G ERAKAN K OMUNITAS

3.5 G ERAKAN K OMUNITAS

Komunitas kreatif merupakan elemen penting dalam pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia. Bentuk dan sifat komunitas yang cair membuat komunitas menjadi tempat ideal bagi masyarakat untuk saling belajar dan berbagi dengan bebas. Komunitas dapat didefiniskan sebagai sekumpulan orang dalam ikatan keanggotaan yang cair ( fluid boundary ), bersikap sukarela ( voluntary ), memiliki identitas dan tujuan yang sama, serta membentuk kekuatan dan tanggung jawab kolektif ( Kanter , 2004). Jika dikaitkan dengan kegiatan ekonomi kreatif, maka komunitas kreatif menekankan aktivitasnya pada penciptaan jasa dan komoditas yang mengedepankan nilai-nilai inovasi dan kreativitas.

Komunitas kreatif memiliki peran besar dalam perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia karena alasan-alasan berikut: Komunitas kreatif adalah pusat pengembangan potensi kreatif. Di komunitaslah potensi-potensi kreatif diasah untuk

kemudian mampu menghasilkan nilai yang mampu memberdayakan masyarakat. Tempat berlangsungnya pendidikan informal kreatif. Bentuk komunitas yang cair dan bersifat sukarela ( voluntary )

menjadikan proses belajar dan berbagi pengetahuan menjadi tidak kaku dan menyenangkan. Pendidikan kreatif dianggap lebih tepat dilakukan melalui cara-cara informal seperti ini.

Membentuk Klaster kreatif. Perkembangan ekonomi kreatif yang tidak dapat dipisahkan dari komunitas kreatif membuat semakin bermunculannya cluster-cluster kreatif di Indonesia. Cluster kreatif inilah yang menjadi motor penggerak kekuatan ekonomi kreatif.

Membentuk budaya kreatif. Budaya terbentuk ketika terdapat sekelompok orang yang memiliki tujuan yang sama dan membentuk perilaku yang sama yang tercermin dari kehidupan sehari-hari. Di dalam sebuah komunitas kreatif,

masing-masing anggota komunitas secara sukarela membentuk sebuah kebudayaan tersendiri, budaya kreatif. Membentuk jaringan kreatif tempat pertukaran kreativitas antara pelaku. Jaringan kreatif akan semakin mudah

terbentuk ketika masing-masing komunitas kreatif saling berhubungan satu sama lain, berbagi, dan berkomitmen mengembangkan ekonomi kreatif bersama-sama.

Pola komunikasi dalam suatu komunitas dapat dilakukan melalui internet, baik melalui situs khusus, blog, milis grup ataupun jejaring sosial. Komunitas lain melakukan komunikasi dalam suatu pertemuan langsung, baik rutin maupun insidentil.

Beberapa komunitas kreatif yang dapat teridentifikasi dan telah mampu memberikan kontribusi nyatanya ini antara lain adalah sebagai berikut:

3.5.1 Common Room Network Foundation

Bertempat di Jalan Kyai Gede Utama No. 8, Bandung - Indonesia, Common Room dikembangkan oleh Bandung Center for New Media Arts sebagai wahana untuk mempertemukan beragam individu, komunitas dan organisasi, seiring dengan

berkembangnya berbagai bentuk kerjasama dan kolaborasi. Selanjutnya tempat ini menjadi semacam wadah dimana berbagai kalangan dapat merancang dan merealisasikan berbagai kegiatan berdasarkan ketertarikan dan tujuan mereka,

dengan fokus kepada aktivitas riset dan pengembangan di bidang pengetahuan

publik dan kreativitas.

