NDUSTRI K REATIF N ASIONAL
3.1 I NDUSTRI K REATIF N ASIONAL
Beberapa milestone penting dalam perkembangan ekonomi kreatif Indonesia antara lain: PPBI (Pekan Produk Budaya Indonesia) 2007, PPBI 2008, PPKI (Pekan Produk Kreatif Indonesia) 2009 dan TIK (Tahun Indonesia Kreatif) 2009. Selain ketiga milestone tersebut, masih banyak kegiatan-kegiatan kreatif yang sudah dilakukan di tingkat nasional maupun tingkat daerah hingga saat ini.
3.1.1 PPBI 2007 Pekan Produk Budaya Indonesia 2007 yang diselenggarakan oleh 12 Instansi Pemerintah setingkat Kementerian
bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) dengan tema ―Bunga Rampai Produk Budaya Indonesia‖ merupakan wujud keyakinan yang semakin tinggi terhadap besarnya potensi ekonomi kreatif Indonesia.
Kegiatan PPBI 2007 meliputi: (i) Konvensi yang terdiri dari Seminar, Lokakarya dan Dialog Pembangunan Ekonomi Gelombang Keempat. (ii) Pameran yang menampilkan Zona Produk Warisan Budaya, Zona Produk Kerajinan terbaik Indonesia yang dikembangkan berdasrkan inspirasi warisan budaya, termasuk penampilan produk makanan tradisional dari seluruh provinsi dan aneka demo. (iii) Gelar Seni Budaya yang menampilkan aneka ragam seni tari, musik, pergaan busana, permainan rakyat dan pertunjukan film, yang diharapkan menjadi potret kekayaan budaya bangsa dari wilayah barat sampai ke timur Indonesia.
Wacana ekonomi kreatif secara resmi dimunculkan oleh pemerintah pada salah satu kegiatan PPBI 2007 ini, yaitu Konvensi de ngan tema ――Warisan Budaya dan Ekonomi Kreatif‖. Pembahasan yang dilakukan seputar pada cara kerja ekonomi kreatif, penelusuran kekayaan intelektual sebagai ―mata uang baru‖ dalam ekonomi kreatif dan sebagainya. Kegiatan ini dilanjutkan dengan pelaksanaan pemetaan ekonomi kreatif Indonesia oleh Departemen Perdagangan, yang secara resmi diluncurkan pada bulan Oktober 2007, dalam event TEI (Trade Expo Indonesia) 2007. Pemetaan Ekonomi Kreatif tersebut terdiri dari Klasifikasi Subsektor Industri Kreatif Indonesia dan Kontribusi Ekonominya terhadap Perekonomian Indonesia.
3.1.2 PPBI 2008 PPBI 2008 merupakan kelanjutan PPBI sebelumnya, yang diselenggarakan dengan tema: ‖Warisan Budaya Bangsa
Inspirasi Kebangkitan Ekonomi Kreatif Indonesia‖, dan tema Konvensi adalah: ‖Cetak Biru Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia‖. Seperti PPBI sebelumnya, kegiatan utama tidak berbeda, terdiri dari 3 kegiatan utama yang sama dengan tahun sebelumnya. Pada kegiatan kali ini, Cetak Biru Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia sudah rampung disusun dan diluncurkan secara resmi oleh Presiden Republik Indonesia, agar menjadi acuan bagi Instansi Pemerintah terkait dalam mengembangkan industri kreatif. Cetak biru pengembangan ekonomi kreatif sendiri disusun oleh Departemen Perdagangan, bekerja sama dengan instansi pemerintah lain yang terkait, para pelaku usaha, kelompok intelektual dan perwakilan-perwakilan asosiasi dan lain-lain.
