Makna Sosial Budaya Menentukan Hari Pernikahan Makna Sosial Budaya Mengundang Famili Dan Keluarga Makna Sosial Budaya Memakai Inai

5.2.5 Makna Sosial Budaya Menentukan Hari Pernikahan

Bagi masyarakat pesisir Sibolga, ada budaya menentukan hari pernikahan itu tidak dapat ditentukan begitu saja. Ada tiga hal yang harus dilaksanakan yaitu, 1 musyawarah kedua belah pihak, 2 meminta petunjuk kepada alaim ulama dan, 3 biasanya musyawarah juga dengan kepala desa agar jangan ada yang pernikahan banyak dan satu kelurahan itu. Dengan menentukan hari yang baik menurut kesepakatan kedua belah pihak, maka pada saat itulah peresmian pernikahan dilaksanakan. Dalam menentukan hari biasanya dapat dimusyawarahkan pada saat meminang, dan dapat juga khusus dilaksanakan pada hari lain yang sudah ditentukan sebelumnya. Gbr.5.2.5 Musyawarah Menentukan Hari penikahan

5.2.6 Makna Sosial Budaya Mengundang Famili Dan Keluarga

Masyarakat pesisir Sibolga yang terdiri dari banyak etnis yang semuanya mengacu pada adat sumando. Setelah menentukan hari pernikahan, maka langkah selanjutnya adalah mengundang family dekat, family jauh, pejabat pemerintah, orang tak dikenalpun yang ada disekita pihak yang punya hajatan. Untuk family dekat dan pejabat pemerintah biasanya yang punya hajat itu langsung Universitas Sumatera Utara mengundang, sementara family jauh dan orang tak dikenal disekitar dalam lingkungan pihak yang punya pesta dapat dilakukan oleh orang lain. Mengundang orang sebanyak mungkin merupakan keharusan bagi pihak yang punya hajatan, karena menentukan orang banyak family, banyak teman, punya pengaruh, orang kaya merupakan kebahagian tersendiri bagi pihak punya hajat. Jadi mengundang orang sebanyak-banyaknya merupakan salah satu kebudayaan yang tidak dapat diabaikan begitu saja.

5.2.7 Makna Sosial Budaya Memakai Inai

Dalam kehidupan sehari-hari banyak anak gadis memakai inai pada kedua jari tangan atau jari kaki. Bahkan sebagian masyarakat percaya bahwa tanaman inai juga bermanfaat untuk mengobati penyakit yang timbul pada kuku baik kaku tangan maupun kuku kaki. Memakai inai bagi pengantin perempuan merupakan sebuah keharusan yang harus dilaksankan. Biasanya memakai inai dilakukan pada malam minggu, sebelum besoknya akad nikah dilaksanakan. Masyarakat pesisir Sibolga pada umumnya melaksanakan akad nikah pada hari minggu sekitar pukul 08.00 – 10.00 WIB, atau pada sore hari sekitar pukul 16.00 WIB, dilaksanakan di rumah pihak perempuan. Memakai inai bukan saja pada kuku jari tangan atau kuku kaki, tetapi ada dibuat pada telapak tangan dan hiasan ditelapak kaki. Jadi secara kebiasaan bila ada anak gadis memaki inai seperti di atas, maka sudah dapat dikatakan bahwa dia baru saja menikah atau masih pengantin baru. Universitas Sumatera Utara Gbr.5.2.7 Barinai

5.2.8 Makna Sosial Budaya Tepung Tawar, Bakonde dan Mandi Limo