Hingga kini Common Room telah memfasilitasi penyelenggaraan berbagai pameran, pemutaran film, workshop, kuliah umum, diskusi, konser musik, festival budaya, dan lain-lain. Common Room menjadi tempat untuk menjembatani kebutuhan dialog dan kerjasama multidisiplin yang bertujuan untuk menghubungkan beragam individu, komunitas dan organisasi yang memiliki keragaman latar belakang ekonomi, sosial dan ketertarikan politik (mikro) melalui aktivitas negosiasi, berbagi pengalaman dan pertukaran pengetahuan. Common Room juga merupakan wadah yang terbuka bagi berbagai aktivitas eksperimentasi dan kolaborasi kreatif untuk mencapai tujuan bersama dan kesempatan bagi siapapun yang terlibat di dalam bermacam kegiatan dan mengembangan jaringan yang ada.

Saat ini Common Room terus berkembang tidak hanya menjadi sebuah ruang fisik, tetapi juga tempat yang memfasilitasi inisiatif publik untuk mengembangkan pengetahuan di bidang kreativitas dan budaya kolaborasi. Common Room adalah wadah bagi keragaman yang memungkinkan berkembangnya ide-ide baru yang mengakomodasi kebutuhan untuk berdialog, membangun konvensi dan mengembangkan kolaborasi multidisiplin yang diupayakan untuk menembus batasan-batasan. Kegiatan Common Room mencakup wilayah yang sangat luas, dimulai dari aktivitas dokumentasi dan eksplorasi fenomena, ide, model dan konsepsi baru yang lahir dari pendekatan multidisiplin di bidang seni visual, desain, arsitektur ruang urban, musik, fesyen, sastra, media baru dan riset berkelanjutan di bidang budaya urban dan ekologi di ruang urban.

3.5.2 Bandung Creative City Forum (BCCF)

Bandung Creative City Forum (BCCF) merupakan sebuah forum yang didirikan pada tanggal 7 Februari 2008 untuk mengumpulkan komunitas-komunitas kreatif di Kota Bandung sebagai respon atas perubahan ekonomi baru, yaitu

ekonomi kreatif. Kota Bandung dipandang memiliki banyak potensi untuk menunjang pertumbuhan ekonomi kreatif, diantaranya adalah potensi yang

BCCF mewadahi berbagai kegiatan dan keahlian dari beragam disiplin sektor industri kreatif. BCCF menekankan pada pentingnya komunikasi antar komunitas yang bersifat inklusif, sehingga wacana mengenai pentingnya mengembangkan ekonomi kreatif tidak hanya menjadi diskusi yang elitis dan dapat mengakomodasi kepentingan para stakeholder yang beragam. Hal ini terutama ditujukan agar wacana mengenai ekonomi kreatif dapat berdampak bagi masyarakat, terutama dari sisi penciptaan lapangan kerja dan kesempatan ekonomi bagi masyarakat secara lebih luas; tidak hanya di kota Bandung tetapi juga di daerah-daerah lain.

Visi yang dimiliki BCCF adalah mewujudkan Bandung menjadi kota kreatif se-Asia dan bisa berkompetisi secara global. Beberapa cara untuk meraihnya adalah dengan membangun ―Creative Enterpreneur Network‖ dan mengadakan Helar Festival 2008 di Bandung. Selain itu, BCCF pun memperkenalkan branding ―.bdg‖ untuk memayungi kegiatan komunitas kreatif di kotanya.

3.5.3 Kreative Industry Clothing Kommunity (KICK)

Kreative Industry Clothing Kommunity (KICK) dibentuk sebagai wadah bagi para pemilik clothing label untuk berkomunikasi dan berbagi untuk kepentingan industri clothing. Pertemuan awal dilakukan sekitar bulan Juni 2006 antara sejumlah pemilik clothing label di kota Bandung. Inti dari pertemuan tersebut adalah bahwa kebutuhan akan organisasi; baik itu berbentuk asosiasi maupun forum komunikasi yang dapat mewadahi setiap kepentingan dari industri terkait (dalam hal ini clothing industry), telah menjadi sebuah kebutuhan yang dirasakan mendesak sifatnya.

