Fase Risik-Risik Konteks budaya Baralek Gadang Pada Pernikahan Adat Sumando

Table 4.1: Konteks Budaya Baralek Gadang

4.1.1.1 Fase Risik-Risik

Dikalangan masyarakat pesisir Sibolga ada suatu kebiasaan yang dari dulu sampai sekarang masih tetap terpelihara dan tetap dilaksanakan, yakni apabila ada seorang pemuda yang telah cukup umurnya dan sudah dewasa menurut hukum Islam, maka sesuai dengan tradisi masyarakat pesisir, orang tuanya yang perempuan akan mencarikan jodoh untuk anaknya. Setelah orang tua perempuan menanyakan kepada anak laki-lakinya tentang kesediannya untuk berumah tangga, maka ibundanya akan menyampaikan hal ini kepada suami serta sanak keluarga, dan untuk selanjutnya akan diadakan musyawarah mengenai siapa nantinya yang akan dijadikan sebagai talangkai untuk marisik ataupun bertugas mencari calon istri atau calon menantu. Marisik dilakukan dengan santai, tanpa ada orang yang mengetahui. Pada saat menyelidiki calon mempelai perempuan hal yang dikerjakan oleh Talangkai yakni Resepsi Balik Aritapanggi Universitas Sumatera Utara dengan melakukan kunjungan dan sekaligus berbincang-bincang dengan pihak keluarga yang kelak akan menjadi besan. Dalam situasi seperti itu sembari talengkai yang tadi menyamar, langsung menanyakan mengenai apakah masih ada anak gadis yang belum menikah di rumah tersebut dan selanjutnya menanyakan kepada ibu calon mempelai perempuan itu mengenai apakah anak gadisnya kalau seandainya ada yang menanya, apakah dia bersedia untuk dijodohkan dan selanjutnya untuk diajak menikah. Ketika bertemu antara pihak keluarga perempuan dengan utusan pihak keluarga laki-laki, maka akan terjadi dialog antara kedua belah pihak. Setelah terjadi percakapan antara kedua belah pihak dan untuk selanjutnya hasil yang diperoleh oleh talangke akan disampaikan kepada orang tua lelaki, termasuk di dalamnya mengenai besarnya mahar atau bantuan yang akan diberikan kepada pihak perempuan, serta menentukan waktu kapan keluarga lelaki untuk melakukan pelamaran sekaligus mengadakan pertunangan, namun sebelum diadakannya pertunangan terlebih dahulu diadakan pinangan.

4.1.1.2 Fase Sirih Tanyo