Pemilahan kromosom secara bebas Fertilisasi random

Pembelahan Sel 119 trilyun calon anak yang mungkin dilahirkan. Inilah tanda kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. Setelah kalian mempelajari peristiwa gametogenesis, cobalah ka- lian kerjakan Telisik. Dari rubrik Telisik yang telah kalian buat, tentunya kalian telah memahami tentang gametogenesis. Untuk lebih memperdalamnya lagi, kerjakanlah rubrik Uji Kompetensi berikut ini. Bersama kelompok kalian, lakukanlah tahapan berikut ini: 1. Buatlah bagan tentang tahapan gametogenesis pada hewan dan Angiospermae. Buatlah diagram tersebut pada kertas berukuran A5 semenarik mungkin. Berikut ini contoh diagram alirnya: 2. Kumpulkanlah tugas kepada guru kalian serta jelaskan di depan guru kalian, maksud dari bagan yang kalian buat. T e l i s i k Gametogenesis Angiospermae Mikrosporogenesis Megasporogenesis 13 16 inti vegetatif 15 17 14 19 20 ksud dari bagan 23 22 24 25 26 2 26 Spermatogenesis Oogenesis 1 4 5 2 Hewan 3 6 8 7 10 9 12 11 18 2 inti sperma 2 22 2 21 3x mitosis 1. Jelaskan pengertian istilah-istilah berikut. a. Gametogenesis b. Spermatogenesis c. Oogenesis d. Mikrosporofit e. Megasporofit 2. Apakah perubahan oosit I menjadi oosit II sama dengan perubahan spermatosit I menjadi spermatosit II? Berikan alasan jawabanmu. 3. Jelaskan proses pembentukan sperma dan sel telur ovum pada hewan. Lengkapi jawab- annya dengan gambar. 4. Apakah tujuan spermatogenesis dan oo- genesis bagi hewan? 5. Jelaskan bagaimanakah mekanisme ter- jadinya variasi genetik pada sel anakan hasil pembelahan meiosis. 6. Jelaskan pengertian maturasi. 7. Gambarkan diagram proses pembentukan serbuk sari pada tumbuhan berbunga. 8. Gambarkan diagram proses pembentukan gamet betina pada tumbuhan berbunga. 9. Kandung lembaga muda terdiri dari dela- pan inti. Inti apa sajakah itu? Uji Kompetensi 120 Biologi Kelas XII I k h t i s a r 1. Berdasarkan proses yang terjadi, pembelahan sel dibedakan menjadi tiga macam, yaitu pembelahan amitosis spontan, pembelahan mitosis, dan pembelahan meiosis. 2. Pembelahan amitosis yang terjadi pada golongan bakteri adalah pembelahan spontan dimana satu sel menghasilkan dua sel identik. 3. Pembelahan mitosis terjadi pada sel organisme eukariotik. Sel diploid yang mengalami mitosis membelah menjadi dua sel anakan yang juga diploid. Pembelahan mitosis terjadi secara bertahap yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase. 4. Pada pembelahan meiosis, satu sel diploid membelah menjadi empat sel anakan yang masing- masing bersifat haploid. 5. Pembelahan meiosis bertujuan menghasilkan sel gamet sel kelamin. Pembelahan ini terjadi dua tahap, yaitu meiosis I dan meiosis II. Masing-masing tahap meiosis tersebut melalui tahap profase, metafase, anafase, dan telofase. 6. Gametogenesis adalah proses pembentukan gamet. 7. Gametogenesis pada hewan jantan disebut spermatogenesis. Spermatogenesis menghasilkan empat sperma yang haploid. Sementara gametogenesis pada hewan betina disebut oogenesis yang menghasilkan satu sel telur haploid. 