Dari beberapa pertemuan awal tersebut, para pemilik label clothing merasakan perlunya sebuah asosiasi yang tidak membawa kepentingan perusahaan masing-

masing, namun disatukan dalam satu nama, yaitu Kreative Industry Clothing Kommunity (KICK). Pada awalnya, KICK hanya beranggotakan sekitar 20 clothing yang ada di kota Bandung. Pada perkembangan selanjutnya maka KICK berkembang terus hingga memiliki sekitar 200 anggota yang tersebar di seluruh Indonesia. Saat ini KICK telah terbentuk di 7 kota di Indonesia; yaitu Bandung (Pusat), Jakarta, Yogyakarta, Makasar, Lampung, Surabaya, dan Malang.

Untuk lebih mengenalkan KICK dan industri kreatif clothing khususnya, maka KICK sejak tahun 2007 KICK telah berhasil menyelenggarakan Kickfest yang merupakan festival industri clothing yang melibatkan para pelaku industri tersebut. Pada tahun 2007, Kickfest diselenggarakan pada bulan Agustus selama 3 hari dan diikuti oleh 107 clothing dari 9 kota besar di seluruh Indonesia. Kickfest 2007 sukses menghadirkan transaksi lebih dari Rp 3,5 Milyar dengan total pengunjung sebanyak 300,000 orang. Selanjutnya pada tahun 2008 Kickfest digelar di 3 kota: Yogya (April 2008) menghadirkan 97 booth dengan total Omzet selama 3 hari mencapai 5 Milyar rupiah dan jumlah pengunjung 64,000 orang, Makassar (Mei 2008) dengan peserta sejumlah 64 booth dan total omzet 3 hari mencapai 5 Milyar rupiah dan dihadiri 42,000 pengunjung.

Sebagai puncak rangkaian Kickfest 08 diselenggarakan di Lapangan Gasibu dan Ruas Jalan Diponegoro, Bandung, pada 1 - 3 Agustus 2008. Diikuti 160 booth clothing lokal dari 9 kota & 8 negara (UK & Asia Timur – British Council), 20 booth komunitas HelarFest dan 10 booth komunitas KICK. Selama 3 hari perhelatan, Kickfest 2008 di Bandung sukses menghadirkan 350.000 pengunjung, dan terjadi transaksi penjualan secara fantastis sebesar 15 Milyar Rupiah. Kickfest

2009 sementara sudah diadakan di kota Yogyakarta dan akan dilanjutkan di kota Bandung sekitar Oktober dan November 2009.

3.5.4 Komunitas Kreatif Bali Komunitas Kreatif Bali adalah kelompok masyarakat dan insan kreatif yang menaruh perhatian terhadap pengembangan

industri kreatif di Bali sebagai penggerak ekonomi kreatif Bali. Didirikan sebagai komunitas sosial yang diharapkan dapat menjadi forum bagi terciptanya budaya kreatif, munculnya talenta kreatif baru, mendorong inovasi dan tumbuhnya semangat kewirausahaan. Semangat kewirausahaan dalam dunia kreatif ini perlu dikembangkan agar para pelaku kreatif di Bali mampu memiliki jiwa kepemimpinan mandiri dan wawasan bisnis yang luas agar siap menghadapi persaingan global saat ini. Komunitas kreatif juga didirikan untuk mendukung program Tahun Indonesia Kreatif 2009 yang dicanangkan oleh pemerintah, salah satunya dengan cara

bekerjasama dengan Pemerintah Kota Denpasar dalam mencanangkan program kreatif untuk tahun

2009 dan 2010. Di dalam forum ini, didiskusikan berbagai hal yang berkaitan

dengan ekonomi kreatif dan budaya; misalnya: sastra, software, desain, entrepreneurship, fesyen, hingga kuliner dan fotografi. Komunitas ini mulai mendapat tanggapan positif dari para pelaku kreatif, tidak hanya dari Pulau Bali namun juga dari daerah lain. Komunitas ini juga bahkan dijadikan sumber referensi para pelaku kreatif untuk mendapatkan informasi event-event kreatif, knowledge terbaru, maupun aktivitas keseharian pelaku kreatif di Pulau Bali. Berbagai kegiatan yang rutin diadakan oleh komunitas ini dapat dilihat di www.komunitaskreatifbali.wordpress.com .

