Tempat dan Waktu Penelitian

3.4.2 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam rangka mendapatkan dan menggali informasi dan pengetahuan dari para stakeholder dan pakar adalah dengan menggunakan metode expert survey dengan melakukan wawancara mendalam in- depth interview dengan sampel yang telah ditentukandipilih secara sengaja purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik sampling yang satuan samplingnya dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu dengan tujuan untuk memperoleh satuan sampling yang memiliki karakteristik atau kriteria sesuai dengan yang dikehendaki dalam pengambilan sampel. Peneliti menganggap bahwa seseorang atau sesuatu yang dipilih tersebut memiliki atau mengetahui informasi yang diperlukan bagi penelitian yang dilakukannya. Kriteria yang menjadi dasar pertimbangan dalam menentukan atau memilih pakar untuk dijadikan responden dalam penelitian ini adalah: 1 Mempunyai pengalaman yang memadai sesuai bidangnya; 2 Mempunyai reputasi, kedudukanjabatan dan telah menunjukkan kredibilitas sebagai stakeholder yang konsisten atau pakar atau ahli pada bidang yang akan diteliti; da 3 Bersedia dijadikan responden dan dapat ditemui untuk diwawancara. Pengumpulan data untuk mendesain model kebijakan pembangunan infrastruktur berkelanjutan dilakukan dengan bantuan pakar bidang perencanaan infrastruktur perkotaan, tata ruang dan lingkungan. Kriteria untuk memenuhi syarat sebagai pakar adalah Marimin 2004: 1. Seseorang yang mendapat pendidikan formal S2S3 pada bidang yang dikaji, 2. Seseorang yang berpengalaman pada bidang yang dikaji minimal 10 tahun, tetapi memiliki pendidikan formal di bidang lain, 3. Seseorang yang berpendidikan formal dan berpengalaman pada bidang yang dikaji, minimal 5 tahun, 4. Seseorang yang berasal dari praktisi, didasarkan pada lama kerja dan kewenangan di suatu posisi tertentu minimal 5 tahun. Berdasarkan persyaratan tersebut, maka ditetapkan sebanyak 15 orang responden untuk wawancara mendalam dari kalangan birokat, akademisi, praktisi, tokoh masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat. FGD dilakukan di Bandarlampung sebanyak 3 kali yaitu bulan Juli 2013, Agustus 2013 dan Januari 2014. Selanjutnya untuk memperoleh data primer langsung dari masyarakat, teknik pengambilan sampel juga menggunakan purposive sampling kepada 126 sampel yang mewakili setiap kelurahan di Bandarlampung. Survei dilakukan pada bulan November 2013. Jika data-data sekunder yang diperlukan tidak tersedia, maka akan dilakukan pengumpulan data dengan teknik sampel bola salju snowball sampling. Teknik sampel bola salju merupakan teknik sampling yang dipilih, karena peneliti tidak banyak tahu tentang populasi penelitian. Peneliti hanya tahu satu atau dua orang yang berdasarkan penilaiannya bisa dijadikan sampel, karena peneliti menginginkan lebih banyak lagi, lalu nanti akan diminta kepada sampel pertama untuk menunjukan orang lain yang kira-kira bisa dijadikan sampel. Satuan sampling dipilih atau ditentukan berdasarkan informasi dari responden sebelumnya, begitu seterusnya sampai diperoleh data yang dirasa cukup. 45 3.5 Metode Analisis 3.5.1 Analisis Tingkat Keberlanjutan Infrastruktur Perkotaan Penilaian tingkat atau status keberlanjutan infrastruktur Kota Bandarlampung dianalisis dengan menggunakan Multidimensional Scalling MDS dengan metode Rapinfra Rapid Appraisal of Infrastructure. Kavanagh 2001 merekomendasikan tahapan yang harus dilalui dalam prosedur RapfishRapinfra, seperti tertera pada Gambar 9. Gambar 9 Tahapan analisis keberlanjutan menggunakan MDS dengan aplikasi Rapfish Kavanagh 2001, Fauzi 2012. Tahapan analisis RapfishRapinfra menurut Fauzi 2012 secara lebih rinci adalah: 1. Menggunakan RapfishRapinfra template untuk memulai RapfishRapinfra analisis 2. Menentukan jenis dimensi dan atribut keberlanjutan sesuai kaidah scoring 3. Menentukan unit analisis dan sebaiknya lebih banyak dari atribut 4. Membuat file score dalam exel berdasarkan dimensi atribut 5. Melakukan peer review score untuk menentukan konsistensi scoring 6. Melakukan reference point untuk good, bad dan midpoint berdasarkan skor yang sudah dibakukan 7. Membuat anchor point berdasarkan manual seluruh good score dikurangi bad score setiap step 8. Run RapfishRapinfra melalui Exell Add-ins 9. Masukkan “jumlah” dan posisi unit analisis pada cell yang tepat 10. Melakukannya untuk setiap dimensi yang berbeda dengan selalu mengecek posisi atribut dalam cell exel 11. Melakukan leveraging point untuk setiap dimensi 12. Melakukan flip-ordinasi untuk membuat kita-diagram untuk setiap dimensi 13. Melakukan monte carlo analisis MULAI PENENTUAN ATRIBUT SEBAGAI KRITERIA PENILAIAN ANALISIS KEBERLANJUTAN ANALISIS MONTE CARLO ANALISIS KETIDAKPASTIAN IDENTIFIKASI DAN PENDATAAN KONDISI SAAT INI ANALISIS SENSITIVITAS ANALISIS LAVERAGEANOMALI MULTI DIMENSIONAL SCALLING ORDINASI SETIAP ATRIBUT PENILAIAN SKOR SETIAP ATRIBUT