8. Pembentukan gamet jantan pada tumbuhan berbunga disebut mikrosporogenesis. Mikrosporogenesis menghasilkan empat mikrospora yang haploid. Sementara pembentukan gamet betina pada tumbuhan disebut megasporogenesis. Megasporogenesis menghasilkan delapan megaspora yang haploid. S e n a r a i k a t a \ Aktin Mikrofilamen dalam sitoplasma, berupa benang halus tak berongga dan menyebabkan kontraksi otot pada gelendong pembelahan Anthera Kepala sari, tempat terdapatnya serbuk sari Badan golgi Organel pembentuk vesikula atau pensekresi zat yang lain Dyad Kromatid yang sudah tidak identik lagi karena sudah mengalami pindah silang Haploid Sifat kromosom yang tidak berpasangan tunggal Diploid Keadaan sel yang kromosomnya berpasangan 2n Fertilisasi Peleburan antara sel gamet jantan dan sel gamet betina Interkinesis Tahap fase singkat di antara dua pembelahan meiosis Kinetokor Struktur di daerah sentromer kromatid sebagai perlekatan mikrotubulus, terdiri dari bagian spesifik DNA dan protein Kromatin Struktur berupa benang-benang halus sebelum memadat dan memendek menjadi kromosom Kromatid Salah satu bagian dari pasangan kromosom kromosom anak Kromosom homolog Kromosom sepasang yang terdiri dari kromosom identik Megaspora Sel gamet betina yang haploid pada tumbuhan Meiosis Pembelahan sel yang menghasilkan sel anakan yang bersifat haploid Mikrospora Sel gamet jantan yang haploid pada tumbuhan yang akan berkembang menjadi pollen serbuk sari Miosin Mikrofilamen yang lebih besar dari aktin, juga berperan dalam kontraksi otot. Aktin dan miosin terletak berjajar Oogenesis Proses pembentukan sel kelamin betina ovum atau sel telur pada hewan dan manusia Ovarium Disebut juga bakal buah, terdapat di bagian pangkal putik sebagai tempat terbentuknya ovum Pollen Butir-butir serbuk sari yang sudah masak Spermatogenesis Proses pembentukan sel kelamin jantan sperma pada hewan dan manusia Vesikula Rongga di dalam sitoplasma sebagai penyimpan bahan organik Pembelahan Sel 121 A Pilihlah satu jawaban yang paling tepat. 1. Ciri fi siologis kehidupan yang bertujuan untuk melestarikan jenisnya ialah . . . . a. nutrisi d. reproduksi b. respirasi e. sintesis c. transportasi 2. Pada akhir pembelahan sel selalu diikuti pembagian sitoplasma. Peristiwa ini dise- but . . . . a. diakinesis d. karioteka b. kariokinesis e. reduksi c. sitokinesis 3. Peristiwa replikasi DNA terjadi pada fase . . . . a. G1 interfase d. S interfase b. G2 interfase e. G2 profase c. G1 metafase 4. Pada pembelahan mitosis, pengemasan DNA dalam kromosom mulai terjadi pada fase awal dari .... a. interfase d. telofase b. profase e. anafase c. metafase 5. Pada pembelahan mitosis, kromosom tam- pak paling jelas pada fase . . . . a. interfase d. anafase b. profase e. telofase c. metafase 6. Organel yang berfungsi mengatur arah pembelahan sel adalah . . . . a. mitokondria d. sentromer b. sentriol e. gametogenesis c. sentrosom 7. Pembentukan alur pembelahan atau pelat sel terjadi pada tahap . . . . a. awal profase d. awal telofase b. akhir metafase e. akhir telofase c. akhir anafase 8. Jika satu sel diploid membelah tiga kali se- cara mitosis, maka jumlah sel anakannya adalah . . . . a. 3 sel haploid b. 3 sel diploid c. 6 sel haploid d. 6 sel diploid e. 8 sel diploid 9. Dari gambar di sam- ping, yang merupakan kromatid saudara dan tetrad ditunjukkan pada nomor . . . . a. 1 dan 2 b. 1 dan 3 d. 2 dan 4 c. 1 dan 5 e. 