71
Kota Bandarlampung sudah memiliki TPA Tempat Pembuangan Akhir skala kota yang berada di Kelurahan Bakung, meskipun demikian sirkulasi
pembuangan sampah masih belum maksimal hal itu terlihat dari banyak ditemukanya tumpukan sampah terutama disekitar permukiman penduduk
maupun pasar, sehingga dapat dikatakan sistem pengelolaan sampah untuk tingkat lingkungan permukiman dan pusat kegiatan lainnya belum dapat dikembangkan
dan terstruktur dengan baik Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bandarlampung 2012.
Total Anggaran Pendapatan Belanja Kota Bandarlampung pada Tahun Anggaran 2011 sebesar Rp. 1 185 983 388 895.51 dan Rp 420 987 942 921.84 di
antaranya adalah belanja tidak langsung. Sedangkan biaya pengelolaan kebersihan di Kota Bandarlampung pada tahun 2011 sebesar Rp. 30 498 257 400.
Berdasarkan perhitungan tersebut, maka alokasi anggaran pengelolaan persampahan di Kota Bandarlampung pada tahun anggaran 2011 adalah sebesar
7.24. Berdasarkan Standar Kementerian Pekerjaan Umum, anggaran biaya pengelolaan sampah harus mendapat prioritas setara dengan pengelolaan
pelayanan publik lainnya berkisar 10 dari APBD terdiri dari 5 - 7 untuk operasional dan 2 -3 untuk investasi. Sedangkan berdasarkan standar MDGs
anggaran biaya pengelolaan sampah adalah sebesar 20. Hal ini berarti biaya pengelolaan sampah di Kota Bandarlampung masih jauh dibawah standar yang
dikeluarkan oleh Kementerian PU maupun komitmen MDGs Tahun 2015
4.4.6 Ruang Terbuka Hijau
Secara keseluruhan Ruang terbuka Hijau RTH yang dapat teridentifikasi berjumlah kurang lebih 2779.50 hektar atau sekitar 14 dari luas kota
Bandarlampung yang terdiri dari RTH publik seluas kurang lebih 2489.80 hektar 12.62 dan 289.70 hektar 1.47 RTH privat Masterplan RTH 2012. Luas
dan sebaran RTH publik untuk berbagai jenis RTH dapat dilhat pada Tabel 35. RTH publik di Kota Bandarlampung terdiri dari lapangan olah raga, pemakaman,
taman kota, bukitgunung, RTH sempadan, dan kawasan hutansuaka alam. RTH privat diantaranya terdiri dari taman perumahan, taman perkantoran, taman
wisata, lapangan golf. Jika dilihat berdasarkan jenis tutupan lahan eksisting, Kota Bandarlampung masih memiliki kawasan hijau yang relatif luas lahan non
terbangun yaitu sekitar 51 dari luas kota, namun demikian kawasan non terbangun tersebut tidak dapat dimasukan dalam luasan eksisting RTH kota
karena belum dapat diidentifikasi kepemilikannya privat atau publik.
Jenis RTH publik yang banyak terdapat di Kota Bandarlampung saat ini adalah berupa kawasan bukitgunung dengan luas sekitar 1664.16 hektar atau
sekitar 67 dari total luas RTH publik secara keseluruhan. Selain kawasan bukit dan gunung, kawasan hutan dan sempadan juga memberikan kontribusi yang
relatif besar terhadap luas RTH publik kota. Hasil identifikasi tersebut juga menunjukan bahwa luas taman-taman kota di Kota Bandarlampung masih sangat
sedikit. Hal tersebut juga menunjukan bahwa penduduk kota masih sulit untuk menemukan taman-taman kota yang representatif, bukan hanya memiliki fungsi
ekologis tetapi juga fungsi sosial sebagai tempat bersosialisasi masyarakat.
Tabel 35 Jenis, luas, dan sebaran RTH publik di Kota Bandarlampung
No Kecamatan
Jenis dan Luas Ha J
u m
la h
La p
a n
g a
n O
la h
R a
g a
P e
m a
k a
m a
n Ta
m a
n K
o ta
H u
ta n
K o
ta Bu
k it
G u
n u
n g
M e
d ia
n P
u la
u J
a la
n R
TH S
e m
p a
d a
n H
u ta
n S
u a
k a
A la
m
1 Teluk Betung Barat
- 2.29
- -
785.87 -
58.88 -
847.04 2
Teluk Betung Selatan
- -
1.28 -
- 0.11
62.33 -
63.72 3
Panjang 2.23
2.55 -
- 655.39
0.85 46.61
113.58 821.22
4 Tanjung Karang
Timur 1.55
6.23 -
- 10.17
0.11 13.65
- 31.71
5 Teluk Betung Utara
1.13 6.66
- 0.76
14.41 1.31
22.90 -
47.17 6
Tanjung Karang Pusat
- 4.41
0.19 -
36.81 2.61
1.51 -
45.23 7
Tanjung Karang Barat
1.57 4.09
- 5.00
131.31 -
9.20 -
151.17 8
Kemiling 3.45
2.27 -
- -
0.69 17.41
328.40 352.21
9 Kedaton
0.74 7.05
- -
21.64 0.86
2.09 -
32.38 10
Rajabasa 4.18
3.59 -
- -
5.05 0.74
- 13.55
11 Tanjung Seneng
0.82 2.05
- -
- -
- -
2.86 12
Sukarame 4.69
3.30 36.54
36.54 8.55
13.18 2.30
- 68.56
13 Sukabumi
0.97 3.15
- -
- -
8.36 -
12.48
JUMLAH 21.33
47.62 38.01
42.30 1 664.16
24.77 245.97
441.98 2 489.80
Sumber : Masterplan RTH Kota Bandarlampung, KPU 2012. Keterangan : luasan pada 7 tujuh kecamatan baru belum dapat teridentifikasi dan secara keseluruhan masih
tergabung dalam administrasi kecamatan yang lama
Beberapa tempat yang saat ini banyak dijadikan sebagai tempat
bersosialisasi diantaranya adalah Lapangan Saburai milik Korem Gatam, Lapangan Korpri milik Pemerintah Provinsi, dan PKOR Way Halim milik
Pemerintah Provinsi Masterplan RTH 2012 dan pengamatan lapangan. Ruang terbuka tersebut bukanlah Ruang Terbuka Hijau atau taman kota, tetapi
dimanfaatkan masyarakat sebagai RTH. Dari pengamatan lapangan diketahui bahwa masyarakat seringkali menggunakan taman pasif menjadi taman aktif,
seperti: median dan pulau-pulau jalan di depan Mesjid Al Furqon atau Prapatan Lungsir. Luas RTH privat dapat dilihat pada Tabel 36.
Kondisi gunung dan bukit yang tersebar di Kota Bandarlampung makin lama makin mengkhawatirkan. Evaluasi yang dilakukan Tim Masterplan Kota
Bandarlampung pada tahun 2012 dapat dilihat pada Tabel 37. Penggunaan lahan di gunung, bukit dan lereng umumnya sudah berubah dari kawasan lindung
menjadi permukiman, penambangan pasir dan batu, bahkan ada juga untuk hotel dan restoran. Dari 30 gunung dan bukit yang ada, 14 sudah mengalami
pengurangan luas sebesar 1036, 19 ha atau sebesar 38 dari luas asli. Luas pengurangan gunung, bukit dan lereng dapat dilihat pada Tabel 38.