37
a. Variabel Bebas
Dalam penelitian ini variabel bebas diukur dengan
menggunakan Skala Likert, yaitu suatu cara sistematis untuk memberikan skor dalam kuesioner yang dibagikan. Penulis
menggunakan skala likert untuk memberikan skor pada kuesioner karena jawaban bersifat kualitatif. Ada dua kategori yang
digunakan yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif yang dinilai dengan pilihan jawaban :
S : Selalu
Srg : Sering Kdg : kadang-kadang
TP : Tidak Pernah Pembagian pernyataan menjadi dua kategori ini karena pada
dasarnya sikap seseorang terhadap obyek tertentu terdiri dari sikap mendukung positif, sikap menolak negatif, dan sikap netral.
Penulis mengharapkan responden mempunyai sikap mendukung atau menolak, oleh karena itu jawaban netral dihilangkan. Adapun
skor yang digunakan dalam menilai pertanyaan tersebut adalah : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Tabel 3.1 Skala Pengukuran
Alternatif Jawaban
Selalu Sering
Kadang- kadang
Tidak Pernah
Pertanyaan positif
4 3
2 1
Pertanyaan negatif
1 2
3 4
Sedangkan dalam mengukur sikap siswa dalam proses belajar mengajar baik di sekolah maupun di rumah yang berhubungan
dengan kedisiplinan siswa dan motivasi belajar siswa serta fasilitas belajar siswa digunakan skala pengukuran, yaitu disediakan
alternatif jawaban a, b, c, dan d. Masing-masing alternatif jawaban diberi skor sebagai berikut :
Jawaban a : skor 4
Jawaban b : skor 3
Jawaban c : skor 2
Jawaban d : skor 1
b. Variabel Terikat
Prestasi belajar siswa diukur berdasarkan hasil raport siswa semester ganjil atau semester 1 khusus bidang studi akuntansi.
39
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner
Variabel Indikator
Pernyataan Positif
Pernyataan Negatif
1. Persepsi siswa tentang variasi
gaya mengajar guru akuntansi.
2. Disiplin siswa
3. Motivasi belajar siswa
4. Fasilitas belajar
Pengunaan variasi suara Pemusatan perhatian
Kesenyapan Mengadakan kontak
pandang Gerakan badan dan mimik
Pergantian posisi guru dalam kelas
Keteraturan waktu dalam belajar
Teknikcara belajar yang baik
Perencanaan jadwal belajar Pelaksanaan
peraturan sekolah
Kemampuan mengikuti pelajaran
Kerelaan menyediakan
waktu belajar Ketekunan
Keinginan menguasai
materi Perlengkapan belajar
Ruang belajar Meja dan kursi belajar
Penerangan Ventilasi udara
3, 4, 5, 6, 7, 9, 12,
15, 16, 19
1, 2 3, 4, 5, 6
7, 8 9, 10, 11
1, 2 3, 4, 5
6, 7 8, 9, 10
1, 2, 3, 4 5
6 7
8 1, 2, 8, 10,
11, 13, 14, 17, 18, 20
40
F. Data yang Diperlukan
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden melalui daftar pertanyaan atau kuesioner. Data primer dalam penelitian
ini meliputi identitas diri siswa, hasil persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru, disiplin siswa, motivasi belajar siswa dan fasilitas
belajar siswa di sekolah yang dapat diperoleh hasilnya melalui kuesioner yang telah dibagikan kepada siswa.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang lebih dahulu dikumpulkan oleh pihak lain di luar peneliti. Data sekunder dalam penelitian ini adalah
meliputi buku-buku yang berkaitan dengan teori tentang variasi gaya mengajar guru, disiplin siswa, motivasi belajar siswa dan fasilitas
belajar siswa di sekolah, buku kerja guru, buku kemajuan kelas dan data-data yang sudah ada di SMA GAMA Yogyakarta. Data prestasi
belajar siswa diambil dari buku raport siswa yang sudah di salin dalam buku kerja guru.