3.5.5 Ins-ide

Ins-ide merupakan forum informal, underground, indie yang akan diharapkan bisa menjadi inspirasi dan memberikan ide-ide segar buat insan

kreatif Indonesia. Forum ini berupa Offline Gathering sebulan sekali (tiap Senin, minggu terakhir) berupa sharing session 5 pembicara dari berbagai

bidang dalam industri kreatif mulai dari Desain, Musik, Film, Games, Fesyen, Arsitektur, dan lain-lain. Komunitas ini terdiri dari para pakar atau professional yang sudah punya nama di industrinya masing-masing, juga para fresh graduate bahkan mahasiswa. Seluruh anggota diharapkan dapat memberikan pemikiran- pemikiran dan ide-ide baru melalui komunitas Ins-ide ini.

Format dari forum ini cukup sederhana, setiap pembicara hanya memiliki waktu 15 menit untuk melakukan presentasi dan tanya jawab, format dengan model ini bertujuan untuk membiasakan bagaimana mengemas ide-ide dalam waktu hanya

15 menit kepada audience. Pada setiap pertemuannya, maka dari 5 orang pembicara yang hadir akan terdapat 2 pembicara yang merupakan pakar atau sosok terkenal dan 3 pembicara berikutnya adalah individu-individu yang sedang emerging, berkembang. Forum yang non-profit oriented ini diharapkan mampu memberikan dampak positif yang signifikan buat insane kreatif di Indonesia, dan diharapkan forum ini user interactive dan menjadi milik bersama bagi komunitas kreatif. Forum ini dapat dilihat dengan lebih jelas di www.ins-ide.org .

3.5.6 Jendela Ide

Jendela Ide merupakan istitusi budaya yang bersifat non-profit, yang berlokasi di Bandung. Dibentuk pada tahun 1995, Jendela ide didesikasikan untuk menstimulasi pandangan budaya bagi anak-anak, remaja, melalui workshop, pameran, pertunjukan, pengembangan perpustakaan, pelatihan dan diskusi mengenai pendidikan dan budaya. Lembaga ini tidak membatasi keanggotaan pengikutnya, bahkan kisaran anggota Jendela Ide dimulai dari anak usia 4 tahun hingga orang-orang dewasa yang sudah berkeluarga. Passion terhadap budaya lebih diutamakan dalam keanggotaan lembaga ini.

Jendela Ide mengakui dan menghargai keunikan yang dimiliki oleh manusia dalam menghasilkan karya kreatif dan mengekspresikan perbedaan budaya. Lembaga ini bersifat

nirlaba serta didirikan oleh seniman, pendidik, dan ahli media komunikasi yang mempunyai pandangan dalam berbagai kegiatan anak dan remaja, serta melibatkan konsultan ahli dalam pengolahan materi aktivitasnya. Informasi lebih lengkap mengenai Jendela Ide dapat dilihat di www.jendelaide.blogspot.com .

3.5.7 Fashionesedaily

Fashionesedaily merupakan website tempat para insan kreatif fesyen melakukan komunikasi. Berbagai informasi dipertukarkan di website ini, seperti informasi fesyen terbaru, online shop, dan fasilitas lain. Komunikasi antar anggota dilakukan melalui forum dan blog yang ada di website tersebut, http://fashionesedaily.com. Fashionese Daily saat ini bahkan termasuk ke dalam salah satu dari blog fashion terkemuka di dunia menurut beberapa lembaga riset

media dan publikasi. Blog ini menjadi media yang secara rutin memberikan opini dan aplikasi realistis dari dunia fesyen yang mempengaruhi kaum wanita sehari-hari.

