Menetapkan variabel penelitian Merancang Percobaan

22 Biologi Kelas XII Contoh: pada penelitian di atas, hal yang diamati adalah pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan lidah buaya. Tumbuhan lidah buaya dikatakan tumbuh dan berkembang dengan baik, jika daun yang ada bertambah panjang, besar, tumbuh anakan baru, daunnya hijau segar, lebih tebal, beratnya tambah dan lainnya. 3 Variabel kontrol Meliputi semua kondisi yang harus sama atau relatif sama dalam suatu penelitian. Kondisi ini harus dijaga terus oleh peneliti selama penelitian berlangsung. Contoh: kondisi awal tumbuhan kekuningannya, jumlah daun kalau tidak sama, peneliti harus lebih teliti mencatat kondisi awal, jenisnya dapat dengan mengambil dari satu tempat, medium tanam, besar pot, campuran pupuk, penyiraman, dan kondisi udara.

b. Menetapkan Alat dan Bahan

Untuk dapat menetapkan alat yang digunakan, peneliti harus memiliki gambaran utuh pelaksanaan percobaan, apakah dengan be- dengan-bedengan sawah atau pekarangan, apakah dengan polibag atau dengan pot. Kemudian juga gambaran tentang alat perlengkapan bercocok tanam, alat pengukur variabel kontrol, variabel terikat, serta variabel bebas. Sedangkan jumlah pot atau bedengan tergantung pada jumlah ulangan. Adapun bahan yang digunakan ditetapkan berdasarkan permasalahan. Contoh bahan meliputi tumbuhan lidah buaya, air untuk menyiram, dan pupuk. Jumlah bahan yang diperlukan tergantung pada jumlah ulangan setiap perlakuan. Jika ada 5 perlakuan, dan setiap perlakuan menggunakan 3 ulang an, maka jumlah pot yang dibutuhkan adalah 3 5 = 15 dengan setiap pot minimal satu tanaman. Agar kalian memahami tentang rancangan percobaan, perhatikan rancangan percobaan pengaruh faktor luar berikut. Ada informasi bahwa air merupakan zat yang dapat menghenti- kan masa dormansi biji. Petani melakukan perendaman biji selama satu malam sebelum menanamnya. Dari informasi tersebut, muncul: a. Rumusan masalah : Seberapa banyak air yang dapat menyebabkan masa dormansi biji berakhir? Apakah semakin lama biji direndam, semakin banyak air yang masuk sehingga semakin cepat pertum- buhan kecambahnya? b. Hipotesa : Tidak ada pengaruh lama perendaman biji terhadap perkecambahan biji kacang. Rancangan percobaan untuk mencari jawaban hipotesa sebagai berikut: a. Judul penelitian : Pengaruh lama perendaman biji terhadap perke- cambahan biji kacang. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan 23 b. Variabel bebas : Berbagai lama perendaman biji 6 jam, 12 jam, 18 jam, dan 24 jam. Jadi, ada empat perlakuan. c. Variabel terikat : Perkecambahan biji, yang diamati adalah pert- ambahan panjang kecambah hingga hari ke-15 setelah ditanam. d. Variabel kontrol : Cahaya, volume air rendaman, tempat peneli- tian, dan penyiraman. Variabel ini sama untuk semua perlakuan yang telah ditetapkan. Lakukanlah percobaan berdasarkan rancangan percobaan di atas, melalui rubrik Percobaan berikut. P e r c o b a a n Mengetahui Pengaruh Air terhadap Proses Perkecambahan A. Dasar teori Perkecambahan dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Salah satu faktor ekster- nal yang memengaruhi perkecambahan adalah air. Persyaratan awal perkecambahan adalah berakhirnya masa dormansi biji. Air merupakan zat yang dapat menghentikan masa dormansi biji. Tahap awal perkecambahan adalah masuknya air ke dalam biji imbibisi. B. Tujuan Mengetahui pengaruh lama perendaman biji dalam air terhadap perkecambahan C. Alat dan Bahan 1. Gelas ukur 2. Cawan Petri 8 buah atau piring 4 buah 3. Tempat merendam biji mangkok atau gelas atau cangkir 4 buah 4. Empat puluh biji kacang tanah yang sehat dan cukup umur 5. Kapas secukupnya 6. Air sumur bukan air ledeng atau pam D. Langkah Percobaan 1. Siapkan masing-masing 10 biji kacang tanah yang telah direndam selama 6 jam, 12 jam, 18 jam, dan 24 jam. Siapkan cawan Petri 8 buah, berilah kapas basah air tidak perlu terlalu menggenang. Jumlah air untuk setiap Petri sama. Catatan: Jika menggunakan piring cukup 4 buah, perhatikan pada saat mempersiapkan kapas, usahakan pada bagian piring yang rata. 2. Cawan petri dikelompokkan menjadi 4 kelompok : • Kelompok A cawan 1 dan 2: masing-masing diisi dengan 5 biji kacang yang diren- dam 6 jam. • Kelompok B cawan 3 dan 4: masing-masing diisi dengan 5 biji kacang yang diren- dam 12 jam. • Kelompok C cawan 5 dan 6: masing-masing diisi dengan 5 biji kacang yang diren- dam 18 jam. • Kelompok D cawan 7 dan 8: masing-masing diisi dengan 5 biji kacang yang diren- dam 24 jam. Catatan: Jika menggunakan piring, sebuah piring untuk 10 biji kecambah. Piring untuk kelompok A,B, C, dan D masing-masing diisi dengan biji yang direndam 6 jam, 12 jam, 18 jam, dan 24 jam. 3. Amati jumlah biji yang berkecambah setiap hari sekali. Biji disebut berkecambah jika telah muncul tunas minimal 1 cm.