41
G. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:
1. Kuesioner
Yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden baik laporan tentang pribadinya maupun hal-
hal yang ia ketahui. Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data tentang variabel bebas yaitu persepsi siswa tentang variasi gaya
mengajar guru, disiplin siswa, motivasi belajar siswa dan fasilitas belajar siswa di sekolah.
2. Dokumentasi
Yaitu suatu metode untuk mengungkap data yang bersifat historis, data yang diperoleh dari dokumen yang diyakini kebenarannya. Dokumen
ini untuk mengumpulkan data prestasi belajar siswa dan sebagai ukuran pedomannya adalah hasil ulangan, hasil ujian semesteran, dan
hasil raport siswa.
3. Wawancara
Yaitu suatu metode untuk mengungkapkan data yang bersifat historis data yang diperoleh dari hasil wawancara yang dilakukan secara
langsung.
H. Teknik Pengujian Instrumen
a. Pengujian Validitas
42
Validitas adalah derajad ketepatan suatu alat ukur tentang pokok isi atau arti sebenarnya yang diukur. Validitas berkenaan dengan
keterkaitan data yang diperoleh dengan sifat variabel yang diteliti. Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam
suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Rumus dari uji validitas adalah dengan menggunakan teknik Product Moment
Co-Efficient of Corelation dari Pearson Arikunto, 1991:205.
Rumusnya adalah:
Keterangan:
xy
r
= Koefisien korelasi Product Moment, uji satu arah dengan
taraf signifikasi = 5.
n =
Jumlah sampel X
= Jumlah nilai skor.
Y = Total nilai skor seluruh item.
2
Y =
Jumlah skor kuadrat variabel prestasi belajar akuntansi.
2
X =
Jumlah skor kuadrat variabel persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru, disiplin siswa, motivasi belajar siswa
dan fasilitas belajar siswa. Penarikan kesimpulan: jika nilai koefisien
r
hitung
butir pertanyaan
r
tabel
pada taraf signifikasi 5 maka butir pertanyaan tersebut adalah valid.
2 2
2 2
Y Y
n X
X n
Y X
XY n
r
ry
43
Apabila
r
hitung
butir pertanyaan
r
tabel
pada taraf signifikasi 5 maka butir pertanyaan adalah tidak valid.
Pelaksanaan uji validitas dilaksanakan dengan responden siswa dengan jumlah 30 orang di SMA Pangudi Luhur Sedayu.
Uji validitas dilakukan terhadap item-item pertanyaan variabel yaitu persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru, disiplin siswa,
motivasi belajar siswa, dan fasilitas belajar siswa. Uji validitas ini dilakukan untuk tiap-tiap butir, sehingga empat puluh sembilan 49
pertanyaan yang akan dilakukan uji validitas.
1 Hasil Pengujian Validitas Variabel Persepsi Siswa Tentang Variasi Gaya Mengajar Guru.
Ada dua puluh 20 butir pertanyaan pada variabel ini. Rangkuman uji validitas untuk persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru.
adalah sebagai berikut :
Tabel 3.3 Rangkuman Uji Validitas untuk Persepsi Siswa Tentang Variasi
Gaya Mengajar Guru Butir No.
r tabel N=30 σ= 5 Nilai r hitung
Status
1 0,361
0.526 Valid
2 0,361
0.536 Valid
3 0,361
0.617 Valid
4 0,361
0.436 Valid
44
5 0,361
0.575 Valid
6 0,361
0.571 Valid
7 0,361
0.362 Valid
Dari tabel di atas terlihat bahwa seluruh item pertanyaan pada variabel persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru menunjukkan
bahwa sebanyak tujuh 7 butir pertanyaan adalah valid. Sedangkan tiga belas 13 butir soal dinyatakan tidak valid yaitu butir nomor 7, 8,
10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19 dan 20. Kemudian butir yang tidak valid ini selanjutnya dibuang dan tidak dipergunakan pada
kuesioner penelitian. Pengambilan kesimpulan ini bisa dilakukan dengan membandingkan nilai
r
hitung
dengan nilai
r
tabel
. Dengan jumlah data n sebanyak 30 responden dan derajat keyakinan
= 5 atau 0,05 maka diperoleh nilai
r
tabel
sebesar 0,361 Ghozali, 2005:291.
