Teori Abiogenesis Teori Asal Usul Kehidupan

226 Biologi Kelas XII Gambar 8.5 Percobaan Redi yang kedua

b. Teori Biogenesis

Meskipun mendapat dukungan dari Needham, Teori Abiogen- esis juga mendapat bantahan dari ahli-ahli lain seperti Francesco Redi 1627- 1697, Lazarro Spallanzani 1729 – 1799 dan juga Louis Pasteur 1822 – 1895. Para ahli tersebut masing-masing memiliki pendapat yang berbeda berdasarkan hasil pengamatannya, namun secara umum mereka mengungkapkan bahwa kehidupan ber asal dari kehidupan. Francesco Redi melakukan percobaan dengan memasukkan daging ke dalam dua stoples. Stoples yang satu ditutup dengan kertas dan yang lainnya dibiarkan terbuka. Kedua stoples tersebut dibiarkan selama berhari-hari. Setelah diamati terbukti bahwa pada stoples yang dibiarkan terbuka didapati adanya larva lalat, sedangkan pada stoples yang tertutup tidak terdapat larva lalat. Menurut Redi, hal ini terjadi karena stoples yang dibiarkan terbuka telah dimasuki telur lalat yang kemudian menetas menjadi larva lalat. Para ahli pendukung Teori Abiogenesis tidak me- nerima percobaan yang dilakukan Redi, dengan alasan bahwa larva lalat tidak dapat tumbuh pada stoples yang ditutup rapat karena tidak adanya sirkulasi udara un- tuk pernapasan. Untuk mempertahankan gagasannya, Redi melakukan percobaan yang kedua dengan meletak- kan daging pada stoples yang ditutup kain kassa dengan tujuan agar terjadi sirkulasi udara. Setelah dibiarkan beberapa hari, ternyata banyak larva lalat yang tumbuh pada permukaan kain kassa dibandingkan pada daging. Hal ini terjadi karena banyak telur lalat yang tertahan pada kain kassa. Larva lalat yang tumbuh pada daging berasal dari telur lalat yang jatuh, sehingga jumlahnya lebih sedikit. Lazarro Spallanzani 1729-1799 mencoba memperbaiki percobaan yang dilakukan Needham yakni dengan memanaskan labu yang berisi kaldu dalam waktu yang lebih lama hingga mendidih. Labu tersebut ditutup dengan cara melelehkan leher labu, kemudian ditutup sehingga benar-benar rapat. Hasilnya air kaldu tetap jernih, yang berarti bahwa tidak terdapat mikrobia meskipun dibiarkan sampai beberapa hari. Berdasarkan percobaanya, Spallanzani menyimpulkan bahwa kehidup- an bukan berasal dari air kaldu. Louis Pasteur 1822–1895 melakukan percobaan dengan meng- gunakan labu yang ujungnya kecil dan tertekuk, berbentuk huruf S seperti leher angsa yang panjang seperti pada Gambar 8.6. Dengan cara seperti itu, mikrobia dan debu tidak dapat masuk ke dalam gelas karena akan tertahan pada dasar leher, sedangkan uda- ra tetap dapat masuk ke dalam labu. Setelah leher angsa tersebut di- pecahkan pada bagian yang melengkung, dalam sehari kaldu tersebut berubah warna menjadi keruh karena di dalamnya telah ditumbuhi mikrobia. Gambar 8.6 Labu leher angsa yang digunakan oleh Pasteur Gambar 8.4 Percobaan Redi yang pertama Terbuka Daging Lalat Kecenderungan Baru Teori Evolusi 227 Louis Pasteur telah membuktikan kelemahan Teori Generatio Spontanea dan menyimpulkan bahwa di udara terdapat mikrobia yang dapat masuk ke dalam media gelasstoples jika terdapat lubang untuk masuk. Dari bantahannya tersebut, Louis Pasteur merumuskan Teori Biogenesis yaitu omne vivum ex ovo kehidupan berasal dari telur, omne ovum ex vivo telur berasal dari kehidupan dan omne vivum ex vivo kehidupan berasal dari kehidupan sebelumnya. Meskipun penelitian Pasteur dan Spallanzani telah menggugur- kan Teori Abiogenesis, namun mereka belum dapat menjelaskan Teori Biogenesisnya tersebut secara ilmiah. Akibatnya muncul dilema dalam