Para pembaca dan pengunjung situs Fashionese Daily terdiri dari para konsumen yang berpengaruh dalam dunia fesyen di Indonesia, orang-orang yang memiliki kesadaran tinggi pada dunia mode, kecantikan, dan fesyen. Karena loyalitas dari para pembacanya yang mayoritas adalah pembentuk opini di dunia fesyen, Fashionese Daily berhasil menarik perhatian beberapa brand terkemuka untuk menciptakan brand awareness yang dimiliki.

Keunggulan dari Fashionese Daily adalah formatnya yang berupa blog yang lebih spontan dan jujur sehingga menjadi panduan banyak penggiat fesyen. Blog ini merupakan kontribusi dari para pengelola Fashionese Daily bagi dunia fesyen di Indonesia. Blog ini berupaya untuk melengkapi artikel-artikel dan interview yang ada di majalah-majalah wanita yang ada sembari menawarkan keterlibatan aktif para pembacanya..

3.5.8 Kementerian Desain Republik Indonesia

Kementerian Desain Republik Indonesia merupakan suatu website yang berdiri sejak tanggal 28 Agustus 2006. gagasan Wahyu Aditya, dengan fokus utama merubah image negara Indonesia menjadi baik dan maju melalui kekuatan desain visual. Fokus ini dilakukan melalui diskusi-diskusi, bahkan kompetisi mini. Komunitas ini ingin menjadikan desain sebagai salah satu bagian penting dalam meningkatkan industri konten di

Indonesia. http://menteridesainindonesia.blogspot.com . Website ini ingin menjadikan desain sebagai salah satu elemen penting dalam industri kreatif dan industri konten di Indonesia sehingga pada akhirnya akan mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.

3.5.9 Desain Grafis Indonesia

Blog ini dibuat untuk mendorong pemahaman antara desainer grafis Indonesia terhadap seni, desain, budaya, dan masyarakat. Dalam blog ini terdapat banyak data historis dan artikel ilmiah terkait desain di Indonesia. Sebagai suatu blog, maka situs ini merupakan forum komunikasi dunia maya, khususnya antara komunitas

dapat dijumpai di

http://desaingrafisindonesia.wordpress.com .

Komunitas Desain Grafis Indonesia juga secara rutin memberikan informasi mengenai event-event kreatif yang akan diadakan beserta juga dengan penghargaan-penghargaan bagi insane kreatif di Indonesia. Berbagai pemikiran terkini dari para pelaku kreatif di Indonesia juga dapat dilihat pada blog ini. Bentuk blog umumnya disukai karena sifatnya yang informal dan mampu menampung berbagai pandangan dari berbagai kalangan kreatif.

3.5.10 Republik Kreatif Sebagai Blog Layanan Masyarakat yang

dibentuk oleh putra asli Indonesia, Republik Kreatif diharapkan bisa menjadi salah satu corong suara bagi para penggiat dunia kreatif. Saling berbagi inspirasi, ide atau apa saja yang bisa memberikan warna yang berbeda bagi perkembangan industri kreatif di negeri ini dan ide tersebut bisa memberikan kontribusi positif terhadap ekonomi kreatif di negeri ini.

Republik Kreatif memiliki 3 buah harapan; yaitu Creativity, Community, dan Collaboration. Dengan 3 buah harapan ini, maka Republik Kreatif diharapkan mampu menjadi tempat untuk mengembangkan kreativitas di dalam komunitas. Komunitas kreatif juga diharapkan dapat berkolaborasi satu sama lain agar mampu memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Republik Kreatif dapat dijumpai di http://republikkreatif.com/ .

3.5.11 Musikator

Musikator adalah upaya kolektif 3 orang pengusaha musik muda dari Bali. Dimulai dari obrolan ringan membahas keterbatasan informasi musik Indonesia. Obrolan berlanjut mencermati banyaknya penggemar dan pebisnis musik yang menggunakan internet.

