testing, dan pengajaran penilaian,
pengajaran, dan
pembelajaran. Sumber : Sumarna Surapranata Muhammad Hatta, Penilaian Portofolio
Implementasi Kurikulum 2004, Bandung, Pt Remaja Rosdakarya, 2007, h, 96-97.
Dari penjelasan tabel mengenai perbedan portofoliodengan tes menunjukkan bahwa didalam asesmen portofolioproses penilaiannya lebih koperatif, lebih objektif
dalam menilai hasil pekerjaan siswa yang dikumpulkan. Lebih terbuka dimana siswa dilibatkan secara langsung dalam menilai pekerjaan yang dilakukan, dalam
pembelajaranmampu menunjukan kemajuan, usaha, serta pencapaian hasil belajar yang dialami siswa.Dibandingkan penggunaan tes yang hanya menilai siswa
berdasarkan tugas yang terbatas dan yang menjadi perhatian hanya pencapaian sebuah nilai. Untuk itu sangat baik apabila dalam proses pembelajaran guru mampu
menerapkan asesmen portofolio.
9. TeknikAsesmen Portofolio
Teknik asesmen portofoliodi dalam kelas memerlukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Jelaskan kepada siswa bahwa penggunaan portofolio, tidak hanya merupakan
kumpulan hasil kerja siswa yang digunakan oleh guru untuk penilaian, tetapi digunakan juga oleh siswa sendiri.
2. Tentukan bersama siswa sampel-sampel portofolio apa saja yang akan dibuat.
3. Kumpulkan dan simpanlah karya-karya tiap siswa dalam satu map atau folder
di rumah masing-masing atau loker masing-masing di sekolah. 4.
Berilah tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi perkembangan siswa sehingga dapat terlihat perbedan kualitas dari waktu ke waktu.
5. Sebaiknya tentukan kriteria penilaian sampel portofolio dan bobotnya dengan
para siswa sebelum mereka membuat karyanya. 6.
Minta siswa menilai karyanya secara berkesinambungan. 7.
Setelah suatu karya dinilai dan nilainya belum memuaskan, maka siswa diberi kesempatan untuk memperbaiki. Namun, antara siswa dan guru perlu dibuat
“kontrak” atau perjanjian mengenai jangka waktu perbaikan. 8.
Bila perlu, jadwalkan undangan orang tua siswa dan diberi penjelasan tentang maksud serta tujuan portofolio, sehingga orang tua dapat membantu dan
memotivasi anaknya.
34
Setiap kegiatan pembelajaran guru yang ingin menggunakan asesmen portofoliodapat
menjelaskan langkah-langkahteknik
pelaksanan asesmen
portofoliosecara sistematis kepada siswa dengan jelas maka siswa akan mudah untuk melaksanakanya. Sehingga ketika guru melakukan penilaian selama proses belajar,
dan meminta siswa untuk mengumpulkan tugas yang diminta siswa sudah siap dengan task tugas yang diberikan guru sesuai tenggang batasan waktu pengumpulan
tugas yang sudah disepakati sebelumnya. Dengan demikian proses penilaian yang diharapkan dapat berjalan dengan lancar.
D. Model Contextual Teaching and Learning
1. Pengertian ModelContextual Teaching and Learning
Menurut Blanchard Berns dan Erickson dalam buku Pembelajaran Kontektual Konsep Aplikasi karangan Kokom Komalasari Sari mengemukakan bahwa “
Contextual teaching and learning is a conception of teaching and learning that helps teachers relate subject matter content to rel word situsion; and motivates
student to make connections between knowledge and is applications to their lives
34
Asep Jihad dan Abdul Haris, Op.Cit. h. 114 et seq
as family members, citizens, and workers and engage in the hard work that learning requires
35
. Dengan demikian pembelajarn kontektual merupakan konsep belajar dan
mengajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuannya yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga, warga negara, dan pekerja.
Selanjutnya Elaine B. Johnson menyatakan, Contextual Teaching and Learning adalah proses pendidikan yang bertujuan menolong para siswa melihat makna di
dalam materi akademik yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan subjek- subjek akademik dengan konteks dalam kehidupan keseharian mereka, yaitu dengan
konteks keadaan pribadi, sosial, dan budaya mereka.
36
Menurut Wina Sanjaya “Contextual Teaching and Learning CTL” adalah suatu
strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan
situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka.
37
Berdasarkan paparan uraian diatas maka, penulis menyimpulkan bahwa Contextual Teaching and Learning CTLadalah proses pendidikan yang membantu
seorang guru untuk menghubungkan antara materi-materi pelajaran yang diajarkan dengan situasi dunia nyata yang dialami oleh siswa, selain itu pembelajaran
35
Kokom Komalasari, Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi, Bandung : PT Refika Aditama, Cetakan Ketiga, 2013, h.6.
36
Elaine B. Johnson, CTL Contextual Teaching and Learning, Bandung :Kaifa Learning, Edisi Baru, Cetakan 1, 2014, h. 67.
37
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta : Kencana, 2006, h. 25.