Analisis dampak ekonomi Industri Kreatif
III.2. Analisis dampak ekonomi Industri Kreatif
Secara keseluruhan konstribusi atau dampak ekonomi dari industri kreatif ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel
A 13 Rekapitulasi Dampak Ekonomi Industri Kreatif terhadap Perekonomian Nasional
‐rata Peringkat Peringkat
(Rata ‐rata) (thn 2006) 1. Berbasis Produk Domestik Bruto (PDB)
Indikator Satuan
a. Nilai Tambah Miliar Rupiah
7 9 b. Pertumbuhan Nilai
c. % Nilai terhadap Total PDB
2. Berbasis Ketenagakerjaan
5 6 b. Tingkat Partisipasi Pekerja
a. Jumlah Tenaga Kerja Orang
5 6 c. Pertumbuhan Jumlah
Tenaga Kerja Persen
10 10 d. Produktivitas Tenaga
Ribu Rp/Pekerja
3. Berbasis Aktivitas Perusahaan
4 5 b. Pertumbuhan Ekspor
a. Nilai Ekspor Miliar Rupiah
11 9 c. % Ekspor terhadap
4 Total 5 ekspor d. Jumlah Perusahaan
5 5 e. Pertumbuhan Jumlah Perusahaan
10 10 f. % Jumlah Perusahaan
terhadap jumlah Total Persen
ERBASISKAN A. B P RODUK D OMESTIK B RUTO
Berdasarkan Nilai Tambah atas dasar Harga Konstan tahun 2000, maka dapat diketahui bahwa sudah selayaknya industri kreatif ini mendapatkan perhatian dari pemerintah untuk lebih dikembangkan, karena industri kreatif ini telah mampu memberikan sumbangan kepada PDB nasional secara signifikan yaitu
dengan rata‐rata kontribusi periode 2002‐2006 sebesar 104,637 triliun rupiah
atau dengan rata‐rata persentase kontribusi periode 2002‐2006 sebesar 6,28%. Secara rata‐rata kontribusi PDB, Industri kreatif memberikan kontribusi lebih tinggi dari sektor: (1) pengangkutan dan komunikasi; (2) Bangunan; dan (3) listrik, gas, dan air bersih.
Kontribusi PDB Industri kreatif jika dibandingkan dengan sektor lainnya, selama periode 2002‐2006 dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel A 14 Nilai PDB Sektor Industri Berdasarkan Harga Konstan Tahun 2000
NILAI PDB (Ribu Rp) TERHADAP HARGA KONSTAN TAHUN 2000 No
Lapangan Usaha
2006 Rata ‐Rata
459.331.317.973 479.928.098.413 435.568.838.247 2 Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan
1 Industri Pengolahan
253.726.000.000 261.296.800.000 246.837.440.000 3 Perdagangan, Hotel dan Restoran
235.220.490.676 259.272.101.124 218.040.662.895 4 Pertambangan dan Penggalian
165.085.400.000 168.729.900.000 166.290.320.000 5 Jasa Kemasyarakatan/Public Services
157.687.518.114 167.544.819.489 150.891.954.324 6 Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan
147.409.971.217 155.671.171.661 138.170.116.271 7 Industri Kreatif
107.660.502.020 104.787.209.313 104.637.988.263 8 Pengangkutan dan Komunikasi
103.483.700.000 112.762.200.000 97.334.380.000 10 Listrik, Gas, dan Air Bersih
Pada tahun 2006 kontribusi PDB industri kreatif mengalami penurunan sehingga pada tahun 2006, industri kreatif ini berada pada peringkat ke‐9 di antara 10 sektor industri yang telah dipetakan. Hal ini disebabkan oleh melesunya bisnis di kelompok industri kerajinan, desain, fesyen, dan Film, Video & Fotografi yang merupakan bagian dari industri kreatif. Nilai Kontribusi PDB masing‐masing Sektor Tahun 2006 Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 dapat dilihat pada grafik berikut ini:
Seni Pertunjukan
Layanan Komputer
Televisi dan
dan Piranti Lunak
3,95% Film, Video, Fotografi
Pasar Seni dan 250.431.983
Barang Antik 0,24%
Desain Fesyen
Gambar A 5 Nilai Kontribusi PDB Masing‐masing Sektor Tahun 2006 Atas Dasar Harga
Konstan Tahun 2000
Jika dijabarkan menjadi kelompok industri yang lebih detail, maka sektor industri kreatif ini dapat dijabarkan menjadi 14 kelompok industri kreatif lainnya dengan Kontribusi PDB tahun 2002‐2006 dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel
A 15 Kontribusi PDB Kelompok Industri Kreatif Tahun 2002‐2006 Berdasarkan Harga Konstan Tahun 2000
PDB Kelompok Industri Kreatif Berdasarkan Harga Konstan Tahun 2000 (Ribu Rupiah) No
Kelompok Industri Kreatif
2006 Rata ‐rata
6.159.598.596 7.137.087.060 5 Penerbitan & Percetakan
3.824.179.411 3.039.327.202 8 Televisi dan Radio
2.136.827.023 1.895.524.840 9 Layanan Komputer dan Piranti Lunak
1.040.637.861 884.339.892 10 Riset & Pengembangan
969.493.823 875.302.628 11 Pasar Seni dan Barang Antik
685.870.805 606.513.246 12 Permainan Interaktif
337.392.321 297.265.982 13 Film, Video, Fotografi
250.431.983 261.367.015 14 Seni Pertunjukan
Berdasarkan Nilai Rata‐rata kontribusi PDB periode 2002‐2006, maka Kelompok industri kreatif yang memberikan rata‐rata kontribusi PDB diatas rata‐rata kontribusi PDB seluruh kelompok industri kreatif adalah kelompok: Fesyen
sebesar 46,231 triliun rupiah (44,18%); dan Kerajinan sebesar 29,009 triliun
rupiah (27,72%). Secara keseluruhan, rata‐rata kontribusi PDB kelompok Industri Kreatif periode tahun 2002‐2006 dapat dilihat pada grafik berikut ini.
Seni Pertunjukan
Layanan Komputer dan
Pengembangan Musik
Piranti Lunak
Televisi dan Radio
3,21% Permainan Interaktif
Pasar Seni dan Barang Antik 0,28%
606.513.246 Film, Video,
Gambar A 6 Rata‐rata Nilai dan persentase kontribusi Kelompok Industri Kreatif terhadap
Sektor Industri Kreatif periode 2002‐2006
Persentase kontribusi PDB kelompok Industri kreatif terhadap sektor industri kreatif pada tahun 2006, masih didominasi oleh kelompok (1) Fesyen; (2) Kerajinan; dan ditambah dengan (3) Periklanan. Persentase kontribusi PDB kelompok Industri kreatif tahun 2006 dapat dilihat pada grafik berikut ini.
Rata ‐rata %
Televisi dan Radio
Pasar Seni dan Barang Antik
Film, Video,
Permainan Interaktif
Seni
Layanan Komputer Riset &
dan Piranti Lunak Pengembangan
Gambar A 7 Persentase Kontribusi PDB Kelompok Industri Kreatif terhadap Total Sektor
Industri Kreatif
Industri kreatif di Indonesia, hingga saat ini masih belum/sedikit “tersentuh” oleh pemerintah, sehingga walaupun kontribusinya sudah dapat dirasakan tetapi pertumbuhannya dirasakan masih sangat lambat. Rata‐rata pertumbuhan industri kreatif tahun 2002‐2006 hanyalah sebesar 0,74% jauh dibawah pertumbuhan ekonomi nasional yang sudah mencapai 5,24%.
