Peningkatan Self Regulation Melalui Penggunaan Asesmen Portofolio Pada
                                                                                akhir, kelas eksperimen dengan rata-rata nilai 85,08 atau 85 dengan kategori baik, sedangkan kelas kontrol dengan rata-rata nilai 83,60 atau 84 kategori baik.
Dari  hasil  angket  self  regulation  akhir  ini  dapat  terlihat  kelas  eksperimen mengalami  peningkatan  yang  signifikan  dengan  peningkatan  rata-rata  sebesar  14,19
atau  14  sedangkan  pada  kelas  kontrol  terdapat  peningkatan  rata-rata  sebesar  7,99 atau  8  yang  hanya  menggunakan  paper  and  pencil  test  tanpa  pemberian  written
feedback dan self assessment. Selain itu berdasarkan perolehan nilai N-Gain diketahui bahwa  kelas  eksperimen  memiliki  rata-rata  sebesar  0,48,  dengan  kategori  sedang
berjumlah 20 siswa, tinggi berjumlah 4 siswa, dan kategori rendah berjumlah 7 siswa. Sedangkan pada kelas kontrol didapat rata-rata sebesar 0,32, dengan kategori sedang
berjumlah  20  siswa,  tinggi  berjumlah  1  siswa,  dan  kategori  rendah  berjumlah  12 siswa.
Berdasarkan rata-rata dan katagori N-Gain tersebut dapat disimpulkan bahwa self  regulation  siswa  konsep  sistem  ekskresi  pada  kelas  eksperimen  jauh  lebih  baik
dibandingkan dengan kelas kontrol. Artinya penggunan Asesmen Portofolio memiliki pengaruh terhadap peningkatan  self regulation  siswa. Peningkatan ini terjadi  setelah
pembelajaran dengan menerapkan asesmen portofolio  yang disertai asesmen formatif dengan  pemberian  written  feedback  dan  lembar  self  assessment  pada  konsep  sistem
ekskresi. Komponen asesmen portofolio berupa self assessment dan written feedback yang  diterapkan  selama  pembelajaran  memberikan  dampak  positif  terhadap  self
regulation siswa.
Untuk mengetahui indikator Self Regulation yang paling banyak dimiliki oleh siswa  atau  yang  sering  muncul,  peneliti  menggunakan  angket  tertutup.  Berdasarkan
Gambar  5  diperoleh  presentase  rata-rata  angket  Self  Regulation  awal  pada  kelas eksperimen, dengan indikator menyadari pemikirannya sendiri sebesar 73, indikator
membuat rencana secara efektif sebesar 71, indikator menyadari dan menggunakan sumber-sumber  informasi  yang  diperlukan  sebesar  70,  indikator  sensitif  terhadap
umpan  balik  sebesar  71.  Dari  data  tersebut  dapat  diketahui  indikator  menyadari pemikiran  sendiri  yang  paling  banyak  dimiliki  siswa  atau  yang  sering  muncul  dan
indikator  menggunakan  sumber-sumber  informasi  yang  diperlukan  yang  paling sedikit dimiliki siswa atau yang sedikit muncul diantara indikator lainnya.
Berdasarkan  gambar  6  presentase  rata-rata  kemunculan  Self  Regulation  awal pada  kelas  kontrol  dengan  indikator  menyadari  pemikirannya  sendiri  sebesar  75,
indikator  membuat  rencana  secara  efektif  sebesar  75,  indikator  menyadari  dan menggunakan sumber-sumber informasi yang diperlukan sebesar 76,  dan indikator
sensitif  terhadap  umpan  balik  sebesar  77.  Dari  data  ini  diketahui  bahwa  indikator sensitif  terhadap  umpan  balik  yang  paling  banyak  dimiliki  oleh  siswa  atau  yang
sering  muncul  dan  indikator  menyadari  pemikirannya  sendiri  dan  membuat  rencana secara efektif yang paling jarang muncul atau yang paling sedikit dimiliki siswa.
Setelah diberi perlakuan dengan menggunakan asesmen portofolio angket Self Regulation  akhir  siswa  menunjukkan  peningkatan  pada  kelas  eksperimen,  dengan
rata-rata  kemunculan  pada  indikator  menyadari  pemikirannya  sendiri  sebesar  84, indikator  membuat  rencana  secara  efektif  sebesar  85,  indikator  menyadari  dan
menggunakan  sumber-sumber  yang  diperlukan  sebesar  87,  dan  indikator  sensitif terhadap umpan balik sebesar 83. Dari data ini dapat disimpulkan bahwa setiap Self
Regulation mengalami peningkatan yang signifikan dan indikator yang sering muncul yaitu menyadari dan menggunakan sumber-sumber  informasi yang diperlukan.
