informasi yang diperlukan dan, d sensitif terhadap umpan balikdengan mempertimbangkan kesesuaian Strandar Kompetensi SK dan Kompetensi Dasar
KD pada materi sistem ekskresi.
5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Self Regulation
Menejemen waktu sangat mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan siswa dalam pembelajaran.siswa yang tidak dapat mengatur waktu dengan baik, ada
kecendrungan bahwa siswa tersebut tidak mampu mengarahkan dan mengatur dorongan-dorongan yang ada dalam dirinya.
Bokaerts dalam Education Psychology Journal, mengatakan bahwa banyak penelitian sepakat bahwa faktor yang paling mendasar dari self regulation adalah
keinginan untuk mencapai tujuan. Atribut personal lain yang juga terlihat dalam mempengaruhi self regulation antara lain; 1 keadaan akan penghargaan diri sendiri,
2 keinginan untuk mencoba, 3 komitmen, 4 menejemen waktu, 5 kesadaran akan metakognitif dan 6 penggunaan strategi yang efisien. Adapula faktor-faktor yang
muncul akibat self regulation yang buruk antara lain: impulsivitas, tujuan akademik yang rendah, penghargaan diri yang rendah, kontrol yang buruk, serta perilaku
menghindar.
47
Berdasarkan uraian tersebut maka, dapat dikatakan bahwa jika siswa dalam mengelola waktu sangat baik, maka siswa tersebut memiliki self regulated learning
yang baik serta tujuan yang diinginkan dapat tercapai. Begitu pula sebaliknya, jika
47
Mustika Dwi Mulyati, “Hubungan Antara Menejemen. Op.Cit, h. 45.
siswa dalam pengelolaan waktu buruk, maka self regulated learning pun akan menjadi buruk serta tujuan yang diinginkan tidak dapat tercapai dengan baik.
F. Kemampuan Kognitif
Perubahan seseorang yang asalnya tidak tahu menjadi tahu merupakan hasil dari proses belajar. Gagne dalam Kokom Komalasari menyatakan, belajar sebagai suatu
proses perubahan tingkah laku yang meliputi perubahan kecendrungan manusia seperti sikap, minat, atau nilai dan perubahan kemampuannya yakni peningkatan
kemampuan untuk melakukan berbagai jenis performance kinerja.
48
Jadi belajar merupakan hasil perubahan tingkah laku dalam sikap, minat, dan pengetahuan dalam
berbagai jenis kinerja yang dialami siswa. Setelah melakukan proses belajar maka siswa diharapkan dapat mencapai tujuan
belajar yang disebut sebagai hasil belajar yaitu kemampuan yang dimiliki siswa setelah menjalani proses belajar. Sudjana dalam Asep Jihad berpendapat, hasil belajar
adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya.
49
Dalam Sistem Pendidikan Nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler dan tujuan instruksional, menggunakan klarifikasi hasil belajar dari
Benjamin S.Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor.Berdasarkan rumusana tujuan
pendidikan tersebut penulis membatasi pembahasan pada ranah kognitif saja.
48
Kokom Komalasari, Op.Cit, h. 2.
49
Asep Jihad dan Abdul Haris, Op.Cit. h. 15.