Tujuan Penelitian Model Kebijakan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan (Studi Kasus Kota Bandarlampung)
10
Konsep pembangunan berkelanjutan lahir sebagai hasil perdebatan cara
pandang antara pendukung pembangunan dan pendukung
lingkungan environmentalist. Perbedaan ini mempengaruhi bagaimana manusia melihat
gagasan bahwa sumber daya alam itu terbatas dan oleh karenanya harus ada pengaturan penggunaannya. Namun ada titik temu keduanya, konsep
pembangunan
berkelanjutan kemudian
merupakan upaya
untuk mengkombinasikan kebutuhan mendesak akan pembangunan dan pentingnya
menjaga lingkungan. Pembangunan berkelanjutan memiliki arti yang berkaitan dengan ekonomi dan ekologi sekaligus, dimana pertumbuhan ekonomi ingin
ditopang oleh kelestarian fungsi ekologis dari alam sekitar, sehingga ekonomi dapat terus-menerus tumbuh tanpa batas. Pembangunan ekonomi biasanya
memiliki tujuan untuk meningkatkan produksi barang dan jasa untuk meningkatkan kesejahteraan, sedangkan ekologi untuk menghasilkan jasa
lingkungan.
Nijkamp 2001 dalam “Pathways to Urban Sustainability” menuliskan
bahwa isu pembangunan berkelanjutan telah menjadi paradigma kebijakan yang dominan sejak akhir abad 20 sampai dengan sekarang. Dengan demikian
pengembangan kebijakan yang mempertimbangkan prinsip pembangunan berkelanjutan mempunyai ciri yaitu: 1 visioner menuju ruang dan waktu masa
depan jangka menengahjangka panjang yang lebih baik non declining dan pemerataan antar waktu, 2 keterpaduan sistem sosial, ekonomi, ekologi dan
sistem politik, 3 membangun partisipasi dan kebersamaan semua stakeholder dalam rencana dan tindakan yang menjamin keberlanjutan.