Menurut J. Roggema dalam Winkel 1996:205 membedakan gaya mengajar guru setiap kali mengajar.
1. Formal, ciri-ciri: a. Guru sangat terikat dengan kurikulum pengajaran yang telah
ditetapkan. b. Menuntut banyak prestasi hafalan.
c. Berpegang pada buku pelajaran. d. Bergaya memimpin lebih otoriter.
e. Kurang bersedia menerima sumbangan pikiran dari siswa. f.
Menekankan perlunya siswa belajar untuk lulus ujian. 2. Informal, ciri-ciri:
a. Penentuan luas materi pelajaran tergantung dari kebutuhan siswa.
b. Mendorong siswa untuk berdiskusi mengenai materi pelajaran. c. Memberikan pandangan sendiri terhadap pelajaran.
d. Bergaya memimpin lebih demokratis. e. Menanggapi dengan baik pikiran krisis siswa.
f. Menekankan agar siswa belajar demi perkembangan diri
sendiri.
4. Variasi Gaya Mengajar
Kebosanan merupakan salah satu masalah penting di dalam kelas. Murid- murid duduk dengan tenang mendengarkan dan melihat guru
mengajar selama berjam-jam, sambil terkantuk-kantuk dan penuh PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kebosanan. Gaya mengajar yang monoton akan membuat siswa malas untuk mengikuti proses belajar mengajar.
Hal yang diperlukan oleh guru adalah mengadakan variasi dalam mengajar. Variasi dalam mengajar banyak sekali bila dilakukan dengan
sungguh-sungguh akan sangat menarik dan dapat mempertahankan minat dan semangat siswa dalam belajar. Biasanya variasi muncul
dalam komponen-komponen, sebagai berikut Kosasi,1984:6-7: 1. Penggunaan variasi suara
Variasi suara adalah perubahan nada suara keras menjadi lemah, dari tinggi menjadi rendah, dari cepat menjadi lambat, dari
suara gembira menjadi sedih, atau pada suatu saat memberikan tekanan pada kata-kata tertentu.
2. Pemusatan perhatian Memusatkan
perhatian pada hal yang dianggap penting dapat dilakukan guru dengan perkataan atau kalimat dan ungkapan
senada dengan itu dan biasanya diikuti dengan isyarat. 3. Kesenyapan
Adanya kesenyapan yang tiba-tiba disengaja selagi guru menerangkan sesuatu merupakan alat yang baik untuk menarik
perhatian. Perubahan stimulus dari adanya suara ke keadaan tenang atau senyap atau dari keadaan adanya kesibukan kegiatan dan
kemudian dihentikan, akan dapat menarik perhatian karena siswa ingin tahu apa yang tejadi.