Berdasarkan  Gambar  6  angket  self  regulation  akhir  siswa  menunjukkan bahwa  pada  kelas  kontrol  memiliki  nilai  rata-rata  indikator  menyadari  pemikiran
sendiri sebesar 83, indikator membuat rencana secara efektif sebesar 82, indikator menyadari  dan  menggunakan  sumber-sumber  informasi  yang  diperlukan  sebesar
84, indikator sensitif terhadap umpan balik sebesar 85. Dari data Self Regulation akhir pada kelas kontrol yang paling banyak muncul adalah sensitif terhadap umpan
balik. Berdasarkan  analisis  angket  self  regulation  peningkatan  setiap  indikator  self
regulation  lebih  baik  pada  kelas  eksperimen  dari  pada  kelas  kontrol,  karena  pada kelas  eksperimen  menggunakan  Asesmen  Portofolio  meliputi  task  tugas  soal  esai
dan  laporan  praktikum  dengan  diikuti  pemberian  written  feedback  yang  dilakukan sebanyak  dua  kali  dan  pemberian  lembar  self  assessment  setelah  siswa  selesai
mengerjakan  tugas  yang  diberikan  sehingga  dapat  meningkatkan  self  regulation khususnya materi sistem ekskresi.
Hasil  uji  normalitas  dapat  dilihat  pada  Tabel  25  menunjukkan  bahwa  angket awal  dan  angket  akhir  self  regulation  dapat  diketahui  nilai  sig  a    0.05,  sehingga
dapat  disimpulkan  bahwa  nilai  angket  awal  dan  angket  akhir  self  regulation  pada kelas eksperimen dan kelas kontrol secara keseluruhan berdistribusi normal pada taraf
signifikan  0.05,  sehingga  dapat  dilanjutkan  uji  prasyarat  selanjutnya  yaitu  uji homogenitas  data.  Berdasarkan  uji  homogenitas  pada  Tabel  26  dari  hasil  Test  of
Homogenity of Variance diketahui data angket awal dan angket akhir self regulation dikatakan signifikansi pada bagian based on mean, dengan nilai Sig  a 0.05 maka
dapat  disimpulkan  bahwa  nilai  angket  awal  dan  angket  akhir  self  regulation  pada kelas  eksperimen  dan  kelas  kontrol  secara  keseluruhan  berasal  dari  sampel  yang
memiliki karakteristik yang sama homogen. Selanjutnya  dilakukan  pengujian  hipotesis  dengan  uji  t  independet.
Berdasarkan  perhitungan  pada  Tabel  27  menunjukkan  bahwa  data  N-Gain kemampuan self regulation  siswa memiliki nilai Sig.  2-tailed  a 0.05. Maka H
ditolak  dan  H
1
diterima,  yang  artinya  Asesmen  Portofolio  berpengaruh  terhadap peningkatan Self Regulation siswa kelas XI pada Mata Pelajaran Biologi di SMAN 12
Bandar Lampung. Guna  untuk  mengetahui  seberapa  besar  kontribusi
“Asesmen  Portofolio terhadap  peningkatan  self  regulation  siswa  kelas  XI  pada  mata  pelajaran  Biologi  di
SMAN  12  Bandar Lampung”,  maka  dilakukan  uji  regresi  linier  sederhana.
Berdasarkan  perhitungan  pada  Tabel  28.  didapatkan  hasil  koefisien  korelasi  R sebesar  0,890  menunjukkan  bahwa  adanya  hubungan  antara  Asesmen  Portofolio
terhadap  kemampuan  self  regulation  siswa  dengan  kategori  tinggi.  Dan  dari  data Tabel 28 didapatkan nilai Durbin Watson sebesar 2,050 yang berada di daerah 1,65
DW    2,35  yang  berarti  tidak  terjadi  autokorelasi  sehingga  memenuhi  prasyarat. Koefisien  R  Square  yang  menyatakan  besarnya  kontribusi  Asesmen  Portofolio
terhadap kemampuan self regulation siswa sebesar 0,792 artinya 79,2 kemampuan self regulation dipengaruhi oleh Asesmen Portofolio pada kelas eksperimen XI IPA
1. Tingginya  kontribusi  yang  diperoleh  karena  faktor  siswa  yang  memiliki  self
regulation  yang  bagus  yaitu  siswa  yang  memiliki  menejemen  waktu  yang  baik, keinginan untuk mencapai tujuan, kesadaran akan penghargaan diri sendiri, keinginan
untuk  mencoba,  dan  motivasi  yang  besar  dalam  belajar.  Tingginya  pengaruh  self regulation  yang  dimiliki  siswa  dapat  dilihat  karena  siswa  selama  belajar  :  tidak
mudah  putus  asa,  rajin  membaca  buku  atau  referensi-referensi  yang  ada,  rajin bertanya,  ulet,  mengumpulkan  tugas  tepat  waktu,  dan  tekun  dalam  belajar.  Sisanya
sebesar 20,8 dipengaruhi oleh faktor lain seperti: kondisi siswa dan lingkunganya. Penelitian  yang  sejalan  dengan  hasil  penelitian  yang  menyatakan  self
regulation  dapat  ditingkatkan  melalui  asesmen  portofolio  ditemukan  oleh Hadiyaturrido, I. W. Lasmawan, A. A. I. N. Marhaeni yang menghasilkan, 1 terdapat
perbedaan motivasi belajar antara siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan metode  penilaian  portofolio  dengan  siswa  yang  mengikuti  pembelajaran
menggunakan  metode  penilaian  konvensional,  2  terdapat  pebedaan  prestasi  belajar antara siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan metode penilaian portofolio
dengan  siswa  yang  mengikuti  pembelajaran  menggunakan  metode  konvensional,  3 terdapat perbedaan motivasi belajar dan prestasi belajar secara simultan antara siswa
yang  mengikuti  pembelajaran  menggunakan  metode  penilaian  portofolio  dengan siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan metode penilaian konvensional.