Cetak biru yang disusun terdiri dari 2 bagian, yaitu: (i) Cetak Biru Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia, dan (ii) Cetak Biru Pengembangan 14 Subsektor Industri Kreatif Indonesia. Presiden memberikan arahan agar Cetak Biru yang diluncurkan ini ditindaklanjuti oleh masing-masing instansi pemerintah yang terkait melalui penyusunan Rencana Aksi masing-masing. Dokumen cetak biru ini dapat diunduh pada situs resmi Departemen Perdagangan Indonesia ( www.depdag.go.id ).
3.1.3 PPKI 2009 Tahun 2009, PPBI diselenggarakan dengan mengubah nama kegiatan menjadi PPKI (Pekan Produk Kreatif Indonesia).
Hal ini terutama ditujukan untuk lebih menegaskan pentingnya pengembangan ekonomi kreatif. Tiga kegiatan utama seperti sebelumnya tetap dipertahankan, namun event kali ini yang mengangkat tema ―Menjadikan Budaya dan Teknologi sebagai Basis Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia ‖, memfokuskan pembahasan pada subsektor-subsektor industri kreatif berbasis teknologi dan budaya seperti film, animasi, desain, layanan piranti lunak, musik, penerbitan dan percetakan. Pembahasan yang dilakukan terutama bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap kondisi dan strategi pengembangan industri kreatif, sehingga dapat dirumuskan isu-isu kunci yang perlu disolusikan segera. Selain subsektor- subsektor berbasis teknologi informasi dan budaya di atas, kali ini E-Commerce , baik tangible maupun intangible, dikupas lebih dalam, dimana E-Commerce merupakan salah satu langkah penting dalam pengembangan industri kreatif di era digital.
Pada PPKI 2009 yang dibuka oleh Presiden Republik Indonesia ini, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu menyampaikan hasil sementara ( quick count ) kontribusi ekonomi industri kreatif tahun 2002-2008. Hasil perhitungan kontribusi sementara yang disampaikan merupakan pemutakhiran studi pemetaan yang dilakukan pada tahun 2007. Hasil akhir pemutakhiran kontribusi ekonomi industri kreatif tersebut ditampilkan pada laporan ini.
3.1.4 Tahun Indonesia Kreatif 2009 Bertepatan dengan Hari Ibu, pada tanggal 22 Desember 2008 Presiden secara resmi mencanangkan tahun 2009
sebagai Tahun Indonesia Kreatif. Berbagai kegiatan kreatif diselenggarakan, baik oleh pemerintah, pelaku usaha, akademisi, maupun oleh komunitas dan asosiasi. Beberapa agenda kegiatan TIK ditampilkan pada kalender TIK 2009 berikut.
Tabel 3-1 Kalender TIK 2009
Festival Tabot
Pagelaran drama musikal
Pameran Dekranas
Creative Entrepreneur
Forum Kampung Pecinan
Miss Kadaluarsa
Festival Komik, Animasi &
Java Jazz Festival
Solo Batik Carnival
Games
Pameran Poster
Seni Kriya Wastra, serta Internasional
Pameran Industri Film 2009
Cannes Lions International
& The 2 nd International
Advertising Festival
Inacraft 2009
Cultural Festival
Jakarta Fashion and Food
Helar Festival dan Pinasthika Festival (JFF Festival)
Pameran Pekan Produk
Indonesia Information
Budaya Indonesia
Communication Technology
Award
(ICT) Award
Pameran Produksi Indonesia
Borobudur International
Cita Tenun Indonesia
Bengawan Solo Festival
Trade Expo Indonesia ke-24
Jazz Goes to Campus
Pameran Mutumanikam
Solo International Etnic
Jakarta International Film
Music
Festival
3.1.5 Instruksi Presiden No 6 Tahun 2009 mengenai Pengembangan Industri Kreatif Sebagai bentuk dukungan Pemerintah yang lebih nyata terhadap pengembangan Industri Kreatif, Presiden Indonesia
telah mengeluarkan Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2009, kepada 28 instansi pemerintah pusat dan daerah. Presiden menginstruksikan agar seluruh instansi yang disebutkan untuk mendukung kebijakan Pengembangan Ekonomi Kreatif