Tabel 5.10 Hasil Pengujian Hubungan Antara Fasilitas Belajar Siswa
dengan Prestasi Belajar Akuntansi
Correlations
1,000 ,531
. ,000
68 68
,531 1,000
,000 .
68 68
Correlation Coefficie Sig. 2-tailed
N Correlation Coefficie
Sig. 2-tailed N
Fasilitas Prestasi
Spearmans rho Fasilitas
Prestasi
Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. .
Dari tabel di atas, diketahui nilai r
hitung
variabel fasilitas belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi sebesar 0,531.
Angka tersebut menunjukkan cukup tingginya korelasi fasilitas belajar
siswa dengan
prestasi belajar
akuntansi. Bila
diinterpretasikan dalam tabel interpretasi nilai r maka akan terletak pada kategori sedang, yaitu pada range 0,40-0,599
Sugiyono, 2007:250. Tanda + menunjukkan adanya arah hubungan yang sama yaitu semakin positif fasilitas belajar
siswa maka semakin tinggi prestasi belajar akuntansi. Hipotesis diterima jika r
hitung
r
tabel
. Diketahui r
tabel
pada db 66 68-2 dari hasil interpolasi sebesar 0,239 Ghozali,
2005:291. Karena
r
hitung
r
tabel
yaitu 0,5310,239,
maka hipotesis IV yang menyatakan ada hubungan antara fasilitas
belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi diterima. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pengujian bahwa nilai r signifikan atau tidak, digunakan uji t dengan taraf signifikansi 5. Perhitungan harga t
hitung
adalah sebagai berikut :
t =
2
1 2
r n
r
t =
2
531 ,
1 2
68 531
,
t = 281961
, 1
124038405 ,
8 531
,
t =
847371819 ,
124038405 ,
8 531
,
t = 5,090875453 pembulatan menjadi 5,091 Hipotesis signifikan jika t
hitung
t
tabel
atau jika nilai probabilitas 0,05. Dari hasil perhitungan diatas, diketahui
harga t
hitung
sebesar 5,091 dan harga t
tabel
untuk db 66 68-2 pada taraf signifikansi 5 sebesar 1,997 Ghozali, 2005:291.
Apabila t
hitung
dibandingkan dengan t
tabel
maka diperoleh hasil 5,0911,997, atau jika angka probabilitas dibandingkan, maka
0,0000,05, sehingga hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara fasilitas belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi
signifikan. Ini
berarti koefisien
yang diperoleh
dapat digeneralisasikan
pada populasi
siswa SMA
GAMA Yogyakarta.
C. Pembahasan 1. Hubungan antara Persepsi Siswa Tentang Variasi Gaya Mengajar
Guru dengan Prestasi Belajar Akuntansi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis pertama yang mengatakan bahwa ada hubungan antara persepsi siswa tentang variasi
gaya mengajar guru dengan prestasi belajar akuntansi diterima, berarti dapat dikatakan bahwa ada hubungan antara persepsi siswa tentang
variasi gaya mengajar guru dengan prestasi belajar akuntansi. Artinya semakin tinggi persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru maka
semakin tinggi prestasi belajar akuntansi. Pernyataan ini berdasarkan hasil analisis statistik nonparametrik koefisien korelasi Spearman,
diketahui r
hitung
sebesar 0,389 termasuk dalam kategori korelasi rendah yaitu pada range 0,20-0,399 Sugiyono, 2007:250, r
hitung
yaitu 0,389 lebih besar dari r
tabel
yaitu 0,239 Ghozali, 2005:291 sehingga hipotesis tersebut diterima. Hasil uji signifikansi dengan uji t
menunjukkan bahwa t
hitung
yaitu 3,430 lebih besar dari t
tabel
yaitu 1,997 Ghozali, 2005:291 atau bila dilihat dari angka probabilitasnya maka
0,0010,05, sehingga hipotesis tersebut signifikan. Persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru mempunyai
hubungan yang positif dan signifikan terhadap prestasi belajar akuntansi. Jika persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru tinggi
maka akan
tinggi pula
prestasi belajar
akuntansi. Signifikan
menunjukkan bahwa hasil kesimpulan berlaku pada populasi. Dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
demikian, tinggi rendahnya prestasi belajar akuntansi dapat diprediksi dari presepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru.
Analisis deskripsi data menunjukkan bahwa presepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru adalah tinggi yaitu sebanyak 23
siswa 33,82. Dengan demikian apabila variasi gaya mengajar guru ditingkatkan atau diberikan variasi gaya mengajar dalam proses belajar
mengajar sesuai situasi dan kondisi lingkungan pembelajar maka pada gilirannya prestasi belajar akuntansi juga akan meningkat. Maka
variasi gaya mengajar guru merupakan salah satu faktor yang penting dalam upaya pencapaian prestasi belajar akuntansi yang optimal.
Variasi gaya mengajar guru seperti misalnya penggunaan variasi suara saat mengajar, pemusatan perhatian, kesenyapan, mengadakan
kontak pandang, gerakan badan dan mimik, serta pergantian posisi guru di dalam kelas saat mengajar bila sudah dilakukan oleh seorang
guru maka dapat mengurangi kebosanan siswa dalam proses belajar mengajar, sehingga siswa tersebut mempunyai peluang yang besar
untuk memperoleh prestasi belajar akuntansi yang tinggi.
2. Hubungan antara
Disiplin Siswa
dengan Prestasi
Belajar Akuntansi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis kedua yang mengatakan bahwa ada hubungan antara disiplin siswa dengan prestasi
belajar akuntansi diterima, berarti dapat dikatakan bahwa ada hubungan antara disiplin siswa dengan prestasi belajar akuntansi. Artinya semakin