10
Biologi Kelas XII xilem primer
kambium vaskuler empulur
fl oem primer korteks
epidermis
pertumbuhan
www .ualr
.edu.botany .stemanatomy
xilem primer xilem sekunder
xilem sekunder fl oem sekunder
fl oem primer tahun kedua
tahun pertama xilem sekunder setelah
pertumbuhan 2 tahun kambium vaskuler
gabus kambium gabus
fl oem sekunder kulit kayu
Akibat aktivitas kambium yang kadang-kadang tidak diimbangi oleh pertumbuhan kulit batang tumbuhan, maka jaringan epidermis
batang dan korteks pecah dan rusak. Kerusakan jaringan ini memba- hayakan jaringan-jaringan di dalamnya. Untuk itu tumbuhan mem-
bentuk kambium gabus felogen atau jaringan gabus. Jaringan gabus ke arah dalam membentuk parenkim feloderm dan ke arah luar mem-
bentuk felem. Felem lapisan gabus tersusun atas sel-sel mati, sedang feloderm korteks sekunder tersusun oleh sel-sel hidup. Pada jaringan
gabus terdapat celah-celah gabus yang merupakan penghubung antara lingkungan luar dan lingkungan dalam sel tumbuhan yang disebut len-
tisel. Lentisel berfungsi sebagai pintu masuknya udara dan air ke dalam sel-sel tumbuhan.
Kalian telah mempelajari tentang perkecambahan, pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder. Untuk menguji pemahaman ka-
lian, ikutilah Uji Kompetensi berikut.
Kerjakanlah soal-soal berikut ini. 1. Jelaskan perbedaan dormansi biji dengan
biji yang kuisen quissence.
2. Jelaskan tahapan yang terjadi pada proses perkecambahan.
3. Jelaskan pengertian pertumbuhan dan
perkembangan. Beri contoh masing-ma- sing.
4. Jelaskan pengertian pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.
5. Gambarkanlah pertumbuhan primer dan sekunder pada batang. Sebutkan bagian-
bagiannya.
Uji Kompetensi
Gambar 1.8 Pertumbuhan sekunder pada batang dikotil
Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
11
B. Faktor-faktor yang Memengaruhi Pertumbuh an dan Perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil kerja sama antara faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam faktor internal
meliputi sifat genetik tumbuhan tersebut yang diperoleh secara turun menurun, yang berupa gen dan hormon. Faktor luar faktor eksternal
meliputi faktor lingkungan. Faktor genetis pada bab ini hanya akan dibahas secara sekilas. Pengetahuan tentang gen secara panjang lebar
akan diuraikan pada Bab 3.
1. Faktor Internal
Adapun faktor-faktor internal yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan adalah sebagai berikut.
a. Gen
Ukuran batang, bentuk daun, biji, dan bunga tumbuhan padi ber- beda dengan tumbuhan kacang. Perbedaan pertumbuhan dan perkem-
bangan tanaman padi dengan kacang tersebut dipengaruhi oleh faktor genetik. Tumbuhan padi yang banyak dijumpai ternyata memiliki ba-
nyak jenis, antara lain: IR, rojolele, mentik, dan bramo. Antar jenis yang ada tersebut memiliki faktor genetis yang berbeda-beda pula.
Faktor genetis ini banyak digunakan dalam hal pemilihan bibit ung- gul. Gen pada tumbuhan berperan pada pengaturan reaksi-reaksi kimia
dalam sel metabolisme sel. Berkait dengan gen ini, pemerhati tana- man budidaya mengembangkan penelitian-penelitian yang bertujuan
memperoleh biji yang baik untuk bibit, misalnya berapa lama menyim- pan biji, berapa lama penjemuran pengeringan, dan suhu berapakah
yang paling cocok untuk penyimpanan.
b. Hormon
Hormon merupakan zat spesifi k berupa zat organik yang dihasil- kan oleh suatu bagian tumbuhan untuk mengatur pertumbuhan dan
perkembangannya. Hormon juga dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Hormon-hormon tumbuhan yang telah dikenal pada saat ini me- liputi auksin, giberelin, sitokinin, asam absisat, kalin, etilen, dan asam
traumalin. 1 Auksin
Auksin atau asam indol asetat ditemukan pada tahun 1926 oleh
Frits Went. Dia menemukan auksin di ujung koleoptil kecambah Av- ena sejenis gandum. Perhatikan Gambar. Auksin juga ditemukan di
ujung akar dan ujung batang. Beberapa peran auksin dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Menghambat pembentukan tunas samping. Pertumbuhan tunas
ujung menghambat pertumbuhan tunas samping. Keadaan ini disebut dominansi pucuk atau dominansi apikal.
Galeri
Salisbur y R
oss, F isiologi tumbuhan 3, hlm. 58
Frits W. Went
Auksin ditemukan Went saat masih menjadi mahasiswa.
Gelar doktor pun disandang- nya. Ia menetap di Jawa
saat itu masih jajahan Belanda selama 5 tahun, ke-
mudian di California Institute of Technology. Tahun 1964, ia
melanjutkan penelitian gurun pasir di Desert Biology Labo-
ratory University of Nevada. Sang professor ini meninggal
pada 1 Mei 1990.
Salisbury Ross, Fisiologi tumbuhan 3, hlm. 58
12
Biologi Kelas XII
b. Memacu pertumbuhan akar liar pada batang, misalnya pada tana- man apel ditemukan akar pada bawah cabang pada daerah antar
nodus. c. Memacu pertumbuhan akar pada tanaman yang dikembangbiak-
kan dengan stek. d. Memacu berbagai sel tumbuhan untuk menghasilkan etilen.
2 Giberelin Giberelin pada tumbuhan terdapat pada biji terutama kacang-
kacangan, daun, dan akar. Giberelin berfungsi untuk: a. Memacu pemanjangan batang.
b. Mematahkan dormansi biji atau mempercepat perkecambahan. c. Mempercepat munculnya bunga.
d. Merangsang proses pembentukan biji. e. Menyebabkan perkembangan buah tanpa biji parteno karpik.
f. Menunda penuaan daun dan buah.
3 Sitokinin Sitokinin bisa ditemukan di jaringan pembuluh. Sitokinin ber-
fungsi untuk: a. Memacu pembelahan sel pada tahapan sitokinesis.
b. Memacu pembentukan kalus menjadi kuncup, batang, dan daun. c. Menunda penuaan daun dan buah.
Salisbur y R
oss, F isiologi tumbuhan 3, hlm. 55
Gambar 1.11 Eksperimen pada tanaman
Phaseolus Vulgaris yang dipacu dengan giberelin.
Gambar 1.10 a Pertumbuhan akar pada
stek yang dipacu dengan auksin.
b Auksin masih bekerja pada bagian pucuk
batang, c Bila pucuk dipangkas
maka pucuk samping akan tumbuh.
a b
c
Campbell, R eece, M
itchell, B iologi 2, hlm. 384.
Salisbur y R
oss, F isiologi
Tumbuhan 3, hlm. 45 Campbell, R
eece, M itchell, B
iologi 2, hlm. 384.
Tunas aksiler Bonggol setelah
pemotongan tunal apikal
Percabangan lateral
a b
c d
Salisbur y R
oss, F isiologi
Tumbuhan 3, hlm. 45
Gambar 1.9 Peragaan Went. Auksin mengakibatkan
bengkoknya ujung koleoptil. a. Ujung koleoptil Avena sp.
dipotong dan dipindahkan diatas potongan agar
b. Pemotongan ujung kecambah koleoptil yang lain.
c. Potongan agar yang menyerap auksin
ditempelkan pada sisi koleoptil.
d. Koleoptil membengkok akibat pemanjangan satu sisi yang
menyerap auksin.