perkembangan kemampuan serta prestasi akademik siswa dalam periode tersebut.Evidence portofolio sekaligus akan memberikan umpan balik feedback baik
kepada guru maupun kepada siswa. Melalui analisis evidence portofolio, guru dapat mengetahui potensi, karakter, kelebihan, dan kekurangan siswa tersebut. Selain dapat
digunakan untuk memantau perkembangan siswa dan mendiagnosis kesulitan belajarnya, penilaian portofolio juga sangat bermanfaat bagi guru menilai,
kemampuan akademik, dan karakteristik siswa secara perorangan. Selain itu juga dapat memberi informasi kepada orang tua tentang gambaran hasil belajar siswa
selama kurun waktu tertentu.
3. Bentuk-Bentuk Asesmen Portofolio
Adapun bentuk-bentuk asesmen portofoliodiantaranya sebagai berikut: 1.
Catatan anekdotal, yaitu berupa lembaran khusus yang mencatat segala bentuk kejadian mengenai perilaku siswa, khusus selama berlangsungnya
proses pembelajaran. Lembaran ini memuat identitas yang diamati, waktu pengamatan, dan lembar rekaman kejadiannya.
2. Ceklis atau daftar cek, yaitu daftar yang telah disusun berdasarkan tujuan
perkembangan yang hendak dicapai siswa. 3.
Skala penilaian yang mencatat isyarat kemajuan perkembangan siswa. 4.
Respon-respon siswa terhadap pertanyaan. 5.
Tes skrining yang berguna untuk mengidentifikasi keterampilan siswa setelah pengajaran dilakukan, misalnya siswa setelah pengajaran dilakukan, misalnya
: tes hasil belajar, PR, LKS, dan laporan kegiatan lapangan.
26
Berbagai macam bentuk-bentuk portofolio tersebut yang bisa dipilih oleh guru dalam menilai kegiatan pembelajaran siswa. Karena kelima bentuk tersebut memiliki
karakteristik tersendiri dalam penggunaanyatergantung kepada darimana dan untuk apabentuk portofolio tersebut digunakan.
26
Masnur Muslich, Op.Cit. h. 189.
4. Prinsip Asesmen Portofolio
Berbeda dengan asesmen yang lainnya, keterlibatan siswa dalam asesmen portofolio merupakan sesuatu yang harus dikerjakan.Ada beberapa prinsip yang perlu
diperhatikan dan dijadikan pedoman dalam penggunaan asesmen portofoliodi
sekolah, antara lain:
a. Saling percaya, dalam asesmen portofolioguru dan siswa ataupun antara siswa
dengan siswa lainnya harus memiliki rasa saling mempercayai. Mereka harus merasa sebagai pihak-pihak yang saling memerlukan, dan memiliki semangat
untuk saling membantu. Oleh karena itu semua pihak baik guru maupun siswa harus saling terbuka dan jujur satu sama lain.
b. Kerahasiaan bersama, hasil pekerjaan siswa secara individu ataupun kelompok
sebaiknya tidak diperlihatkan kepada siswa lain atau kelompok lain, sebelum diadakan eksibisi pameran. Supaya tidak terjadi pelanggaran terhadap norma
yang menyangkut etika yang dapat menimbulkan dampak negatif kepada proses pendidikan.
c. Milik bersama, semua pihak, guru maupun siswa harus menganggap bahwa
semua evidencemerupakan milik bersama yang harus dijaga bersama-sama pula. Sehingga, siswa akan merasa memiliki terhadap hasil kerja mereka, dan
pada akhirnya tumbuh rasa tanggung jawab pada diri mereka. d.
Kepuasan dan kesesuaian. Kepuasan semua pihak terletak pada tercapai tidaknya standar kompetensi, kompetensi dasar, maupun indikator tersebut
yang dimanifestasikan melalui evidence peserta didik. Kesesuaian ini
akanmenjamin ketercapaian kompetensi yang menjadi kriteria keberhasilan belajar peserta didik disekolah.
e. Penciptaan budaya mengajar, antara pengajaran dan asesmen portofoliotidak
dapat dipisahkan. Manfaat utama asesmen portofoliosebagai diagnostik yang sangat berarti bagi guru untuk melihat kelebihan dan kelemahan siswa.
f.Refleksi bersama,
asesmen portofoliomemberikan
kesempatan untuk
melakukan refleksi bersama-sama, dimana siswa dapat merefleksikan tentang proses berfikir mereka sendiri, pemecahaan masalah atau pengambilan
keputusan, dan mengamati pemahaman mereka tentang kompetensi dasar dan indikator yang telah mereka peroleh. Portofolio difokuskan pada pengalaman
belajar siswa dari aspek pengetahuan, keterampilan, sikap dalam periode waktu tertentu. Jadi karya siswa dalam portofolio tersebut bukan hanya
diambil pada akhir semester saja. g.
Proses dan hasil, asesmen portofoliomenerapkan prinsip proses dan hasil. Proses belajar yang dinilai misalnya diperoleh dari catatan perilaku harian
peserta didik anecdot mengenai sikapnya dalam belajar antusias tidaknya dalam mengikuti pelajaran, dan sebagainya. Aspek yang lain dari Asesmen
portofolioadalah penilaian hasil, yaitu menilai hasil akhir tugas yang diberikan oleh guru.
27
Dengan demikian asesmen portofoliotidak hanya menilai hasil akhir pembelajaran,tetapi
juga perlu
memberikan penilaian
terhadap proses
27
Sumarrno Surapranata Muhammad Hatta, Op.Cit. h. 77 et seqq.