Segala Sesuatu Tidak Bisa Dijangkau

43 karenanya, Prinsip Pertama ini merupakan sesuatu yang tak terungkapkan Fung: 2007. Jika ada seseorang yang mempertanyakan apakah Prinsip Pertama itu, maka jawabannya yang benar adalah diam. Jika tidak, maka akan menjadi prinsip kedua.

b. Pengembangan yang Bukan Pengembangan

Pengetahuan untuk mencapai pada kekosongan atau Prinsip Pertama adalah pengetahuan yang bukan pengetahuan. Oleh karenanya, pengembangannya juga pengembangan yang bukan pengembangan. Menurut Fung 2007, Matsu sebelum menjadi murid Huai Jang, Huai Jang tinggal di sebuah gubuk terpencil dan tinggal sendiri di dalamnya sambil melakukan meditasi. Suatu hari, dia menggiling beberapa batubata di depan gubuknya. Ketika Matsu melihatnya, dia bertanya kepadanya, apa yang sedang dilakukannya. Huai Jang menjawab, “Saya berencana membuat sebuah kaca.” Matsu berkata lagi, “Bagaimana mungkin dengan menggiling batubata bisa membuat sebuah kaca.” Huai Jang menjawab, “Jika dengan menggiling batubata tidak bisa membuat sebuah kaca, bagaimana mungkin dengan meditasi bisa menjadi seorang Buddha.” Mengembangkan ini sendiri berarti melakukan usaha dengan sengaja yu wei. Yu wei ini akan menghasilkan sejumlah efek yang baik, tetapi semuanya tidak akan kekal. Segala perbuatan tidak ada yang bersifat tetap. Semua kekuatan memiliki batas akhirnya. Mereka semua terkait dengan roda kelahiran dan roda kematian yin dan yang Fung: 2007. Seperti bola yang dilambungkan ke udara, ketika kekuatannya habis, maka akan jatuh ke tanah. 44 Pengembangan yang bukan pengembangan adalah dengan melaksanakan berbagai tugas tanpa diikuti unsur usaha yang bersifat disengaja atau maksud - maksud tertentu, yakni melakukan wu wei tanpa tindakan dan wu hsin tanpa pikiran, sehingga segala perbuatan tidak dimaksudkan agar bisa menghasilkan pengaruh yang baik, perbuatan tersebut sama sekali tidak memerlukan pengaruh apapun. Jika seseorang melakukan hal tersebut, maka baik dan buruk, kelahiran dan kematian, adalah kosong hampa Fung: 2007.

c. Pencapaian yang Bukan Pencapaian

Nan Ch’uan berkata, “Setelah sampai pada pemahaman di sisi lain, maka kamu harus kembali dan hidup pada sisi ini.” Agar lepas dari ketidakabadian dan mencapai pencerahan, maka dia meninggalkan kemanusiaannya yang tidak abadi dan memasuki kebijaksanaan. Tetapi setelah itu, dia masih meninggalkan kebijaksanaan dan masuk kembali ke dalam kemanusiaannya yang tidak abadi. Hal ini digambarkan oleh para guru ch’an sebagai: “Naik lagi melampaui puncak seratus batang Bambu.” Puncak Bambu menyimbolkan klimaks pencapaian pencerahan. “Naik lagi,” artinya setelah pencerahan tercapai, seorang bijaksana masih memiliki tugas lain untuk dikerjakan, tetapi apa yang harus dia kerjakan tidak lebih dari hal - hal yang sifatnya lazim dalam kehidupan sehari - hari Fung: 2007. Seorang bijaksana ch’an hidup seperti halnya orang lain hidup, berbuat sebagaimana orang lain berbuat, tetapi tidak menyertakan apapun ke dalam perbuatannya tak bertujuan. Makan setiap hari tetapi tidak pernah menelan