Mutasi
175
protein. Berdasarkan letak dua bagian yang patah pada kromosom, ada dua tipe inversi Gambar 6.8. yaitu:
a Inversi parasentris, terjadi karena dua bagian yang patah terletak
pada satu lengan dari sebuah kromosom tidak dipisahkan oleh sentromer.
b Inversi perisentris, terjadi karena dua bagian yang patah masing-
masing terletak pada lengan kromosom yang berlainan melewati sentromer, karena sentromer terletak diantara bagian patahan.
4 Translokasi Translokasi merupakan pindahnya potongan dari sebuah kromo-
som ke potongan kromosom lain yang bukan homolognya. Ada 3 tipe translokasi, yaitu:
a Translokasi tunggal, terjadi pematahan tunggal pada satu
kromosom, kemudian bagian yang patah satu tempat pindah dan bersambungan dengan ujung potongan kromosom lain.
Perhatikan Gambar 6.9a.
b Translokasi perpindahan, yaitu potongan bagian tengah patah di
2 tempat dari kromosom disisipkan ke tempat patahnya kromo- som lain. Perhatikan Gambar 6.9b.
c Translokasi resiprok, terjadi satu pematahan pada dua kromosom
non homolog, kemudian bagian yang patah saling bertukar. Per- hatikan Gambar 6.9c.
d Translokasi Robertson, yaitu peristiwa mereduksi dan bertam-
bahnya kromosom yang pertama kali diajukan oleh William. R. Robertson. Translokasi Robertson meliputi fusi kromosom dan
fi si atau disosiasi kromosom. Fusi kromosom terjadi apabila 2 kro- mosom non homolog bergabung menjadi satu.
Fisi atau disosiasi kromosom terjadi apabila suatu kromosom
membelah menjadi dua.
b. Perubahan jumlah kromosom
Dalam keadaan normal, jumlah kromosom yang dimiliki individu adalah stabil. Akan tetapi, adanya penyimpangan seperti peristiwa non-
disjunction atau induksi yang sengaja diperlakukan menyebabkan jumlah kromosom dapat berubah. Perubahan jumlah kromosom meliputi:
Galeri
Mutasi Pada Virus SARS
Beberapa waktu yang lalu, dunia sempat dihebohkan
oleh penyakit sindrom pernapasan akut
Serve Acute Respiratory Syndrome
atau SARS. Penyakit yang pertama kali menyebar di
Cina ini, menurut para ahli disebabkan oleh Corona
virus.
Corona virus penyebab infeksi saluran pernapasan,
menyebar melalui sekresi pernapasan. Virus ini diduga
mengalami mutasi sehingga bersifat semakin ganas.
Microsoft Encarta Premium 2006
Gambar 6.9 a Translokasi tunggal, b Translokasi perpindahan, dan c Translokasi resiprok
a
v w x y z
a b c d e f
a b v w x y z
c d e f
b
a b c d e f
v w x y z a b c f
v w x d e y z
c
a b c d e f
a b x y z v w x y z
v w c d e f
Gambar 6.8 a kromosom normal, b inversi parasentris,
dan c inversi perisentris
a b c d e f g
a b e d c f g a d c b e f g
a b
c
176
Biologi Kelas XII
1 Euploidi Euploidi merupakan perubahan yang meliputi seperangkat ge-
nom, dimana jumlah set kromosom individu merupakan kelipatan dari jumlah set kromosom dasar kromosom haploid. Artinya, perubahan
kromosom menyebabkan berubahnya jumlah set kromosom keseluruh- an. Macam-macam euploidi, antara lain:
a Monoploid
Monoploid merupakan kromosom sel somatis dalam keadaan tunggal atau terdiri dari satu perangkat kromosom saja.
Kebanyakan organisme eukariotik bersifat diploid, yaitu memiliki dua perangkat kromosom 2n dalam sel somatisnya. Namun, ada
beberapa yang bersifat monoploid. Misalnya, lebah madu jantan yang tumbuh dari sel telur yang tidak dibuahi partenogenesis.
b Poliploid
Poliploid merupakan keadaan organisme yang memiliki perangkat kromosom lebih dari tiga, misalnya: tetraploid,
heksaploid, oktaploid, dan sebagainya. Triploid merupakan keadaan kromosom organisme yang memiliki 3 perangkat kromosom 3n
dalam sel somatisnya. Individu triploid bersifat steril. Tetraploid, yaitu bila organisme memiliki 4 perangkat kromosom 4n dalam
sel somatiknya. Individu tetraploid biasanya bersifat fertil subur atau mampu menghasilkan keturunan.
Poliploid banyak ditemukan pada tumbuhan dan jarang ditemukan pada hewan letal. Biasanya dimanfaatkan dalam
bidang pertanian untuk menghasilkan tanaman dengan varietas unggul. Contoh tanaman poliploid adalah 23 dari jenis rumput-
rumputan dan tanaman mawar Rosa sp..
2 Aneuploidi Aneuploidi adalah perubahan yang terjadi karena suatu individu
mempunyai kekurangan atau kelebihan kromosom dibandingkan den- gan individu diploid normal. Aneuploidi biasanya diakibatkan karena
nondisjunction gagal berpisah dari satu pasang kromosom homolog. Penghambatan berpisahnya kromosom pada saat pembelahan sel dapat
dilakukan dengan sengaja, yaitu melalui: induksi kolkisin, dapat meng- hambat pembentukan spindel pembelahan; menggunakan suhu tinggi,
misalnya pada tanaman jagung; dan dapat pula dengan cara pemoto- ngan tunas, sehingga pada potongan tunas terjadi poliploid. Beberapa
contoh aneuploidi antara lain: a Monosomi
Monosomi terjadi pada individu yang kehilangan satu kromosom dalam satu perangkat 2n-1. Pada wanita, kehilangan satu kromosom
X pada gonosomnya akan menyebabkan sindrom Turner. Oleh karena itu, kromosom kelaminnya hanya terdiri dari satu kromosom X saja
XO.
Galeri
Tanaman Raksasa Peristiwa triploid jarang dite
mukan pada hewan, ke- banyakan ditemukan pada
tumbuhan.
Tanaman triploid biasanya tumbuh dalam ukuran ekstra
besar dibanding tanaman lain pada umumnya. Triploid
seringkali dimanfaatkan dalam bidang pertanian
untuk meng hasilkan bunga atau buah berukuran besar
dan tanpa biji.
Pai, Dasar-dasar Genetika