2 Hasil Pengujian Validitas Variabel Disiplin Siswa. Ada sebelas 11 butir pertanyaan pada variabel ini. Rangkuman uji
validitas untuk disiplin siswa adalah sebagai berikut : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Tabel 3.4 Rangkuman Uji Validitas untuk Disiplin Siswa
Butir No. r tabel N=30
σ= 5 Nilai r hitung Status
1 0,361
0.566 Valid
2 0,361
0.486 Valid
3 0,361
0.587 Valid
4 0,361
0.568 Valid
5 0,361
0.594 Valid
6 0,361
0.631 Valid
7 0,361
0.547 Valid
8 0,361
0.535 Valid
9 0,361
0.537 Valid
10 0,361
0.371 Valid
Dari tabel di atas terlihat bahwa seluruh item pertanyaan pada variabel disiplin siswa menunjukkan bahwa sebanyak sepuluh 10 butir
pertanyaan adalah valid. Sedangkan satu 1 butir soal dinyatakan tidak valid yaitu butir nomor 10. Kemudian butir yang tidak valid ini
selanjutnya dibuang dan tidak dipergunakan pada kuesioner penelitian. Pengambilan kesimpulan ini bisa dilakukan dengan membandingkan
nilai
r
hitung
dengan nilai
r
tabel
. Dengan jumlah data n sebanyak 30 responden dan derajat keyakinan
= 5 atau 0,05 maka diperoleh nilai
r
tabel
sebesar 0,361 Ghozali, 2005:291.
3 Hasil Pengujian Validitas Variabel Motivasi Belajar Siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Ada sepuluh 10 butir pertanyaan pada variabel ini. Rangkuman uji validitas untuk motivasi belajar siswa adalah sebagai berikut :
Tabel 3.5 Rangkuman Uji Validitas untuk Motivasi Belajar Siswa
Butir No. r tabel N=30
σ= 5 Nilai r hitung Status
1 0,361
0.562 Valid
2 0,361
0.716 Valid
3 0,361
0.857 Valid
4 0,361
0.714 Valid
5 0,361
0.497 Valid
6 0,361
0.645 Valid
7 0,361
0.742 Valid
8 0,361
0.778 Valid
9 0,361
0.516 Valid
Dari tabel di atas terlihat bahwa seluruh item pertanyaan pada variabel disiplin siswa menunjukkan bahwa sebanyak sembilan 9 butir
pertanyaan adalah valid. Sedangkan satu 1 butir soal dinyatakan tidak valid yaitu butir nomor 4. Kemudian butir yang tidak valid ini
selanjutnya dibuang dan tidak dipergunakan pada kuesioner penelitian. Pengambilan kesimpulan ini bisa dilakukan dengan membandingkan
nilai
r
hitung
dengan nilai
r
tabel
. Dengan jumlah data n sebanyak 30 responden dan derajat keyakinan
= 5 atau 0,05 maka diperoleh nilai
r
tabel
sebesar 0,361 Ghozali, 2005:291. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
4 Hasil Pengujian Validitas Variabel Fasilitas Belajar Siswa Ada delapan 8 butir pertanyaan pada variabel ini. Rangkuman uji
validitas untuk fasilitas belajar siswa adalah sebagai berikut :
Tabel 3.6 Rangkuman Uji Validitas untuk Fasilitas Belajar Siswa
Butir No. r tabel N=30
σ= 5 Nilai r hitung Status
1 0,361
0.441 Valid
2 0,361
0.456 Valid
3 0,361
0.415 Valid
4 0,361
0.438 Valid
5 0,361
0.570 Valid
Dari tabel di atas terlihat bahwa seluruh item pertanyaan pada variabel disiplin siswa menunjukkan bahwa sebanyak lima 5 butir pertanyaan
adalah valid. Sedangkan tiga 3 butir soal dinyatakan tidak valid yaitu butir nomor 6, 7 dan 8. Kemudian butir yang tidak valid ini selanjutnya
dibuang dan
tidak dipergunakan
pada kuesioner
penelitian. Pengambilan kesimpulan ini bisa dilakukan dengan membandingkan
nilai
r
hitung
dengan nilai
r
tabel
. Dengan jumlah data n sebanyak 30 responden dan derajat keyakinan
