oleh kedua belah pihak, karena proses dari awal merisik sampai proses meminang sudah terlaksana. Selanjutnya, pada teks di atas dijelaskan bahwa pihak lelaki
menanyakan kepada pihak perempuan mengenai berapa besar hantaran yang harus di persiapkan oleh pihak lelaki.
5.1.4 Makna teks Manganta KepengBatunangan
Pada saat mengantar uang hantaran, ada juga dijumpai tradisi kelisanan, dalam hal ini disampaikan oleh talangke, dimulai dari tuan rumah terlebih
dahulu.
Bahasa pesisir: Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Puji syukur kito panjatkan kapado Allah SWT atas rahmat dan hidayah masih diberikannya kepada kita dapat bertemu bersama-
sama pada hari yang berbahagia ini dan shalawat serta salam kito sampaikan kapado junjungan kito, nabi Muhammad SAW, yang telah
mambao manusio kapado jalan nan tarang, mudah-mudahan pertemuan nan elok ko, kito doakan basamo agar dape bajalan lancar
dan baik hinggo sampei kapado tujuan.
Perlu kami sampeikan kapado hadirin samuanyo, bahwa pertemuan ko bukan pertemuan adat jual beli memperdagangkan anak tetapi
pertemuan ini adalah pertemuan musyawarah dan mufakat adat sumando pasisi dalam menentukan pernikahan. Selanjutnya kami
menanyakan kepada bapak, ibu saudara semua yang hadir, apakah sudah benar-benar tekat dihati untuk memilih anak kami menjadi
menantu sehingga nantinya tidak ada penyesalan dikemudian hari.
Dari awal muna datang mananyokan anak kami, kami juo sabalumnyo mananyokan kesedian putri kami dengan maksud agar
tidak ada keraguan untuk melangkah kejenjang perkawinan. Jadi demikian kami sampaikan kepada anak saudara kami yang
hadir pada hari ko. Agar pertemuan kito ko manjadi pertemuan yang mandape ridho Allah SWT dan manjadi ikatan kekeluargaan yang
sangat erat serta pertambahan persaudaraan lebih banyak lagi dari pada sebelumnyo. Seperti kata urang pasisi:
Karambi duo dibintanak Condong kabarat kaduonyo
Kito sakampung badusanak Samo baradat basumando
Universitas Sumatera Utara
Bahasa Indonesia: Puji syukur kita pajatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah
yang masih diberikannya kepada kita untuk dapat bertemu bersama- sama pada hari yang berbahagia ini dan salawat serta salam kita
sampaikan kepada junjungan kita Muhammad SAW yang telah membawa manusia kepada jalan yang terang. Mudah-mudahan
pertemuan yang baik ini kita doakan bersama agar dapat berjalan lancar dan baik hingga sampai kepada tujuan.
Perlu kami sampaikan kepada hadirin semuanya bahwa pertemuan ini bukan pertemuan jual beli anak akan tetapi pertemuan ini
pertemuan musawarah dan mufakat adat sumando dalam menentukan pernikahan orang pesisir. Selanjutnya kami menanyakan kepada
bapakibu, saudara semua yang hadir, apakah sudah bulat tekat dihati untuk memilih anak kami menjadi menantu sehingga nantinya
tidak ada penyesalan dikemudian hari.
Dari awal kalian datang menanyakan anak kami, kami juga sebelumnya menanyakan kesedian putri kami dengan maksud agar
tidak ada keraguan untuk melangkah kejenjang perkawinan. Jadi demikian kami sampaikan kepada saudara kami yang hadir ini.
Agar pertemuan ini menjadi pertemuan yang mendapat ridho Allah SWT dan menjadi ikatan kekeluargaan yang erat serta bertambah
persaudaraan yang lebih besar lagi. Seperti pantun orang pesisir.
Kelapa dua di bintanak Condong ke barat keduanya
Kita sekampung berdusanak Sama beradat basumando
Dari teks di atas dapat kita lihat makna interpersonal yang meliputi Subjek,
predikator dan keterangan. Subjeknya yakni
„kito‟ dalam hal ini mengacu kepada
kedua belah pihak yakni lelaki dan perempuan. Predikatornya adalah
„panjatkan, mambao, mananyokan, sampaikan‟. Keterangan dari teks di atas adalah „atas
rahmat dan hidayahnya, d ape bajalan lancar dan baik‟. Maksud dari teks di atas
menyatakan rasa syukur dan penyerahan diri kepada Allah yang telah memberikan rahmat dan karunianya, serta salawat dan salam kepada nabi Muhammad yang
menjadi pembawa risalah kebenaran kepada seluruh umat. Pada teks di atas juga dijelaskan bahwa pertemuan antara pihak lelaki dengan pihak perempuan bukan
kegiatan jual beli anak, akan tetapi pertemuan musyawarah kedua belah pihak
Universitas Sumatera Utara
berdasarkan adat somando dalam menentukan pernikahan. Kemudian teks di atas juga mejelaskan bahwa pihak perempuan menanyakan tentang keseriusan pihak
lelaki untuk mempersunting anak gadis dari pihak perempuan, dengan tujuan agar tidak ada penyesalan dikemudian hari. Semoga kiranya jalinan silaturahim antara
ke dua belah pihak, diridhoi oleh Allah SWT. Masyarakat pesisir Sibolga meyakini bahwa semua yang kita kerjakan dikarenakan oleh Allah, dan itu
merupakan salah satu ciri masyarakat sumando.