Industri kreatif ini mengalami pertumbuhan yang maksimal pada tahun 2004 yaitu mencapai 8,17%. Persentase pertumbuhan ini di atas rata‐rata persentase pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya mencapai 5,03%. Persentase pertumbuhan PDB sektor‐sektor industri di Indonesia tahun 2002‐2006 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel
A 16 Persentase Pertumbuhan PDB Tahunan Sektor Industri di Indonesia Tahun 2002‐
% Pertumbuhan PDB Tahunan No
Lapangan Usaha
2006 Rata ‐Rata
1 Pengangkutan dan Komunikasi
13,64% 13,05% 2 Perdagangan, Hotel dan Restoran
8,97% 7,49% 4 Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan
5,60% 6,39% 5 Listrik, Gas, dan Air Bersih
5,87% 5,58% 6 Industri Pengolahan
4,48% 5,38% 7 Jasa Kemasyarakatan/Public Services
6,25% 5,22% 8 Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan
2,98% 3,06% 9 Industri Kreatif
‐2,67% 0,74% 10 Pertambangan dan Penggalian
RATA ‐RATA PERTUMBUHAN PDB
Pada tahun 2005 pertumbuhan industri kreatif merosot tajam yaitu di tahun 2004 pertumbuhan industri kreatif adalah sebesar 8,17% sedangkan di tahun 2005 pertumbuhannya adalah sebesar ‐0,69%. Hal ini terus terjadi hingga tahun 2006 dan pertumbuhan industri kreatif adalah sebesar ‐2,67%. Sektor lainnya yang juga mengalami penurunan adalah sektor perdagangan, Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan, Listrik, Gas dan Air bersih, Industri Pengolahan, dan Pertambangan dan penggalian. Pertumbuhan PDB tahun 2006 setiap sektor industri dapat dilihat pada grafik berikut ini.
Pengangkutan dan
Perdagangan, Hotel dan
Kemasyarakatan/Public Services
6% 6,25% Pertanian, Peternakan,
Listrik, Gas, dan Air Bersih
Kehutanan, dan Perikanan
Keuangan, Real Estat dan
Rata ‐rata %
Industri Pengolahan
Jasa Perusahaan
PDB Nasional
2% Pertambangan dan
Tahun 2006
0% Penggalian 2,21%
-2% Industri Kreatif -2,67% -4%
Gambar A 8 Pertumbuhan PDB Sektor Industri Nasional Tahun 2006
Jika ditinjau secara keseluruhan sektor industri kreatif, maka pertumbuhan sektor ini berada di bawah rata‐rata pertumbuhan ekonomi nasional. Tetapi, jika
Berdasarkan rata‐rata pertumbuhan PDB tahunan periode 2002‐2006, maka kelompok industri kreatif yang memiliki rata‐rata pertumbuhan di atas rata‐rata
pertumbuhan ekonomi nasional (5,24%) adalah: (1) Musik (18,06%);(2) Penerbitan dan Percetakan (12,59%); (3) Periklanan (11,35%); (4) Arsitektur (10,86%); (5) Layanan Komputer dan Piranti Lunak (10,60%);(6) Televisi dan Radio ((8,51%); (7) Permainan Interaktif (8,24%); (8) Pasar Seni dan barang
Antik (7,65%); (9) Seni Pertunjukan (7,65%).
Layanan Komputer 10%
10,86% dan Piranti Lunak 10,60%
Televisi Pasar Seni dan
Permainan
Interaktif
dan Radio
Barang Antik
Seni Pertunjukan
Rata ‐rata
Riset & Pengembangan
Pertumbuhan 5,24%
PDB Nasional (5,24%)
Film, Video,
Fotografi -0,73%
Kerajinan -3,35%
Desain -3,44%
Gambar A 9 Rata‐rata Pertumbuhan PDB Tahunan (2002‐2006) Kelompok Industri Kreatif
Pertumbuhan PDB Tahunan Kelompok Industri kreatif periode tahun 2002‐2006 dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel A 17 Pertumbuhan PDB Tahunan Kelompok Industri Kreatif periode 2002‐2006 Pertumbuhan PDB Tahunan Kelompok IK No
2006 Rata ‐rata
1 Musik
6,78% 18,06% 2 Penerbitan & Percetakan
11,98% 10,86% 5 Layanan Komputer dan Piranti Lunak 15,84%
7,54% 10,60% 6 Televisi dan Radio
5,03% 8,51% 7 Permainan Interaktif
7,59% 8,24% 8 Pasar Seni dan Barang Antik
8,27% 7,65% 9 Seni Pertunjukan
5,23% 7,65% 10 Riset & Pengembangan
‐3,03% ‐0,47% 12 Film, Video, Fotografi
RATA ‐RATA 7,87%
Sedangkan pada tahun 2006, kelompok industri yang tetap memiliki pertumbuhan PDB di atas rata‐rata pertumbuhan PDB Nasional adalah kelompok industri kreatif: (1) Arsitektur (11,98%); (2) Pasar Seni dan Barang Antik (8,27%); (3) Permainan Interaktif (7,59%); (4) Musik (6,78%); (5) Layanan Komputer dan Piranti Lunak (7,54%).
15% Arsitektur 11,98%
Permainan
Layanan Komputer dan
Pasar Seni
Interaktif
Piranti Lunak
dan Barang Antik
& Percetakan dan Radio Pertumbuhan 0%
PDB Nasional Tahun 2006
Film, Video,
Desain -20,80%
Gambar A 10 Pertumbuhan PDB Kelompok Industri Kreatif Tahun 2006
Berdasarkan indikator PDB, maka dapat disimpulkan bahwa: 52
- Industri kreatif sudah dapat berkontribusi secara signifikan terhadap PDB Nasional.
- Walaupun pertumbuhan PDB sektor industri kreatif secara keseluruhan relatif kecil, tetapi pertumbuhan masing‐masing kelompok industri kreatif ini, banyak yang berada di atas rata‐rata pertumbuhan ekonomi Nasional.
- Jika ditinjau dari sisi kontribusi nilai PDB di tahun 2006, maka 5 kelompok industri kreatif yang memiliki kontribusi terbesar adalah: (1) Fesyen (43,71%); (2) Kerajinan; (25,51%); (3) Periklanan (7,93%); (4) Desain (5,88%); dan (5) Penerbitan dan Percetakan (4,09%)
- Jika ditinjau dari pertumbuhan PDB tahunan di tahun 2006, maka 5 kelompok industri kreatif yang memiliki persentase pertumbuhan terbesar adalah: (1) Arsitektur (11,98%); (2) Pasar Seni dan Barang Antik (8,27%); (3) Permainan Interaktif (7,59%); (4) Musik (6,78%); (5) Layanan Komputer dan Piranti Lunak (7,54%).
ERBASISKAN B. B K ETENAGAKERJAAN Indikator yang digunakan sebagai alat analisis berbasis kepada data
ketenagakerjaan adalah meliputi: indikator jumlah tenaga kerja, Tingkat Partisipasi Tenaga Kerja, Pertumbuhan Penyerapan Tenaga Kerja, dan Produktivitas Tenaga Kerja.