Akhirnya mereka sepakat untuk membuat sebuah website yang dapat menampung informasi band. Ide tersebut berkembang menjadi sebuah rencana kreatif untuk mendirikan sebuah website yang dapat menjadi Blog Direktori Musik Indonesia. Website ini adalah projek pertama dari keseluruhan rencana jangka panjang komunitas ini. Blog ini dapat dijumpai di www.musikator.com.

Saat ini web musikator.com memberikan layanan-layanan menarik bagi para pelanggannya, seperti layanan mengunduh secara legal musik-musik yang sedang banyak disukai; mencari, melihat, mendengar, menonton, dan mengetahui cerita di balik grup band terkemuka; memberikan informasi terkini dari dunia industri music Indonesia, dan juga sebagai direktori band, artis, studio, radio, dan majalah music dari segala genre di Indonesia. Dengan adanya website ini, maka para penggemar music di Indonesia akan semakin dimanjakan dengan kemudahan mencari dan mendapatkan informasi music yang mereka gemari.

3.5.12 Bentara Budaya

Bentara Budaya didirikan di Yogyakarta, pada tanggal 26 September 1982, ditujukan untuk menampung dan mewakili wahana budaya bangsa dari berbagai kalangan, latar belakang dan cakrawala yang berbeda.

Setelah Yogyakarta, menyusul berdiri Bentara Budaya Jakarta yang berlokasi di Jalan Palmerah Selatan 17, Jakarta. Eksistensi Bentara Budaya Jakarta ditandai dengan pameran keramik Studio Titik Temu Tembikar, oleh pengrajin Liosadang, Purwakarta dan dimotori oleh seniman Adi Munardi (alm), tahun 1985.

Bentara Budaya Jakarta memiliki bangunan tradisional Rumah Kudus yang indah sekaligus unik, mencerminkan keterampilan seniman tradisi yang tangguh berkarya dengan arsitektur khas Kudus, sebagai hasil akulturasi dari berbagai pengaruh seperti China, Hindu dan Jawa. Dengan koleksi seni lengkap meliputi lukisan, keramik, patung, mebel antik dan beragam wayang, Bentara Budaya Jakarta mengemban misi untuk mewartakan penggalan sejarah yang telah memberi warna dalam perjalanan sejarah seni budaya bangsa.

Hingga saat ini, Bentara Budaya Jakarta memiliki koleksi 573 lukisan buah karya pelukis-pelukis terkenal, diantaranya Affandi, S Sudjojono, Hendra Gunawan, Baoeki Abdullah, Bagong Kussudiardjo, Trubus Sudarsono, Rudolf Bonnet, h Widayat, Otto Jaya dan masih banyak lagi. Juga koleksi para pelukis Bali yang sudah dianggap klasik seperti I gusti Nyoman Lempad, I Ketut Regig, I Gusti Ketut Kobot, Ida Bagus Made, Anak Agung Gde Sobrat, Dewa Putu Bedil, I Gusti Made Togog, I Ketut Nama, I Wayan Jujul dan sebagainya.

Di samping lukisan juga dikoleksi 625 buah keramik dari dinasti China, yaitu Yuan, Tang, Sung, Ming dan Ching. Serta tak ketinggalan keramik lokal dari Singkawang, Bali, Plered, Trowulan, dan Cirebon. Koleksi patung yang ada di Bentara Budaya berasal dari Papua dan Bali mencapai 400-an, sedangkan koleksi wayang golek yang terdiri dari berbagai macam karakter, seperti tokoh punakawan, tokoh Pandawa atau Kurawa berjumlah 120-an.

Mebel antik, seperti meja, kursi dan lemari serta beberapa patung Budha dengan berbagai posisi mudra pun menambah maraknya koleksi Bentara Budaya. Seluruh koleksi seni tersebut disimpan dan dirawat secara rapi di Bentara Budaya Jakarta.

