Eugenetika Upaya Menghindari Kelainan Menurun

164 Biologi Kelas XII

b. Eutenika

Upaya eutenika dilakukan melalui pengelolaan lingkungan seperti pendidikan, peningkatan gizi, perbaikan tempat tinggal, olah raga, dan rekreasi. Nah, kalian telah banyak mempelajari tentang hereditas pada ma nuasia. Oleh karena itu untuk dapat mengaplikasikan dalam kehidupan kalian, selesaikan tugas di rubrik Telisik serta Uji Kompetensi berikut. Membuat Peta Silsilah Keluarga Lakukanlah tugas ini bersama kelompok kalian sebagai tugas di luar kelas. Berikut ini langkah-lang- kah yang perlu kalian ikuti: 1. Siapkan alat dan bahan seperti kertas berukuran lebar dapat menggunakan kertas manila atau yang lainnya, spidol atau pensil berwarna, dan penggaris. 2. Pilihlah salah satu dari kelompok kalian yang mempunyai keluarga besar dan di antara anggota keluarganya ada yang mengalami kelainan atau kondisi yang tidak normal atau menyimpang dari anggota keluarga yang lain. Catatan: Lakukan kegiatan point kedua dengan baik dan sopan agar tidak menyinggung pe- rasaan. 3. Buatlah daftar nama dan sifat dari semua anggota keluarga besar tersebut mulai dari generasi pa- ling awal kakek atau buyut yang masih ada sampai generasi saat ini. 4. Dengan menggunakan simbol yang umumnya digunakan dalam peta silsilah, buatlah peta silsilah berdasarkan keadaan yang terjadi pada keluarga dari salah satu teman kalian tersebut. 5. Kumpulkan tugas kalian pada guru, kemudian presentasikan hasil peta silsilah yang telah kalian buat dengan menjelaskan siapa saja yang kemungkinan bersifat carrier. T e l i s i k 1. Selain jenis kelamin, sebutkan sifat-sifat yang dapat diturunkan pada manusia. 2. Sebutkan macam kelainan menurun oleh alel resesif dan alel dominan autosom. 3. Sebutkan dan jelaskan 2 macam ekspresi gen yang dipengaruhi seks 4. Apa yang dimaksud dengan carrier? 5. Sebutkan ciri-ciri orang yang mengalami gangguan mental. 6. Jelaskan perbedaan antara brakhidaktili dan polidaktili. 7. Sebutkan macam kelainan oleh alel resesif kromosom X dan oleh alel resesif kromo- som Y. 8. Apa yang dimaksud dengan criss-cross in- heritance? 9. Jelaskan bagaimana seseorang dikatakan mempunyai golongan darah A, B, AB, dan O. 10. Jelaskan yang dimaksud dengan eritro- blastosis fetalis. Uji Kompetensi Prinsip Hereditas 165 I k h t i s a r 1. Pewarisan sifat karakter dari induk orang tua kepada fillialnya melalui suatu perkawinan melibatkan gen sebagai faktor pembawa sifat keturunan. 2. Mendel memilih kacang kapri untuk objek kajiannya, karena memiliki pasangan-pasangan yang kontras, melakukan autogami atau penyerbukan sendiri, mudah disilangkan, mampu menghasilkan keturunan banyak, dan cepat menghasilkan atau daur hidupnya pendek. 3. Hukum Mendel I disebut juga Hukum Segregasi, karena menyatakan bahwa pada waktu pem- bentukan gamet meiosis, kromosom-kromosom homolognya memisahkan diri secara bebas. 4. Persilangan monohibrida adalah perkawinan dengan satu sifat karakter beda yang mencolok. 5. Genotip bersifat menurun dan diwariskan pada keturunan. 6. Fenotip adalah sifat yang tampak dari luar. Fenotip merupakan paduan dari genotip dengan lingkungannya. 7. Hukum Mendel II dikenal sebagai Hukum Asortasi atau Hukum Berpasangan Secara Bebas atau Hukum Penggabungan Bebas. 8. Persilangan dihibrida yaitu persilangan dengan dua sifat beda, dengan dua alel yang berbeda. 9. Back cross merupakan persilangan antara anakan F1 yang heterozigot dengan induknya yang homozigot dominan. 10. Test cross adalah menyilangkan suatu hasil persilangan dengan salah satu induk homozigot resesif. 11. Penyimpangan semu Hukum Mendel meliputi interaksi gen, kriptomeri, polimeri, epistasis-hipostasis, gen-gen komplementer, gen dominan rangkap, dan atavisme. 12. Kriptomeri yaitu gen dominan yang seolah-olah tersembunyi jika berdiri sendiri dan akan tampak pengaruhnya apabila bersama-sama dengan gen dominan yang lainnya. 13. Polimeri adalah pembastaran heterozigot dengan banyak sifat beda yang berdiri sendiri, tetapi memengaruhi bagian yang sama dari suatu organisme. 14. Sifat atau fenotip yang tadinya menghilang, dapat muncul kembali pada generasi berikutnya, melalui proses yang disebut atavisme. 15. Epistasis adalah faktor gen dominan yang menutupi gen dominan lain yang bukan alelnya, sehingga sifat yang dikendalikan gen yang tertutup tidak muncul. 16. Hipostasis adalah faktor gen yang tertutupi oleh gen dominan yang lain, yang bukan alelnya. 17. Peristiwa inheritansi baik pada hewan, tumbuhan, maupun manusia akan mengikuti pola-pola hereditas seperti adanya tautan, tautan seks, pindah silang, determinasi seks, adanya gen letal, dan non-disjunction. 18. Pindah silang dapat terjadi pada saat meiosis pembentukan gamet. Pindah silang dapat berupa pindah silang tunggal atau pindah silang ganda. Untuk mengetahui kekuatan pindah silang dihitung nilai pindah silangnya NPS. 19. Tipe-tipe determinasi seks meliputi tipe XY pada lalat buah dan manusia, XO belalang atau Ordo Orthoptera dan kepik atau Ordo Hemiptera, ZO ayam dan itik, dan ZW burung, serangga, dan kupu-kupu. 20. Gen letal dibedakan menjadi gen resesif letal pada jagung albino dan gen dominan letal pada ayam redep dan tikus kuning.