Sub-Fase Tepung tawar, Bakonde, dan Mandi limo Sub fase pemberangkatan marapule dan penyambutan di rumah

perempuan maupun ditempat laki-laki, misalnya persiapan di rumah pengantin laki-laki, dimana Pihak pengantin laki-laki terlebih dahulu mengadakan undangan kenduri dengan mengundang tokoh masyarakat dan famili. Sementara dikediaman perempuan dilaksanakan tepung tawar, bakonde dan sekaligus mandi limo. Pada saat itu Ahli bait akan menjelaskan kepada semua undangan yang berhadir bahwa akan dilaksanakan penghantaran calon mempelai laki-laki ke rumah pihak calon mempelai perempuan untuk sekaligus menyelenggarakan pernikahan. Calon mempelai pria dipersilahkan memakai pakaian adat. Setelah makan bersama di rumah calon mempelai pria. Tokoh adat dan orang tua calon pengantin pria dipersilahkan duduk, untuk selanjutnya menerima permintaan izin dari calon pengantin laki-laki kepada kedua orang tuanya karena dia akan menikah. Setelah ritual itu terlaksana maka selanjutnya akan dilakukan acara pemberangkatan calon mempelai laki-laki ke tempat perempuan untuk melaksanakan akad nikah.

4.1.1.6.1. Sub-Fase Tepung tawar, Bakonde, dan Mandi limo

Upacara tepung tawar dilakukan ketika sebelum acara akad dilaksanakan, waktunya biasaya pada Sabtu pagi hari, baik itu di rumah marapule maupun di rumah anak daro. Tepung tawar dilaksanakan oleh seluruh keluarga terdekat nmasing-masing kedua belah pihak. Setelah tepung tawar dilaksanakan maka selanjutnya dilaksanakan upacara bakonde oleh induk inang terhadap mempelai permepuan dan laki-laki. Acara selanjutnya setelah tepung tawar dan bakonde adalah mandi limo. Mandi limo dilaksanakan terhadap kedua pengantin, dirumah masing-masing. Ke tiga upacara itu dilaksanakan dengan maksud dan tujuan Universitas Sumatera Utara adalah agar kedua pengantin terhindar dari bahaya dari perbuatan jahat manusia, selain itu adalah merupakan suatu penghormatan kepada ke dua pengantin bahwa mereka menjadi raja sehari, artinya mereka diposisikan persis sebaga raja dan ratu pada saat itu hasil wawancara dengan bapak Fahrudi Sinaga

4.1.1.6.2. Sub fase pemberangkatan marapule dan penyambutan di rumah

anak daro Pada saat pihak calon mempelai laki-laki berangkat menuju kediaman perempuan, suasana di rumah pihak laki-laki itu telah terpasang langit-langit dengan warna-warni dan rumabi berkeliling yang terdapat dipinggirnya. Di seluruh dinding dalam rumah sudah digantung tabir yaitu kain yang dijahit terdiri dari berbagai warna yang didominasi warna kuning, merah, dan hitam. Pada saat Marapule diarak untuk menemui Anak daro maka terlebih dahulu para undangan diberi makan Nasi Tuei. Selanjutnya sebelum rombongan berangkat ke rumah pihak perempuan, di halaman rumah pihak laki-laki telah tersedia sunting pernikahan lengkap dengan sirih pernikahan, dan pasukan gelombang XII siap untuk mengarak Marapule menuju kediaman anak daro. sunting yang tadi sudah tersedia dijunjung oleh oncu marapule. Di belakang unting tersedia payung kuning untuk memanyungi Marapule, dan Marapule dikawal dengan dua orang pengawal memakai pedang. Sejajar dengan marapule beberapa anak perawan ikut dengan rombongan, diiringi juga dengan anak sikambang, dan dibelakang anak sikambang diiukuti oleh masyarakat yang turut mengantar. Setelah semuanya lengkap rombongan mulai bergerak perlahan menuju rumah anak daro dengan dihibur oleh vokal anak ale Sikambang yang turut mengiringi Universitas Sumatera Utara dari belakang. Suara gendang dan biola seolah tidak berhenti hingga sampai menjelang rumah anak daro. Sunting gadang yang berada paling depan dijunjung oleh Oncu sebagai pembuka jalan terus saja dijunjung hingga sampai rombongan diterima dengan sepasukan penari gelombang XII yang ada dilokasi rumah anak daro. Setelah sampai didepan rumah anak daro sepasang galombang XII telah menunggu sebagai pasukan dari pihak perempuan. Maka bertemulah kedua pasukan marapule dan anak daro dan dipisahkan oleh Langgue. Kemudian rombongan pihak laki-laki masuk ke halaman rumah anak daro yang di depannya terletak Sunting Gadang. Setelah itu barulah pertunjukkan Tarian Randai dipertunjukkan, dan marapule masuk ke dalam rumah anak daro disambut dengan taburan beras kunyit. Marapule diterima ibu anak daro, dan kemudian kakinya dicuci dengan air yang ada dalam Galeta oleh ibu anak daro. Selanjutnya ibu anak daro menggiring calon marapule ke atas kasur kain tingkah, utnuk selajutnya dilaksanakan akad nikah.

4.1.1.6.3. Sub-Fase Upacara Akad Nikah