4.1.1.6.6. Sub-fase Resepsi Pernikahan
Pada  saat  resepsi  pernikahan  ditampilkan  kesenian  Sikambang  di  rumah pengantin  perempuan  dari  pagi  sampai  selesainya  acara.  Acara  Basikambang
dilaksanakan setelah shalat Isya pada malam harinya, dengan maksud dan tujuan agar  seluruh  masyarakat  turut  hadir  merayakannya.  Personil  Sikambang  yang
terdiri  dari  Anak  alek  atau  sering  dipanggil  anak  Sikambang  diberikan  rokok sebagai syarat untuk terlaksananya acara Basikambang.
4.1.1.7. Acara Balik Ari
Menurut  adat  istiadat  sumando  upacara  balik  ari  dilaksanakan  setelah  satu minggu  pelaksanaan  upacara  pernikahan  dilaksanakan,  namun  dewasa  ini  terjadi
pergeseran waktu pelaksanaan balik ari tapanggi di mana tapanggi dilaksanakan satu  hari  setelah  upacara  pernikahan.  Setelah  dilaksanakan  resepsi  pernikahan
maka  laki-laki  mengantarkan  Paronan  belanja  kepada  pihak  pengantin perempuan  dengan  syarat-syaratnya  daging  dan  rempah  selengkapnya,  Pisang
manis, Tebu, buah-buahan dan lain-lainnya. Setelah selesai menyerahkan paronan, selanjutnya  pihak  perempuan  memasaknya.  Masakan  inilah  yang  dibawa
pengantin perempuan bersama pengantin laki-laki diikuti oleh beberapa orang ibu- ibu untuk berkunjung ke rumah orang tua pengantin laki-laki. Sesudah itu kedua
pengantin  pulang  ke  rumah  orang  tua  perempuan  dan  dibekali  dengan  nasi selengkapnya  untuk  disampaikan  kepada  orang  tua  perempuan.  Kegiatan
selanjutnya  pihak  keluarga  perempuan  menyuruh  kedua  pengantin  melakukan acara jalang manjalang ke rumah kerabat kedua belah pihak. Pertama yang harus
dikunjungi  adalah  rumah  kepala  desa  rumah  raja  kemudian  rumah  para
Universitas Sumatera Utara
kerabatnya. Begitu prosesi  adat  pernikahan  yang harus dilewati  pada  masyarakat pesisir Sibolga Tapanuli Tengah.
4.1.2.  Konteks situasi Baralek Gadang
Untuk  memahami  budaya  masyarakat  pesisir  Sibolga  salah  satunya  adalah dengan cara memahami tradisi lisan yang ada pada masyarakat pesisir itu sendiri.
BG merupakan salah satu budaya masyarakat pesisir Sibolga yang pelaksanaanya tidak  terlepas  dari  tradisi  lisan.  Trdisi  lisan  BG  yang  meliputi  gerak  dan  nada
pantun,  pidato,  gurindam  dan  talibun  memperilhatkan  nilai-nilai  yang  rapi  dan terstruktur.
Dalam  Konteks  situasi  BG,  imaji  visual  berusaha  untuk  mengungkapkan entitas  dan  aktivitas  pelibat.  Sementara  imaji  entitas  adalah  untuk
mengklasifikasikan bagian-bagian kecil. Dan yang terakhir imaji aktivitas adalah untuk mengungkapkan setiap gerak dan aktivitas secara berurutan.
Secara  konteks  situasi,  BG  pada  pernikahan  adat  sumando  masyarakat pesisir Sibolga Tapanuli Tengah memiliki tiga peran penting yakni;
1.  Medan
Medan  yaitu  berhubungan  dengan  aktivitas  yang  sedang  berlangsung, dimana setiap aktivitas dipengaruhi oleh masyarakat, benda, proses, tempat
dan kualitas Sinar, 2008:56 Berdasarkan
data konteks situasi, maka “medan” pada penelitian ini adalah BG  yang  meliputi
“medan  marisik”,  “medan  maminang”,  “medan manganta kepeng
”, “medan mata karajo”, dan ”medan balik ari”
Universitas Sumatera Utara