Warna Hijau Melambangkan Kehidupan dan Perkembangan
142 bercermin. Seseorang yang ada dalam cermin, tiada lain adalah dirinya sendiri.
Oleh karena itu, sesungguhnya segala sesuatu adalah Yang Tiada. Yang Tiada berpenampilan dengan berbagai macam bentuk dan rupa. Yang Tiada mengisi
segala sesuatu yang berbentuk dan tidak berbentuk. Ch’i = Yin + Yang
Artinya: kekuatan menghasilkan yin dan yang. Selanjutnya interaksi antara yin dan yang ini menghasilkan lima unsur energi
Ch’i. Adapun siklus yin dan yang, yakni: ketika yang pertama kali bertambah, maka ia akan bergerak ke arah Timur
untuk membantu kekuatan Kayu hijau. Ketika ia semakin bertambah kuat, maka ia akan bergerak ke arah Selatan untuk membantu kekuatan Api merah. Setelah
yang mencapai posisi ekstremnya, ia mulai berkurang, yin pun mulai naik. Yin bergerak ke arah Barat untuk membantu kekuatan Logam putih. Ketika ia
bertambah kuat, maka ia akan bergerak ke arah Utara untuk membantu kekuatan Air hitam. Lima unsur energi
Ch’i adalah Kayu, Api, Tanah, Logam, dan Air. Ch’i = Yin + Yang = 5 unsur
Artinya: kekuatan menghasilkan yin dan yang. Selanjutnya interaksi antara yin dan yang menghasilkan lima unsur energi
Ch’i. Lima unsur energi Ch’i ini merupakan bahan dasar pembuat segala sesuatu. Dari lima unsur ini terbentuklah
segala sesuatu. Yin betina dan yang jantan ketika berinteraksi bersatu, maka akan terjadi siklus yin dan yang seperti yang telah dipaparkan sebelumnya,
kemudian selanjutnya terbentuk sesuatu yang baru. Jika yin dan yang tersebut manusia, maka akan terbentuk janin manusia baru. Oleh karenanya, segala
sesuatu sesungguhnya terbuat dari lima unsur energi Ch’i.
143 Ch’i = Yin + Yang = 5 unsur = Segala sesuatu
Artinya: kekuatan menghasilkan yin dan yang. Selanjutnya interaksi antara yin dan yang menghasilkan lima unsur. Dari lima unsur tersebut terbentuklah segala
sesuatu. Lima unsur merupakan bahan dasar pembuat segala sesuatu. Dari Yang Tiada menjadi Yang Ada. Dari tak berbentuk menjadi berbentuk. Ini digambarkan
pada kuncup Bunga Teratai yang merupakan lambang masa sekarang. Dalam keadaan berbentuk ini, dia berusaha memahami hakikat kebenaran dari segala
yang ada, darimanakah dia berasal, dan siapa dia. Dia berusaha menelusuri wujud dia pada awalnya bahwa dia awalnya berbentuk bayi, mundur lagi berbentuk
darah, mundur lagi berbentuk sel telur. Kemudian tentu ibunya juga mengalami hal sama, hingga sampai pada manusia yang pertama kali. Manusia baru terbentuk
karena ada satu wanita dan satu laki - laki yang berinteraksi. Akan tetapi siapa yang membentuk manusia pertama ? Sehingga dia menyadari bahwa sebelum
adanya kehidupan, awalnya adalah kosong tak berbentuk. Dari kosong muncul sesuatu yang berbentuk, berarti yang berbentuk tersebut tiada lain adalah yang
kosong itu sendiri. Ibarat saat bercermin. Seseorang yang ada dalam cermin, tiada lain adalah dirinya sendiri. Agar dia bisa menyatu dengan Yang Tiada, maka dia
harus mencapai kenirwanaan. Untuk mencapai ini, seperti yang diungkapkan oleh filsuf Chuang Tzu penganut Tao Te chia, dia harus identik dengan keseluruhan
Alam Semesta. Agar dapat mencapai ini, maka dia harus membuang pengetahuan. Karena tugas pengetahuan adalah untuk menciptakan perbedaan antara sesuatu
dengan sesuatu yang lain. Oleh karena itu, dengan membuang pengetahuan berarti melupakan segala perbedaan - perbedaan ini. Manakala segala perbedaan -