C ERITA S UKSES S UBSEKTOR I NDUSTRI F ESYEN
V. C ERITA S UKSES S UBSEKTOR I NDUSTRI F ESYEN
Natalia Liu : ‚Pengusung Made in Indonesia‛
Fesyen atau fashion mungkin suatu
menyukai produk-produk kerajinan komoditi yang tidak akan pernah mati.
komoditi kerajinan Indonesia dihinggapi
fesyen yang unik, khas, dan memiliki Fashion biasanya ber-konotasi pada
kelesuan. Sepertinya komoditi kerajinan
nilai seni yang tinggi, dan kebanyakan pakaian,
kita berjalan tanpa arah yang jelas,
tapi sebenarnya
fashion
sehingga membuat keraguan dan
berbicara tentang cara berpenampilan.
Fesyen biasana tidak pernah lepas dari
berkembang.
cita rasa seni dan juga suatu budaya
Namun ditengah kelesuan komoditi
sehingga selalu berkembang sejalan
kerajinan di industri fesyen ini, Natalia
dengan ekspresi manusia. Fesyen bisa
Liu memberi suatu angin segar untuk
berbicara tentang keindahan, kecantikan
para pelaku industri kreatif. Dia berhasil
bahkan ke-glamour-an. Sehingga dalam
mengembangkan butik fesyen dan tidak
fashion berkembang desain pakaian,
terpengaruh derasnya arus produk-
desain perhiasan,
bahkan desain
produk mancanegara yang makin lama
penampilan. Dari perhiasan pun masih
makin mempersempit lahan bagi
luas, seperti perhiasan pakai seperti
produk dalam negeri. Yang uniknya dua
gelang, kalung, anting-anting, dan lain-
tahun terakhir, pendapatan usaha
lainnya. Untuk desain penampilan
Natalia Liu menanjak bukan hasil dari
berkembang perhiasan buatan tangan
pasar luar negeri tapi justru dalam
seperti tas, ikat pinggang, dan banyak
dalam negeri. Sehingga Natalia Liu
lagi.
makin ‘menancapkan kuku’ di pasar
Lalu bagaimana kondisi produk-produk
dalam negeri yang mungkin sedikit
fashion buatan Indonesia, terutama
terdengar ironis. Karena biasanya
komoditi kerajinan? Mungkin sedikit
memang hal-hal yang berbau craft atau
kerajinan fesyen pasar luasnya di luar
terkenal dengan ke khas-an dan
negeri.
Konsumen-konsumen
mereka tidak terlalu memperdulikan keunikan kerajinannya tapi di sisi lain
mancanegara sangat menghargai dan
harga sehingga market produk-produk
Perdagangan, juga Pengalaman Natalia Liu di atas tadi
berkembang.
sebagai seorang pegawai yang makin
Departemen
Departemen Luar Negeri. Tak lama membuka mata kita ternyata bangsa kita
menciut sejalan krisis ekonomi yang
setelah mendaftakan perusahaannya, sendiri sudah ‚melek budaya‛ dan
menimpa semua sektor bisnis di dalam
Natalia Liu diundang Departemen mulai menghargai produk bangsanya
negeri. Dengan berbekal uang 3 juta
Perdagangan untuk ikut serta di yang sebenarnya memiliki cita rasa seni
pameran Internasional di yang tinggi.
‚petualangan‛-nya
dengan
membuka usaha fesyen pakaian,
Brasil. Dari pameran ini
Liu mendapat pelajaran Natalia Liu
dia beli satu mesin jahit
berharga dan Setelah lulus SMA Natalia Liu tidak
memantapkan ide meneruskan sekolahnya ke jenjang yang
250.000,- pada masa itu) dan
untuk lebih tinggi, tapi dia malah memulai
bahan-bahan tekstil seperti
mengembangkan karir nya dengan bekerja di Hotel Sahid
perhiasan fesyen atau Jaya. Liu hanya melihat bahwa ini
sebagainya. Sampai saat ini,
fashion jewelry, maka sebuah kesempatan untuk mulai bekerja.