Bentara Budaya Yogyakarta dan Jakarta kini telah menjadi lembaga seni budaya nasional dan secara reguler mengadakan berbagai macam acara kesenian, seperti pameran dan pagelaran, putar film dan diskusi bulanan. Selain kegiatan seni, di Bentara Budaya Jakarta pun telah didirikan taman bacaan dengan berbagai koleksi buku penerbit Gramedia, buku seni, buku teks dari luar negeri serta buku sastra yang dihibahkan sastrawan Myra Sidharta.

Tidak hanya mempresentasikan budaya tanah air, Bentara Budaya Jakarta pun sering mengadakan kerja sama dengan lembaga seni lainnya dan menjadi tempat terselenggaranya acara seni budaya lintas negara.

3.5.13 Komunitas Utan Kayu Komunitas Utan Kayu (KUK) terdiri dari Teater Utan Kayu, Galeri Lontar, dan Jurnal Kebudayaan Kalam – ketiganya

bergerak di lapangan kesenian. Bila diperluas lagi, KUK juga meliputi lembaga-lembaga lain. Terbatasnya kebebasan di segala bidang, termasuk kebebasan pers, di masa Orde Baru menimbulkan ide di kalangan

sejumlah wartawan, intelektual, dan penulis untuk mendirikan sebuah ―kantong‖ di mana kesenian, pemikiran, dan jurnalisme alternatif

membangun Komunitas Utan Kayu. Maka berdirilah Institut Studi Arus Informasi (1995) dan Galeri Lontar (1996) di sebuah kompleks bekas rumah-toko di Jalan Utan Kayu 68-H Jakarta Timur. Menyusul kemudian, Teater Utan Kayu (1997).

3.5.14 Top Ten Komunitas Kreatif di Dunia Maya Selain komunitas-komunitas di atas, masih terdapat banyak komunitas-komunitas yang berkomunikasi melalui mailing list

di bidang industri kreatif. Sepuluh (10) mailing list kreatif dan website kreatif teraktif dengan jumlah anggota terbanyak ditampilkan berikut ini.

Tabel 3-2 Top Ten Mailing List Kreatif

Rank Subsektor

Website

Jumlah Member

1 SOFTWARE

17767 2 SOFTWARE

http://groups.yahoo.com/group/ITCENTER/

13452 3 PRINTING AND PUBLISHING http://groups.yahoo.com/group/pasarbuku/

http://tech.groups.yahoo.com/group/ilmukomputer/

8499 4 MUSIC

4492 5 PRINTING AND PUBLISHING http://groups.yahoo.com/group/1001buku/

http://groups.yahoo.com/group/komunitasmusik/

4353 6 DESIGN

4134 7 SOFTWARE

http://groups.yahoo.com/group/belajardesain/

3932 8 DESIGN

http://tech.groups.yahoo.com/group/APWKomitel/

http://finance.groups.yahoo.com/group/forumgrafikadigital/ 2793 9 PRINTING AND PUBLISHING http://groups.yahoo.com/group/Sablon/

2530 10 PHOTOGRAPHY

http://groups.yahoo.com/group/komunitas-fotografer/ 1182 Tabel 3-3 Top Ten Komunitas Kreatif di Web

Rata2 Pengunjung per hari

1 Fashionesedaily

23464 2 Kementerian Desain Republik Indonesia

http://fashionesedaily.com/

http://menteridesainindonesia.blogspot.com/ 2450 3 Musikator

2094 4 Desain Grafis Indonesia

http://www.musikator.com/

http://desaingrafisindonesia.wordpress.com/ 2041 5 Komunitas Kreatif Bali

http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/ 562 6 Republik Kreatif

431 7 Common Room

http://republikkreatif.com/

342 8 Bandung Creative City

http://commonroom.info/

http://bandungcreativecityblog.wordpress.com/ 310 9 Masyarakat Industri Kreatif Teknologi Informasi http://forumtelematika.com/id/node/17

240 dan Komunikasi Indonesia (MIKTI) 10 Inside

http://www.ins-ide.org/

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24