Jika kita mengacu pada jumlah tenaga kerja yang diserap oleh industri kreatif periode 2002 – 2006, maka terlihat cukup banyak keluarga yang menggantungkan hidupnya di industri kreatif ini, yaitu rata‐rata sebesar 5,4 juta pekerja per tahunnya. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan dengan 5 sektor lainnya, yaitu: Pengangkutan dan komunikasi (5,269 juta pekerja); Bangunan (4,407 juta pekerja); Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan (1,061 juta pekerja); Pertambangan dan Galian (825 ribu pekerja); serta sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih (196 ribu pekerja). Penyerapan tenaga kerja pada masing‐masing sektor industri utama di Indonesia pada periode (2002‐2006) dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel A 18 Penyerapan Tenaga Kerja di Sektor Industri Kreatif Periode Tahun 2002‐2006
JUMLAH TENAGA KERJA No Sektor
2005 2006 Rata ‐rata
41.814.197 40.136.200 41.038.625 2 Perdagangan, Hotel dan Restoran
1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan, & Perikanan
15.125.156 15.973.193 14.521.697 3 Jasa Kemasyarakatan/Public Services
10.383.053 11.151.743 10.322.272 4 Industri Pengolahan
10.372.605 10.551.426 10.268.555 5 Industri Kreatif
5.335.371 4.902.378 5.400.910 6 Pengangkutan dan Komunikasi
4.417.087 4.697.400 4.407.020 8 Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan
952.481 1.229.060 1.061.792 9 Pertambangan dan Penggalian
808.842 923.600 825.601 10 Listrik, Gas, dan Air Bersih
93.311.847 Pada tahun 2006 penyerapan jumlah pekerja serta tingkat partisipasi Tenaga
JUMLAH TENAGA KERJA
kerja sektor industri kreatif ini cenderung menurun dan posisinya digantikan dengan sektor Pengangkutan dan Komunikasi. Pada tahun 2006, Sektor
Pengangkutan dan Komunikasi cenderung tumbuh sejalan dengan peningkatan pengguna mobile phone dan transportasi udara. Komposisi penyerapan tenaga kerja serta tingkat partisipasi tenaga kerja sektor industri kreatif ini dapat dilihat pada grafik berikut ini.
Jasa
Pertanian, Peternakan, dan Jasa Perusahaan
Keuangan, Real Estat
Kemasyarakatan/Public
Kehutanan, & 1.229.060
Industri Kreatif
40.136.200 42,05% Pengangkutan dan Komunikasi 5.664.000 5,93%
Perdagangan, Hotel dan Restoran
Pertambangan dan 15.973.193
Listrik, Gas, dan Air
Industri Pengolahan
Gambar A 11 Penyerapan Tenaga Kerja dan Tingkat Partisipasi Tenaga Kerja
di Masing‐masing Sektor Tahun 2006
Secara rata‐rata, untuk periode 2002‐2006, kelompok industri kreatif yang menyerap tenaga kerja di atas rata‐rata kelompok industri kreatif adalah Fesyen 2,807 juta pekerja (51,89%) dan Kerajinan 1,806 juta pekerja (33,43%). Pada tahun 2006 pun, kelompok industri kreatif yang menyerap tenaga kerja di atas rata ‐rata kelompok industri kreatif adalah Fesyen 2,624 juta pekerja (53,52%) dan Kerajinan 1,523 juta pekerja (31,07%). Komposisi jumlah tenaga kerja pada masing ‐masing kelompok industri kreatif pada tahun 2006 dapat dilihat pada grafik berikut ini.
Penerbitan &
Layanan Komputer
Riset &
Percetakan
dan Piranti Lunak
Televisi dan
Pasar Seni dan Interaktif
2.662 Barang Antik 45.026
Kerajinan 0,05%
Film,Video, 1.523.059 Fotografi
Fesyen Desain 2.623.675
Gambar A 12 Komposisi Jumlah Tenaga Kerja Kelompok Industri Kreatif Tahun 2006
Secara keseluruhan, jumlah tenaga kerja yang dapat diserap pada masing‐ masing kelompok industri kreatif periode tahun 2002‐2006 dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel A 19 Komposisi Jumlah Tenaga Kerja Kelompok Industri Kreatif tahun 2002‐2006
Jumlah Tenaga Kerja (Orang) No Kelompok Industri Kreatif
2005 2006 Rata ‐rata
394.121 272.540 352.984 4 Televisi dan Radio
84.923 88.430 74.105 6 Penerbitan & Percetakan
51.950 65.570 56.478 8 Pasar Seni dan Barang Antik
23.856 32.642 25.739 10 Film, Video, Fotografi
17.590 16.480 17.496 11 Seni Pertunjukan
7.788 8.285 7.621 12 Layanan Komputer dan Piranti Lunak
6.253 8.216 6.788 13 Riset & Pengembangan
5.939 7.654 6.733 14 Permainan Interaktif
5.400.910 Sektor industri kreatif memiliki pertumbuhan penyerapan tenaga kerja yang
relatif menurun, hal ini sejalan dengan penurunan persentase pertumbuhan nilai tambah yang diperoleh oleh sektor industri kreatif ini. Rata‐rata pertumbuhan tenaga kerja di sektor Industri kreatif periode 2002‐2006 adalah sebesar ‐3,744%. Pertumbuhan penyerapan tenaga kerja sektor industri kreatif periode tahun 2002 ‐2006 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel A 20 Pertumbuhan Penyerapan Tenaga Kerja Sektoral Periode 2002‐2006
% PERTUMBUHAN PENYERAPAN TENAGA KERJA No Sektor
2006 Rata ‐rata
1 Pertambangan dan Penggalian
‐21,830% 14,188% 12,419% 2 Listrik, Gas, dan Air Bersih
‐19,088% 22,055% 9,581% 3 Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan
‐7,091% 29,038% 9,452% 4 Pengangkutan dan Komunikasi
1,314% 2,008% 4,988% 5 Perdagangan, Hotel dan Restoran
‐2,710% 6,346% 2,570% 7 Jasa Kemasyarakatan/Public Services
0,655% 7,403% 2,442% 8 Pertanian, Peternakan, Kehutanan, & Perikanan
2,970% ‐4,013% ‐0,248% 9 Industri Pengolahan
5,338% 1,724% ‐0,533% 10 Industri Kreatif
RATA ‐RATA
Penurunan tingkat pertumbuhan penyerapan tenaga kerja di sektor industri kreatif ini disebabkan penurunan jumlah tenaga kerja yang signifikan pada kelompok industri kreatif: Kerajinan; Desain; Fesyen, Film, Video dan Fotografi; serta penerbitan dan percetakan.