4 dan 5 10. Jarak waktu yang singkat antara meiosis I dengan meiosis II disebut . . . . a. profase d. interkinesis b. sitokinesis e. interfase c. diakinesis 11. Pembelahan sel pada meiosis I menghasil- kan dua sel anakan yang . . . . a. diploid, DNA dua salinan 2n b. diploid, DNA satu salinan c. haploid DNA dua salinan d. haploid DNA satu salinan e. diploid tanpa salinan DNA 12. Pembelahan sel secara mitosis menghasil- kan . . . . a. 4 sel yang diploid b. 4 sel yang haploid c. 2 sel yang diploid d. 2 sel yang haploid e. 4 sel, 2 sel haploid dan 2 sel diploid 13. Di antara hal-hal berikut ini yang tidak ter- jadi pada tahap profase adalah . . . . a. benang-benang kromatin memendek dan menebal b. membran inti mulai menghilang c. sentriol membelah menjadi dua d. mulai tampak adanya mikrotubulus e. kromosom mulai menghilang U l a n g a n H a r i a n 1 2 3 5 4 122 Biologi Kelas XII 14. Perhatikan ciri-ciri berikut. 1 terjadi sintesis RNA 2 terbentuk bahan-bahan pembelahan 3 waktu yang dipergunakan paling lama Ciri-ciri tersebut terjadi pada tahap . . . . a. interfase d. anafase b. profase e. telofase c. metafase 15. Struktur dalam sel yang memiliki kemam- puan menyerap zat warna ialah . . . . a. endoplasma d. kromosom b. sentriol e. fi lamen c. ribosom 16. Pada tumbuhan berbunga, pembentukan sel-sel spermatozoid terjadi di dalam . . . . a. kepala putik e. kelopak bunga b. ovarium d. kotak sari c. putik 17. Sel yang mempunyai kromosom diploid adalah . . . . a. sel mikrospora d. sel sperma b. sel ovum e. sel oosit c. sel zigot sekunder 18. Sel yang merupakan hasil dari pembelahan mitosis adalah . . . . a. sel megaspora b. sel ovum c. inti vegetatif bulu serbuk sari d. sel induk spora e. sel mikrospora 19. Ciri anafase pada pembelahan mitosis adalah . . . . a. kromatid berkumpul di bidang pem- belahan b. kromatid memisah dan bergerak menuju kutub c. kromatid telah sampai di kutub sel d. terbentuk dinding inti dan nukleolus e. terbentuk bidang pembelahan 20. Pernyataan berikut berhubungan dengan pembelahan sel. 1 terjadi pada sel tubuh 2 sifat sel anak tidak sama dengan sel induk 3 sifat sel anak sama dengan sel induk 4 terjadi pada sel kelamin 5 pembelahan berlangsung dua kali Ciri khas mitosis ditunjukkan pada nomor . . . . a. 1 dan 2 d. 2 dan 5 b. 1 dan 3 e. 3 dan 4 c. 2 dan 4 B Kerjakan soal-soal berikut dengan benar. 1. Sebutkan perbedaan antara pembelahan mitosis dan pembelahan meiosis, ditinjau dari hasil akhir dan tempat terjadinya. 2. Untuk pembelahan mitosis, bagaimanakah keadaan DNA dan kromosom pada fase in- terfase, profase, metafase, dan telofase? 3. Jelaskan tujuan kromosom menempatkan diri pada bidang metafase. 4. Mengapa sel telur ovum dan sel sperma memiliki n kromosom? Jelaskan proses pembentukannya melalui spermatogenesis dan oogenesis. 5. Sel tubuh manusia mempunyai 46 kromo- som. Berapa banyak kromosom manusia yang ditemukan di dalam: a. spermatosit sekunder b. spermatid c. spermatozoa d. spermatosit primer 6. Diketahui sebuah sel induk mempu nyai 6 buah kromosom dan tersusun di ploid. Gambarlah proses dihasilkannya sel anakan, jika: a. sel mengalami pembelahan mitosis b. sel mengalami pembelahan meiosis 7. Jelaskan pengertian dyad. 8. Apakah perbedaan antara metafase I de- ngan telofase I pada meiosis I, ditinjau dari membran intinya? 