35
Penelitian infrastruktur berkelanjutan ini berada pada dua bidang ilmu yaitu ilmu lingkungan dan ilmu perencanaan kota. Kota berkelanjutan adalah kota
yang didukung oleh infrastruktur berkelanjutan. Dari tinjauan pustaka diketahui bahwa atribut kota berkelanjutan didominasi oleh indikator infrastruktur
berkelanjutan. Berbagai permasalahan lingkungan di kota muncul akibat buruknya infrastruktur kota, seperti: banjir, polusi air, tanah dan udara. Dari perspektif
pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan, infrastruktur adalah salah satu elemen buatan ekosistem kota. Berdasarkan kedua perspektif tersebut, maka
dibutuhkan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan. Secara diagramatis posisi penelitian dalam perspektif ilmu lingkungan dan pembangunan kota dapat
dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5 Posisi penelitian dalam perspektif Ilmu Pengelolaan Lingkungan dan Pembangunan Kota
36
37
3 METODOLOGI
3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian
3.1.1 Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran studi diawali dengan adanya komitmen dunia untuk
pembangunan berkelanjutan yang kemudian diimplementasikan dalam program pengembangan
kota berkelanjutan.
Pembangunan kota
berkelanjutan mensyaratkan adanya pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan, karena
infrastruktur menjadi faktor penting dalam pembangunan kota berkelanjutan. Sebagai suatu sistem yang terdiri dari banyak komponen, maka
perencanaan dan pembangunan infrastruktur tidaklah mudah. Perencanaan dan pembangunan infrastruktur merupakan proses dengan kompleksitas tinggi,
multidisiplin, multisektor dan multiaktor. Sejalan dengan pemikiran tersebut, maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kesisteman.
Perancangan model
kebijakan pembangunan
infrastruktur berkelanjutan akan dibangun dari faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
pembangunan infrastruktur berkelanjutan tersebut. Kajian ini didahului dengan identifikasi aspek atau kriteria dan indikator dalam kerangka pembangunan
berkelanjutan dan dilengkapi dengan aspek teknis dan pengelolaan yaitu: aspek ekonomi, aspek ekologi, aspek sosial, aspek teknologi dan aspek tata kelola
pemerintahan. Masing-masing aspek atau kriteria tersebut memiliki indikator tersendiri yang mencerminkan keberlanjutan dari kriteria tersebut.
Untuk menentukan keberlanjutan dari sistem ini secara keseluruhan, maka dihitung indeks keberlanjutan masing-masing kriteria dan kemudian digabungkan
dengan menggunakan metode multi variabel non-parametrik yang disebut Multi Dimensional Scaling MDS. Hasil analisis MDS dengan Rapinfra menghasilkan
status keberlanjutan infrastruktur kota dan indikator yang berpengaruh dalam pembangunan infrastruktur kota. Analisis MDS baru memberikan gambaran
tingkat keberlanjutan dan keterpaduan saat ini, belum memberikan gambaran bagaimana dinamika keberlanjutan di masa yang akan datang. Oleh sebab itu
perlu dilakukan simulasi model untuk masa yang akan datang dengan analisis sistem dinamis. Indikator berpengaruh yang akan menjadi pertimbangan untuk
sistem dinamis merupakan hasil analisis gabungan dari pendapat stakeholder dengan menggunakan MDS, pendapat masyarakat melalui survei primer dan
kajian terhadap rencana infrastruktur yang ada. Tahapan studi dan keterkaitan antar aspek dalam penelitian ini secara lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 6
Kerangka Pemikiran Penelitian.
3.1.2 Bagan Alir
Rancangan penelitian berkaitan dengan penjelasan untuk mencapai tujuan penelitian berdasarkan tolok ukur, varibel, metoda dan output yang dihasilkan.
Rancangan penelitian secara rinci dapat dilihat pada Gambar 7 Bagan Alir Penelitian.