= 5 atau 0,05 maka diperoleh nilai
r
tabel
sebesar 0,361 Ghozali, 2005:291. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
1 2
2 11
1 1
b
k k
r
b. Pengujian Reliabilitas
Reliabilitas adalah derajad ketepatan dan ketelitian atau akurasi yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran. Dalam pengukuran
reliabilitas ini menggunakan rumus Alpha dari Cronbach Arikunto, 1991:165 yaitu:
Keterangan:
11
r =
Reliabilitas instrumen K
= Banyaknya butir pertanyaan
b
2
=
Jumlah varians butir
1 2
=
Varians total Penarikan kesimpulan: jika nilai koefisien
11
r r tabel pada taraf
signifikasi 5 maka kuisioner yang akan digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian telah memenuhi syarat reliabilitas. Jika
11
r r tabel
pada taraf signifikasi 5 maka kuisioner tersebut tidak memenuhi syarat reliabilitas.
Rangkuman hasil pengujian reliabilitas adalah sebagai berikut : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tabel 3.7 Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Variabel Nilai r tabel
Nilai r hitung Status
Persepsi Siswa Tentang Variasi Gaya
Mengajar Guru 0,361
0,682 Reliabel
Disiplin siswa 0,361
0,831 Reliabel
Motivasi Belajar Siswa
0,361 0,893
Reliabel Fasilitas Belajar
Siswa 0,361
0,713 Reliabel
Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian ini memenuhi kedua prasyarat instrumen yang baik yaitu valid dan reliabel.
I. Teknik Analisi Data
1. Statistik Deskriptif
Untuk dapat mendeskripsikan variabel persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru, disiplin siswa, motivasi belajar siswa,
fasilitas belajar siswa dan prestasi belajar akuntansi dilakukan perhitungan mean, median, modus, dan deviasi standar. Perhitungan
nilai-nilai tersebut didasarkan pada skor jawaban masing-masing responden. Selanjutnya menggunakan Penilaian Acuan Patokan PAP
Tipe II Masdijo,1995:157 sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel 3.8 Penilaian Acuan Patokan PAP Tipe II
Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori Kecenderungan
81 - 100 Sangat tinggi
66 - 80 Tinggi
56 - 65 Cukup tinggi
46 - 55 Rendah
Di bawah 46 Sangat rendah
5. Pengujian Prasyarat Analisis Uji Normalitas
Uji normalitas sampel disini dimaksudkan untuk menguji normal tidaknya populasi Zuriah, 2005: 201. Digunakan rumus One-Sample
Kolmogorov-Smirnov Sugiyono, 1999:225, dengan rumus :
D = Max[F
o
X
1
-S
n
X
1
] Keterangan :
D = Deviasi maksimum
F
o
X
1
= Fungsi distribusi frekuensi komulatif yang ditentukan S
n
X
1
= Fungsi distribusi frekuensi komutalif yang diobservasi
Jika nilai F hitung dari nilai F tabel pada taraf signifikansi 5 maka distribusi data dikatakan normal. Sebaliknya, jika nilai F hitung
dari nilai F tabel, maka distribusi data dikatakan tidak normal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
J. Pengujian Hipotesis dan Penarikan Kesimpulan
Karena dalam pengujian normalitas didapatkan data yang tidak normal, maka pengujian hipotesis menggunakan statistik nonparametrik
koefisien korelasi Spearman Djarwanto,1995:76 dengan rumus
r
S
= 1
6 1
2 1
2
n n
di
n i
Keterangan: r
s
= koefisien korelasi Spearman n
= jumlah pasangan rank di
= perbedaan setiap pasangan rank Kriteria pengujian keempat hipotesis yang menyatakan hubungan