9. Jelaskan mekanisme terjadinya pindah si- lang pada meiosis. 10. Jelaskan perbedaan spermatogenesis dan oo- genesis, berdasarkan sel yang fungsional. Prinsip Hereditas 123 Prinsip Hereditas P ernahkah kalian melihat kucing berbulu putih, coklat, atau bergaris- garis hitam? Kalian mungkin pernah pula mengunjungi pedagang tanaman hias nurseri yang mengoleksi aneka ragam sifat tanaman baik bentuk, warna, jumlah bunga, maupun ukuran tanamannya. Ternyata, mereka dapat memperoleh koleksi binatang maupun tanaman dengan sifat sesuai yang mereka inginkan. Caranya dengan melakukan persilangan dua individu yang mempunyai sifat yang diharapkan. Apa yang menyebabkan hal ini dapat terjadi? Kalian akan mengetahuinya setelah mempelajari materi berikut. Simaklah bersama-sama. 50,000 P hotoAr t 15,000 E ducational I mage dok.P IM dok.P IM B a b V 124 Biologi Kelas XII Nah, pada bab ini, kalian akan mempelajari hukum-hukum pewa- risan sifat Mendel, pola-pola hereditas, dan hereditas pada manusia. Selanjutnya, kalian diharapkan dapat menerapkan Hukum Men- del dengan menentukan perbandingan fenotip dan genotip keturunan, menjelaskan macam-macam, penyebab terjadi, dan aplikasi dari penyim- pangan-penyimpangan semu Hukum Mendel. Selain itu, kalian di- harapkan dapat mengaplikasikan perhitungan perbandingan terjadinya pewarisan sifat pada manusia. A. Hukum Pewarisan Sifat Mendel Jika individu dengan sifat A melakukan perkawinan dengan individu lain dengan sifat B, sifat keturunannya dapat mengikuti salah satu induknya atau merupakan hasil kombinasi dari sifat kedua induknya. Penurunan atau pewarisan sifat dari induk atau tetua kepada generasi keturunan berikutnya disebut inheritansi inheritance. Peristiwa pewarisan sifat tersebut mengikuti pola-pola tertentu yaitu pola-pola hereditas Latin: heres atau ahli waris. Hukum Mendel merupakan Hukum Hereditas yang menjelaskan prinsip-prinsip penurunan sifat pada organisme. Teori Mendel didukung beberapa biologiwan seperti De Vries Belanda, Correns Jerman, dan Tschermak Austria. Suatu hipotesis memprediksi bahwa dari generasi ke generasi, populasi dengan perkawinan bebas akan menghasilkan individu yang sama seragam. Namun kenyataannya, dalam pengamatan setiap hari dan hasil percobaan pengembangbiakan hewan serta tumbuhan bertolak belakang dengan prediksi tersebut. Untuk mengembangkan teorinya, Mendel menggunakan objek kajian berupa tanaman kacang kapri atau ercis Gambar 5.1. Alasan dan keuntungan pemilihan kacang kapri untuk objek kajiannya antara lain: kapri memiliki pasangan-pasangan yang kontras, mudah disilangkan, mampu menghasilkan keturunan banyak dan cepat karena daur hidupnya yang pendek, serta dapat melakukan autogami atau penyerbukan sendiri karena mempunyai organ kelamin jantan stamen atau benang sari dan organ kelamin betina putik atau pistillum dalam tiap bunganya. Mendel mengamati tujuh sifat kacang kapri Pisum sativum tersebut, antara lain: biji bulat dibandingkan dengan biji keriput; biji warna kuning dibandingkan dengan biji warna merah; buah warna hijau dibandingkan dengan buah warna kuning; buah mulus dibandingkan dengan buah berlekuk; bunga