57
Tabel 14 Jumlah kasus kejahatan Kota Bandarlampung tahun 2007-2011
Jenis 2007
2008 2009
2010 2011
Pembunuhan 7
3 3
2 13
Penganiyaan Berat 142
107 94
91 99
Pencurian Berat 482
486 625
694 631
Pencurian Keras 78
104 125
174 110
Kejahatan Ketertiban Umum 579
522 586
582 443
Pencurian Kendaraan Bermotor 83
104 95
80 112
Perjudian 62
169 122
55 43
PemerasanRampas 59
9 114
20 8
Perkosaan 30
22 15
16 18
Penipuan 277
244 238
337 486
Jumlah 1 799
1 770 2 017
2 051 1 963
Sumber: Poltabes Bandarlampung 2012
Salah satu karakteristik khas kota Bandarlampung adalah keanekaragaman suku bangsanya. Sejak dimulainya program transmigrasi dari Pulau Jawa ke Pulau
Sumatera khususnya ke Provinsi Lampung, penduduk Lampung terdiri dari berbagai suku bangsa. Lampung dikenal sebagai negeri yang ruwa jurai dua
unsur karena dihuni oleh masyarakat asli dan pendatang dengan keanekaragaman suku bangsa. Sebagai ibukota Provinsi, Kota Bandarlampung juga memiliki
keanekaragaman tersebut. Keanekaragaman suku bangsa ini seharusnyamenjadi potensi atau kekuatan untuk membangun Kota Bandarlampung, dalam arti kota
Bandarlampung menjadi semakin mudah beradaptasi dan menerima pendatang baru, sehingga juga semakin mudah menerima pengaruh pembangunan bagi
wilayahnya. Tetapi kenyataannya adalah sebaliknya, pada beberapa tahun terakhir seringkali muncul konflik antar suku.
4.3.3 Ketenagakerjaan
Kondisi ketenagakerjaan di Kota Bandarlampung 5 tahun terakhir mengalami perbaikan. Hal ini tercermin dari meningkatnya jumlah penduduk
yang bekerja, dari 327 960 orang pada tahun 2007 menjadi 340 246 orang pada tahun 2011. Namun demikian, angka pengangguran di Kota Bandarlampung
mengalami peningkatan dari 35 551 orang pada tahun 2007 naik menjadi 43 853 orang pada tahun 2011.
Jumlah penduduk yang berusia kerja 15 tahun tahun 2011 sebesar 584 717 orang, dengan jumlah angkatan kerja sebesar 384 266 orang atau Tingkat
Partisipasi Angkatan Kerja TPAK sebesar 65.69. Angka ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2007 yaitu sebesar 64.03. Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja TPAK adalah jumlah penduduk berusia 15 tahun atau lebih yang secara ekonomi melakukan kegiatan aktif baik sedang bekerja,
mempersiapkan diri untuk berusaha mandiri maupun sedang mencari pekerjaan. Peningkatan TPAK berarti secara kuantitas jumlah penduduk yang memasuki
pasar kerja menjadi semakin besar, sehingga diperlukan kesempatan kerja yang
lebih luas untuk menampung jumlah tenaga kerja tersebut apabila Tingkat Pengangguran Terbuka hendak diturunkan. Berdasarkan data jumlah angkatan
kerja pada tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 20 588 orang dibandingkan tahun 2007 Tabel 15
.
Tabel 15 Tingkat partisipasi angkatan kerja Kota Bandarlampung tahun 2007
–2011
Uraian 2007
2008 2009
2010 2011
Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas 567 735
575 247 580 006
554 604 584 717
Angkatan Kerja 363 511
371 728 375 266
356 929 384 099
Bekerja 327 960
334 630 337 702
330 765 340 246
Pengangguran Terbuka 35 551
37 098 37 564
26 164 43 853
Bukan Angkatan Kerja 204 224
203 519 204 740
200 928 200 616
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
64.03 64.62
64.70 62.84
65.69
Sumber: BPS Kota Bandarlampung 2012
Jika dilihat dari sektor formal dan informal, maka tenaga kerja yang bekerja di sektor informal jumlahnya lebih banyak. Pada tahun 2008 jumlah
tenaga kerja yang bekerja di sektor informal sebanyak 293 368 orang, sedangkan tenaga kerja yang bekerja di sektor formal sebanyak 78 360 orang. Jumlah tenaga
kerja sektor informal terus menurun, jika dilihat dari UMK atau upah minimum kota. Sektor informal yang dimaksud di sini adalah yang menerima upah di bawah
upah minimum kota Tabel 16. Tabel 16 Jumlah tenaga kerja formal dan informal Kota Bandarlampung Tahun
2007-2011
2007 2008
2009 2010
2011
Formal -
78 360 21
114 381 31
119 814 32
- -
Informal - 293 368
79 260 885
69 260 186
68 -
- 363 511
371 728 100
375 266 100
376 265 100
384 099 100
Sumber: Suskernas 2012 informal: pekerja dengan upah dibawah UMK
Jumlah usaha mikro, kecil dan menengah UMKM di Bandarlampung meningkat dari tahun ke tahun. Tahun 2007 berjumlah 29 308 dan meningkat
menjadi 39 107 pada tahun 2011. Tingkat pertumbuhan rata-rata jumlah UMKM dalam 5 tahun adalah 7 . Sejalan dengan itu, jumlah tenaga kerja di bidang
UMKM juga meningkat, dimana pada tahun 2007 berjumlah 37 343 orang meningkat menjadi 43 364 orang pada tahun 2011 Tabel 17.