antara persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru dengan prestasi belajar akuntansi, hubungan antara disiplin siswa dengan prestasi belajar
akuntansi, hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi, dan hubungan antara fasilitas belajar siswa dengan prestasi
belajar akuntansi
diintepretasikan dengan
pedoman Sugiyono,
2007:250 sebagai berikut : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel 3.9 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi terhadap Koefisien
Korelasi Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00-0,199 Sangat Rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,000 Sangat Kuat
Untuk menguji signifikan tidaknya hubungan, yaitu apakah hubungan yang ditemukan tersebut berlaku untuk seluruh populasi, maka
digunakan uji t Sugiyono,2007:250, dengan taraf signifikansi 5, sebagai berikut :
t =
2
1 2
r n
r
Kriteria pengujian adalah sebagai berikut : -
Hipotesis diterima jika t
hitung
t
tabel
- Hipotesis ditolak jika t
hitung
t
tabel
53
BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH
A. Sejarah SMA GAMA Yogyakarta
Sejak tahun 19801981 daya tamping sekolah di Daerah Istimewa Yogyakarta semakin menurun. Keadaan ini menggugah dosen-dosen
Universitas Gajah Mada UGM untuk mendirikan sekolah. Pada saat itu kebutuhan akan Sekolah Menengah Tingkat Atas begitu mendesak dan
beberapa dosen Universitas Gajah Mada UGM setuju untuk mendirikan SMTA.
Pada tahun 1981 bebrapa dosen UGM mendirikan yayasan yang bernama Yayasan Pendidikan Gama, dengan akte notaris tanggal 13
Januari 1982. Yayasan Pendidikan Gama mendirikan sebuah SMTA pada tanggal 3 Maret 1982, dan diberi nama SMA Tiga Maret atau disingkat
SMA GAMA. Pendirian SMA GAMA disahkan oleh kepala wilayah Kantor Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta dengan
surat persetujuan sementara No. 089I.3.II.82 tertanggal 12 Juni1982 dan diresmikan oleh Kepala daerah Tingkat II Sleman yakni Bapak Sutojo
Prodjosujoto pada tanggal 29 Juli 1982. Pertama kali SMA GAMA memulai tahun ajaran baru yaitu
periode 19821983 dengan menempati gedung Sekolah Dasar Catur Tunggal III di Jalan Kaliurang Km 4,8 gang Kenari Yogyakarta.
Bersamaan dengan dimulainya tahun pelajaran baru periode 19831984 SMA GAMA menempati gedung baru di Jalan Gejayan sekarang Jalan
Affandi No. 5 Yogyakarta. Setelah memiliki gedung sendiri, SMA GAMA mendapat status terdaftar berdasarkan SK Dirjen Dikdasmen
No.081CKepJ.83 tertanggal 23 Februari 1983, kemudian pada tanggal 06 Januari 1986 berdasarkan SK Dirjen Dikdasmen No. 001CJ.86, SMA
GAMA mendapat
status diakui.
Selanjutnya pada
tanggal 27
Desember1990 SMA GAMA mendapat status disamakan berdasarkan SK Dirjen Dikdasmen No. 349CKepI1990.
B. Visi, Misi dan Tujuan SMA GAMA Yogyakarta
1. Visi SMA GAMA
Mutu dan mandiri berdasarkan imtaq, disiplin tinggi, berprestasi, trampil dan bertanggung jawab yang tinggi terhadap dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia. 2. Misi SMA GAMA
a Pembimbingan, pemahaman, dan pengembangan potensi akademik secara optimal.
b Pembekalan ketrampilan supaya mandiri.
c Pengembangan potensial diri sesuai dengan kemampuannya.