warna ungu dibandingkan dengan bunga warna putih; dan letak bunga diaksial ketiak dibandingkan bunga di terminal ujung; serta batang panjang dibandingkan dengan batang pendek. Mendel memindahkan serbuk sari yang belum dewasa atau matang, dan menaburkan serbuk sari ke kepala putik pada bunga yang serbuk sarinya sudah dihilangkan. Selanjutnya, ia menyilangkan dua • Hukum Mendel • Tautan • Pindah silang • Sex linkage • Determinasi seks • Gen letal • Nondisjunction • Kromosom seks K a t a K u n c i K i l a s Pada bab pembelahan sel, dikenal pembelahan langsung amitosis dan tidak langsung mitosis dan meiosis. Pembela- han meiosis terjadi pada proses gametogenesis yang menghasilkan bahan baku gamet untuk terjadinya fer- tilisasi sehingga membentuk individu baru. Gambar 5.1 Tanaman ercis Pisum sativum M icr osoft E ncar ta P remium 2006 Prinsip Hereditas 125 individu galur murni atau true breeding yaitu tanaman yang apabila melakukan penyerbukan sendiri, senantiasa menghasilkan tunas yang sifatnya sama persis dengan sifat induknya yang sama–sama memiliki pasangan sifat kontras, misalnya : kacang kapri berbunga merah galur murni dengan kacang kapri berbunga putih galur murni atau tanaman kacang kapri batang panjang dengan kacang kapri berbatang pendek. Hasil penyilangan menunjukkan bahwa sifat dari dua induk tidak muncul sekaligus hanya satu sifat. Kacang kapri berbunga merah yang disilangkan dengan kacang kapri berbunga putih menghasilkan kacang kapri berbunga merah. Berarti warna merah dominan terhadap warna putih, atau warna putih resesif terhadap warna merah. Alel dominan yaitu gen penentu sifat yang menutupi sifat pasangannya alel resesif, dan ditulis dengan huruf besar dalam contoh di atas, warna merah bersifat dominan dan ditulis sebagai M. Alel resesif yaitu alel penentu sifat yang ditutupi oleh sifat pasangannya alel dominan, dan ditulis dengan huruf kecil dalam contoh di atas, warna putih bersifat resesif dan ditulis sebagai m. Selanjutnya, Mendel menyilangkan sesama F1 yang berbunga merah. Keturunan generasi kedua F2nya terdiri dari tanaman berbunga merah dan tanaman berbunga putih dengan rasio perbandingan 3 : 1. Berdasarkan penelitiannya, Mendel menyusun beberapa hipotesa sebagai berikut: 1. Sepasang gen dari induk jantan dan induk betina berperan dalam mengendalikan setiap sifat pada keturunannya. 2. Setiap alel anggota dari sepasang gen menunjukkan bentuk al- ternatif sesamanya. Misalnya warna merah dengan putih, atau biji bulat dengan biji keriput. 3. Pasangan alel berbeda yang terdapat bersama–sama dalam satu in- dividu tanaman, terdiri dari alel yang merupakan faktor dominan dan faktor resesif. Faktor dominan akan menutupi faktor resesif. 4. Pada saat pembentukan gamet meiosis, masing-masing alel me- misah secara bebas. Selanjutnya, penggabungan gamet terjadi se- cara acak. 5. Individu murni mempunyai pasangan sifat alel yang sama yaitu dominan saja, atau resesif saja. Setelah diuji berkali-kali ternyata hasil penelitian Mendel tetap, sehingga hipotesis Mendel ditetapkan sebagai Hukum Mendel yang pokok, yaitu Hukum Mendel I Hukum Segregasi dan Hukum Mendel II Hukum Pengelompokan atau Penggabungan. Oleh karena itu, Mendel dikenal sebagai Bapak Genetika.