Liu tidak menyewa desainer,
tahun 2004 Natalia Liu Tidak bertahan lama Liu pindah kerja ke
mendeklarasikan usaha perusahaan Jepang Mitsubishi. Sejak
sendiri. Titik cerah Liu akhirnya
perhiasan fesyen yang terbuat dari dari kecil Natalia Liu sudah dididik oleh
datang, ketika dia menjadi penyuplai
perak. Pameran pertama menjadi awal kedua orang tuanya untuk
‚wardrobe‛ seorang ibu pejabat (sampai
yang baik, Natalia Liu tidak pernah mandiri, kebetulan orang
sekarang masih menjadi konsumen
mengikuti pameran- tua
loyal Natalia Liu), dari sini
ketinggalan
pameran baik di dalam negeri maupun dibidang fesyen. Saat
Liu bergerak
promosi menjadi sangat efektif.
di luar negeri, dan yang paling sering krisis ekonomi di
Sehingga Natalia Liu dikenal
Liu ikuti adalah bidang perhiasan Indonesia
tidak hanya dikalangan
fesyen. Bahkan pada pameran khusus tahun
pada
para ibu pejabat tapi di luar
perhiasan atau yang diselenggarakan memutuskan keluar
1998, Liu
itu juga. Dan disini Liu
pemerintah Indonesia, Natalia Liu dari
jarang ketinggalan untuk ikut serta. Hasrat
pekerjaannya.
kerajinan perhiasan kecil-
Australia, Argentina, Jerman, Cili, dan berwirausaha sudah tidak
untuk
kecilan. Keberuntungan Liu
juga Venezuela pernah Natalia Liu bisa dia tahan, ditambah lagi gajinya
mampiri, tanpa ketinggalan pameran
kuncinya yang seperti diharapkan negeri, INACRAFT, Liu sama sekali
konsumen yaitu quality control (QC). Liu tidak pernah absen.
mengurangi nilai produk itu sendiri.
Memang imej negara Indonesia sendiri
melakukan QC produknya sendiri demi
kepentingan kepuasan konsumennya, Produk Natalia Liu makin dikenal
sedikit bermasalah, di samping isu-isu
makin memahami sehingga kemudian dia menggaet
terorisme, bangsa kita terkenal tidak bisa
sehingga
dia
pengetahuan tentang industri dengan Laurent Boireau, orang Perancis, untuk
mempertahankan kualitas, tidak sedikit
bahan logam mulia Perak. Sehingga Liu membantu Liu dalam pemasaran luar
konsumen-konsumen
mancanegara
kecewa dengan labilnya kualitas produk
berseloroh, ‚Perak Indonesia lebih baik
negeri nya. Perkawinan
mereka
melahirkan ‚Silver Joyce‛, bisnis dibanding negara-negara yang punya
Indonesia. Inilah yang berusaha diubah
kerajinan perak seperti Thailand atapun menjual barang-barang perhiasan fesyen
Natalia Liu, justru dia mencoba
India‛, dan hal ini bukan tanpa fakta. yang terbuat dari perak. Kemudian
menonjolkan karakter bangsa Indonesia
‚Kadar perak Indonesia bisa mencapai ‚Liluna‛ terbentuk sebagai anak
dengan mengenalkan kembali imej
92,5 sehingga daya kilap-nya perusahaan dari Natalia Liu yang
awet atau bisa mengkilap lebih menjual barang-barang kerajinan lama‛, Liu menjelaskan. Ketika tangan dari kayu, batu, dan lain
pun Liu selalu sebagainya.
produksi
mengawasi terutama ketika
Made In Indonesia
logam perak mulai dicor, demi Brand
menjaga kualitas. menurut Natalia Liu, dan imej
Image adalah
penting
Pekerja Natalia Liu sekitar 8 buatan
orang, ‚ 90% orang jawa bagus di luar negeri. Mereka
Indonesia
sebenarnya
pegawai saya‛, kata Liu. menganggap bahwa Indonesia
Karena menurut Liu bangsa adalah bangsa yang punya talenta
terutama orang dilihat dari hasil produknya, dan
Indonesia,
jawa, memiliki keahlian dan kata Liu, Ibu Marie Pangestu pun
yang tinggi. pernah meminta kalau setiap
kecerdasan
Tergantung dari bagaimana produk kita haru s ditulis ‚Made In
kita mengolah dan memenej Indonesia ‛, karena sebelumnya
para pekerja. Dalam pencari biasanya produk-produk kita jarang
produk Indonesia yang bagus. Jelas kata
pegawai Liu memiliki standar sendiri,
tambah produk adalah pada desain dengan desain-desain yang dia buat,
berhembus, Liu sedang konsentrasi
menurut pengakuan Natalia Liu. Walau lalu dia nilai. Setelah lulus pun pegawai
membuat batik khas Natalia Liu. Selain
pernah mengenyam tersebut akan Liu training, sehingga
batik sedang marak dipasaran nasional
Liu
tidak
maupun internasional, Liu berharap bisa
pendidikan formal desain tapi Liu
mendesain semua produk sendiri dan
sehingga batik, karya asli budaya kita,
coba menghadirkan keunikan ala
bisa terus langgeng.
Natalia Liu, dan strategi ini cukup berhasil. Lingkup pasar produk fesyen