Selanjutnya pihak laki-laki membalas dengan pantun.
Assalamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Puji syukur kito panjatkan kehadirat Allah SWT atas taufik dan
hidayahnyo serta kesehatan yang telah dibarikannyo kapado kito, sahingga kito dape bakumpu basamo-samo di tampe nan bahagiako.
Selanjutnya kami bapantun sarupo kato urang pasisi;
Biduk banamo susuk kabun Simpenyo rotan jadi pangabek
Alamasonyo kami datang manyusun Mak buli ado tali pangabek
Bahasa Indonesia:
Biduk bernama susuk kebun Simpinya rota jadi pengikat
Sudah masanya kami datang menyusun Agar boleh ada tali pengikat
Dari teks di atas dapat diambil makna interpersonal yang meliputi subjek,
predikator dan keterangan. Subjeknya adalah kata
„kito‟ dalam hal ini pihak lelaki
dan pihak perempuan. Kemudian kata
„kami‟ mengacu kepada pihak lelaki.
Predikatornya adalah
‘panjatkan, bakumpu, datang‟. Sementara, yang manjadi keterangan dari teks di atas adalah atas taufik dan hidayahnyo, serta kesehatan
yang telah diberikannyo, tali pangabek. Maksud dan tujuan dari teks di atas
adalah menyatakan bahwa kedatangan pihak lelaki ke rumah perempuan di awali dengan penyerahan diri kepada tuhan, karena semua yang dikerjakan atas ijin
Universitas Sumatera Utara
Nya. Selanjutnya, teks di atas juga menjelaskan bahwa kedatangan pihak lelaki adalah untuk lebih meyakinkan diri atas apa yang telah dilakukan mulai dari
marisik sampai pernikahan. Maka dalam hal ini, untuk meyakinkan diri dari pihak lelaki maka di adakan pertunangan antara pihak lelaki dengan pihak perempuan.
Dilanjutkan pantun dari pihak perempuan. Bahasa pesisir:
Siamat jalan di pamatang Bajalan pai batanam padi
Selamat datang dusanak kami Ala sanang pulo ati kami
Bahasa Indonesia:
Siamat jalan di pematang Berjalan pergi bertanam padi
Selamat datang family kami Sudah senang pula hati kami
Dari teks pantun maminang di atas dapat diperoleh makna interpersonal yang leiputi subjek, predikator dan keterangan. Subjeknya adalah si amat, dalam hal
ini hanya sebagai pengantar isi pantun. Predikator yakni jalan, bajalan, datang. Keterangan dari teks di atas adalah di pamatang, pai batanam, semat
datang ala sanang. Dari teks di atas yang menjadi maksud dan tujuan adalah
menyatakan bahwa pihak perempuan menyambut baik kedatangan dari pihak lelaki pada saat manganta kepeng atau batunangan. Masyarakat pesisir Sibolga
dalam setiap acara penyambutan selalu menunjukkan raut wajah yang berseri-seri, agar pihak tamu merasa terhormat.
Kemudian dibalas oleh pihak laki-laki dengan pantun. Bahasa pesisir:
Dari Bengkulu pai kapini Dari Pini pai kapakanbaru batanam padi
Dahulu kami nanda bapamili Ruponyo kiniko lah baru jadi
Universitas Sumatera Utara
Ka ulu urang batanam siki Samo batanam pohon pinang Tahanta pulo katana lereng
Daulu kami ala marisik jongon maminang Kiniko kami manganta kepeng lai
Ala pai urang karimbo Mangambi upi nanda katimbo
Kok balai urang kapulo Kok buli tampak tanah tapinyo
Bua lada didalam timbo Disimpan dalam tumpakan jarami
Kok iyo ado anyo dusanak bao Kok buli tunjukkanlah kapado kami
Bahasa Indonesia: Dari Bengkulu pergi ke pini
Dari pini pergi ke pekanbaru bertanam padi Dahulu kami mau berfamili
Rupanya kini lah baru jadi Ke hulu orang bertanam siki
Sama bertanam pohon Pinang terhentak pula ketanah lereng
Dahulu kami sudah merisik dengan meminang Kini kami mengantar uang
Sudah pergi orang ke hutan Mengambil upi mau ketimba
Kalau berlaya ke pulau Kalau boleh tampak tanah tepiannya
Buah lada di dalam timba Disimpan dalam tumpukan jerami
Kalau benar ada famili bawa Kalau boleh tunjukkan kepada kami
Dari teks pantun maminang di atas dapat diambil makna interpersonal yang
meliputi subjek, predikator dan keterangan. Subjek dari teks maminang di atas
adalah kami dalam hal ini pihak lelaki. Predikator dari teks di atas adalah batanam, bapamili, marisik, maminang, manganta, mangambi. Keterangan
dari teks di atas adalah ruponyo kinikolah baru jadi, kiniko kami manganta kepang, buah lada didalam timbo, disimpan dalam tumpukan jerami
. Maksud
Universitas Sumatera Utara
dari teks di atas adalah menyatakan bahwa pihak lelaki merasa berkeinginan untuk melihat calon menantu perempuan.
5.1.5 Makna Teks Mata Karajo BG