Walaupun secara keseluruhan tingkat pertumbuhan penyerapan tenaga kerja di sektor industri kreatif mengalami penurunan, tetapi jika ditinjau lebih detail, maka terdapat kelompok industri kreatif yang mengalami peningkatan pertumbuhan penyerapan tenaga kerja secara signifikan yaitu di atas rata‐rata pertumbuhan penyerapan tenaga kerja secara nasional dan rata‐rata pertumbuhan penyerapan tenaga kerja di sektor Industri kreatif. Kelompok industri kreatif tersebut adalah: (1) Periklanan (15,20%); (2) Arsitektur (13,98%);
(3) Permainan Interaktif (13,35%); (4) Musik (11,78%); (5) Layanan Komputer
dan Piranti Lunak (14,09%); dan (6) Riset dan Pengembangan (8,39%). Tingkat pertumbuhan seluruh kelompok industri kreatif periode 2002‐2006 dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel A 21 Persentase Pertumbuhan Penyerapan Tenaga Kerja Kelompok Industri Kreatif Tahun 2002‐2006
% Pertumbuhan tenaga kerja No Kelompok Industri Kreatif
2006 Rata ‐rata
1 Periklanan
‐12,92% 26,22% 15,20% 2 Layanan Komputer dan Piranti Lunak
‐2,12% 36,83% 13,98% 4 Permainan Interaktif
5,03% 4,13% 11,78% 6 Riset & Pengembangan
‐8,27% 28,89% 8,39% 7 Televisi dan Radio
‐1,82% 6,16% 5,53% 8 Seni Pertunjukan
‐2,50% 6,37% 4,69% 9 Pasar Seni dan Barang Antik
‐0,56% 8,40% 4,31% 10 Penerbitan & Percetakan
7,73% ‐5,08% ‐1,37% 11 Film, Video, Fotografi
RATA ‐RATA % PERTUMBUHAN TENAGA KERJA
Pada tahun 2006, sektor yang mengalami pertumbuhan penyerapan tenaga kerja di atas rata‐rata pertumbuhan penyerapan tenaga kerja nasional tahun 2006 (0,5036%) adalah: Pertambangan dan Penggalian, Listrik (14,188%); Listrik, Gas,
Keuangan, Real Estat
30% dan Jasa Perusahaan
29,038% Listrik, Gas, dan Air
Pertambangan dan Penggalian
Perdagangan, Hotel dan
Jasa Kemasyarakatan/
Restoran
Public Services
Industri Pengolahan
Pengangkutan dan
Rata ‐rata Pertumbuhan
Komunikasi
Tenaga Kerja Nasional
Pertanian, Peternakan, Kehutanan, & Perikanan
Industri Kreatif
-10% -8,116%
Gambar A 13 Pertumbuhan Penyerapan Tenaga Kerja Sektoral Tahun 2006
Di tahun 2006, kelompok industri kreatif yang memiliki tingkat pertumbuhan penyerapan tenaga kerja di atas rata‐rata pertumbuhan penyerapan tenaga kerja nasional maupun sektor Industri kreatif adalah: (1) Periklanan (26,22%); (2) Arsitektur (36,83%); (3) Permainan Interaktif (30,75%); (4) Layanan Komputer dan Piranti Lunak (31,40%); (5) Riset dan Pengembangan (28,89%).
Layanan Komputer
Permainan Interaktif
dan Piranti Lunak
Rata ‐rata
20% Periklanan Pasar Seni dan Pertumbuhan 26,22%
Barang Antik
Seni Pertunjukan
Televisi dan 0%
Rata ‐rata
6,16% Pertumbuhan -10%
Film, Video,
Penerbitan &
TK Nasional
Gambar A 14 Pertumbuhan Penyerapan Tenaga Kerja Kelompok Industri Kreatif Tahun 2006
Sektor industri kreatif ini memiliki rata‐rata produktivitas tenaga kerja periode tahun 2002‐2006 di atas rata‐rata produktivitas tenaga kerja nasional (Rp 17,851 juta /pekerja per tahun) yaitu sebesar Rp 19,445 juta/pekerja per tahun. Jika dibandingkan dengan sektor lainnya, maka rata‐rata produktivitas tenaga kerja sektor industri kreatif berada di peringkat ke‐6 mengungguli sektor: (1) Pengangkutan dan Komunikasi (Rp 18,566 juta/pekerja per tahun); (2) Perdagangan, Hotel dan Restoran (Rp 14,972 juta/pekerja per tahun); (3) Jasa Kemasyarakatan (Rp 14,612 juta/pekerja per tahun); (4) Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Rp 6,018 juta /pekerja per tahun).
Tabel A 22 Produktivitas Tenaga Kerja Sektoral Periode 2002‐2006
PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA (Rp Ribu/pekerja per tahun) No Sektor
2006 Rata ‐rata
204.101 182.687 208.075 2 Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan
1 Pertambangan dan Penggalian
154.764 126.659 131.350 3 Listrik, Gas, dan Air Bersih
62.013 53.788 56.909 4 Industri Pengolahan
23.428 24.005 22.048 6 Industri Kreatif
20.179 21.375 19.466 7 Pengangkutan dan Komunikasi
19.715 21.963 18.566 8 Perdagangan, Hotel dan Restoran
15.552 16.232 14.972 9 Jasa Kemasyarakatan/Public Services
15.187 15.024 14.612 10 Pertanian, Peternakan, Kehutanan, & Perikanan
PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA NASIONAL
Produktivitas tenaga kerja sektor industri kreatif setiap tahun terus meningkat, dan pada tahun 2006 produktivitas tenaga kerja sektor industri kreatif mencapai Rp 21.375/pekerja pertahun. Produktivitas tenaga kerja sektoral pada tahun 2006 dapat dilihat pada grafik berikut ini:
200.000 Pertambangan dan 180.000
Penggalian 182,687 160.000
Keuangan, Real Estat
dan Jasa Perusahaan
Listrik, Gas, dan Air
Bersih
60.000 Industri Pengolahan
Jasa Kemasyarakatan/
Public Services
dan Komunikasi
Industri Kreatif
21,362 Rata ‐rata Produktivitas
0 Pertanian, Peternakan,
Perdagangan, Hotel
Kehutanan, & Perikanan
dan Restoran
Tenaga Kerja Nasional
A 15 Produktivitas Tenaga kerja Sektoral Tahun 2006
Pada periode 2002‐2006, kelompok industri kreatif yang memiliki rata‐rata produktivitas tenaga kerja di atas rata‐rata produktivitas nasional maupun rata‐ rata produktivitas sektor industri kreatif adalah: (1) Desain (Rp 133,8
juta/pekerja pertahun); (2) Televisi & Radio (Rp 131,35 juta/pekerja pertahun); (3) Arsitektur (Rp 131,35 juta/pekerja pertahun); (4) Pasar Seni dan Barang Antik (Rp 131,35 juta/pekerja pertahun); (5) Permainan Interaktif (Rp 131,35 juta/pekerja pertahun); (6) Film,video, dan Fotografi (Rp 53,607 juta/pekerja
20,593 juta/pekerja pertahun). Produktivitas tenaga kerja kelompok industri kreatif periode 2002‐2006 dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel A 23 Produktivitas Tenaga Kerja Kelompok Industri Kreatif Periode 2002‐2006
Produktivitas Tenaga Kerja (Ribu Rp/Orang) No Kelompok Industri Kreatif
2006 Rata ‐rata
1 Desain
154.036 126.745 133.779 2 Televisi dan Radio
154.763 126.659 131.355 4 Pasar Seni dan Barang Antik
154.763 126.659 131.355 5 Permainan Interaktif
154.763 126.659 131.355 6 Film, Video, Fotografi
19.734 22.601 20.593 9 Penerbitan & Percetakan
16.705 17.458 16.523 10 Riset & Pengembangan
15.382 15.197 14.949 12 Layanan Komputer dan Piranti Lunak
15.251 15.233 14.679 13 Seni Pertunjukan
19.466 Produktivitas tenaga Kerja kelompok Industri kreatif relatif terus meningkat, dan
PRODUKTIVITAS TK INDUSTRI KREATIF
pada tahun 2006 kelompok Industri kreatif yang memiliki produktivitas Tenaga Kerja diatas rata‐rata produktivitas nasional maupun rata‐rata produktivitas sektor industri kreatif ini adalah sama dengan kelompok industri dengan rata‐ rata produktivitas tenaga kerja periode 2002‐2006. Detail nilai produktivitas Tenaga kerja kelompok industri kreatif di tahun 2006 adalah sebagai berikut.