1. Hukum Mendel I Hukum Segregasi

Hukum Mendel I disebut juga hukum segregasi yang menyatakan bahwa pada waktu pembentukan gamet, terjadi pemisahan alel secara acak Th e Law of Segregation of Allelic Genes. Galeri Gregor Johann Mendel lahir pada 22 Juli 1822 di Heinzen- dorf dulu bagian dari Austria, sekarang masuk wilayah Cekoslowakia. Tahun 1840, ia belajar di Sekolah Menengah Troppau kemudian di Institut Filsafat Olmutz. Tahun 1843, ia melanjutkan studinya di Biara Augustinia di Altbrun dan menjadi pendeta pada 1847. Tahun 1851-1853, Mendel belajar di Universitas Wina. Selanjutnya, tahun 1857- 1865, ia menyilangkan Pisum sativum ercis dan mempu- blikasikan hasilnya. Tahun 1866, publikasinya sampai ke Eropa dan Amerika, hingga Mendel mendapat gelar sebagai Bapak Genetika. Suryo, Genetika Manusia, hlm. 86 M icr osoft E ncar ta P remium 2006 126 Biologi Kelas XII Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, gen merupakan bagian dari DNA yang terdapat dalam kromosom. Pasangan kromosom homolog mengandung pasangan gen terdiri dari 2 alel. Pada pem- bentukan gamet secara meiosis, pasangan-pasangan gen pada kromosom homolog saling berpisah tahap Anafase. Pada akhir meiosis, setiap sel gamet yang dihasilkan hanya memiliki satu alel dari pasangan gen saja pelajari kembali tentang gametogenesis. Proses pemisahan gen inilah yang disebut segregasi gen. Mengenai Hukum Mendel I ini dapat kalian kaji dari persilangan monohibrida pembastaran dengan satu sifat beda. Sebagai langkah awal kalian dalam mempelajari persilangan mono- hibrida, berikut ini akan dijelaskan tentang istilah-istilah yang sering digunakan dalam persilangan.

a. Genotip dan Fenotip

Di dalam suatu individu, terdapat 2 faktor penting yang saling terkait yaitu faktor genotip dan faktor fenotip. Genotip adalah susunan genetik dari suatu sifat atau karakter individu, biasanya diberi simbol dengan huruf dobel misalnya TT, Tt dan tt. Genotip juga dikatakan sebagai faktor pembawaan. Genotip menunjukkan sifat dasar yang tidak tampak dan bersifat menurun atau diwariskan pada keturunannya. Sementara itu, fenotip adalah hasil ekspresi atau perpaduan dari genotip dengan lingkungannya, berupa sifat yang tampak dari luar sehingga dapat diamati. Sebagai contoh adalah bentuk rambut, wajah, mata, tubuh, dan lain-lain atau warna pada rambut, kulit, iris atau selaput pelangi. Genotip yang sama dapat menghasilkan fenotip yang berbeda jika terdapat pada lingkungan berbeda. Nah, setelah kalian mengetahui tentang genotip dan fenotip, si- maklah materi tentang persilangan monohibrida berikut.

b. Persilangan Monohibrida

Pernahkah kalian mendengar istilah monohibrida? Persilangan monohibrida adalah perkawinan 2 individu dengan satu sifat beda yang menyolok. Persilangan monohibrida dapat terjadi pada tumbuh- an, hewan maupun manusia. 1 Monohibrida pada Tumbuhan Persilangan monohibrida pada tumbuhan dapat dilakukan misal- nya pada buncis berbiji bulat dengan buncis berbiji keriput, buncis dengan biji warna kuning disilangkan dengan biji warna hijau, buncis berbunga merah dengan buncis berbunga putih, dan seterusnya. Agar mudah mempelajarinya, tiap-tiap persilangan diberi simbol notasi. Pada saat menyilangkan, tanaman induk diberi simbol P singkatan dari parental. Keturunan I keturunan pertama yang dihasilkan dise- but fi llial keturunan yang disingkat F1. Sementara itu, keturunan II sebagai F2. Cobalah kalian perhatikan Tabel 5.2. Gambar 5.2 Salah satu contoh bentuk fenotip M icr osoft E ncar ta P remium 2006