pengetahuan sebelumnya. Siswa diberi kesempatan untuk mencerna, menimbang, membandingkan, dan melakukan diskusi dengan dirinya sendiri
learning to be.
g. Penilaian yang sebenarnya Authentic Assesment
Tahap dari pembelajaran konstektual adalah melakukan penilaian. Penilaian adalah proses pengumpulanberbagai data dan informasi yang bisa
memberikan gambaran atau petunjuk terhadap pengalaman belajar siswa.
38
Dalam melaksanakan program pembelajaran kontekstual guru harus menerapkan tujuh langkah Contextual Teaching and Learning dengan jelas, sehingga setiap guru
memiliki persiapan yang utuh mengenai rencana yang akan dilaksanakan dalam membimbing kegiatan belajar-mengajar dikelas sehingga dapat mengetahui
kemajuan, kemunduran, dan kesulitan siswa dalam belajar.
3. Perbedaan Contextual Teaching and Learning CTL dengan Pembelajaran
Konvensional
38
Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013, h. 193 et seqq.
Perbedaan pokok antara pembelajaran Contextual Teaching and Learning dan pembelajaran konvensional seperti yang banyak diterapkan di sekolah sekarang ini
antara lain: a.
Contextual Teaching and Learningmenempatkan siswa sebagai subjek belajar, artinya siswa berperan aktif dalam setiap proses pembelajaran dengan cara
menemukan dan menggali sendiri materi pelajaran. Sedangkan, dalam pembelajaran konvensional siswa ditempatkan sebagai objek belajar yang
berperan sebagai penerimaan informasi secara pasif.
b. Dalam pembelajaran Contextual Teaching and Learning, siswa belajar
melalui kegiatan kelompok, seperti kerja kelompok, berdiskusi, saling menerima dan memberi. Sedangkan, dalam pembelajaran konvensional siswa
lebih banyak belajar secara individual dengan menerima, mencatat, dan menghafal materi pelajaran.
c. Dalam Contextual Teaching and Learning, pembelajaran dikaitkan dengan
kehidupan nyata secara rill; sedangkan dalam pembelajaran konvensional, kemampuan diperoleh melalui latihan-latihan.
d. Tujuan akhir dari proses pembelajaran melalui Contextual Teaching and
Learning adalah kepuasan diri sendiri; misalnya individu tidak melakukan perilaku tertentu karena ia menyadari bahwa perilaku itu merugikan dan tidak
bermanfaat; sedangkan dalam pembelajaran konvensional, tidakan atau perilaku individu didasarkan oleh faktor dari luar dirinya, misalnya individu
tidak melakukan sesuatu disebabkan takut hukuman atu sekedar untuk memperoleh angka atau nilai dari guru.
e. Dalam Contextual Teaching and Learningpengetahuan yang dimiliki setiap
individu selalu berkembang sesuai dengan pengalaman yang dialaminya, oleh sebab itu setiap siswa bisa terjadi perbedaan dalam memaknai hakikat
pengetahuan yang dimilikinya. Dalam pembelajaran konvensional, kebenaran yang dimiliki bersifat absolut dan final, oleh karena pengetahuan di konstruksi
oleh orang lain.
f. Dalam pembelajaran Contextual Teaching and Learning, siswa bertanggung
jawab dalam memonitor dan mengembangkan pembelajaran mereka masing- masing; sedangkan dalam pembelajaran konvensional guru adalah penentu
jalanya proses pembelajaran.
g. Dalam pembelajaran Contextual Teaching and Learning, pembelajaran bisa
terjadi di mana saja dalam konteks setting yang berbeda sesuai dengan kebutuhan; sedangkan dalam pembelajaran konvensional pembelajaran hanya
terjadi di dalam kelas.
h. Oleh karena tujuan yang ingin dicapai adalah seluruh aspek perkembangan
siswa, maka dalam Contextual Teaching and Learningkeberhasilan pembelajaran diukur dengn berbagai cara misalnya dengan hasil karya siswa,
penampilan, rekaman, obeservasi, wawancara dan sebagainya; sedangkan dalam pembelajaran konvensional keberhasilan pembelajaran biasanya hanya
diukur dari tes.
39
Beberapa perbedaan pokok tersebut, menggambarkan bahwa Contextual Teaching and Learning memang memiliki karakteristik tersendiri baik dari proses
pelaksanaanya dan pengolahanya di kelas.Untuk itu dalam pembelajaran Contextual Teaching and Learninglebih menekankan pada skenario pembelajaranya, yaitu
langkah-demi langkah yang dilakukan oleh guru dan siswa harus sesuai supaya dapat mencapai tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran.
E. Self Regulation
1. Pengertian Self Regulation
Pemahaman tentang konsep self regulation adalah penting dalam pengembangan kemampuan prestasi belajar.Vivik Sofiyah dan Raudatus Salamah menyatakan
bahwa, self regulation merupakan kemampuan untuk mengontrol perilaku sendiri dan salah satu dari sekian penggerak utama kepribadian manusia.
40
Untuk mencapai suatu tujuan yang optimal, seseorang harus mampu untuk mengontrol perilakunya sendiri,
mengarahkan perilaku tersebut agar dapat mencapai tujuan yang diiinginkan. Mohammad Ali dan Mohammad Asrosri menyatakan, Pengaturan diri self
regulation sama pentingnya dengan proses penyesuaian diri dan pemeliharaan
39
Wina Sanjaya, Op.Cit, h. 260 et seqq.
40
Vivik Sofiyah dan Raudatus Salamah, “ Self-Efficacy dan Self-Regulation Sebagai Unsur Penting Dalam Pendidikan Karakter Aplikasi Pembelajaran Mata Kuliah Ahlak Tasawuf, Jurnal
Penelitian Sosialisasi Keagamaan Vol. 17. N0. 2. Juli-Desember 2014. h. 222.