Periklanan Riset &
Permainan Interaktif
Layanan Komputer
dan Piranti Lunak
19,466 Pasar Seni dan
Rata ‐rata Barang Antik
Fesyen
Film, Video,
Produktivitas 0 14,679
Seni Pertunjukan
Fotografi
Televisi dan Radio
14,612 TK Kelompok IK
Gambar A 16 Nilai Produktivitas Tenaga Kerja Kelompok Industri Kreatif Di Tahun 2006
Berdasarkan indikator berbasis ketenagakerjaan, maka dapat disimpulkan bahwa:
- Industri kreatif dapat menyerap tenaga kerja yang tersedia secara signifikan yaitu pada tahun 2006 menyerap sebanyak 4,9 juta pekerja dan merupakan sektor ke‐5 yang menyerap tenaga kerja terbanyak setelah: Pertanian,peternakan, Kehutanan dan Perikanan (40,14 juta Pekerja); Perdagangan, Hotel dan Restoran (15,97 juta pekerja), Jasa Kemasyarakatan (11,15 juta pekerja); Industri Pengolahan (10,55 juta pekerja).
- Kelompok Industri Kreatif yang berkontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja di atas rata‐rata adalah kelompok Fesyen dan Kerajinan. Pada tahun 2006, jumlah tenaga yang dapat diserap adalah: Fesyen mencapai 2,6 juta pekerja dan Kerajinan mencapai 1,5 juta pekerja.
- Pertumbuhan Penyerapan tenaga Kerja sektor industri kreatif terus menurun sejak tahun 2005‐2006. Pada tahun 2006 pertumbuhan penyerapan tenaga kerja sektor industri kreatif ini adalah sebesar ‐8,116%, hal ini disebabkan oleh penurunan penyerapan tenaga kerja di kelompok industri Kerajinan(‐
8,72%); Desain(‐30,85%); Fesyen (‐7,21%); dan Film, video dan Fotografi (‐
6,31%).Pertumbuhan Penyerapan tenaga kerja pada sektor Industri kreatif terbesar terjadi di tahun 2004 yaitu sebesar 15,656%. Hal ini disebabkan pertumbuhan penyerapan tenaga kerja pada kelompok industri Musik
41,86%; televisi & radio 14,52%; Seni Pertunjukan 12,34%; Fesyen 18,79%, Desain 54,55%; Kerajinan 6,83% dan Film, Video dan Fotografi 5,54%.
- Walaupun secara sektoral persentase pertumbuhan penyerapan tenaga kerja sektor industri kreatif ini terus menurun, tetapi jika ditinjau lebih detail, maka pada tahun 2006, terdapat 5 kelompok industri kreatif yang memiliki persentase pertumbuhan penyerapan tenaga kerja di atas rata‐rata pertumbuhan penyerapan tenaga kerja nasional dan kelompok industri kreatif, yaitu: (1) Arsitektur (36,83%); (2) Layanan Komputer dan Piranti
Lunak (31,40%); (3) Permainan Interaktif (30,75%); (4) Riset &
Pengembangan (28,89%); (5) Periklanan (26,2%). - Produktivitas tenaga kerja pada sektor industri kreatif cukup baik. Hal ini
terbukti, pada tahun 2006, produktivitas tenaga kerja sektor industri kreatif ini, sudah berada di peringkat ke‐7 yaitu Rp 21,375 juta/pekerja pertahun mengungguli sektor Pertanian, peternakan, Kehutanan dan Perikanan (6,5
juta/pekerja pertahun); Jasa Kemasyarakatan (15,024 juta/pekerja per
tahun); Perdagangan, Hotel dan Restoran (16,232 juta/pekerja pertahun). - Pada tahun 2006, kelompok industri kreatif yang memiliki produktivitas
tenaga kerja di atas rata‐rata adalah: (1) Desain (Rp 126,745 juta/pekerja
pertahun); (2) Televisi & Radio (Rp 126,659 juta/pekerja pertahun); (3) Arsitektur (Rp 126,659 juta/pekerja pertahun); (4) Pasar Seni dan Barang Antik (Rp 126,659 juta/pekerja pertahun); (5) Permainan Interaktif (Rp 126,659 juta/pekerja pertahun); (6) Film,video, dan Fotografi (Rp 53,163 juta/pekerja pertahun); (7) Fesyen(Rp 43,245 juta/pekerja pertahun); (8)
Periklanan (Rp 22,601 juta/pekerja pertahun).
ERBASISKAN C. B A KTIVITAS P ERUSAHAAN
Berbasiskan aktivitas perusahaan ini dapat dilihat dari Jumlah perusahaan dan ekspor yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Jumlah perusahaan di Indonesia yang bergerak di sektor industri kreatif hingga tahun 2006 ini mencapai 2,19 juta perusahaan. Pada tahun 2006, jumlah perusahaan sektor industri kreatif ini melebihi jumlah perusahaan pada sektor: (1) Listrik, gas, dan air bersih (25,4 ribu perusahaan); (2) Keuangan, real estat, dan Jasa Perusahaan (170,010 ribu perusahaan); (3) Pertambangan dan Penggalian (359,5 ribu perusahaan); (4) Bangunan (737,2 ribu perusahaan); dan (5) Jasa Kemasyarakatan (1,767 juta perusahaan).
Jumlah perusahaan sektor industri kreatif dari tahun ke tahun mengalami fluktuasi dan secara detail dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel A 24 Jumlah perusahaan Sektor Industri Kreatif Periode 2002‐2006
JUMLAH PERUSAHAAN No Sektor
2005 2006 Rata ‐rata
20.542.816 20.129.000 21.002.028,4 2 Perdagangan, Hotel dan Restoran
1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan, & Perikanan
9.748.597 10.403.436 9.507.688,2 3 Pengangkutan dan Komunikasi
3.587.085 3.586.300 3.384.292,6 4 Industri Pengolahan
2.534.762 2.933.517 2.697.864,8 5 Industri Kreatif
2.498.706 2.188.815 2.591.148,7 6 Jasa Kemasyarakatan/ Public Services
631.567 737.200 717.941,4 8 Pertambangan dan Penggalian
225.967 359.500 289.344,2 9 Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan
116.329 170.010 105.757,4 10 Listrik, Gas, dan Air Bersih
42.110.452,0 Komposisi jumlah perusahaan sektoral pada tahun 2006 dapat dilihat pada
JUMLAH TOTAL 42.438.528
grafik berikut ini.
Jasa
Keuangan, Real
Pertanian, Estat dan Jasa
Kemasyarakatan/
Peternakan, Perusahaan
Public Services
Industri Kreatif
Perikanan Pengangkutan dan
Perdagangan, Hotel dan Restoran 10.403.436 24,59%
Bangunan 737.200
Pertambangan dan 1,74%
Listrik, Gas, dan Air
Penggalian
Industri Pengolahan
A 17 Jumlah Perusahaan Sektoral Tahun 2006
Jumlah perusahaan pada sektor industri kreatif, sebagian besar merupakan perusahaan yang bergerak di kelompok industri Kerajinan dan Fesyen, dengan rata ‐rata jumlah perusahaan tahun 2002‐2006 masing‐masing mencapai 928.106 perusahaan dan 1.384.925 perusahaan. Jumlah perusahaan pada masing‐masing industri kreatif dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel A 25 Jumlah Perusahaan Kelompok Industri Kreatif Tahun 2002‐2006 Jumlah Perusahaan
No Kelompok Industri Kreatif
2005 2006 Rata ‐rata
1 Fesyen 1.524.162 1.244.481 1.548.859 1.373.247 1.233.877 1.384.925 2 Kerajinan
1.132.861 942.843 1.021.291 820.782 722.752 928.106 3 Desain
226.270 148.158 202.718 4 Televisi dan Radio
18.654 22.028 17.474 6 Pasar Seni dan Barang Antik
10.353 10.976 10.804 7 Penerbitan & Percetakan
6.345 9.070 5.672 9 Film, Video, Fotografi
2.914 4.515 2.609 11 Seni Pertunjukan
1.286 1.314 1.323 12 Layanan Komputer dan Piranti Lunak
764 1.136 684 13 Riset & Pengembangan
725 1.059 667 14 Permainan Interaktif
JUMLAH 2.949.917 2.412.182 2.906.123 2.498.706 2.188.815 2.591.149 Pada tahun 2006, komposisi jumlah perusahaan pada kelompok industri kreatif
adalah sebagai berikut.
