Kependudukan Kondisi Sosial Budaya

59 Tabel 17 Jumlah usaha mikro, kecil dan menengah dan tenaga kerja di UMKM Kota Bandarlampung 2007-2011 Bidang Usaha 2007 2008 2009 2010 2011 UNIT TK UNIT TK UNIT TK UNIT TK UNIT TK USAHA MIKRO Perdagangan 8 772 10 998 9 747 11 111 9 862 11 310 10 402 11 903 11 144 12 023 Jasa 992 1 563 1 102 1 736 1 200 1 762 1 292 1 778 1 356 1 864 Industri 5 028 5 085 5 587 5 649 5 925 5 874 6 280 5 958 6 695 6 064 USAHA KECIL Perdagangan 2 584 3 536 2 831 3 928 2 927 4 003 3 518 4 133 3 307 4 258 Jasa 1 475 2 612 1 639 2 902 1 712 2 945 1 880 3 037 1 934 3 152 Industri 6 222 7 813 6 913 8 681 8 110 8 695 8 726 8 820 9 164 8 911 USAHA MENENGAH Perdagangan 925 2 045 1 027 2 272 1 088 2 360 1 178 2 380 1 301 2 422 Jasa 192 372 213 413 255 482 290 491 273 545 Industri 3 118 3 319 3 464 3 687 3 481 3 798 3 671 3 713 3 933 4 125 Jumlah 29 308 37 343 32 523 40 379 34 560 41 229 37 237 42 213 39 107 43 364 Sumber: Dinas Koperindag Kota Bandarlampung 2012 Tabel 18 Upah minimum tenaga kerja di Bandarlampung 2007 -2011 UMK 2007 2008 2009 2010 2011 Jumlah Rpbulan 560 500 627 500 700 000 776 500 865 000 Sumber: BPS Kota Bandarlampung 2012

4.3.4 Indeks Pembangunan Manusia

Indeks Pembangunan Manusia IPM merupakan indikator komposit yang digunakan untuk memantau dan mengevaluasi kinerja pembangunan sumberdaya manusia. Komponen pembentuk IPM terdiri atas Indeks Kelangsungan Hidup, Indeks Pengetahuan, dan Indeks Daya Beli. IPM Kota Bandarlampung pada tahun 2008 menunjukkan angka 74.86 meningkat dibandingkan tahun 2005 sebesar 73.90. Peningkatan IPM dari tahun ke tahun menunjukkan adanya perubahan ke arah kemajuan yang cukup berarti. Pada tahun 2009 nilai Indeks Pembangunan Manusia Kota Bandarlampung naik sebesar 0.6 menjadi 75.35 Tabel 19. Tabel 19 Perkembangan IPM Kota Bandarlampung Tahun 2007 – 2011 No. Uraian 2007 2008 2009 2010 2011 1 Angka IPM 74.29 74.86 75.35 75.70 76.29 2 Harapan hidup 69.82 70.13 70.50 70.87 71.24 3 Angka melek huruf 97.86 97.86 98.44 98.44 98.47 4 Rata-rata lama sekolah 9.60 9.89 9.91 10.18 10.30 5 Daya beli 623.75 628.95 630.76 632.60 634.96 Sumber: BPS Kota Bandarlampung 2012

4.3.5 Ekonomi Kota

Tingkat pertumbuhan ekonomi Kota bandarlampung dalam 5 tahun terakhir cukup tinggi Lihat Tabel 20, berkisar antara 6.0 sampai 6.9 . Angka ini hampir sama dengan rata-rata nasional antara 6.3 sampai 6.8 . Struktur perekonomian Kota Bandarlampung dapat dilihat dari besarnya kontribusi masing-masing sektor usaha terhadap total PDRB yang dihitung atas dasar harga berlaku. Dari hasil perhitungan PDRB Kota Bandarlampung berdasarkan harga konstan 2000 pada Tahun 2009 terlihat bahwa tingkat pertumbuhan sektor usaha yang dominan yaitu sektor industri pengolahan 7.54 dan sektor pengangkutan dan komunikasi 16.54. Tabel 20 Pertumbuhan riil sektor ekonomi tahun 2005-2011 Persen Lapangan Usaha 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 1. Pertanian 0.10 9.99 2.95 3.95 2.06 1.92 1.96 2. Pertambangan dan Penggalian -4.21 -1.79 -1.57 -2.86 1.50 3.19 3.23 3. Industri Pengolahan 6.94 15.08 10.47 4.91 7.54 5.22 5.44 4. Listrik, gas dan air bersih 1.44 -14.30 7.36 2.98 1.46 2.57 2.72 5. Bangunan 1.21 1.06 5.69 6.21 1.37 4.63 3.46 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 2.18 0.32 2.85 3.75 1.78 3.95 4.06 7. Pengangkutan dan Komunikasi 7.07 3.91 3.40 4.82 6.99 6.67 6.89 8. Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 14.32 16.11 18.34 16.23 11.99 12.64 12.93 9. Jasa-jasa 1.44 1.51 1.27 5.70 4.27 3.54 3.62 Rata-Rata Pertumbuhan Ekonomi 5.03

6.30 6.83

6.93 6.01

6.33 6.53

Sumber: BPS Kota Bandarlampung 2012 Pada Tahun 2011, ada 4 sektor usaha yang dominan adalah sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan;sektor industri pengolahan non migas; sektor pengangkutan dan komunikasi serta sektor perdagangan, hotel dan restoran, lihat Tabel 21. Besarnya sumbangankontribusi sektor tersier dan sekunder terutama keempat sektor tersebut diatas sesuai dengan kondisi riil yang dapat kita amati antara lain karena Kota Bandarlampung merupakan pusat perbelanjaan di Propinsi Lampung sehingga perputaran keuangan berlangsung cepat dan dalam nominal yang relatif besar. Selain itu, Kota Bandarlampung juga merupakan pusat kegiatan pemerintahan, sosial, politik dan kebudayaan, serta sebagai kota pelajar, pusat transportasi dan komunikasi di Proipinsi Lampung. Dengan tingginya dominasi dari keempat sektor tersebut dalam menyumbang perekonomian Kota Bandarlampung, maka Pemerintah Kota Bandarlampung menyikapinya dengan menyediakan sarana dan prasarana yang lebih kondusif untuk mendapatkan multiplier effect dari keempat sektor tersebut. Sehingga dengan berkembangnya keempat sektor ini diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan sektor lainnya. Sektor usaha yang kontribusinya terhadap PDRB Kota Bandarlampung sangat kecil yaitu sektor listrik dan Air Bersih, sektor Pertambangan dan Penggalian serta sektor Pertanian, Peternakan dan Perikanan.