Upah minimum kota meningkat dari tahun ke tahun, tetapi belum memenuhi kebutuhan hidup layak untuk Bandarlampung, secara rinci dapat dilihat
pada Tabel 18. Pada tahun 2007 UMK sebesar Rp 560 500,- dan meningkat menjadi Rp 865 000,- pada tahun 2011.
59
Tabel 17 Jumlah usaha mikro, kecil dan menengah dan tenaga kerja di UMKM Kota Bandarlampung 2007-2011
Bidang Usaha 2007
2008 2009
2010 2011
UNIT TK
UNIT TK
UNIT TK
UNIT TK
UNIT TK
USAHA MIKRO Perdagangan
8 772 10 998
9 747 11 111
9 862 11 310
10 402 11 903
11 144 12 023
Jasa 992
1 563 1 102
1 736 1 200
1 762 1 292
1 778 1 356
1 864 Industri
5 028 5 085
5 587 5 649
5 925 5 874
6 280 5 958
6 695 6 064
USAHA KECIL Perdagangan
2 584 3 536
2 831 3 928
2 927 4 003
3 518 4 133
3 307 4 258
Jasa 1 475
2 612 1 639
2 902 1 712
2 945 1 880
3 037 1 934
3 152 Industri
6 222 7 813
6 913 8 681
8 110 8 695
8 726 8 820
9 164 8 911
USAHA MENENGAH Perdagangan
925 2 045
1 027 2 272
1 088 2 360
1 178 2 380
1 301 2 422
Jasa 192
372 213
413 255
482 290
491 273
545 Industri
3 118 3 319
3 464 3 687
3 481 3 798
3 671 3 713
3 933 4 125
Jumlah 29 308
37 343 32 523
40 379 34 560
41 229 37 237
42 213 39 107
43 364
Sumber: Dinas Koperindag Kota Bandarlampung 2012
Tabel 18 Upah minimum tenaga kerja di Bandarlampung 2007 -2011
UMK 2007
2008 2009
2010 2011
Jumlah Rpbulan 560 500
627 500 700 000
776 500 865 000
Sumber: BPS Kota Bandarlampung 2012
4.3.4 Indeks Pembangunan Manusia
Indeks Pembangunan Manusia IPM merupakan indikator komposit yang digunakan untuk memantau dan mengevaluasi kinerja pembangunan sumberdaya
manusia. Komponen pembentuk IPM terdiri atas Indeks Kelangsungan Hidup, Indeks Pengetahuan, dan Indeks Daya Beli. IPM Kota Bandarlampung pada tahun
2008 menunjukkan angka 74.86 meningkat dibandingkan tahun 2005 sebesar 73.90. Peningkatan IPM dari tahun ke tahun menunjukkan adanya perubahan ke
arah kemajuan yang cukup berarti. Pada tahun 2009 nilai Indeks Pembangunan Manusia Kota Bandarlampung naik sebesar 0.6 menjadi 75.35 Tabel 19.
Tabel 19 Perkembangan IPM Kota Bandarlampung Tahun 2007 – 2011
No.
Uraian 2007
2008 2009
2010 2011
1
Angka IPM 74.29
74.86 75.35
75.70 76.29
2
Harapan hidup 69.82
70.13 70.50
70.87 71.24
3
Angka melek huruf 97.86
97.86 98.44
98.44 98.47
4
Rata-rata lama sekolah 9.60
9.89 9.91
10.18 10.30
5
Daya beli 623.75
628.95 630.76
632.60 634.96
Sumber: BPS Kota Bandarlampung 2012