Seni Pertunjukan
Layanan
Riset & 1.314
Komputer dan
Pengembangan 0,06%
Piranti Lunak
Televisi dan
368 0,41% Arsitektur Film, Video, 0,02%
Pasar Seni dan Fotografi
Barang Antik 2.625
Fesyen Desain 1.233.877
Gambar A 18 Jumlah Perusahaan Pada Kelompok Industri Kreatif Tahun 2006
Jika dianalisis dari sisi pertumbuhan jumlah perusahaan, maka pertumbuhan jumlah perusahaan sektor industri kreatif setiap tahunnya menunjukkan tren yang fluktuatif dan cenderung menurun, dengan rata‐rata tingkat pertumbuhan tahun 2002‐2006 adalah sebesar ‐6,04%. Detail pertumbuhan jumlah perusahaan tiap tahunnya selama periode 2002‐2006 adalah sebagai berikut.
Tabel A 26 Pertumbuhan Jumlah Perusahaan Sektoral Periode 2002‐2006 PERTUMBUHAN JUMLAH PERUSAHAAN
No Sektor
2005 2006 Rata ‐rata
1 Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan
20,07% 18,11% 46,15% 29,20% 2 Listrik, Gas, dan Air Bersih
2,95% ‐9,31% 21,92% 3 Pertambangan dan Penggalian
60,53% ‐41,02% 59,09% 19,56% 4 Pengangkutan dan Komunikasi
2,75% ‐0,02% 5,09% 5 Perdagangan, Hotel dan Restoran
0,57% 6,72% 4,09% 6 Industri Pengolahan
‐14,50% 16,73% ‐0,42% 8 Jasa Kemasyarakatan/ Public Services
‐9,51% 3,17% ‐0,55% 9 Pertanian, Peternakan, Kehutanan, & Perikanan
‐2,08% ‐2,01% ‐2,05% 10 Industri Kreatif
7,18% Di tahun 2006 pertumbuhan jumlah perusahaan industri kreatif masih
RATA ‐RATA PERTUMBUHAN JML PERUSAHAAN 2,74%
mengalami penurunan mencapai ‐12,04%. Berbeda halnya dengan tahun 2004, jumlah perusahaan sektor industri kreatif ini mengalami pertumbuhan positif mencapai 20,48%. Pertumbuhan jumlah perusahaan sektoral pada tahun 2006, dapat dilihat pada grafik berikut ini.
70% Pertambangan dan Penggalian 59,09% 60%
Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan
Hotel dan Restoran
Jasa Kemasyarakatan/
Rata ‐rata
Pertanian, Peternakan, Public Services
Pertumbuhan
0% Kehutanan, & 3,17% Jumlah Perikanan
Pengangkutan dan
Perusahaan
-10% Komunikasi -2,01%
Nasional 2006
Listrik, Gas, dan Air
Secara lebih detail, tidak semua kelompok industri dalam sektor industri kreatif ini menunjukkan tren yang menurun. Kelompok industri kreatif yang menunjukkan rata‐rata pertumbuhan jumlah perusahaan di atas pertumbuhan jumlah perusahaan nasional (7,18%) adalah: (1) Periklanan (35,29%); (2) Arsitektur (34,65%); (3) Layanan Komputer dan Piranti Lunak (34,38%); (4) Permainan Interaktif (33,41%); (5) Riset dan Pengembangan (27,88%) dan (6)
Musik 13,10%. Pertumbuhan jumlah perusahaan kelompok industri kreatif periode tahun 2002‐2006 dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel A 27 Pertumbuhan Jumlah Perusahaan Industri Kreatif Tahun 2002‐2006 % Pertumbuhan Jumlah Perusahaan
No Kelompok Industri Kreatif
2006 Rata ‐rata
24,42% 54,97% 34,65% 3 Layanan Komputer dan Piranti Lunak
17,46% 48,82% 34,38% 4 Permainan Interaktif
14,18% 48,09% 33,41% 5 Riset & Pengembangan
‐1,79% 18,09% 13,10% 7 Televisi dan Radio
‐11,73% 1,98% 2,67% 8 Seni Pertunjukan
‐12,35% 2,18% 1,84% 9 Pasar Seni dan Barang Antik
‐11,34% ‐10,15% ‐3,84% 12 Penerbitan & Percetakan
15,48% ‐30,67% ‐5,33% 13 Film, Video, Fotografi
11,17% Nilai ekspor sektor industri kreatif ternyata memberikan kontribusi yang
RATA ‐RATA 10,42%
menggembirakan. Jika dibandingkan dengan 10 komoditas utama lainnya, secara rata ‐rata, sektor industri kreatif ini merupakan kontributor ke‐4 atas nilai ekspor Indonesia, dengan total rata‐rata nilai ekspor selama 2002‐2006 adalah 69,58 triliun rupiah. Nilai rata‐rata ekspor sektor industri kreatif ini telah berhasil mengungguli nilai rata‐rata ekspor komoditi‐komoditi: (1) Raw Material (64,5
triliun rupiah); (2) Manufacturing goods (50,09 triliun rupiah); (3) Animal & Vegetable Oil Fat (38,75 triliun rupiah); (4) Food & Live Animals (37,52 triliun rupiah); (5) Chemicals (36,14 triliun rupiah); (6) Other Commodity (2,8 triliun
rupiah); (7) Beverage & Tobacco (2,66 triliun rupiah). Nilai ekspor komoditi dari tahun 2002‐2006 dapat dilihat dari tabel berikut ini.
Tabel A 28 Nilai Ekspor Berdasarkan Komoditi Tahun 2002‐2006
EKSPOR (Ribu Rp)
No Sektor
2006 Rata ‐rata
1 Fuel & Lubricants
171.074.885.000 217.438.265.000 245.984.420.000 177.325.071.840 2 Machine & Transportation Equipment
107.797.665.000 127.256.065.000 127.362.400.000 106.265.919.800 3 Misc Manufacturing & Articles
102.998.609.313 85.308.829.372 4 Creative Industry
81.428.475.834 69.578.482.913 5 Raw Material
105.037.900.000 65.497.087.340 6 Manufacturing Goods
72.765.117.244 50.093.553.251 7 Animal & Vegetable Oil Fat
55.842.820.000 38.751.028.260 8 Food & Live Animals
46.317.700.000 36.135.785.060 10 Other Commodity
4.811.737.608 2.825.805.724 11 Beverage & Tobacco
507.371.137.000 662.371.420.000 791.620.100.000 891.717.200.000 671.961.366.960 Pada tahun 2006 komposisi nilai ekspor dari komoditi utama di Indonesia adalah
JUMLAH EKSPOR
sebagai berikut. 64
Animal & Vegetable
Beverage &
Oil Fat
Creative Industry
5,19% Food & Live
Raw Material Animals 105.037.900.000
Other Commodity Misc Manufacturing
Goods Fuel & Lubricants
Gambar A 19 Komposisi Nilai Ekspor Komoditi Utama Indonesia Tahun 2006
Kelompok industri yang merupakan kontributor utama dalam ekspor sektor industri kreatif adalah: fesyen sebesar 43,92 triliun rupiah dan kerajinan 24,18 triliun rupiah. Nilai ekspor kelompok industri kreatif tahun 2002‐2006 secara mendetail dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel A 29 Nilai Ekspor Kelompok Industri Kreatif Tahun 2002‐2006
Jumlah Ekspor (Ribu Rp)
No Kelompok Industri Kreatif
2006 Rata ‐rata
238.300.156 514.486.339 5 Penerbitan & Percetakan
60.898.476 64.047.074 6 Permainan Interaktif
75.379.518 53.896.225 7 Pasar Seni dan Barang Antik
64.626.424 41.050.953 9 Film, Video, Fotografi
236.450 167.537 11 Seni Pertunjukan
0 0 0 0 0 0 12 Layanan Komputer dan Piranti Lunak
0 0 0 0 0 0 13 Televisi dan Radio
0 0 0 0 0 0 14 Riset & Pengembangan
Khusus kelompok industri kerajinan, maka nilai ekspor komoditi yang termasuk didalamnya dapat dikelompokkan sebagai berikut.
