Sebelum soal digunakan untuk memperoleh data tentang nilai awal dan akhir siswa pada pembelajaran yang menggunakan Asesmen Portofolio dipadukan dengan
model Contextual Teaching and Learning pada materi sistem ekskresi, terlebih dahulu soal diuji cobakan pada 32 siswa diluar sampel, untuk mengetahui validitas,
reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda. Berdasarkan hasil perhitungan uji daya pembeda dari 30 butir soal yang telah
diuji cobakan soal tidak seluruhnya memiliki kriteria baik, terdapat 5 soal termasuk kriteria jelek sekali dan 4 soal termasuk kriteria kurang baik, selanjutnya 5 soal
termasuk kriteria cukup dan 16 butir soal selanjutnya termasuk kedalam kriteria baik.
Tabel 19 Hasil Uji Daya Pembeda Soal Esai
No Keterangan
No Butir Soal
1 Jelek Sekali
14 2
Kurang Baik 13,15
3 Baik Sekali
2,4,6,7,9 4
Baik 1,3,5,8,10,11,12
Berdasarkan hasil perhitungan uji daya pembeda butir soal esai yang akan diberikan kepada siswa sebagai tugas materi sistem ekskresi yang memiliki kriteria
baik dan baik sekali.Berdasarkan hasil perhitungan dari 15 butir soal esai yang telah diuji cobakan, tidak seluruhnya memiliki kriteria baik, terdapat 1 soal termasuk
kriteria jelek sekali dan 2 soal termasuk kriteria kurang baik, selanjutnya 5 soal termasuk kriteria baik sekalidan 7 butir soal selanjutnya termasuk kedalam kriteria
baik. Untuk analisis perhitungan daya pembeda secara keseluruhan tercantum dalam Lampiran 3.2 dan Lampiran 3.3.
5. Analisis Pengecoh Distractor
Menganalisis fungsi pengecoh distractor dikenal dengan istilah menganalisis pola penyebaran jawaban butir soal pada soal bentuk pilihan ganda. Pola tersebut
diperoleh dengan menghitung banyaknya testee yang memilih pilihan jawaban butir soal atau yang tidak memilih pilihan manapun. Dari pola penyebaran jawaban butir
soal dapat ditentukan apakah pengecoh berfungsi dengan baik atau tidak. Suatu pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik jika paling sedikit dipilih oleh 5
pengikut tes. Cara melakukan analisis pengecoh
Pertimbangan terhadap analisis pengecoh: a. Diterima, karena sudah baik
b. Ditolak, karena tidak baik c. Ditulis kembali, karena kurang baik
Sebuah pengecoh dikatakan berfungsi baik jika paling sedikit dipilih oleh 5 pengikut tes.
Contoh: Pilihan
Jawaban A
B C
D E
O Jumlah
Kelompok Atas
5 7
15 3
3 33
Kelompok Bawah
8 8
6 5
7 3
37 Jumlah
13 15
21 8
10 3
70 O = Omitted tidak menjawab, C
= kunci jawaban Pengecoh A = 1370 x 100 5, berfungsi
B = 1570 x 100 5, berfungsi D = 870 x 100 5, berfungsi
E = 1070 x 100 5, berfungsi Untuk tes pilihan ganda dengan 5 alternatif jawaban dan P = 0,8, dilihat dari
segi Omitted O, sebuah butir soal dikatakan baik jika persentase O- nya ≤ 10.
18
H. Teknik Analisis Data
1.
Tes Kemampuan Kognitif Siswa
dan Angket Self Regulation
Data yang diperoleh dari pretest dan posttest akan digunakan untuk mencari nilai N-Gain.Nilai N-Gain berfungsi untuk mengetahui kemampuan kognitif dan self
regulation materi sistem ekskresi.Seberapa besar peningkatan suatu variabel dalam hal ini setelah mengikuti pembelajaran dengan asesmen portofolio.
18
Muslim, “Bahan Ajar Analisis Instrumen” Jurnal Bahan Ajar, h. 5-6.
Kemudiandata yang diperoleh dianalisis menggunakan rumus Normalized Gain N-Gain sebagai berikut:
19
���� ��� =
− � � � −
N-GainIndeks gain yang diperoleh pada tes kemampuan kognitif dan self regulation pretestdan posttest menunjukkan perubahan atau tidaknya dilihat
berdasarkan kriteria pada tabel 20 dibawah ini:
Tabel 20 Kategori Skor
N-GainIndeks Gain Rentang
Kategori
g 0,70
Tinggi
0,31 ≤ g ≤ 0,70
Sedang
G 0,30
Rendah Sumber :Meltzer. The relationship between mathematics preparation and conceptual
learning gains in physics: a possible, hidden variable. In diagnostic pretest scores, Department of physics and Astronomy, Iowa State University, Ames, Iowa 50011
2002, Jurnal Am. J. Physic. h. 3. Untuk mengetahui signifikasi data tersebut maka skor N-gain diuji menggunakan
uji t independent pada program SPSS versi 17 windows.
19
Meltzer, “ The Relationship Between Mathematics Preparation and Conceptual Learning Gain in Phsys
ics : a Possible “Hidden Variable”, in Diagnostic Pretest Score”, Jurnal Am. J,Physic, 2002, h.3.