d Pengembanganpeningkatan
penghayatan terhadap
ajaran ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa Agama supaya lebih
bijaksana dan arif dalam bertindak. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Tujuan SMA GAMA a
Meningkatkan prestasi akademik dan non-akademik melalui pencapaian Nilai Ujian Akhir Nasional dan prestasi dibidang-
bidang lain keagamaan, kesenian, olah raga, dan karya ilmiah remaja.
b Meningkatkan aktivitas kreativitas siswa melalui pelaksanaan
kegiatan laboratorium IPA, IPS, dan Bahasa. c
Setiap tahun lulusannya dapat diterima di perguruan tinggi mengalami kenaikan 10.
d Meningkatkan kemampuan siswa dalam bidang komputer dan
internet. e
Meningkatkan kemampuan siswa berkomunikasi dalam berbahasa Inggris.
f Mengembangkan kedisiplinan diri seluruh
komponen sekolah stakeholder
untuk membentuk kepribadian yang tangguh dan kokoh sebagai dasar dalam setiap aktivitas serta sebagai aset
sekolah.
C. Sistem Pendidikan SMA GAMA
Sistem pendidikan di SMA merupakann satu keseluruhan yang terpadu dari semua satuan dan merupakan kegiatan pendidikan yang
berkaitan satu dengan yang lainnya untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan di SMA. Sistem pendidikan yang diterapkan di SMA
GAMA telah merupakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Sistem PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ini diterapkan oleh guru dengan cara mengadakan diskusi mandiri , siswa menguasai bahan dengan mencari sendiri, dan dengan adanya pembagian
lembar kerja siswa dalm kegiatan pembelajaran. Pola Interaksi belajar-mangajar yang terdapat di SMA GAMA
meliputi: 1. SMA GAMA dikelola sebagai “Komunitas Pendidikan Dialogis” yang
memberikan suasana saling percaya, saling menghormati, saling memperhatikan, cinta kasih, kemerdekaan untuk berkreasi, bersikap
kritis, bereksplorasi, serta berani bertanya dan berpendapat secara bertanggung jawab.
2. Strategi pendampingan menekankan perlunya pembiasaan untuk mengadakan analisis situasi kehidupan iman, sosial, budaya, ekonomi,
dan politik. 3. Pendekatan pribadi menekankan kerekaan dalam pelayanan.
4. Pola interaksi belajar-mengajar pendamping – peserta didik dapat bervariasi sebagai berikut:
a. Pola pendamping – peserta didik Isi kegiatan adalah membangun apersepsi, memberikan
informasi, memberi tugas, motivasi, memberi umpan balik, membina disiplin kelas atau kelmpok kerja dan sebagainya.
b. Pola peserta didik pendamping
Isi kegiatan adalah menanyakan, mengusulkan sesuatu, meminta
bantuan pendamping,
mengkonsulatsikan, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
melaporkan hasil kerja dan informasi, menjawab pertanyaan pendamping, dan lain sebagainya.
c. Pola peserta didik-peserta didik
Isi kegiatan adalah tanya jawab, diskusi, adu argumentasi dalam debat, berdialog dengan tutor sebaya, pemecahan
masalah, bereksperimen, merancang suatu penelitian dan sebagainya.
D. Kurikulum SMA GAMA
Pembangunan nasional di bidang pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia
Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD’45 yang memungkinkan warganya untuk
mengembangkan diri menjadi manusia Indonesia yang seutuhnya. Kurikulum disusun untuk meujudkan tujuan pendidikan nasional
dengan memperhatikan tahap perkembangan siswa dan kesesuaiannya dengan lingkungan kebutuhan pembangunan nasional, perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta dengan jenis dan jenjang masing-masing pendidikan.
Isi kurikulum merupakan susunan bahan kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan SMA dalam rangka pencapaian tujuan
pendidikan nasional. Isi kurikulum SMA wajib memuat sekurang- kurangnya bahan kajian dan pelajaran sebagai berikut: Pendidikan
Pancasila, Pendidikan Agama, Bahasa dan Sastra Indonesia, Matematika, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI