Tipe XY Determinasi Seks

150 Biologi Kelas XII Selain pada manusia dan lalat, hewan menyusui mempunyai sistem kelamin XY jantan dan XY betina. Demikian juga pada tumbuhan berumah dua tumbuhan yang satu sebagai tumbuhan betina dan yang satu sebagai tumbuhan jantan, misal- nya salak Salacca edulis.

b. Tipe XO

Tipe XO ini dijumpai pada serangga seperti belalang Ordo Orthoptera dan kepik Ordo Hemiptera. Pada belalang ti- dak dijumpai adanya kromosom Y sehingga hanya mempunyai kromosom X saja. Oleh karena itu, belalang jantan bertipe XO dan belalang betina bertipe XX mempunyai sepasang kro- mosom X.

c. Tipe ZW

Tipe ini dijumpai pada serangga kupu-kupu, beberapa jenis ikan dan reptil. Berbeda dengan tipe seks pada manusia dan lalat buah yang homogametik terdiri dari kromosom kelamin yang sama pada betina atau wanita, tipe seks ZW pada betina bersifat heterogametik terdiri dari kromosom kelamin yang berbeda. Agar tidak terjadi kekeliruan dengan tipe penentuan kelamin XY, maka digunakan Z dan W. Oleh karena itu, yang betina mempunyai tipe ZW atau XY dan yang jan- tan mempunyai tipe ZZ atau XX.

d. Tipe ZO

Tipe ZO dijumpai pada unggas seperti ayam dan itik. Unggas betina juga bersifat heterogametik, yaitu hanya mempunyai satu kro- mosom X saja, sehingga tipenya adalah ZO atau XO. Unggas jantan bersifat homogametik, sehingga tipenya adalah ZZ atau XX.

5. Gen Letal

Individu baru yang dihasilkan dari perkawinan induk tidak selalu berada dalam keadaan hidup. Secara genetik, hal ini dapat disebabkan oleh adanya gen letal, yaitu gen yang jika berada dalam keadaan ho- mozigotik, ia dapat menyebabkan kematian individu. Oleh karena itu, adanya gen letal menyebabkan perbandingan fenotip keturunan yang dihasilkan akan menyimpang dari Hukum Mendel. Dengan adanya gen letal, fungsi gen akan mengalami gangguan dalam menumbuhkan sifat atau fenotip. Adanya gen letal ini dapat disebabkan oleh mutasi akan dibahas pada bab berikutnya. Gen le- tal akan berpengaruh atau dapat menyebabkan kematian saat individu masih berada dalam tahap embrio, pada saat kelahiran individu, atau setelah individu berkembang dewasa. Gambar 5.11 Skema pembentukan jenis kelamin 22AA 22AA 22AA 22AA 22A 22A 22A X Y X Y Y X X X X X X ovum spermatozo P F 1 X anak perempuan anak laki-laki Prinsip Hereditas 151 Lalu, gen apa sajakah yang dapat menyebabkan kematian terse- but? Gen letal dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu gen dominan letal dan gen resesif.

a. Gen dominan letal

Gen dominan letal adalah gen dominan yang dapat menyebabkan kematian jika bersifat homozigotik. Contoh adanya gen dominan le- tal ini terdapat pada ayam “Creeper” ayam redep, tikus kuning, dan manusia. Jika ayam redep ayam yang bertubuh normal, tetapi kakinya pendek heterozigotik dikawinkan dengan sesamanya, maka akan di- hasilkan keturunan ayam letal, ayam redep, dan ayam normal. Gen C sebagai penentu ayam redep dan gen c sebagai penentu ayam normal. Hal ini dapat dilihat pada persilangan berikut. P Cc X P Cc ayam redep ayam redep Gamet C dan c C dan c F1 CC = letal 1 Cc = redep Cc = redep cc = normal 1 Berdasarkan Hukum Mendel, perbandingan fenotip yang diharap- kan adalah 3 : 1. Dengan adanya gen letal yaitu gen dominan C yang homozigotik CC, maka terjadi penyimpangan perbandingan fenotip menjadi 2 redep : 1 normal. Gen letal tersebut menyebabkan ayam mati dalam keadaan embrio. Pada manusia, gen dominan letal dapat menyebabkan Th allase- mia, yaitu kelainan akibat rusak atau pecahnya hemolisis eritrosit, dengan ciri-ciri: ukuran eritrosit kecil berbentuk lonjong tidak bulat bikonkaf, jumlahnya melebihi normal, dan daya ikat terhadap oksi- gen rendah. h allasemia dibedakan menjadi dua, yakni: a. h allasemia Mayor h allasemia mayor merupakan thallasemia yang parah, sehingga menyebabkan kematian saat bayi. h allasemia mayor disebabkan gen dominan homozigot h h . b. h allasemia Minor Pada thallasemia minor ini, terjadi sedikit kerusakan pada eritrosit atau penderita hanya mengalami anemia kekurangan darah. Pende- rita biasanya masih dapat hidup, meskipun mengalami anemia. h alla- semia minor disebabkan oleh gen heterozigot h th. Oleh karena itu, orang yang normal mempunyai genotip resesif homozigot thth.

b. Gen resesif letal

Gen resesif letal adalah gen resesif yang menyebabkan kematian jika dalam keadaan homozigot. Gen ini dijumpai pada tanaman jagung, yaitu gen G sebagai pembentuk klorofi l dan gen g yang menyebabkan tidak terbentuknya klorofi l jika bersifat homozigotik. 2