Pada  upacara  perkawinan  adat  biasanya  menggunakan  tanda-tanda kebesaran  adat  menurut  adat  istiadat  tersebut,  sehingga  serangkaian  tindakan
atau  perbuatan  yang  terikat  pada  aturan  tertentu  menurut  adat,  sehingga  upacara perkawinan adat dapat diselenggarakan sebagai suatu perayaan atau upacara adat.
Begitu  halnya  dengan  masyarakat  etnis  Sibolga  yang  memiliki  adat  perkawinan yang  khas  yang  disebut  dengan  adat  sumando  merupakan  aturan  perbuatan  dan
sebagainya yang lazim  menurut keputusan adat pada masyarakat pesisir Sibolga Tapanuli Tengah.
2.1.3.2 Fase Baralek  Gadang  Pada  Pernikahan  Adat  Sumando  Masyarakat
Pesisir Sibolga Pasaribu 2011:7-9 mengatakan bahwa dalam setiap adat pernikahan pasti
ada beberapa rangkaian acara adat yang harus dilewati. Begitu halnya dengan adat Pernikahan  etnis  masyarakat  pesisir  Sibolga  memiliki  berbagai  tatacara  yang
meliputi rangkaian prosesi kegiatan sebagai berikut: 1.
Marisik. Marisik  adalah  satu  kegiatan  pihak  keluarga  laki-laki  untuk
menyelidiki  anak  wanita  yang  bakal  menjadi  calon  istri  anak  laki- lakinya.  Marisik  ini  biasanya  dilakukan  dengan  santai,  biasanya
dilakukan  pihak  laki-laki  yang  diperantarai  oleh  seorang  yang disebut dengan Talangke
2. Maminang.
Maminang adalah merupakan rangkaian dimana pihak laki-laki akan menayakan berapa mahar atau bantuan yang akan diserahkan kepada
calon istri dan sekaligus menentukan kapan akan diantarkan. 3.
BatunanganManganta kepeng mengantar uang mahar atau bantuan kepada pihak perempuan
Universitas Sumatera Utara
- Menentukan  hari  proses  menentukan  waktu  akan
dilaksanakannya akad nikah -
Acara  keberangkatan  proses  dimana  pihak  laki-laki  akan bergerak  menuju  rumah  pihak  perempuan  dengan  membawa
uang  mahar  yang  dimasukkan  ke  dalam  kampi.  Uang  mahar tersebut dibawa oleh seorang ibu-ibu dengan cara menggendong.
- Acara  penyambutan  di  rumah  Perempuan.  pihak  perempuan
akan  menyambut  pihak  laki-laki  dengan  menaburkan  beras kunyit kepada semua rombongan
- Acara kepala desa dan tokoh adat. kegiatan setelah kedua belah
pihak duduk bersama, maka pihak kepala desa yang selanjutnya akan memandu acara didampingi oleh kepala adat
- Penetapan sangsi kepala desa dan tokoh adat akan menetapkan
sangsi  kepada  kedua  belah  pihak  yang  ingkar  setelah  ada kesepakatan bersama
- Acara  pengambilan  hari    prosisi  ini  dilakukan  dengan  cara
memotong kambing serta diadakan kenduri dengan mengundang kaum kerabat terdekat, tokoh masyarakat dan kepala desa
4. Acara pernikahan. setelah semua rampung maka selanjutnya akan
diadakan acara pernikahan yang memiliki rangkaian yakni persiapan di tempat kedua belah pihak
- Pemberangkatan  marapule  sebelum  keberangkatan  maka
terlebih  dahulu  semua  rombongan  diberi  maka  nasi  tuei.  Pada saat  keberangkatan  rombongan  akan  diiringi  atau  diarak  oleh
pasukan  gelombang  XII.  Rombongan  juga  akan  dihibur  dengan kesenian sikambang yang dipandu oleh seorang anak alek
- Upacara akad nikah setelah pihak pengantin laki-laki sampai di
rumah  pihak  perempuan  maka  selanjutnya  akan  diadakan  acara akad  nikah  yang  dipimpin  oleh  tuan  kadi,  dan  disaksikan  oleh
dua orang saksi -
Jamuan  makan  bersama  dilaksanakan  setelah  selesai  akad nikah
Universitas Sumatera Utara
- Tata  cara  makan  beradat  pada  prosesi  ini  yang  berhak  untuk
ikut  diutamakan  orang  yang  sudah  berkeluarga.  Orang  yang biasanya  jadi  penghidang  atau  sering  disebut  janang  harus
mengerti  tatacara  menghidang,  serta  tempat  duduk  harus disesuaikan dengan adat yang berlaku
- Resepsi  pernikahan  dilaksanakan  di  rumah  perempuan  dengan
diiringi  kesenian  sikambang,  dan  dilanjutkan  sampai  malam dimulai  setelah  shalat  Isya  dengan  tujuan  agar  seluruh  warga
dapat menikmatinya 5.
Acara balik hari kegiatan ini dilaksanakan setelah selesai seluruh rangkaian  upacara  adat,  atau  bisa  dikatakan  keesokan  harinya
dengan membawa makanan ke rumah orang tua laki-laki
2.1.4  Falsafah Masyarakat Pesisir Sibolga