEPKOMINFO,
signifikan untuk berkarya di
KN RISTEK,
Indonesia sebagai apresiasi
DEPDIKNAS,
kemampuan, walau tetap
DEPTRANS
didukung untuk berkarya di mancanegara
5. Mendorong kerjasama
x x x x x x DEPKOMINFO,
penelitian (joint research) atau
KN RISTEK,
proyek bersama antara peneliti
DEPDIKNAS,
Indonesia di mancanegara dengan peneliti atau lembaga penelitian di Indonesia untuk knowledge sharing
D. Kebijakan insentif
6. Identifikasi permasalahan
x x DEPKEU,
yang menarik bagi
terhadap keengganan swasta
DEPERDAG,
swasta untuk
berperan dalam R&D
DEPPERIN
berinvestasi
7. Insentif bagi investasi litbang
x x x x x x DEPKEU,
dalam R&D DEPERDAG,
swasta, dalam bentuk
kemudahan birokrasi dan/ atau
DEPPERIN
sekaligus
pengurangan pajak
menciptakan
8. Skema public private partnership
x x x x x x DEPKEU,
iklim yang
dengan kerjasama penyertaan
DEPERDAG,
kondusif dengan
modal antara pemerintah
DEPPERIN
investasi di
dengan swasta
bidang infrastruktur ICT yang memadai.
Lembaga Sasaran
E. Pembentukan
1. Pembentukan komunitas
x x DEPERDAG,
komunitas kreatif
profesi sebagai wahana
DEPPERIN
lewat community of
knowledge and experience sharing,
practice dan
tidak sekedar wadah untuk memperjuangkan kepentingan
asosiasi-asosiasi,
bersama
serta linkage antar
2. Menumbuhkan kemitraan
x x x x x x DEPERDAG,
lembaga litbang,
antara pelaku dalam
DEPPERIN
pendidikan &
komunitas praktisi maupun
industri
lintas profesi 3. Menjembatani kolaborasi
x x x x x x DEPERDAG,
lembaga litbang, pendidikan
DEPPERIN
tinggi serta pemerintah
DEPDIKNAS, DEPKOMINFO, KN RISTEK
F. Peningkatan
1. Peningkatan kualitas lembaga
x x x x x x DEPDIKNAS,
kualitas lembaga
pendidikan tinggi dengan
KN RISTEK,
pendidikan tinggi
perspektif daya saing yang
DEPKOMINFO,
dengan
outward looking (tidak menutup
DEPERDAG
diri dari persaingan dan terus
kurikulum yang
belajar dari yang lebih kuat)
mengedepankan
kreativitas untuk
2. Riset inovatif yang
x x x x x x KN RISTEK,
menghasilkan
multidisiplin dengan
DEPDIKNAS,
riset inovatif
mendobrak barrier antar
DEPKOMINFO,
multidisiplin
disiplin ilmu dan keterbukaan
DEPERDAG
terhadap ilmu baru
Lembaga Sasaran
3. Kurikulum berbasis
x x x x x x DEPDIKNAS,
kompetensi yang memiliki
KN RISTEK,
langkah spesifik dalam upaya
DEPKOMINFO,
mengembangkan kreativitas