Tabel A 30 Ekspor Komoditi Kerajinan Tahun 2002‐2006
EKSPOR (Ribu Rp.)
No Komoditi
2006 Rata ‐rata
1 Batik
643.645.741,42 1.870.018.800,41 2 Permadani (Ambal)
430.173.803,18 368.982.769,87 3 Bordir/Sulaman
152.568.826,08 193.153.972,32 4 Kain Rajut
319.697.222,02 255.086.984,00 5 Barang Kulit
344.507.895,60 216.843.445,92 6 Anyam/Ukiran
3.880.151.440,00 3.165.236.482,61 7 Barang Gelas
966.215.896,58 855.164.614,90 8 Barang Porselen
543.097.302,88 487.068.544,42 9 Barang Keramik
297.861.073,84 280.490.475,30 10 Barang Batu
593.537.242,10 527.562.536,91 11 Barang Logam
12.852.447.492,28 11.246.707.130,76 13 Barang Perhiasan
1.065.909.599,92 784.445.387,79 14 Alat Musik
TOTAL EKSPOR KERAJINAN 22.412.716.522,74 21.608.435.950,22 24.405.455.353,56 26.059.589.876,50 26.414.919.077,36 24.180.223.356,07 Komoditi kerajinan yang memberikan kontribusi ekspor terbesar pada tahun
2006 adalah furniture sebesar 12,852 triliun rupiah disusul oleh komoditi Anyam/Ukiran 3,88 triliun rupiah , dan alat musik sebesar 3,017 triliun rupiah.
Pada tahun 2006, komposisi Nilai ekspor kelompok industri kreatif dapat dilihat pada grafik berikut ini.
Penerbitan &
Televisi dan
Seni Pertunjukan Permainan Interaktif
Film, Video,
Pasar Seni dan Fotografi
Barang Antik 137.203
Pengembangan Layanan Komputer dan Piranti Lunak
Fesyen Desain 53.524.336.013
Gambar A 20 Komposisi Nilai Ekspor Kelompok Industri Kreatif Tahun 2006
Walaupun memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap nilai total ekspor Indonesia, pertumbuhan sektor industri kreatif ini menduduki peringkat terakhir dengan rata‐rata nilai pertumbuhan tahun 2002‐2006 hanyalah sebesar 8,21% jika dibandingkan dengan nilai ekspor other commodity yang mencapai 30,05%.
Tabel A 31 Pertumbuhan Ekspor Komoditi Tahun 2002‐2006 PERTUMBUHAN EKSPOR No Sektor
2006 Rata ‐rata
1 Other Commodity
159,15% 30,05% 2 Raw Material
29,55% 28,74% 3 Animal & Vegetable Oil Fat
18,74% 25,94% 4 Fuel & Lubricants
13,13% 19,70% 5 Manufacturing Goods
10,20% 15,38% 7 Machine & Transportation Equipment
0,08% 10,89% 8 Beverage & Tobacco
1,49% 10,67% 9 Food & Live Animals
7,72% 9,62% 10 Misc Manufacturing & Articles
7,49% 9,61% 11 Creative Industry
RATA ‐RATA 0,13%
Pada tahun 2006, pertumbuhan nilai ekspor tiap komoditi dapat dilihat pada grafik berikut ini.
Other Commodity
30% Raw Material 28,74%
Animal & Vegetable 25%
Oil Fat 25,94%
Manufacturing Goods
Rata ‐rata
10% Beverage &
Misc. Manufacturing & Pertumbuhan 10,67%
Machine &
Tobacco
Food & Live
A 21 Pertumbuhan Nilai Ekspor Komoditas Tahun 2006
Secara lebih mendetail, maka kelompok industri kreatif yang memiliki pertumbuhan ekspor mencengangkan pada tahun 2006 adalah kelompok
industri Arsitektur, yang mencapai pertumbuhan ekspor hingga 314,76%.
Pertumbuhan ekspor kelompok industri kreatif tahun 2002‐2006 dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel A 32 Pertumbuhan Ekspor Kelompok Industri Kreatif Tahun 2002‐2006 % Pertumbuhan Ekspor
No Kelompok Industri Kreatif
2006 Rata ‐rata
1 Arsitektur 174,80% ‐14,62% ‐72,79% 314,76% 100,54% 2 Film, Video, Fotografi
82,45% 340,88% ‐66,26% ‐89,24% 66,96% 3 Periklanan
64,17% 37,49% 4 Permainan Interaktif
10,22% 24,06% 5 Pasar Seni dan Barang Antik
1,36% 4,37% 9 Seni Pertunjukan
0,00% 0,00% 10 Layanan Komputer dan Piranti Lunak
0,00% 0,00% 11 Televisi dan Radio
0,00% 0,00% 12 Riset & Pengembangan
0,00% 0,00% 13 Penerbitan & Percetakan
8,21% Selain arsitektur, kelompok industri kreatif lainnya yang juga memiliki
RATA ‐RATA ‐3,16%
pertumbuhan ekspor di atas rata‐rata pertumbuhan ekspor nasional di tahun
2006 (9,09%) adalah: (1) Periklanan (64,17%); (2) Pasar Seni dan Barang Antik
(29,98%); (3) Desain (14,56%) dan (4) Permainan interaktif (10,22%). Distribusi pertumbuhan ekspor pada kelompok industri kreatif tahun 2006 dapat dilihat pada grafik berikut ini.
KOMPUTER DAN 50%
PIRANTI LUNAK
Pasar Seni dan
0% Barang Antik 29,98%
Rata ‐rata
DAN RADIO %Pertumbuhan
Ekspor Nasional
Pengembangan -100%
Film, Video, Fotografi
Gambar A 22 Distribusi Pertumbuhan Ekspor Kelompok Industri Kreatif tahun 2006
Berdasarkan indikator berbasis aktivitas perusahaan, maka dapat disimpulkan bahwa:
- Jumlah perusahaan yang bergerak di sektor Industri kreatif cukup banyak, yaitu pada tahun 2006 sebanyak 2,19 juta, sehingga diharapkan dapat menciptakan persaingan usaha yang baik. Jumlah perusahaan yang bergerak di sektor ini tentunya akan terus tumbuh karena permintaan pada sektor industri kreatif ini akan terus meningkat dimana sumber daya yang dibutuhkan sebagian besar adalah SDM yang sifatnya tidak terbatas.