4
Lestari Budi Utami, I Made Yudana, A. A. I. N. Marhaeni dari hasil penelitian yang menunjukan: 1 terdapat perbedaan kemampuan menulis dalam Bahasa Inggris
antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan asesmen portofolio dan siswa yang mengikuti  pembelajaran  dengan  asesmen  konvensional,  2  terdapat  pengaruh
interaksi  antara  model  pembelajaran  dengan  motivasi  berprestasi  terhadap kemampuan menulis dalam Bahasa Inggris siswa kelas XI MAN Amlapura, 3 untuk
siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi, siswa yang mengikuti pembelajaran dengan  implementasi  asesmen  portofolio  memiliki  kemampuan  menulis  Bahasa
Inggris  lebih  tinggi  dari  pada  siswa  yang  mengikuti  pembelajaran  dengan implementasi  asesmen  konvensional,  4  untuk  siswa  yang  memiliki  motivasi
berprestasi  rendah,  siswa  yang  mengikuti  pembelajaran  dengan  implementasi asesmen  portofolio  memiliki  kemampuan  menulis  Bahasa  Ingris  yang  lebih  rendah
dari  pada  siswa  yang  mengikuti  pembelajaran  dengan  implementasi  asesmen konvensional.
5
Motivasi merupakan salah satu komponen yang terdapat di dalam self regulation yang dapat ditingkatkan melalui penggunaan asesmen portofolio.
4
Hadiyaturrido, I. W. Lasmawan, A. A. I. N. Marhaeni, Pengaruh Metode Penilaian Portofolio Dalam  Pembelajaran  Terhadap  Motivasi  Belajar  Dan  Prestasi  IPS  siswa  kelas  VI  SDN  4  Masbagik
Selatan  Tahun  Pembelajaran  20122013,  e-Journal  Program  Pascasarjana  Universitas  Pendidikan Ganesha, Program Studi Pendidikan Dasar, Volume. 3  2013.
5
Lestari Budi Utami, I Made Yudana, A. A. I. N. Marhaeni,  “Pengaruh Implementasi Asesmen Portofolio  Terhadap  Kemampuan  Menulis  Bahasa  Inggris  Ditinjau  Dari  Motivasi  Berprestasi  Siswa
Kelas XI  MAN  Amlapura”,  e-Journal  Program  Pascasarjana  Universitas  Pendidikan  Ganesha,
Program Studi Administrasion Pendidikan Volume 4.  2013.
Secara  umum  di  dalam  self  regulation  meliputi  pengontrolan  waktu  yang baik.  Pengontrolan  waktu  sangat  mempengaruhi  keberhasilan  dan  kegagalan  siswa
dalam  belajar.  Siswa  yang  mampu  mengontrol  waktu  dengan  baik,  maka  dapat mengatur  dan  merencanakan  waktu  untuk  aktivitas  sehari-hari  secara  efektif  dan
efisien,  antara  lain  dengan  menentukan  tujuan,  menyusun  prioritas  dalam  belajar, membuat jadwal belajar, dan meminimalisisasi  gangguan  yang dapat mempengaruhi
keberhasilannya  dalam  belajar.  Apabila  siswa  yang  tidak  dapat  mengatur  waktunya dengan baik, ada kecendrungan bahwa siswa tersebut tidak mampu mengarahkan dan
mengatur  dorongan-dorongan  yang  ada  dalam  dirinya.  Siswa  yang  memiliki  self regulation yang buruk pada umumnya memiliki pengontrolan waktu yang buruk.
                