- Kelompok Industri Kreatif yang berkontribusi memiliki jumlah perusahaan di atas rata‐rata kelompok industri kreatif ini adalah kelompok Fesyen dan Kerajinan. Pada tahun 2006, jumlah tenaga yang dapat diserap adalah:
Fesyen mencapai 1,234 juta pekerja dan Kerajinan mencapai 722,75 ribu
pekerja. - Pertumbuhan jumlah perusahaan sektor industri kreatif terus menurun sejak
tahun 2005‐2006. Pada tahun 2006 pertumbuhan jumlah perusahaan sektor industri kreatif ini adalah sebesar ‐12,40%, hal ini disebabkan oleh penurunan jumlah perusahaan di kelompok industri Kerajinan (‐11,94%); Desain (‐
34,52%); Fesyen (‐10,15%); Film, video dan Fotografi (‐9,99%); dan
Penerbitan dan Percetakan (30,67%).Pertumbuhan jumlah perusahaan pada sektor Industri kreatif terbesar terjadi di tahun 2004 yaitu sebesar 20,48%. Hal ini disebabkan pertumbuhan jumlah tenaga kerja hampir diseluruh kelompok industri kecuali kelompok industri Pasar Seni dan Barang Antik yang mengalami pertumbuhan sebesar ‐5,06%.
- Dalam hal ekspor, sektor industri kreatif merupakan kontributor terbesar ke‐ 4 dengan rata‐rata nilai ekspor sebesar 69,58 triliun rupiah setelah ekspor
komoditi: (1) Fuel & Lubricants 177,325 triliun rupiah; (2) Machine & Transportation Equipment 106,265 triliun rupiah; dan (3) Misc
Manufacturing & Articles 85,308 triliun rupiah. Nilai ekspor sektor industri kreatif ini banyak disumbang oleh kelompok industri Fesyen dengan rata‐ rata nilai ekspor 2002‐2006 43,921 triliun rupiah (62,81%) dan kelompok
industri Kerajinan dengan rata‐rata nilai ekspor 2002‐2006 24,180 triliun rupiah (35%)
- Pertumbuhan ekspor tahunan (2002‐2006) sektor industri kreatif berada di bawah rata‐rata pertumbuhan ekspor nasional. Pada tahun 2006 pertumbuhan ekspor industri kreatif hanyalah sebesar 4,67%, jauh lebih rendah dari pertumbuhan ekspor nasional yang mencapai 12,64%. Walaupun demikian tidak semua kelompok industri kreatif memiliki pertumbuhan ekspor dibawah rata‐rata pertumbuhan ekspor nasional, yaitu:
(1) Arsitektur (100,54%); (2) Film, video, & fotografi (66,96%); (3) Periklanan (37,49%); (4) Permainan Interaktif (24,06%); (5) Pasar Seni dan Barang Antik (22,035); dan Desain (14,19%).
AMPAK D. D T ERHADAP S EKTOR L AIN
Dampak industri kreatif terhadap sektor lain meliputi; angka pengganda output, backward linkage dan forward linkage.
1. Angka Pengganda Output Angka pengganda output terbesar kelompok industri kreatif berada pada
kelompok Film, Video dan Fotografi, sebesar 2,212. Angka ini berarti, peningkatan investasi (atau peningkatan final demand lain, tidak hanya investasi saja) pada kelompok industri Film, Video, Fotografi sebesar Rp. 1 miliar, akan meningkatkan output total perekonomian nasional sebesar Rp. 2,212 miliar. Setelah kelompok industri kreatif Film, Video dan Fotografi, angka pengganda output terbesar diikuti oleh Musik sebesar 2,155 dan Kerajinan sebesar 2,148. Angka pengganda output kelompok industri kreatif selengkapnya ditampilkan berikut.
Tabel A 33 Ranking Kelompok Industri Kreatif berdasarkan Angka Pengganda Output Rank Kelompok IK
Angka Pengganda
1 Film, Video, Fotografi 2.219256191 2 Musik
2.02714948 6 Seni Pertunjukan
2.012783817 7 Periklanan
1.970755488 8 Arsitektur
1.970755488 9 Riset & Pengembangan
1.970755488 10 Permainan Interaktif
1.970755488 11 Pasar Seni dan Barang Antik
1.8883586 12 Televisi dan Radio
1.812876992 13 Penerbitan & Percetakan
1.75975557 14 Layanan Komputer dan Piranti Lunak
1.725867505 2. Backward Linkage
Berdasarkan keterkaitan kearah hulu (backward linkage), kelompok industri kreatif Musik memiliki koefisien linkage terbesar, yaitu 2,15. Peningkatan output kelompok industri musik akibat investasi atau final demand lain sebesar Rp. 1 miliar, maka akan terjadi peningkatan output di sektor‐sektor industri hulunya sebesar Rp. 2,15 miliar. Setelah kelompok industri Musik, ranking kelompok industri kreatif berdasarkan keterkaitan ke arah hulu terbesar diikuti oleh kelompok Kerajinan sebesar 2,14 dan kelompok Seni Pertunjukan sebesar 2,01. Nilai Backward Linkage kelompok industri kreatif selengkapnya ditampilkan berikut.
Tabel
A 34 Ranking Kelompok Industri Kreatif berdasarkan Backward Linkage
Rank Kelompok IK Backward Linkage
1 Musik 2.155559456 2 Kerajinan
2.148587178 3 Seni Pertunjukan
2.012783817 4 Desain
1.988632977 5 Film, Video, Fotografi
1.970755488 6 Periklanan
1.970755488 7 Arsitektur
1.970755488 8 Riset & Pengembangan
1.970755488 9 Permainan Interaktif
1.970755488 10 Pasar Seni dan Barang Antik
1.8883586 11 Fesyen
1.884712191 12 Televisi dan Radio
1.812876992 13 Penerbitan & Percetakan
1.75975557 14 Layanan Komputer dan Piranti Lunak
1.725867505 3. Forward Linkage
Berdasarkan keterkaitan kearah hilir (forward linkage), kelompok industri kreatif Penerbitan dan Percetakan memiliki koefisien linkage terbesar, yaitu 7,52. Peningkatan output kelompok industri Penerbitan dan Percetakan akibat investasi atau final demand lain sebesar Rp. 1 miliar, akan mengakibatkan peningkatan output di sektor‐sektor industri hilirnya sebesar Rp. 7,52 miliar.
Setelah kelompok industri Penerbitan dan Percetakan, ranking kelompok industri kreatif berdasarkan keterkaitan ke arah hilir terbesar diikuti oleh kelompok Desain sebesar 6,98 dan kelompok Periklanan sebesar 5,74. Nilai Forward Linkage kelompok industri kreatif selengkapnya ditampilkan berikut.
Tabel
A 35 Ranking Kelompok Industri Kreatif berdasarkan Forward Linkage
Rank Kelompok IK
Forward Linkage
1 Penerbitan & Percetakan
5 Riset & Pengembangan
6 Permainan Interaktif
7 Film, Video, Fotografi
9 Layanan Komputer dan Piranti Lunak
11 Seni Pertunjukan
12 Televisi dan Radio
14 Pasar Seni dan Barang Antik*
* Struktur Industri Pasar Seni dan Barang Antik diambil dari Sektor Perdagangan (149). Namun kontribusi Kelompok IK ini sangat kecil terhadap sektor 149, sehingga nilai forward linkagenya kemungkinan mengalami bias.
Keterkaitan masing‐masing kelompok industri kreatif terhadap sektor lain, dijelaskan lebih rinci pada laporan sektoral.